Tampilkan postingan dengan label Matematika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Matematika. Tampilkan semua postingan

Selasa, 21 Juni 2016

MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

JAKARTA, 2016
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

MATEMATIKA SMA/MA/SMK/MAK

KELAS: X

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu siswa mampu Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu siswa mampu Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI DASAR

3.1 menerapkan operasi pada bilangan ber-pangkat

4.1 menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan operasi pada bilangan berpangkat

3.2 menerapkan operasi pada

bilangan irasional

4.2 menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan operasi pada bilangan

irasional

3.3 menerapkan konsep logaritma

4.3 menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan logaritma

3.4 menyusun persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yang memuat nilai mutlak dari masalah kontekstual

4.4 menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan atau pertidaksamaan linear satu variabel yang memuat nilai mutlak

3.5 menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah kontekstual

4.5 menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel

3.6 menentukan fungsi (fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi rasional) secara formal yang meliputi notasi, daerah asal, daerah hasil, dan ekspresi simbolik, serta sketsa grafiknya

4.6 menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan daerah asal, daerah hasil, dan membuat garfik fungsi

3.7 menentukan operasi aritmetika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) dan operasi komposisi pada fungsi

4.7 menyelesaikan masalah yang melibatkan operasi aritmetika dan operasi komposisi fungsi

3.8 menjelaskan fungsi invers dan sifat-sifatnya serta eksistensinya

4.8 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi invers dari suatu fungsi

3.9 menjelaskan hubungan antara radian dan derajat sebagai satuan pengukuran sudut

4.9 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengukuran sudut dalam satuan radian atau derajat

3.10 menentukan perbandingan trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku

4.10 menerapkan perbandingan trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku berkaitan dengan masalah kontekstual

3.11 menentukan perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut di berbagai kuadran dan sudut-sudut berelasi

4.11 menerapkan perbandingan trigonometri sudut-sudut di berbagai kuadran dan sudut-sudut berelasi berkaitan dengan masalah kontekstual

3.12 menjelaskan identitas dasar trigonometri sebagai hubungan antara perbandingan trigonometri dalam membuktikan identitas trigonometri lain.

4.12 menerapkan identitas dasar trigonometri untuk membuktikan identitas trigonometri lain.

3.13 menjelaskan aturan sinus dan cosinus pada segitiga

4.13 menggunakan aturan sinus dan cosinus berkaitan dengan masalah kontekstual

3.14 menjelaskan grafik fungsi trigonometri dengan menggunakan lingkaran satuan

4.14 membuat sketsa grafik fungsi trigonometri


KELAS: XI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu siswa mampu Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu siswa mampu Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI DASAR

3.1 menjelaskan logika matematika dan pernyataan berkuantor, serta penalaran formal (penalaran induktif, penalaran deduktif, dan contoh penyangkal) untuk menguji validitas argumen

4.1 menerapkan logika matematika dan pernyataan berkuantor, serta penalaran formal (penalaran induktif, penalaran deduktif, dan contoh penyangkal) untuk menguji validitas argumen yang berkaitan dengan masalah kontekstual

3.2 menjelaskan metode pembuktian langsung, tidak langsung, kontradiksi, dan induksi matematis

4.2 menerapkan metode pembuktian untuk menguji kesahihan pernyataan matematis

3.3 menjelaskan pertidaksamaan linear dua variabel dengan menggunakan masalah kontekstual

4.3 menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear dua variabel

3. 4 menjelaskan masalah program linear dan metode penyelesaiannya

4.4 menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan program linear

3. 5 menjelaskan matriks, kesamaan matriks dan operasi hitung pada matriks yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, perkalian dua matriks atau lebih,

4.5 menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan matriks dan operasinya

3. 6 menganalisis sifat-sifat determinan dan invers matriks berordo 22 dan 33

4.6 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan determinan dan invers matriks berordo 22 dan 33

3. 7 menganalisis sifat-sifat transformasi geometri (translasi, refleksi, dilatasi, dan rotasi) dengan menggunakan matriks

4.7 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matriks transformasi geometri (translasi, refleksi, dilatasi dan rotasi)

3. 8 menganalisis barisan berdasarkan pola meliputi barisan aritmetika dan geometri

4.8 menerapkan pola barisan aritmetika atau geometri dalam masalah kontekstual (termasuk pertumbuhan, peluruhan, bunga majemuk, dan anuitas)

3.9 menjelaskan limit fungsi aljabar (fungsi polinom dan fungsi rasional) secara intuitif dan sifat-sifatnya, serta menentukan eksistensinya

4.9 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan limit fungsi aljabar

3.10 menentukan turunan fungsi aljabar dan sifat-sifatnya dengan menggunakan definisi atau sifat-sifat turunan fungsi

4.10 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan turunan fungsi aljabar

3.11 menganalisis keterkaitan turunan pertama fungsi dengan nilai maksimum, nilai minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva

4.11 menentukan titik maksimum, titik minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva, persamaan garis singgung, dan garis normal kurva berkaitan dengan masalah kontekstual dengan turunan pertama fungsi

3.12 menganalisis integral tak tentu fungsi aljabar dan sifat-sifatnya berdasarkan sifat-sifat turunan fungsi

4.12 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan integral tak tentu (anti turunan) fungsi aljabar


KELAS: XII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu siswa mampu Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu siswa mampu Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI DASAR

3.1 menganalisis hubungan kesebangunan dan kekongruenan antar bangun datar dengan menggunakan aturan sinus dan cosinus serta sifat-sifat transformasi geometri

4.1 menggunakan aturan sinus dan cosinus serta sifat-sifat transformasi geometri pada masalah yang berkaitan dengan hubungan kesebangunan dan kekongruenan antar bangun datar

3.2 menemukan jarak antar titik, titik ke garis, dan titik ke bidang dalam ruang

4.2 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jarak dalam ruang

3.3 menganalisis ukuran pemusatan dan penyebaran data yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram

4.3 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyajian data hasil pengukuran dan pencacahan dalam tabel distribusi frekuensi dan histogram

3.4 menganalisis aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi) melalui masalah kontekstual

4.4 menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan kaidah pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi)

3.5 menganalisis peluang bersyarat, kejadian-kejadian saling bebas, saling lepas, dan kejadian majemuk dari suatu percobaan acak

4.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang bersyarat, kejadian-kejadian saling bebas, saling lepas, dan kejadian majemuk

Catatan :

Pertimbangan penambahan Kompetensi Dasar 3.1 (Penerapan Operasi pada Bilangan Berpangkat), Kompetensi Dasar 3.2 (Penerapan Operasi pada Bilangan Irasional dan Kompetensi Dasar 3.3 (Penerapan Operasi pada Bilangan Logaritma) pada kelas x sebagai berikut :

1. Kompetensi Dasar tersebut merupakan materi yang menjadi dasar dalam mempelajari kompetensi dasar yang lain.

2. Kompetensi Dasar tersebut merupakan materi penunjang bagi mata pelajaran yang lain

BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 11 Agustus 2014

Buku Matematika SMP Kurikulum 2013 Kelas 8 Download

Download Buku Matematika SMP Kurikulum 2013

clip_image002

Kelas

8

Pengarang

Abdur Rahman Asa’ari, Mohammad Tohir, Erik Valentin

Penerbit

Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Tahun

2014

Download Buku Kurikulum 2013 Matematika SMP

Download Buku matematika Kelas 8 Kurikulum 2013 Siswa Klik disni, Jika download buku SMP Kurikulum 2013 untuk siswa yang lainnya klik disini

Download Buku matematika Kelas 8 Kurikulum 2013 Guru Klik disni, Jika download buku SMP Kurikulum 2013 untuk guru yang lainnya klik disini

agar memperlancar dalam belajar dan mengajar matematika untuk SMP silahkan baca juga silabus SMP Kurikulum 2013 Klik disini dan RPP SMP Kurikulum 2013 klik disini

Untuk Buku Bahasa Indonesia Kelas 8 Klik disini

Untuk Buku Bahasa Inggris Kelas 8 Klik disini

Semoga dengan Download Buku Kurikulum 2013 Matematika SMP anda akan semakin giat belajar matematika

BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 30 Agustus 2013

Penerapan Permainan dalam Pembelajaran Matematika

Penerapan permainan matematika yang dapat dilakukan oleh seorang guru adalah dengan dilakukannya permainan tersebut di tengah pembelajaran yaitu terlebih dahulu dilakukan apersepsi tentang materi dari topik yang akan diajarkan kemudian dilanjutkan dengan permainan matematika selanjutnya dilakukan evaluasi.

Penerapan Permainan Matematika dalam Pembelajaran

clip_image002[4]

Untuk lebih jelas akan dibahas penerapan permainan matematika berdasarkan tujuan yang dicapai seperti di bawah ini, permainan matematika untuk pemecahan masalah diwakili oleh menara hanoi dan permainan matematika untuk pemahaman konsep diwakili oleh mengirim berita dengan kode rahasia.

1. Menara Hanoi

Menara Hanoi merupakan sebuah permainan matematika. Permainan ini terdiri dari tiga tiang dan sejumlah cakram dengan ukuran berbeda-beda yang bisa dimasukkan ke tiang mana saja. Permainan dimulai dengan cakram-cakram yang tertumpuk rapi berurutan berdasarkan ukurannya dalam salah satu tiang, cakram terkecil diletakkan teratas, sehingga membentuk kerucut.

Tujuan dari permainan ini adalah untuk memindahkan seluruh tumpukan ke tiang yang lain, dengan mengikuti aturan berikut:

a. hanya satu cakram yang boleh dipindahkan dalam satu waktu;

b. setiap perpindahan berupa pengambilan cakram teratas dari satu tiang dan memasukkannya ke tiang lain, di atas cakram lain yang mungkin sudah ada di tiang tersebut;

c. tidak boleh meletakkan cakram di atas cakram lain yang lebih kecil.

Gambar 4. Permainan Menara Hanoi

clip_image004[4]

Pada tonggak A terdapat beberapa kepingan berbentuk lingkaran yang besarnya berbeda tersusun secara terurut dari yang paling besar ke yang paling kecil. Dengan pertolongan tonggak C kita harus memindahkan semua kepingan itu ke tonggak B secara tersusun pula kepingan yang lebih besar ada dibawah kepingan yang lebih kecil. Dengan catatan, setiap kali kita melakukan pemindahan tidak boleh ada kepingan yang lebih besar ada di atas kepingan yang lebih kecil. Yang menang adalah orang yang melakukan pemindahan dengan banyaknya langkah paling sedikit.

Menara Hanoi adalah permainan yang dapat digunakan untuk menanamkan konsep banyaknya, urutan, besarnya, paling sedikit, lebih banyak, dan sama. Meskipun demikian kegunaan yang terutama untuk melatih berfikir logis, menemukan relasi antara banyaknya kepingan dengan banyaknya loncatan minimum secara induktif.

Selain itu, menara Hanoi dapat digunakan dalam topik relasi dan fungsi. Dimana kompetensi dasarnya adalah memahami relasi dan fungsi, dengan indikator-indikator sebagai berikut:

a. menjelaskan pengertian relasi dan cara menyatakannya serta fungsi sebagai salah satu bentuk relasi;

b. menjelaskan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan fungsi dengan kata-kata sendiri;

c. mengenali permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan fungsi yang ada di sekitar kita;

d. menjelaskan dengan kata-kata dan menyatakan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan fungsi;

e. menyatakan suatu fungsi yang terkait dengan kejadian sehari-hari;

f. dapat menentukan hubungan antara banyaknya langkah minimum untuk memindahkan n buah kepingan dalam permainan matematika;

g. siswa dapat membuktikan langkah minimum permainan menara Hanoi yaitu 2n – 1.

Permainan menara Hanoi ini dapat membantu dalam pembelajaran topik tersebut, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) guru menyampaikan sebagian dari materi yang berhubungan dengan permainan yang akan dilakukan;

2) kemudian, guru menyiapkan alat-alat permainan, selanjutnya siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3 orang tiap kelompok;

3) alat permainan dibagi ke tiap-tiap kelompok, guru menyampaikan aturan mainnya dan maksud dari tujuan permainan tersebut;

4) permainan dimulai, setiap kelompok harus mencari hubungan langkah minimum banyaknya kepingan n buah pada permainan tersebut;

5) guru mengawasi tiap kelompok dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan;

6) setelah hubungan langkah minimum banyaknya kepingan n buah permainan tersebut ditemukan, guru mengecek apakah jawaban yang didapat siswa benar atau salah. Jika benar, siswa boleh istirahat terlebih dahulu, apabila salah, siswa dipersilahkan untuk melakukan permainan tersebut kembali;

7) guru juga boleh membatasi waktu untuk mencari penyelesaian, supaya tidak membuang-buang waktu;

8) setelah semuanya selesai, guru menjelaskan langkah-langkah permainan tersebut, atau;

9) guru meminta salah satu kelompok untuk menjelaskan hasil yang telah didapat dari permainan yang telah dilakukan.

2. Mengirim Berita dengan Kode Rahasia

Permainan mengirim berita dengan kode rahasia adalah permainan matematika yang aturannya menggunakan kode rahasia yaitu dengan menggunakan bilangan dasar basis dua (biner). Manfaat dari permainan ini adalah untuk memahami penulisan bilangan dasar dua. Permainan ini dapat digunakan dalam membantu untuk pembelajaran bilangan dasar. Indikator-indikator yang diharapkan:

a. siswa dapat menyebutkan bilangan dasar basis dua;

b. siswa dapat mengubah bilangan basis sepuluh ke basis dua;

c. siswa dapat melakukan operasi bilangan dari bilangan dasar basis dua;

d. siswa dapat menggunakan bilangan dasar basis dua dalam kehidupan sehari-hari (seperti mengirim berita dengan kode rahasia).

Dalam permainan ini akan membahas tentang konsep bilangan dasar khususnya bilangan dasar dua. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melaksanakan permainan ini dalam pembelajaran adalah:

1) guru menyampaikan sebagian dari materi yang berhubungan dengan permainan yang akan dilakukan;

2) kemudian, guru menyiapkan alat-alat permainan, selanjutnya siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3 orang tiap kelompok;

3) guru menyampaikan aturan mainnya dan maksud dari tujuan permainan tersebut;

4) permainan dimulai, setiap kelompok membuat suatu berita untuk disampaikan pada kelompok lain yang telah ditunjuk guru sebagai kelompok sekutu;

5) kelompok sekutu harus memberikan balasan berita dari kelompok pengirim;

6) guru mempersilahkan kelompok yang satu untuk membuat ciri khas pada berita tersebut sebagai tanda dan supaya berita tersebut tidak bocor kepada pihak musuh (kelompok bukan sekutu);

7) setelah kelompok saling balas berita, permainan diakhiri;

8) guru melakukan evaluasi tentang permainan tersebut.

Agar berita itu benar-benar menjadi suatu kode rahasia, maka bilangan dasar dua tersebut diubah dalam bentuk simbol, yaitu seperti pada tabel 1.

Tabel 1.

Daftar Huruf dan Angka dalam Biner dan Simbol

HURUP

ANGKA

BINER

SIMBOL

A

1

00001

 

 

 

 

B

2

00010

 

 

 

 

C

3

00011

 

 

 

D

4

00100

 

 

 

 

E

5

00101

 

 

 

F

6

00110

 

 

 

G

7

00111

 

 

H

8

01000

 

 

 

 

I

9

01001

 

 

 

J

10

01010

 

 

 

K

11

01011

 

 

L

12

01100

 

 

 

M

13

01101

 

 

N

14

01110

 

 

O

15

01111

 

P

16

10000

 

 

 

 

Q

17

10001

 

 

 

R

18

10010

 

 

 

S

19

10011

 

 

T

20

10100

 

 

 

U

21

10101

 

 

V

22

10110

 

 

W

23

10111

 

X

24

11000

 

 

 

Y

25

11001

 

 

Z

26

11010

 

 

BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit