Kalau membaca judul ini mungkin anda akan langsung teringat dengan judul sebuah film yang sangat booming, yaitu “Ada Apa Dengan Cinta”. Judul ini sengaja saya angkat sebagai jawaban atas apa yang saat ini sedang ramai di bicarakan di dunia facebook, yaitu mengenai blog “Indonesia Cerdas”.
Seperti yang kita ketahui blog “Indonesia Cerdas” merupakan salah satu media pembelajaran secara online. Di blog ini kita dapat mengakses berbagai bahan pembelajaran IPA SMP, mulai dari materi, bank soal, pembahasan soal OSN, hingga latihan soal online.
BACA SELENGKAPNYA »Seperti yang kita ketahui blog “Indonesia Cerdas” merupakan salah satu media pembelajaran secara online. Di blog ini kita dapat mengakses berbagai bahan pembelajaran IPA SMP, mulai dari materi, bank soal, pembahasan soal OSN, hingga latihan soal online.
Harus diakui nama “Indonesia Cerdas” bukanlah nama pertama di dunia maya. Saya sendiri memilih nama tersebut karena sesuai dengan tugas saya sebagai pendidik yang merupakan bagian dari pemerintah memiliki tugas mencerdaskan kehidupan bangsa. Jujur, saya juga kaget setelah memilih domain tersebut, ternyata begitu searching di Google banyak yang sudah menggunakan nama tersebut, mulai dari nama domain hingga nama program pendidikan.
Berbagai fitur blog yang saya susun sengaja saya share ke facebook melalui akun saya pribadi, melalui “Halaman Facebook Indonesia Cerdas”, maupun dengan share posting di berbagai group facebook. Semua itu dengan satu tujuan, yaitu agar sedikit yang saya buat tersebut bisa bermanfaat bagi dunia pendidikan. Kita tahu bersama bahwa sebuah karya tidak akan membawa manfaat jika hanya kita simpan rapi dalam bilik kita sendiri, atau bahkan kita sembunyikan dari khalayak ramai.
Sehingga, marilah kita bijaksana dalam menilai tindakan seseorang. Siapa yang mengetahui niat seseorang ? Tentu hanya Tuhan dan orang itu sendiri. Itulah mengapa dulu Rasulullah Muhammad SAW menegur keras seorang sahabat yang nekat membunuh lawannya di medan perang, padahal lawan tersebut mengikrarkan syahadat sebagai bentuk masuknya dia dalam Islam ketika hendak dibunuh. Sahabat tersebut berkilah bahwa lawannya bersyahadat dengan niat agar tidak dibunuh. Maka Rasulullah Muhammad SAW bertanya, “mengapa tidak engkau belah dadanya?”. Sebuah pertanyaan cerdas untuk menunjukkan bahwa niat seseorang itu hanya diketahui oleh orang tersebut dan juga Tuhan.
Belajar dari permasalahan ini, mari kita lebih obyektif dalam menilai sesuatu. Mari jauhkan prasangka buruk dalam menanggapi sesuatu. Mari songsong Indonesia jaya dengan berkarya dan memajukan dunia pendidikan.
Salam Pendidikan