Tampilkan postingan dengan label keterampilan bertanya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label keterampilan bertanya. Tampilkan semua postingan

Minggu, 23 Juni 2013

Keterampilan Bertanya Bagi Guru

Bertanya merupakan tingkah laku yang sangat penting di dalam kelas bertanya untuk mengetahui apakah kualitas berfikir siswa dari sederhana terjadi perubahan frerfikir secara kompleks setelah diberikan pelajaran.Bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan siswa untuk berfikir dan mengemukakan jawaban yang sesuai dengan harapan guru.

Sardinian 1987 dalam bukunya ‘Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar’ mengatakan bahwa pertanyaan yang baik mempunyai ciri-ciri:

1. Kalimatnya singkat dan jelas.

2. Tujuannya jelas.

3. Setiap pertanyaan hanya -satu masalah.

4. Mendorong anak untuk berfikir kritis.

5. Jawaban yang diharapkan bukan sekedar ya atau tidak.

6. Bahasa dalam pertanyaan dikenal baik oleh siswa, dan

7. Tidak menimbulkan tafsiran ganda

image

Tujuan penggunaan keterampilan bertanya

1. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu terhadap pokok bahasan

2. Memusatkan perhatian

3. Mengembangkan SCL (Studen Center Learning)

4. Menarik siswa dalam pokok pembicaraan

5. Mengembangkan cara belajar siswa aktif

6. Mengetahui kesulitan belajar siswa

7. Memotifasi siswa mengeluarkan pendapat

8. Mengukur hasil belajar siswa.

Yang perlu diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan:

1. Kehangatan Dan Keantusiasan

Baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun menerima jawaban siswa, sikap dan gaya guru suara, ekpresi wajah, gerakan badan, dan sebagainya. Menampilkan ada tidaknya kehangatan.

– Kebiasaan Yang Harus Dihindari

– Mengulangi Pertanyaan Sendiri

Contoh: Sebelum siswa dapat berpikir maksimal terhadap pertanyaan guru mengulangi pertanyaan kembali akibatnya siswa tidak konsentrasi.

2. Mengulangi Jawaban Siswa

Menyebabkan waktu terbuang, siswa tidak mendengar jawaban dari temanya    yang lain karena guru akan mengulanginya.

3. Mejawab Pertanyaan Sendiri

Pertanyaan dijawab guru sebelum siswa mendapatkan kesempatan cukup untuk memikirkan jawabanya sehingga anak beranggapan tidak perlu memikirkan jawabanya karena guru akan memikirkan jawabanya.

4. Pertanyaan Yang Memancing Jawaban Serentak

Contoh : Apa ibu kota RI?

Akibatnya guru tidak dapat mengetahui dengan pasti siapa yang benar dan  menutut kemungkinan terjadi interaksi selanjutnya.

5. Pertanyaan Ganda

Contoh : Siapa pemimpin orang belanda yang pertama datang ke Indonesia, mengapa mereka datang, dan apa akibat mereka itu bagi bangsa Indonesia. Hal ini akan mematahkan semangat siswa yang hanya sanggup menyelesaikan satu dari semua tugas itu.

6. Menentukan siswa tertentu untuk menjawabnya. Akibatnya anak yang   tidak ditunjuk tidak memikirkan jawabanya.

Komponen Ketrampilan bertanya

1. Pengungkapan pertanyaan yang jelas dan singkat

2. Pemberian acuan

3. Penyebaran ; beberapa pertanyaan yang berbeda disebarkan giliranya kepada siswa yang bertanda

4. Pemberian waktu berfikir

5. Pemberian tuntunan

6. Mengungkapkan sekali lagi pertanyaan dengan cara lain yang lebih sederhana.

7. Mengajukan pertanyaan yang lebih sederhana

8. Mengulangi penjelasan sebelumnya yang berhubungan pertanyaan.

BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 03 Juni 2013

Keterampilan Guru dalam Menjelaskan materi

Menjelaskan merupakan tindakan yang banyak dilakukan, terutama oleh guru,dimana guru  memberikan informasi sedemikian rupa sehingga siswa benar-benarmengerti dan memahami apa yang diinformasikan oleh guru.

Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.image

Tujuan menjelaskan:

(1)   membantu siswa untuk memahami rumus, dalil, dan prinsip,

(2)   melibatkan siswa untuk berfikir,

(3)   mendapatkan balikan mengenai pemahaman siswa,

(4)   membimbing siswa dalam proses belajar untuk memecahkan masalah.

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan:

(1)   penjelasan harus relevan denngan tujuan kegiatan belajar-mengajar,

(2)   penjelasanharus sesuai dengan tingkat kemampuan dan latar belakang siswa,

(3)   penjelasan harus sesuai dengan usia siswa,

(4)   penjelasan harus bermakna bagi siswa.

Langkah-langkah menjelasakn:

(1)   merencanakan penjelasan, dan

(2)   menyajikan penjelasan.

BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit