Jumat, 30 Desember 2011

Template Media Pembelajaran Akhir Tahun 2011

Template Media Pembelajaran Akhir Tahun 2011, Kali ini kami akan berbagi Template Media Pembelajaran Powerpoint  warna hijau, dengan harapan nanti di tahun tahun mendatang bumi yang semakin panas ini kembali menjadi hijau dan sejuk, amien.







Template media pembelajaran ini dapat anda download dan anda dapat memodifikasinya untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas.

Kami sangat bahagia, di ahir tahun 2011 ini menjadi terasa lebih bermakna dan lebih indah karena dapat berbagi dengan sebagian guru-guru dan ustadz-ustadz di daerah pinggiran tentang cara pembuatan media pembelajaran. Kegiatan yang tanpa direncanakan (spontan mengisi liburan) tetapi berahir penuh kesan meski berjalan penuh kesederhanaan (maturnuwun untuk kang Warto atas wedang jahenya, Mbak Marni ruang tamunya jadi berantakan), dan teman-teman yang lain yang tidak bisa kami sebut satu-persatu.

Kebahagiaan dan keindahan ini akan semakin lengkap ketika kami juga dapat berbagi dengan sahabat-sahabat M-edukasi diseluruh Indonesia.
Terimakasih semoga bermanfaat.


Download disini anda harus login terlebih dahulu
BACA SELENGKAPNYA »

Kamis, 29 Desember 2011

Iklan "Mie Sedap" Melecehkan Profesi Guru


Jakarta – KPI Pusat mengimbau semua stasiun televisi untuk memperbaiki adegan dalam tayangan iklan “Mie Sedap” sebelum tayang kembali. Menurut KPI tayangan yang terdapat dalam iklan tersebut tidak memperhatikan norma dan nilai yang berlaku dalam lingkungan sekolah, memperolok tenaga pendidik (guru) dan merendahkan sekolah sebagai lembaga pendidikan.

Teguran dan penjelasan tersebut tertuang dalam surat imbauan KPI Pusat yang ditandatangani Ketua KPI Pusat, Dadang Rahmat Hidayat, kepada semua stasiun televisi, Rabu, 28 Desember 2011.

Adapun adegan pelanggaran yang dimaksud dalam iklan “Mie Sedap” yakni adegan seorang guru yang memegang sebuah produk mie dan di kepalanya bertengger seekor ayam.

Dalam surat imbauan itu, KPI meminta kepada semua stasiun televisi untuk menjadikan Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS) KPI tahun 2009 sebagai acuan utama dalam menayangkan sebuah program siaran. KPI akan terus melakukan pemantauan terhadap iklan tersebut. Bila ditemukan adanya pelanggaran, KPI akan memberikan sanksi administratif. Red


Sumber KPI 





Tgl Surat

28 Desember 2011




No. Surat
822/K/KPI/12/11


Status

Imbauan


Stasiun TV
Seluruh Stasiun TV



Program
Iklan "Mie Sedap"


Deskripsi Pelanggaran

Pada Iklan tersebut ditemukan penayangan adegan seorang guru yang memegang sebuah produk mie dan di kepalanya bertengger seekor ayam. KPI menilai bahwa adegan tersebut tidak layak ditayangkan. KPI mengimbau kepada seluruh lembaga penyiaran yang masih dan/atau akan menayangkan iklan tersebut untuk segera melakukan perbaikan dengan cara melakukan editing pada adegan sebagaimana dimaksud di atas.



Sumber  KPI
BACA SELENGKAPNYA »

Telkom Speedy menyelenggarakan Lomba Blog 2012

Lomba Blog Resolusi Juara 2012, diselenggarakan oleh Telkom Speedy , dalam rangka menyambut Tahun Baru 2012 yang penuh harapan baru, Lomba Blog 2012 yang diselenggarakan oleh Telkom Speedy bertema “Resolusi Juara 2012”.

Syarat dan ketentuan mengikuti lomba ini  adalah sebagai berikut:
  1. Topik utama blog contest adalah resolusi yang ingin dilaksanakan tahun 2012, yang pencapaiannya didukung oleh teknologi internet.
  2. Peserta adalah followers dari akun twitter @TelkomSpeedyID dan fans dari facebook page Telkomspeedy di http://facebook.com/telkomspeedy, serta bertempat tinggal di wilayah Indonesia.
  3. Periode blog post yang dibuat oleh peserta adalah selama tanggal 16 Desember 2011 – 8 Januari 2012.
  4. Setiap blog post yang dibuat minimal memuat 200 kata.
  5. Peserta boleh melengkapi blog post dengan gambar berupa foto atau ilustrasi yang mendukung blog post tersebut.
  6. Tempat publikasi blog post adalah pada blog, dengan berbagai platform blog (wordpress, blogspot, posterous, tumblr, dagdigdug, blogdetik, self-hosting, dll) yang bisa dipilih.
  7. Blog post yang diikutsertakan wajib diberi tag atau label “Resolusi Juara”.
  8. Blog post yang diikutsertakan wajib memuat banner lomba blog contest, dengan memasukkan kode html dari banner tersebut. Kode html banner yang akan dimasukkan adalah sebagai berikut:






  1. Blog post wajib memuat kata “internet” yang diberikan link ke telkomspeedy.
  2. Peserta diperbolehkan membuat link ke  produk Speedy. Berbagai konten Speedy dapat dilihat di store telkomspeedy.
  3. Peserta boleh membuat lebih dari 1 tulisan.
  4. Penilaian dihitung per 1 blog post, dan tidak berlaku kumulatif berdasar nama pesertanya.
  5. Penilaian berdasarkan cara bertutur, isi blog post, hingga jumlah komentar di postingan tersebut.
  6. Blog post tidak boleh menyinggung SARA.
  7. Peserta diperbolehkan mempromosikan blog post yang telah dibuat ke akun facebook dan atau twitter yang dimilikinya.
  8. Setiap blog post yang dibuat oleh peserta wajib diinput melalui form pendataan di http://goo.gl/8Azd4
  9. Telkom Speedy berhak menggunakan sebagian dan atau seluruh isi dari blog post yang telah dibuat dan diikutsertakan ke dalam lomba ini.
  10. Penentuan pemenang ditentukan oleh Telkom Speedy.
  11. Keputusan tim Telkom Speedy tidak dapat diganggu gugat.
  12. Blog contest ini tidak memungut biaya dari para peserta.
  13. Lomba ini tertutup bagi pegawai Telkom dan panitia.
Pengumuman Pemenang:

Pengumuman pemenang dilaksanakan pada 17 Januari 2012.
Hadiah:

Disediakan 3 (tiga) buah hadiah sebagai berikut:

Pemenang 1:  1 unit Samsung Galaxy Tab 7.0 Plus Black untuk 1 orang pemenang.
Pemenang 2:  1 unit Blackberry Onyx 2 9780, 512 MB untuk 1 orang pemenang.
Pemenang 3:  1 unit LCD TV Sony 32 inch untuk 1 orang pemenang.

Para blogger guru juga bisa mengikuti lomba blog ini, Semoga Tahun Baru 2012 yang tahun yang penuh harapan baru bagi para blogger.

sumber : http://telkomspeedy.com/node/440
BACA SELENGKAPNYA »

Selasa, 27 Desember 2011

Share Button Untuk Menaikkan Pagerank Blog


Beberapa email masuk menanyakan cara memasang Share Button dan apa manfaatnya, maaf baru bisa menjawab. Apa manfaat memasang share button pada blog, dengan button ini pengunjung yang suka dengan artikel kita langsung bisa men share ke account sosial bookmarking mereka seperti technorati, delicious, stumble upon, dan berbagai macam situs sosial bookmarking terkenal lain nya. Dengan begini kesempatan artikel kita dibaca ratusan bahkan ribuan orang bisa terwujud.
Tombol berbagi (share button) dapat Anda manfaatkan untuk meneruskan atau menyebar-luaskan artikel yang menurut penilaian Anda layak untuk diteruskan kepada teman ataupun komunitas sosial yang Anda miliki, dengan cara yang sangat mudah.
Contoh pemasangan share button milik jejaring sosial bernama facebook. Dengan berbagi postingan secara tidak langsung kita akan mendapatkan banyak pengunjung, sebab mereka yang memiliki facebook akan membaca, dan pastinya akan tertarik dengan apa yang telah kita share.
Manfaat lain yakni pengunjung dapat menshare sendiri artikel kita pada sosial bookmarking tanpa harus capai membuka situsnya karena sudah tersedia pada tombol share (memanjakan pengunjung kita). Ingat anda juga akan memperkuat Optimasi masing-masing artikel yang anda publish, jadi salah satu cara menaikkan page rank dan dapat backlink gratis berkwalitas dari situs social bookmark.

Silahkan pasang kode berikut pada blog anda diposisi wiget/sidebar, pilih HTML/Javascript, pilih posisi yang anda inginkan.

Kode untuk posisi disebelah kanan


Kode untuk posisi disebelah kiri
Bila anda tidak mau repot dengan perintah diatas silahkan dapat menginstall otomotas dengan klik tombol dibawah ini untuk posisi disebelah kanan
Bila anda tidak mau repot dengan perintah diatas silahkan dapat menginstall otomotas dengan klik tombol dibawah ini untuk posisi disebelah kiri
Semoga bermanfaat terimakasih
BACA SELENGKAPNYA »

Sabtu, 24 Desember 2011

Blog Guru Indonesia

Sudahkah blog anda didaftaran didirektori Blog Guru Indonesia ? kalau belum segera bergabung dan jelajahi nusantara bersama teman teman blogger guru seluruh Indonesia. Banyak sekali direktori blog, tetapi http://stat.m-edukasi.web.id lebih memfokuskan pada komunitas para guru yang suka nge-blog. Layanan blog yang anda gunakan bebas, (blogspot, wordpress, blogdetik, kompasiana, dll) karena direktori Blog Guru Indonesia  bertujuan menampung (mempersatukan blogger guru) seluruh Indonesia, agar dapat saling mengenal.
Apa keuntungan anda bergabung didirektori Blog Guru Indonesia ? keuntungannya adalah :
  1. Memajukkan pendidikan di Indonesia lewat blog.
  2. Blog anda dapat lebih dikenal dikomunitas blogger guru.
  3. Anda dapat bersilaturahmi (blogwalking) sesama blogguru.
  4. Anda akan dapat masukkan tentang tampilan dan isi konten dari sesama blogger guru yang lain.
  5. Menambah backlink untuk search engine (backlink salah satu cara SEO untuk meningkatkan pagerank di serach engine),
  6. Ada statistik dan rangking posisi blog anda yang bisa anda pantau setiap waktu
  7. Blog anda berkesempatan di kunjungi 2000 lebih guru penggemar Guru Indonesia
  8. dan masih banyak keuntungan yang lain.
langkah pertamakali ketika akan bergabung adalah anda harus memiliki blog terlebih dahulu. setelah itu lakukan pendaftaran disini , setelah itu masukkan link kode di blog anda.
    Sering kali ada pertanyaan"bagai mana cara memasang kodenya"
    Berikut cara memasang kode di Blogspot

    1. Login blogspot.dengan akun anda.
    2. Pilih Design / Tampilan
    3. Pilih Add Gadget  kemudian muncul popup
    4. Pilih HTML/Javascript 
    5. Masukkan sesuai linkkode anda dengan benar  dari pendaftaran di http://stat.m-edukasi.web.id kalau lupa kodenya login dulu di Control Panel
    6. Kemudian Klik Save/Simpan


    Langkah memasang kode di wordpress
    1. Login wordpress sesuai akun anda
    2. Masuk ke themes/ Appearance pilih Widgets http://bloganda.wordpress.com/wp-admin/widgets.php
    3. Pilih Text kembudian di drag atau ditarik ke sidebar yang anda inginkan,
    4. Masukkan sesuai linkkode anda dengan benar  dari pendaftaran di http://www.formulasi.or.id/2012/07/tukar-link-formulasi.html kalau lupa kodenya login dulu di Control Panel
    5.   Kemudian Klik Save/Simpan


    Kemudian lihat blog anda apakah kode yang anda masukkan sudah benar?
    Kalau sudah akan muncul kode statistik blog anda, dan lakukan refresh/relad pada browser anda.

    Bila Kode Counter diatas sudah dipasang di blog anda dengan benar dan URL blog anda saat pendaftaran yang dimasukkan juga benar, maka akan muncul : pada blog anda


    Bila salah Kode Counter dan URL maka akan muncul : pada blog anda


    Bila lupa kode yang harus di pasang di blog silahkan masuk ke disini dengan login terlebih dahulu



    Bila belum muncul juga/ada permasalahan silahkan komentar disini atau tuliskan disini

    Atas permintaan teman-teman kini juga sudah kami sediakan direktori Website sekolah. Anda dapat mendaftarkan website sekolahan anda di sini

    Setiap artikel yang anda postingkan di blog anda dapat dipublikasikan di link.m-edukasi.web.id, untuk selengkapnya silahkan baca tentang publikasi artikel pada bookmarking untuk menambah pengunjung.

    Terimakasih.
    BACA SELENGKAPNYA »

    Pengertian Pembelajaran Kontekstual CTL / Contextual Teaching and Learning

    Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel da-pat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan /konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.

    CTL merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung lebih alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

    Pembelajaran kontekstual dengan pendekatan konstruktivisme dipandang sebagai salah satu strategi yang memenuhi prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan lima strategi pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning), yaitu relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferrini diharapkan peserta didik mampu mencapai kompetensi secara maksimal.

    Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja ber-sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesu-atu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru. Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual.

    Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan-nya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidu-pan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelaaran efektif, yakni: konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiri), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment).

    Langkah-langkah CTL
    CTL dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan CTL dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar, langkah-langkah yang harus ditempuh dalam CTL adalah sebagai berikut:
    1. Kembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
    2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
    3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
    4. Ciptakan masyarakat belajar.
    5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
    6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan.
    7. Lakukan penilaian yang sebenarnya (authentic assessment) dengan berbagai cara.
    Karakteristik Pembelajaran CTL
    1. Kerjasama.
    2. Saling menunjang.
    3. Menyenangkan, tidak membosankan.
    4. Belajar dengan bergairah.
    5. Pembelajaran terintegrasi.
    6. Menggunakan berbagai sumber.
    7. Siswa aktif.
    8. Sharing dengan teman.
    9. Siswa kritis guru kreatif.
    10. Dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor dan lain-lain.
    11. Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor tetapi hasil karya siswa, laporan hasil pratikum, karangan siswa dan lain-lain

    Dalam pembelajaran kontekstual, program pembelajaran lebih merupakan rencana kegiatan kelas yang dirancang guru, yang berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan topik yang akan dipelajarinya. Dalam program tercermin tujuan pembelajaran, media untuk mencapai tujuan tersebut, materi pembelajaran, lang-kah-langkah pembelajaran, dan authentic assessment-nya.

    Dalam konteks itu, program yang dirancang guru benar-benar rencana pribadi tentang apa yang akan dikerjakannya bersama siswanya. Secara umum tidak ada perbedaan mendasar format antara program pembelajaran konvensional dengan program pembelajaran kontekstual. Program pembelajaran konvensional lebih menekankan pada deskripsi tujuan yang akan dicapai (je-las dan operasional), sedangkan program untuk pembelajaran kontekstual le-bih menekankan pada skenario pembelajarannya.
    Beberapa komponen utama dalam pembelajaran Kontekstual menurut Johnson (2000: 65), yang dapat di uraikan sebagai berikut:

    1. Melakukan hubungan yang bermakna (making meaningful connections)
    Keterkaitan yang mengarah pada makna adalah jantung dari pembelajaran dan pengajaran kontekstual. Ketika siswa dapat mengkaitkan isi dari mata pelajaran akademik, ilmu pengetahuan alam. Atau sejarah dengan pengalamannya mereka sendiri, mereka menemukan makna, dan makna memberi mereka alasan untuk belajar. Mengkaitkan pembelajaran dengan kehidupan seseorang membuat proses belajar menjadi hidup dan keterkaitan inilah inti dari CTL.


    2. Melakukan kegiatan-kegiatan yang berarti (doing significant works)
    Model pembelajaran ini menekankan bahwa semua proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas harus punya arti bagi siswa sehingga mereka dapat mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sisw
    3. Belajar yang diatur sendiri (self-regulated Learning)
    Pembelajaran yang diatur sendiri, merupakan pembelajaran yang aktif, mandiri, melibatkan kegiatan menghubungkan masalah ilmu dengan kehidupan sehari-hari dengan cara-cara yang berarti bagi siswa. Pembelajaran yang diatur siswa sendiri, memberi kebebasan kepada siswa menggunakan gaya belajarnya sendiri.
    4. Bekerjasama (collaborating)
    Siswa dapat bekerja sama. Guru membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, membantu mereka memahami bagaimana mereka saling mempengaruhi dan saling berkomunikasi.
    5. Berpikir kritis dan kreatif (critical dan creative thinking)
    Pembelajaran kontekstual membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir tahap tinggi, nerpikir kritis dan berpikir kreatif. Berpikir kritis adalah suatu kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian, ketajaman pemahaman dalam mengembangkan sesuatu.
    6. Mengasuh atau memelihara pribadi siswa (nuturing the individual)
    Dalam pembelajaran kontekstual siswa bukan hanya mengembangkan kemampuan-kemampuan intelektual dan keterampilan, tetapi juga aspek-aspek kepribadian: integritas pribadi, sikap, minat, tanggung jawab, disiplin, motif berprestasi, dsb. Guru dalam pembelajaran kontekstual juga berperan sebagai konselor, dan mentor. Tugas dan kegiatan yang akan dilakukan siswa harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan kemampuannya.
    7. Mencapai standar yang tinggi (reaching high standards)
    Pembelajaran kontekstual diarahkan agar siswa berkembang secara optimal, mencapai keunggulan (excellent). Tiap siswa bisa mencapai keunggulan, asalkan sia dibantu oleh gurunya dalam menemukan potensi dan kekuatannya.
    8. Menggunakan Penilaian yang otentik (using authentic assessment)
    Penilaian autentik menantang para siswa untuk menerapkan informasi dan keterampilan akademik baru dalam situasi nyata untuk tujuan tertentu. Penilaian autentik merupakan antitesis dari ujian stanar, penilaian autentik memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka sambil mempertunjukkan apa yang sudah mereka pelajari.


    Pustaka
    Depdiknas. Direktorat Pembinaan SMA. 2009. Pengembangan Pembelajaran Yang Efektif. Bahan Bimbingan Teknis KTSP. Jakarta.
    Ibrahim R, Syaodih S Nana. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
    Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Menga-jar. Bandung: Sinar Baru.


     

    BACA SELENGKAPNYA »

    Kamis, 22 Desember 2011

    Konsep Pembelajaran PAIKEM ?

    PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inspiratif/Interaktif/Inovatif, Kritis /Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dalam PAIKEM digunakan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Sehingga muara akhir hasil pembelajaran adalah meningkatnya kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.
    Prinsip pembelajaran berbasis kompetensi adalah sebagai berikut:
    • Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan. Peserta didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan waktu bagi peserta didik belajar secara aktif dalam mencapai kompetensinya.
    • Pembelajaran terpadu agar kompetensi yang dirumuskan dalam KD dan SK tercapai secara utuh. Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan terintegrasi menjadi satu kesatuan.
    • Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan kecepatan belajar yang beragam. Oleh karena itu dalam kelas dengan jumlah tertentu, guru perlu memberikan layanan individual agar dapat mengenal dan mengembangkan peserta didiknya.
    • Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Peserta didik yang belum tuntas diberikan layanan remedial, sedangkan yang sudah tuntas diberikan layanan pengayaan atau melanjutkan pada kompetensi berikutnya.
    • Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga peserta didik menjadi pembelajar yang kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu guru perlu mendesain pembelajaran yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan atau konteks kehidupan peserta didik dan lingkungan. Berpikir kritis adalah kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah, menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (originality) dan ketajaman pemahaman (insigt) dalam mengembangkan sesuatu (generating). Kemampuan memecahkan masalah (problem solving) adalah kemampuan tahap tinggi siswa dalam mengatasi hambatan, kesulitan maupun ancaman. Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
    • Pembelajaran dilakukan dengan multi strategi dan multimedia sehingga memberikan pengalaman belajar beragam bagi peserta didik.

    Pembelajaran berbasis PAIKEM membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir tahap tinggi, berpikir kritis dan berpikir kreatif (critical dan creative thinking). Berpikir kritis adalah suatu kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (orginality), ketajaman pemahaman (insigt) dalam mengembangkan sesuatu (generating). Kemampuan memecahkan masalah merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

    Dalam pembelajaran pemecahan masalah, siswa secara individual atau kelompok diberi tugas untuk memecahkan suatu masalah. Jika memungkinkan masalah diidentifikasi dan dipilih oleh siswa sendiri, dan diidentifikasi hendaknya yang penting dan mendesak untuk diselesaikan serta  sering dilihat atau diamati oleh siswa sendiri, umpamanya masalah kemiskinan, kejahatan, kemacetan lalu lintas, pembusukan makanan, wabah penyakit, kegagalan panen, pemalsuan produk, atau soal-soal dalam setiap mata pelajaran yang membutuhkan analisis dan pemahaman tingkat tinggi, Dsb.


    DAFTAR PUSTAKA
    Depdiknas. Direktorat Pembinaan SMP. 2008. Bahan Sosialisasi KTSP. Jakarta.
    Depdiknas. Direktorat Pembinaan SMA. 2009. Pengembangan Pembelajaran Yang Efektif. Bahan Bimbingan Teknis KTSP. Jakarta.
    Hamalik, Oemar. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito
    Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Menga-jar. Bandung: Sinar Baru.
    Syaodih, Nana. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. andung. Kesuma Karya.
    BACA SELENGKAPNYA »

    Senin, 19 Desember 2011

    Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) Browser v176.11


    NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan) adalah nomor identitas yang bersifat nasional untuk seluruh PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan). NUPTK terdiri dari 16 angka yang bersifat tetap karena NUPTK yang dimiliki seorang PTK tidak akan berubah meskipun yang bersangkutan telah berpindah tempat mengajar atau terjadi perubahan data periwayatan.

    NUPTK diberikan kepada seluruh PTK baik PNS maupun Non-PNS sebagai Nomor Identitas yang resmi untuk keperluan identifikasi dalam berbagai pelaksanaan program dan kegiatan yang berkaitan dengna pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

    Manfaat untuk tenaga pendidik yang memiki NUPTK adalah:

    1. Berpartisipasi dalam sebuah proses/mekanisme pendataan secara nasional sehingga dapat membantu pemerintah dalam merencanakan berbagai program peningkatan kesejahteraan bagi tenaga pendidik.

    2. Mendapatkan nomor identifikasi resmi dan bersifat resmi dan bersifat nasional dalam mengikuti berbagai program/kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat/daerah.

    Untuk melihat Nuptk secara Online silahkan dowload NUPTK Browser V176.11 disini
    selamat mencoba!!
    BACA SELENGKAPNYA »

    Hadiah Besar di Aspire S3 SEO Contest

    Hadiah Besar di Aspire S3 SEO Contest, itulah kesan yang saya dapatkan setelah membaca informasi lomba blog kategori SEO. kontes ini diadakan oleh Acer Indonesia. Kontes ini telah dimulai dari tanggal 19 Desember 2011 (Jam 12:00 wib) dan berakhir pada tanggal 1 April 2012 (Jam 12:00 wib). S3O Contest kali ini mengambil target keyword "Ultrabook Notebook Tipis Harga Murah Terbaik".

    Target pemenang SEO berupa scoring dari Google dan Yahoo Untuk itu artikelnya jangan copy paste ya...

    Ini dia Hadiah Utama untuk pemenang..

    Untuk Pemenang - Top Ranking Category:
    1. Juara 1 uang sebesar Rp. 10.000.000,-
    2. Juara 2 uang sebesar Rp. 5.000.000,-
    3. Juara 3 uang sebesar Rp. 3.000.000,-
    4. Best Artikel sebesar Rp. 10.000.000,-
    Ada 300 buah merchandise buat 300 orang peserta pertama yang memenuhi kualifikasi.

    *pajak hadiah di tanggung oleh pemenang

    Masih tertantang untuk ikut SEO Kontes...?? Daftarkan segera...siapa tahu Anda yang beruntung dan jadi pemenang... yang ingin mencoba ikut silahkan, berikut aturan mainnya yang harus anda patuhi.
    Peraturan S3O CONTEST Acer Aspire SEO Contest :
    1. Tanggal dimulainya S3O CONTEST adalah 19 Desember 2011 (Jam 12:00 wib).
    2. Tanggal berakhirnya S3O CONTEST adalah 1 April 2012 (Jam 12:00 wib).
    3. Pengumuman pemenang dilakukan tanggal  9 April 2012.
    4. Tidak diperbolehkan adanya unsur pornografi, diskriminasi, atau tindakan yang melanggar hukum dalam pelaksanaan SEO Game.
    5. Target Keyword: Ultrabook Notebook Tipis Harga Murah Terbaik dan membuat anchor link ke http://www.acerid.com <href=”http://www.acerid.com”> Ultrabook Notebook Tipis Harga Murah Terbaik</a>
    6. Menambahkan Logo S3O CONTEST
    7. SEO Contest ini menggunakan bahasa Indonesia sebagai content relevansinya.
    8. Relevansi content sangat diperhatikan disini, buatlah content berbahasa indonesia yang sesuai target kata kunci dan enak dibaca.
    9. Peserta harus berdomisili di wilayah Indonesia.
    10. Hanya peserta yang terdaftar yang dapat bersaing dan memenangkan hadiah yang disediakan panitia.
    11. Pendaftaran tidak dipungut biaya dan terbuka untuk siapa saja tanpa batasan umur.
    12. Pendaftar / calon peserta wajib mengisi field kode pos di form pendaftaran.
    13. Setiap entry halaman peserta harus memiliki back link ke http://www.acerid.com
    14. Satu orang hanya dapat memperoleh satu hadiah. Peserta boleh mendaftar beberapa domain, dengan syarat nama, email, dan alamat harus sama. Nama berbeda tapi orangnya sama akan di diskualifikasi.
    15. Umur domain maksimal 4 tahun.
    16. Informasi kontak yang valid harus ada di website yang dipakai ikut SEO Kontes Acer. Email lebih diutamakan
    17. Anda diperbolehkan menggunakan domain yang telah ada, namun halaman/URL entry yang disubmit harus benar-benar baru dengan tanpa back link dan versi cache sebelumnya.
    18. Tidak menggunakan domain dan subdomain dengan target keyword yang di lombakan tidak menjadikan 6 frase keyword yang dilombakan sebagai domain atau subdomain).
    19. Peraturan dapat ditambah atau diubah dari waktu ke waktu sesuai dengan feedback yang diterima dari peserta.
    20. Target pemenangan S3O CONTEST berupa scoring di Google (IP 74.125.71.147) dan Yahoo (lihat contoh penilaian dibawah). Selain itu juga ada penjurian posting favorit. Penilaian kualitas artikel merupakan hak prerogatif juri.
    21. Bagi yang mendaftarkan diri tanpa mengisi alamat dengan jelas dan lengkap atau menggunakan email yang tidak bisa dihubungi (valid), kami meminta untuk mendaftarkan diri kembali karena pendaftaran yang tidak lengkap akan kami hapus.
    22. Bagi yang kedapatan melakukan copy paste artikel, Anda punya waktu 48 jam untuk menghapusnya. Jika dalam waktu tersebut Anda belum bisa bekerjasama dengan panitia, kami akan hapus nama Anda dari daftar peserta.
    Aspire S3 SEO Contest Logo
    Perlu di ingat:
    1. Perlu diingat bahwa saat Anda register untuk S3O CONTEST, Anda harus memastikan bahwa entry URL yang Anda masukkan mengacu kepada halaman sebenarnya yang Anda submit untuk kontes.
    2. Pada saat register, apabila terdapat kotak isian yang kosong atau URL entry tidak mengacu kepada spesifikasi yang seharusnya, maka entry akan dihapus.
    3. Selama kontes, kami akan memeriksa ulang halaman entry untuk memverifikasi usia website dan backlink. Jika suatu entry website ditemukan lebih tua dari yang diperbolehkan atau tidak memasang backlink yang seharusnya (ditunjukkan dibawah ini), entry tersebut akan didiskualifikasi dari kontes, maka dari itu pastikan entry Anda sesuai dengan peraturan yang berlaku pada kontes.
    4. Pasang link -berupa link acerid.com- dan Logo.
    5. Hanya teknik-teknik SEO yang etis saja yang dapat digunakan dalam kontes ini, dan para juri berhak untuk meninjau kembali teknik-teknik yang digunakan oleh para pemenang, untuk memastikannya.
    6. 5 poin apabila top rank di keywords “harga notebook“.
    7. 300 peserta pertama yang memenuhi kualifikasi mendapatkan hadiah langsung.
    Penilaian Pemenang :
    (a) Hadiah Top Rank
    Pada tanggal 1 April 2012 (Jam 12.00 WIB), kami akan melakukan pencarian untuk kata kunci di Google (IP 74.125.71.147) dan Yahoo! dan menggabungkan nilai dan kemudian menentukan pemenang. Skor tersebut dihitung dengan memberikan poin ke posisi 1 – 10 pada setiap mesin pencari. Anda akan menerima 10 poin untuk peringkat 1, dan 1 poin untuk peringkat 10.

    Sebagai contoh:
    Situs web Anda: www.domainanda.com atau subdomain? (Tidak menggunakan domain dan subdomain dengan target keyword yang di lombakan).
    • Peringkat di Google: 7 = 4 poin
    • Rank di Yahoo: 2 = 9 poin
    • Nilai kualitas artikel = 7 poin
    • Total poin untuk www.domainanda.com = 20 poin
    • 5 poin apabila top rank di keywords “harga notebook“.
    Kriteria Penilaian Artikel disini.
    Kalau mau liht contoh artikel adalah pada judul berikut Acer Aspire S3 Ultrabook™
    Jika 2 kontestan berakhir dengan Total poin sama maka peserta dengan peringkat tertinggi di Google (IP 74.125.71.147) akan mengambil posisi yang lebih tinggi.
    (b) Hadiah Posting Favorit
    Selain sistem nilai ini, kualitas kontent atau artikel juga diperhitungkan, dan ini merupakan hak prerogatif juri.
    • Selain sistem nilai di atas,akan diberikan pula penghargaan untuk posting favorit. Penilaian berdasar dari kualitas posting dan komentar yang timbul dari pembaca atas posting yang ditulis maupun share yang dilakukan pembaca posting tersebut.
    (c) Pajak Hadiah Ditanggung Pemenang
    Note: sumber penulisan artikel dapat di adopsi di  http://www.acerid.com/2011/09/acer-aspire-s3/.  (tidak dianjurkan untuk melakukan copy paste).


    BACA SELENGKAPNYA »

    Mencari Strategi Tepat untuk Belajar dan Pembelajaran

    Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan garena itu butu strategi yang tepat. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan. Proses perubahan tingkah laku merupakan upaya yang dilakukan secara sadar berdasarkan pengalaman ketika berinteraksi dengan lingkungan. Pola tingkah laku yang terjadi dapat dilihat atau diamati dalam bentuk perbuatan reaksi dan sikap secara mental dan fisik.

    Tingkah laku yang berubah sebagai hasil proses pembelajaran mengandung pengertian luas, mencakup pengetahuan, pemahaman, sikap, dan sebagainya. Perubahan yang terjadi memiliki karakteristik: (1) perubahan terjadi secara sadar, (2) perubahan dalam belajar bersifat sinambung dan fungsional, (3) tidak bersifat sementara, (4) bersifat positif dan aktif, (5) memiliki arah dan tujuan, dan (6) mencakup seluruh aspek perubahan tingkah laku, yaitu pengetahuan, sikap, dan perbuatan.

    Keberhasilan belajar peserta didik dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal, yaitu kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam diri sendiri, sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Ada beberapa hal yang termasuk faktor internal, yaitu: kecerdasan, bakat (aptitude), keterampilan (kecakapan), minat, motivasi, kondisi fisik, dan mental.

    Faktor eksternal, adalah kondisi di luar individu peserta didik  yang mempengaruhi belajarnya. Adapun yang termasuk faktor eksternal adalah:  lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat (keadaan sosio-ekonomis, sosio kultural, dan keadaan masyarakat).

    Pada hakikatnya belajar dilakukan oleh siapa saja, baik anak-anak maupun manusia dewasa. Pada kenyataannya ada kewajiban bagi manusia dewasa atau orang-orang yang memiliki kompetensi lebih dahulu agar menyediakan ruang, waktu, dan kondisi agar terjadi proses belajar pada anak-anak. Dalam hal ini proses belajar diharapkan terjadi secara optimal pada peserta didik melalui cara-cara yang dirancang dan difasilitasi oleh guru di sekolah. Dengan demikian diperlukan kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh guru.

    Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik (Winkel, 1991).
    Pengaturan peristiwa pembelajaran dilakukan secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuat berhasil guna (Gagne, 1985). Oleh karena itu pembelajaran perlu dirancang, ditetapkan tujuannya sebelum dilaksanakan, dan dikendalikan pelaksanaannya.

    Proses pembelajaran yang berhasil guna memerlukan teknik, metode, dan pendekatan tertentu sesuai dengan karakteristik tujuan, peserta didik, materi, dan sumber daya. Sehingga diperlukan strategi yang tepat dan efektif.
    Strategi pembelajaran merupakan suatu seni dan ilmu untuk membawa pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efesien dan efektif (T. Raka Joni, 1992). Cara-cara yang dipilih dalam menyusun strategi pembelajaran meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Strategi belajar mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur dan kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi pengajaran atau paket pengajarannya.

    Faktor yang memengaruhi proses pembelajaran terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan pribadi guru sebagai pengelola kelas. Guru harus dapat melaksanakan proses pembelajaran, oleh sebab itu guru harus memiliki persiapan mental, kesesuaian antara tugas dan tanggung jawab, penguasaan bahan, kondisi fisik, dan motivasi kerja.

    Faktor eksternal adalah kondisi yang timbul atau datang dari luar pribadi guru, antara lain keluarga dan lingkungan pergaulan di masyarakat. Faktor lingkungan, yang dimaksud adalah faktor lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan sekolah.

    Berdasarkan pendekatan yang digunakan, secara umum ada dua strategi pembelajaran yaitu strategi yang berpusat pada guru (teacher centre oriented) dan strategi yang berpusat pada peserta didik (student centre oriented). Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru menggunakan strategi ekspositori, sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menggunakan strategi diskoveri inkuiri (discovery inquiry).

    Pemilihan strategi ekspositori atau diskoveri inkuiri dilakukan atas pertimbangan karakteristik kompetensi yang menjadi tujuan yang terdiri dari sikap, pengetahuan dan keterampilan, serta karakteristik peserta didik dan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu tidak ada strategi yang tepat untuk semua kondisi dan karakteristik yang dihadapi. Guru diharapkan mampu memilah dan memilih dengan tepat strategi yang digunakan agar hasil pembelajaran efektif dan maksimal.

    Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas pertimbangan:
    1. karakteristik peserta didik dengan kemandirian belum memadai;
    2. sumber referensi terbatas;
    3. jumlah pesera didik dalam kelas banyak;
    4. alokasi waktu terbatas; dan
    5. jumlah materi (tuntutan kompetensi dalam aspek pengetahuan) atau bahan banyak.
    Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi ekspositori adalah sebagai berikut.
    1. Preparasi, guru menyiapkan bahan/materi pembelajaran
    2. Apersepsi diperlukan untuk penyegaran
    3. Presentasi (penyajian) materi pembelajaran
    4. Resitasi, pengulangan pada bagian yang menjadi kata kunci kompetensi atau materi pembelajaran.


    Pemilihan strategi diskoveri inkuiri dilakukan atas pertimbangan:
    1. karakteristik peserta didik dengan kemandirian cukup memadai;
    2. sumber referensi, alat, media, dan bahan cukup;
    3. jumlah peserta didik dalam kelas tidak terlalu banyak;
    4. materi pembelajaran tidak terlalu luas; dan
    5.  alokasi waktu cukup tersedia.

    Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi diskoveri inkuiri adalah sebagai berikut.
    1. Guru atau peserta didik mengajukan dan merumuskan masalah
    2. Merumuskan logika berpikir untuk mengajukan hipotesis atau jawaban sementara
    3. Merumuskan langkah kerja untuk memperoleh data
    4. Menganalisis data dan melakukan verifikasi
    5. Melakukan generalisasi


    DAFTAR PUSTAKA
    Ibrahim R, Syaodih S Nana. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
    Nasution. S. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Menga-jar. Jakarta: Bumi Aksara.
    Gagne, RM (1985), The Conditions of Learning and Theory of Instruction, New York: Holt, Rinehort and Winston
    Joni, T Raka. (1992). Thoughts Concerning the Principles of Teacher Education Consortium for Science Education. Jakarta: Directorate General of Higher Education Department of Education
    Winkel, WAS 1991. Guidance in Educational Institutions. New York: Grafindo

    Yamin, Martinis. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.

    BACA SELENGKAPNYA »

    Sabtu, 17 Desember 2011

    Posting Blog MenggunaKan Windows Live Writer

    Anda yang ingin mencoba posting blog mengunakan software gratis dari Microsoft yaitu Windows Live Writer silahkan download di http://explore.live.com/windows-live-writer-xp karena kebetulan saya menggunakan Windows XP jadi silahkan disesuaikan dengan jenis OS yang anda gunakan.

    Pada prinsipnya posting blog menggunakan Windows Live Writer hampir sama dengan posting blog menggunakan Microsoft Office Word. namun menggunakan Windows Live Writer, jadi lebih mudah dan ringan softwarenya.

    Silahkan download sesuai OS windows yang anda gunakan dan silahkan pilih bahasa yang anda inginkan.
    Microsoft Windows Live Writer 1

    Setelah di download maka anda install, anda tinggal mengikuti instruksi pada aplikasi saat menginstalasi, tunggu sampai proses download instalasinya selsesai.

    Setelah proses instalasi selesai, maka jalankan program. pilih layanan blog yang anda gunakan, contoh saya akan mengkonesikan dengan www.m-edukasi.web.id maka saya pilih layanan blog lainnya, karena blog www.m-edukasi.web.id menggunakanl ayanan blogger/blogspot.

    Microsoft Windows Live Writer 2

     

    masukkan username dan password anda

    Microsoft Windows Live Writer 3

     

    Tunggu beberapa saat, anda akan terkoneksi dengan blog anda (saya terkonesi dengan blogspot) cepat lambatnya tergantung koneksi internet anda.

    Microsoft Windows Live Writer 4

     

    setelah terkoneksi, akan muncul pertanyaan seperti dibawah ini, saya pilih YES

    dengan maksud agar themes juga di download

    Microsoft Windows Live Writer 5

     

    kemudian file file pendukung blog anda akan di download

    Microsoft Windows Live Writer 6

     

    setelah selesai kemudian klik SELESAI.

    Microsoft Windows Live Writer 7

    dan akan muncul tampilan seperti berikut ini.
    Microsoft Windows Live Writer 8 
    Selesai, dan silahkan anda menuliskan artikel posting anda untuk pertama kali mengunakan Windows Live Writer, posting jadi senyaman menggunakan Microsoft Office Word. Setelah menulis artikelnya selesai jangan lupa tekan tombol Terbitkan di sebelah kiri atas. Untuk mengedit artikel lama, anda bisa gunakan tombol Buka pada deretan tombol sebelah kanan atas.

    Anda yang memiliki blog di wordpress, typepad, dll juga bisa menggunakan software ini.

    Anda juga bisa menambah dan mengurangi  label (blogspot) atau kategori (wordpress)

    Artikel (text dan gambar) pada tutorial ini saya posting dan edit menggunakan Windows Live Writer.

    Selamat mencoba dan terus berkarya.

    BACA SELENGKAPNYA »

    Kamis, 15 Desember 2011

    Sekilas tentang Metode Kontekstual CTL (Contextual Teaching and Learning)

    Penerapan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) di Amerika Serikat bermula dari pandangam ahli pendidikan klasik John Dewey yang pada tahun 1916 mengajukan teori kurikulum dan metodologi pengajaran yang berhubungan dengan pengalaman dan minat siswa. Filosofi pembelajaran kontekstual berakar dari paham progressivisme John Dewey. Intinya, siswa akan belajar dengan baik apabila apa yang mereka pelajari berhubungan dengan apa yang telah mereka ketahui, serta proses belajar akan produktif jika siswa terlibat dalam proses belajar di sekolah. Pokok-pokok pandangan progressivisme antara lain:
    1. Siswa belajar dengan baik apabila mereka secara aktif dapat mengkonstruksi sendiri.
    2. Siswa harus bebas agar dapat berkembang wajar.
    3. Penumbuhan minat melalui pengalaman langsung untuk merangsang belajar.
    4. Guru sebagai pembimbing dan peneliti.
    5. Harus ada kerja sama antara sekolah dan masyarakat.
    6. Sekolah progresif harus merupakan laboratorium untuk melakukan eksperimen.

    Selain teori progressivisme John Dewey, teori kognitif melatarbelakangi pula filosofi pembelajaran kontekstual. Siswa akan belajar dengan baik apabila mereka terlibat secara aktif dalam segala kegiatan di kelas dan berkesempatan untuk menemukan sendiri. siswa menunjukkan belajar dalam bentuk apa yang mereka ketahui dan apa yang dapat mereka lakukan. Belajar dipendang sebagai usaha atau kegiatan intelektual untuk membangkit ide-ide yang masih laten melalui kegiatan introspeksi.

    Sejauh ini pendidikan kita masih di dominasi oleh pandangan bahawa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah sebagai pilihan utama strategi belajar. Untuk itu, diperlukan sebuah strategi belajar baru yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa menghapal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa mengkontruksi pengetahuan di benak mereka sendiri.

    Berpijak pada dua pandangan itu, filosofi konstruksivisme berkembang. Dasarnya pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari konteks yang terbatas dan sedikit demi sedikit. Siswa yang harus mengkontruksikan sendiri pengetahuannya.
    Melalui landasan filosofi konstruksivisme, CTL dipromosikan menjadi alternatif strategi belajar yang baru. Melalui strategi, siswa diharapkan belajar melalui mengalami bukan menghafal.

    Menurut filosofi konstruktivisme, pengetahuan bersifat non-objektif, temporer, dan selalu berubah. Segala sesuatu bersifat temporer, berubah dan tidak menentu. Belajar adalah pemaknaan pengetahuan, bukan perolehan pengetahuan dan mengajar diartikan sebagain kegiatan atau menggali makna, bukan memindahkan pengetahuan kepada orang yang belajar. Otak atau akal manusia berfungsi sebagai alat untuk melakukan interpretasi sehingga muncul makna yang unik.

    Dengan paham kontruksivisme, siswa diharapkan dapat membangun pemahaman sendiri dari pengalaman/pengetahuan terdahulu. Pemahaman yang mendalam dikembangkan melalui pengalaman-pengalam belajar bermakna. Siswa diharapkan memapu mempraktikkan pengetahuan/pengalaman yang telah diperoleh dalam konteks kehidupan. Siswa diharapkan juga melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan tersebut. Dengan demikian, siswa dapat memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan yang dipelajari. Pemahaman ini diperoleh siswa karena ia dihadapkan kepada lingkungan belajar yang bebas yang merupakan unsur yang sangat esensial.

    Hakikat teori kontruksivisme adalah bahwa siswa harus menjadikan informasi itu menjadi miliknya sendiri. teori kontruksivisme memandang siswa secara terus menerus memeriksa informasi-informasi baru yang berlawanan dengan aturan-aturan lama dn memperbaiki aturan-aturan yang tidak sesuai lagi. Teori konstruksivis menuntut siswa berperan aktif dalam pembelajaran mereka sendiri. Karena penekanannya pada siswa aktif, maka strategi kontruksivis sering disebut pengajaran yang berpusat pada siswa (student-centered instruction). Di dalam kelas yang pengajarannya terpusat kepada siswa, peranan guru adalah membantu siswa menemukan fakta, konsep, atau prinsip bagi diri mereka sendiri, bukan memberikan ceramah atau mengendalikan seluruh kegiatan di kelas.
    Beberapa proposisi yang dapat dikemukakan sebagai implikasi dari teori kontruktivistik dalam praktek pembeljaran di sekolah-sekolah kita sekarang adalah sebagai berikut:
    1. Belajar adalah proses pemaknaan informasi baru
    2. Kebebasan merupakan unsur esensial dalam lingkungan belajar.
    3. Strategi belajar yang digunakan menentukan proses dan hasil belajar.
    4. Belajar pada hakikatnya memiliki aspeksosial dan budaya.
    5. Kerja kelompok dianggap sangat berharga.
    Dalam pandangan kontruksivistik, kebebasan dipandangan sebagai penentu keberhasilan karena kontrol belajar dipegang oleh siswa sendiri. Tujuan pembelajaran konstruktivistik menekankan pada penciptaan pemahaman yang menuntut aktivitas yang kreatif dan produktif dalam konteks nyata. Dengan demikian, paham konstruktivistik menolak pandangan behavioristik.

    Referensi :
    Depdiknas. Direktorat Pembinaan SMA. 2009. Pengembangan Pembelajaran Yang Efektif. Bahan Bimbingan Teknis KTSP. Jakarta.
    Hamalik, Oemar. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito
    Nasution. S. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Menga-jar. Jakarta: Bumi Aksara.
    Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Menga-jar. Bandung: Sinar Baru.
    BACA SELENGKAPNYA »

    Selasa, 13 Desember 2011

    Bel untuk Ujian Semester & bel sekolah dengan Flash MX

    Bel sekolah






    Bel Ujian





    Harap tunggu file diatas, sedang loading..file Flash...
    Silahkan anda masukkan Jam Dan menit yang diinginkan (ingat penulisan nya cukup 1 digit, misal jam 07.00 penulisannya : 7 untuk jam dan 0 untuk menit, tapi jika jam 20.30 penulisannya tetap 20 untuk jam, dan 30 untuk menit)




    Suatu saat kita mungkin membutuhkan bel sekolah yang konvensional dengan bunyi yang tidak asing lagi, yaitu "TEEEEETT....teeeeettt..". yang biasanya dipakai disekolah jaman dahulu. Mungkin sekarang sudah banyak software / alat untuk bel sekolah. disini saya sajikan bel ujian sekolah, yang dapat di modifikasi scriptnya, karena saya sertakan file .FLA dari software yang saya pakai yaitu Macromedia Flash Mx 2004.


    Selain bel Ujian disini juga saya share Bel sekolah dengan flash, dan alhamdulilah file .FLA nya telah saya upload. Pada prinsipnya sama dengan cara membuat bel Ujian sekolah sekolah.
    Untuk merubah Jam cukup dengan mengganti tulisan/angka jam pada input text yang yang ada, Untuk penulisan jam cukup 1 digit saja (contoh : 07:00 (ini penulisan jam yang salah) yang betul (7:0) karena program membaca jam secara 2 digit, sayangnya software ini akan kembali ke possi default(Waktu awal) ketika komputer di matikan. Silahkan anda modifikasi sendiri.
    Link download klik disini
    BACA SELENGKAPNYA »

    Proses Pembelajaran yang lebih Bermakna

    Para ahli pendidikan berpendapat bahwa proses pembelajaran di sekolah sampai saat ini cenderung berpusat kepada guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi-materi dan siswa diberi tanggung jawab untuk menghafal semua pengetahuan. Memang pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat dalam jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan masalah dalam kehidupan jangka panjang.

    Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang mereka pelajari bukan mengetahuinya, oleh karena itu para pendidik telah berjuang dengan segala cara dengan mencoba untuk membuat apa yang dipelajari siswa disekolah agar dapat dipergunakan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

    Salah satu prinsip paling penting dari psikologi pendidikan adalah guru tidak boleh semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun pengetahuan di dalam benaknya sendiri. Guru dapat membantu proses ini dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat relevan bagi siswa, dengan memberikan ide-ide, dan dengan mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan sendiri ide-ide, dan mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan strategi-strategi mereka sendiri dalam belajar. Guru dapat memberikan kepada siswa tangga yang dapat membantu mereka mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi, tetapi harus di upayakan sendiri siswa yang memanjat tangga itu.

    Tingkat pemahaman siswa menurut model Gagne (1985) dapat dikelompokan menjadi delapan tipe belajar, yaitu: (1) belajar isyarat, (2) stimulus-respon, (3) rangkaian gerak, (4) rangkaian verbal, (5) membedakan, (6) pembentukan konsep, (7) pembentukan aturan dan (8) pemecahan masalah (problem solving).

    Di lihat dari urutan belajar, belajar pemecahan masalah adalah tipe belajar paling tinggi karena lebih kompleks, Dalam tipe belajar pemecahan masalah, siswa berusaha menyeleksi dan menggunakan aturan-aturan yang telah dipelajari terdahulu untuk membuat formulasi pemecahan masalah. Lebih jauh Gagne (1985) mengemukakan bahwa kata-kata seperti penemuan (discovery) dan kreatifitas (creativity) kadang-kadang diasosiasikan sebagaii pemecahan masalah.

    Pendekatan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning /CTL), Pembelajaran Pembelajaran Terpadu , Pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan metode pembelajaran berbuat seperti: kerja kelompok, eksperimen, pengamatan, penelitian sederhana, pemecahan masalah, dan pembelajaran praktik dengan dikombinasikan dengan metode ekspositori seperti ceramah, tanya jawab dan demonstrasi adalah pendekatan pembelajaran yang karakteristiknya memenuhi harapan itu. Pendekatan atau model-model pembelajaran tersebut menjadi tumpuan harapan para ahli pendidikan dan pengajaran dalam upaya menghidupkan kelas secara optimal. Kelas yang hidup diharapkan dapat mengimbangi perubahan yang terjadi di luar sekolah yang demikian cepat.

    Setiap pendekatan memiliki ciri-ciri dasar atau karakteristik sendiri. Karakteristik ini berhubungan dengan apa yang menjadi fokus dan mendapat tekanan dalam pembelajaran. Ada pendekatan pembelajaran yang berfokus pada siswa yang meliputi perkembangan, kemampuan berpikir, aktivitas, pengalaman siswa. Pendekatan pembelajaran berfokus pada guru yang meliputi fungsi, peran, dan aktivitas guru. Pendekatan pembelajaran berfokus pada masalah meliputi masalah personal, sosial, lingkungan, atau pendekatan pembelajaran yang berfokus pada teknologi, sistem instruksional, sistem informasi, media, sumber belajar, dll.

    Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran tergantung pada pendekatannya. Hal ini sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan bahwa dalam kegiatan inti pembelajaran merupakan proses untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) yang harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, krativitas, dan kemadirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.


    DAFTAR PUSTAKA
    Gagne, Roberth, M. (1985). T he ConditioTns of Learning and Teory of Intruction. Fourth edition of New York CBS College Publishing
    Depdiknas. Direktorat Pembinaan SMA. 2009. Pengembangan Pembelajaran Yang Efektif. Bahan Bimbingan Teknis KTSP. Jakarta.
    Uno, B. Hamzah. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
    Yamin, Martinis. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press. 

    BACA SELENGKAPNYA »

    Artikel Favorit