Kamis, 31 Juli 2014

Peningkatan mutu pendidikan SMA/SMK Melalui Kurikulum 2013

Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia senantiasa mendapat perhatian dari berbagai pihak. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan serangkaian aktivitas yang senantiasa mempertahan dan meningkatkan martabat bangsa dan negara melalui pendidikan. Kurikulum merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat penting dan bila terjadi perubahan terhadap kurikulum, maka akan berdampak pada penataan komponen pendidikan lainnya. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kaitannya dengan mutu pendidikan, pemerintah memandang perlu adanya perubahan dan atau penyempurnaan kurikulum dalam upaya pencaian tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pengembangan Kurikulum 2013 adalah melanjutkan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Upaya mewujudkan kurikulum 2013 yang sesuai untuk meningkatkan mutu pendidikan dan berdampak pada mutu martabat bangsa dan Negara, telah disusun tim pengembang kurikulum 2013. Uji publik rancangan kurikulum telah dilakukan, dan upaya menampung masukan terus dilakukan dengan harapan kurikulum 2013 yang tersusun sesuai dengan harapan semua pihak. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan bahwa pada tahun 2013 menerapkan kurikulum baru yang disempurnakan yang disebutnya Kurikulum 2013. Pencanangan tersebut berdampak pada berbagai persiapan yang mendukung kelancaran proses pendidikan, baik menyangkut pemahaman seluruh masyarakat maupun penyiapan personal sekolah untuk melaksanakan kurikulum disempurnakan pada tahun 2013.  image

Dalam kurikulum 2013 terdapat perubahan rancangan untuk peningkatan mutu pendidikan berupa kegiatan manajemen satuan pendidikan, pembelajaran dan penilaian, dan peminatan peserta didik. Kegiatan peminatan peserta didik merupakan bidang garapan profesi bimbingan dan konseling dalam satuan pendidikan yang tercakup dalam program perencanaan individual atau penyaluran dan penempatan. Peminatan peserta didik dimaknai sebagai upaya fasilitasi perkembangan peserta didik agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga mencapai perkembangan optimum. Perkembangan optimum merupakan suatu kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta didik mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya. Peminatan merupakan proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada di lingkungannya. Peminatan belajar peserta didik merupakan proses belajar yang berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam konteks ini, maka kepala sekolah, guru bimbingan dan konseling mempunyai peranan penting dalam pemberian layanan peminatan peserta didik. Layanan peminatan peserta didik memerlukan penangan khusus secara profesional, sebab menyangkut kesuksesan karir peserta didik dimasa depannya. Kekeliruan dalam layanan peminatan peserta didik dapat berpengaruh negattif terhadap proses dan hasil belajar peserta didik.

Peserta didik SMA/SMK sebagai remaja dan subyek pendidikan memiliki karakteristik khas sebagai remaja dan memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dapat dilaksanakan secara baik. Remaja sebagai individu sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (becoming), yaitu berkembang kearah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan atau kemandirian secara baik, remaja tidak dapat sendirian, melainkan memerlukan bimbingan dari pihak lain secara ilmiah dan kontinyu. Hal ini disebabkan remaja masih kurang memiliki pemahaman tentang dirinya secara mendalam dan lingkungannya secara meluas. Proses perkembangan dipengaruhi oleh banyak faktor dan akan terdapat permasalahan, untuk itu advokasi atau pendampingan proses diperlukan. Potensi yang dimiliki pada usia remaja pada umumnya adalah bagus. Peserta didik sebagai subyek belajar di SMA/SMK dihadapkan suatu kondisi untuk menentukan pilihan peminatan belajar dan pendalaman serta matapelajaran yang sesuai dengan potensi diri dan kesempatan yang ada. Peminatan belajar peserta didik yang tepat akan mendukung kesuksesan belajar dan karirnya. Remaja sehat tentu memiliki cita-cita kehidupan di masa yang akan datang, baik menyangkut sukses belajar, sukses karir, dan sukses dalam kehidupan keluarga. Kesuksesan dimasa yang akan datang dapat dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman belajar sebelumnya.

Pada hakekatnya yang belajar itu adalah peserta didik, namun perhatian dan fasilitasi serta pendampingan proses belajar dari orang tua bagi putra-putrinya sangat diperlukan. Kearifan orang tua dalam pemberian informasi yang luas dan do’a serta pemberian pertimbangan pemilihan pengalaman belajar putra-putrinya sangat diperlukan, namun orang tua bukan sebagai penentunya. Harapan yang kuat dari orang tua untuk kehidupan putra-putrinya di masa depan berpengaruh terhadap pemberian pertimbangan dan pikiran-perasaan-dan perilaku putra-putrinya. Karakteristik peserta didik yang percaya figur orang tua, penurut, dan sungkan kepada orang tua, maka terdapat kecenderungan penetapan pilihan minat belajar dominan mengikuti orang tua, walaupun peserta didik yang bersangkutan kurang senang atau kurang mampu. Keterpaksaan dalam diri peserta didik dapat berpengaruh dalam proses dan hasil belajar, bagi peserta didik yang mempunyai potensi kuat mungkin akan bertahan dan berhasil, namun bagi peserta didik yang potensi diri sedang dan kurang dikhawatirkan mengalami kegagalan dalam proses belajar. Dalam konteks ini, diperlukan peran guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pendampingan dan pencerahan dalam proses pemilihan dan penetapan, proses pembelajaran dan pengembangan serta penyaluran sesuai potensi dan peminatan belajar peserta didik. Di samping itu, perlu adanya kerjasama yang baik antara guru Bimbingan dan Konseling, guru matapelajaran, orang tua, peserta didik dan ahli lain yang relevan dalam penyelenggaraan pendidikan bermutu tinggi.

BACA SELENGKAPNYA »

Perencanaan Pembelajaran Tematik

Bagaimana dengan Perencanaan Pembelajaran Tematik?

Perencanaan pembelajaran tematik dapat dilakukan dengan prosedur tertentu. Untuk memahami prosediur penyusunannya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Diagram penyusunan perencanaan pembelajaran tematik

clip_image002

Sebagai contoh terdapat beberapa tema antara lain seperti di bawah ini

clip_image004

Selanjutnya melakukan pemetaan tema. Misal seperti format di bawah ini.

clip_image006

Dilanjutkan dengan:

clip_image008

Menyusun RPP sesuai sistematika dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 dimana pada identitas khusus mata pelajaran diganti dengan tema.

Misal:

clip_image010

clip_image012

dan seterusnya.

BACA SELENGKAPNYA »

Merencanakan Proses Pembelajaran Dalam RPP Kurikulum 2013

Merencanakan Proses Pembelajaran Dalam RPP Kurikulum 2013, Diketahui bahwa kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect. image

Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap.

Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.

Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:a. mengamati; b. menanya;c. mengumpulkan informasi;d. mengasosiasi; dane. mengkomunikasikan. Kelima pengalaman belajar ini harus tercipta pada saat kegiatan pembelajaran.

Dalam standar proses pelaksanaan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

1) Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;

b) mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;

c) mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai; dan

d) menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan matapelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peserta didik menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian umpan balik, dan latihan lanjutan kepada peserta didik. Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP. Cara pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis data yang dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan, museum, dan sebagainya. Sebelum menggunakannya peserta didik harus tahu dan terlatih dilanjutkan dengan menerapkannya.

a) Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.

b) Menanya

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik.

Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.

Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.

Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.

c) Mengumpulkan dan mengasosiasikan

Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi.

Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memeroses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.

d)Mengkomunikasikan hasil

Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.

3) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Perlu diingat, bahwa KD-KD diorganisasikan ke dalam empat KI. KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI-2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan KI-4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan. KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3, untuk semua matapelajaran. KI-1 dan KI-2 tidak diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan pembelajaran.

BACA SELENGKAPNYA »

Selasa, 29 Juli 2014

Lembar Kerja (LK) RPP Kurikulum 2013

Lembar Kerja (LK) RPP Kurikulum 2013, Isilah lembar kerja ini sesuai permasalahan yang dihadapi guru dalam menyusun RPP!

No.

Identifikasi Permasalahan dihadapi guru dalam penyusunan RPP dan Solusi pemecahannya

1

Berdasarkan pengalaman Saudara, secara umum apa saja permasalahan dihadapi guru terkait dengan penyusunan RPP

a.Masalah

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………….

b.Solusi

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………….

2.

Berdasarkan pengalaman Saudara, bagaimana pola pikir guru terkait dengan:

a. Tingkat urgensinya RPP disusun oleh guru?

1) Tingkat urgensi:…………………………………………………..

……………………………………………………………………

2) Faktor Penyebabnya:……………………………………………..

…………………………………………………………………...

3) Menurut Saudara alternatif solusinya:

………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………..

b. Pemahaman guru terhadap prinsip pengembangan RPP?

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

Menurut Saudara alternatif solusinya:

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

c. Pemahaman guru terhadap sistematika RPP?

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

Menurut Saudara alternatif solusinya:

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

   

Lembar Kerja (LK) RPP Kurikulum 2013

BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 28 Juli 2014

Komponen Sistematika RPP Kurikulum 2013

Komponen dan Sistematika RPP Kurikulum 2013, Dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 dinyatakan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii) metode pembelajaran, (i v) sumber belajar, dan (v) penilaian. image Adapun komponen-komponen RPP adalah sebagai berikut:

Identitas meliputi: Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester, Materi Pokok, Alokasi Waktu

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1. …………………..(KD pada KI-1)

2. …………………..(KD pada KI-2)

3. …………………..(KD pada KI-3)

Indikator: ……………………………………..

4. …………………..(KD pada KI-4)

Indikator: ………………………………………

C. Tujuan Pembelajaran

D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

2. Alat/Bahan

3. Sumber Belajar

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Jika dalam 1 RPP terdiri dari beberapa pertemuan)

1. Pertemuan Kesatu:

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)

1)………………………………………………………………………….

2)………………………………………………………………………….

3)………………………………………………………………………….

4)………………………………………………………………………….

b. Kegiatan Inti (...menit)

Sesuaikan sintaks dengan model / pendekatan/metode yang dipilih

1). Mengamati

2). Menanya

3). Mengumpulkan dan Mengasosiasikan

4). Mengkomunikasikan hasil

c. Penutup (…menit)

1)………………………………………………………………………..

2). ……………………………………………………………………….

3). ……………………………………………………………………….

4). ………………………………………………………………………

2. Pertemuan Kedua:

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)

1)………………………………………………………………………….

2)………………………………………………………………………….

3)………………………………………………………………………….

4)………………………………………………………………………….

b. Kegiatan Inti (...menit)

Sesuaikan sintaks dengan model / pendekatan/metode yang dipilih

1). Mengamati

2). Menanya

3). Mengumpulkan dan Mengasosiasikan

4). Mengkomunikasikan hasil

c. Penutup (…menit)

1)………………………………………………………………………..

2). ……………………………………………………………………….

3). ……………………………………………………………………….

4). ………………………………………………………………………

H. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian

(Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum / Sikap / Proyek / Portofolio / Produk / penilaian diri / tes tertulis)

1. Bentuk instrumen dan instrumen

Isi sesuai (Daftar chek/skala penilaian/Lembar penilaian kinerja/Lembar penilaian sikap/Lembar Observasi/Pertanyaan langsung/Laporan Pribadi/Kuisioner/Memilih jawaban/ Mensuplai jawaban/Lembar penilaian portofolio

3. Pedoman penskoran

Komponen dan Sistematika RPP Kurikulum 2013

BACA SELENGKAPNYA »

Minggu, 27 Juli 2014

Download Buku Kurikulum 2013 Download Tema Keluargaku Buku Tematik Siswa Kelas I SD/MI

Download Buku Kurikulum 2013 Download Tema Keluargaku Buku Tematik Siswa Kelas I SD/MI

clip_image002

Katagori : Buku Kurikulum 2013 > Buku SD

Kontributor Naskah : Lubna Assagaf, Nurhasanah, dkk

Penyelia (Editor) : Politeknik Negeri Media Kreatif, Jakarta

Jumlah Bab : 4

Jumlah Halaman : 112

Ukuran Buku : 29,7

Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud

Tahun Terbit : 2013

Buku siswa merupakan buku panduan sekaligus buku aktivitas yang akan memudahkan para siswa  terlibat aktif dalam pembelajaran.
Terdapat 4 tema dalam pembelajaran tematik terpadu SD/MI kelas I semester I. Tiap tema terdiri dari 4 subtema. Setiap subtema diuraikan ke dalam 6 pembelajaran.
Satu pembelajaran dialokasikan untuk 1 hari. Penjelasan rinci tentang aktivitas pembelajaran dituangkan dalam buku panduan guru.
Kegiatan pembelajaran yang ada di dalam buku siswa lebih merupakan contoh yang dapat dipilih guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Guru diharapkan mampu mengembangkan ide-ide kreatif lebih lanjut dengan memanfaatkan alternatif-alternatif kegiatan yang ditawarkan di dalam buku panduan guru, atau mengembangkan ide-ide pembelajaran sendiri.

Download Buku Kurikulum 2013 Download Tema Keluargaku Buku Tematik Siswa Kelas I SD/MI KLIK DISINI

BACA SELENGKAPNYA »

Sabtu, 26 Juli 2014

Buku Kurikulum 2013 Download Tema Kegiatanku Buku Tematik Siswa Kelas I SD/MI

Buku Kurikulum 2013 Download Tema Kegiatanku Buku Tematik Siswa Kelas I SD/MI

clip_image002

Katagori : Buku Kurikulum 2013 > Buku SD

Kontributor Naskah : Lubna Assagaf, Nurhasanah, dkk

Penyelia (Editor) : Politeknik Negeri Media Kreatif, Jakarta

Jumlah Bab : 4

Jumlah Halaman : 112

Ukuran Buku : 29,7

Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud

Tahun Terbit : 2013

Buku Kurikulum 2013 Download Tema Kegiatanku Buku Tematik Siswa Kelas I SD/MI KLIK DISINI

BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 25 Juli 2014

Buku Kurikulum 2013 Download Tema Kegemaranku Buku Tematik Siswa Kelas I SD/MI

Buku Kurikulum 2013 Download Tema Kegemaranku Buku Tematik Siswa Kelas I SD/MI

clip_image002

Katagori : Buku Kurikulum 2013 > Buku SD

Kontributor Naskah : Lubna Assagaf, Iba Muhibba, dkk

Penyelia (Editor) : Politeknik Negeri Media Kreatif, Jakarta

Jumlah Bab : 4

Jumlah Halaman : 112

Ukuran Buku : 29,7

Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud

Tahun Terbit : 2013

Buku Kurikulum 2013 Download Tema Kegemaranku Buku Tematik Siswa Kelas I SD/MI KLIK DISINI

BACA SELENGKAPNYA »

Kamis, 24 Juli 2014

Buku Kurikulum 2013 Download Tema Diriku Buku Tematik Siswa Kelas I SD/MI

Buku Kurikulum 2013 Download Tema Diriku Buku Tematik Siswa Kelas I SD

clip_image002

Katagori : Buku Kurikulum 2013 > Buku SD

Kontributor Naskah : Lubna Assagaf, Iba Muhibba, dkk

Penyelia (Editor) : Politeknik Negeri Media Kreatif, Jakarta

Jumlah Bab : 4

Jumlah Halaman : 112

Ukuran Buku : 29,7

Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud

Tahun Terbit : 2013

Buku Kurikulum 2013 Download Tema Diriku Buku Tematik Siswa Kelas I SD KLIK DISINI

BACA SELENGKAPNYA »

Rabu, 23 Juli 2014

PERUNTUKAN DANA BOS SMA

PERUNTUKAN DANA BOS SMA,

BOS SMA digunakan sekolah untuk membantu memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah non personalia sesuai dengan prioritas kebutuhan sekolah, yang meliputi:

image 

image

image

Penjelasan:

*) Pengadaan buku pelajaran Kurikulum 2013 untuk Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015 dibiayai dengan dana BOS Periode I Januari – Juni 2014; sedangkan pengadaan buku pelajaran Kurikulum 2013 untuk Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dibiayai dengan dana DAK Tahun 2014.

**) Untuk kegiatan terkait dengan pembelajaran di sekolah, tidak diperbolehkan untuk membayar honor guru dan atau warga sekolah. Jasa profesi (honor) hanya dapat diberikan kepada tenaga ahli di bidangnya yang berasal dari luar sekolah. (misalnya dari perguruan tinggi, dari kwarnas/kwarda, dari dinas kesehatan, dari unsur keagamaan dll. Biaya transport diperbolehkan apabila kegiatan dilakukan diluar jam dan hari kerja atau kegiatan luar sekolah yang tidak dibiayai dari pihak penyelenggara.

***) Penggunaan dana BOS untuk pembayaran jasa profesi pemeliharaan dan perbaikan ringan sarana dan prasarana sekolah.

Dana BOS bisa digunakan untuk membayar jasa profesi yang diperlukan dalam rangka pemeliharaan dan perbaikan ringan sarana dan prasarana sekolah (misalnya untuk pembayaran tukang bangunan, pembayaran perbaikan computer, printer, AC, dll).

****) Dana BOS dapat digunakan untuk biaya transport/perjalanan dinas dan konsumsi. Biaya transport/perjalanan dinas adalah biaya untuk berbagai keperluan perjalanan dinas yang relevan dengan peruntukan BOS untuk pendidik, tenaga kependidikan, dan siswa baik dalam kota maupun luar kota mengikuti batas kewajaran yang ditetapkan pemerintah daerah. Sedangkan biaya konsumsi adalah biaya untuk penyediaan konsumsi dalam kegiatan sekolah yang layak disediakan konsumsi seperti kegiatan rapat sekolah dan perlombaan.

BACA SELENGKAPNYA »

Download Buku Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku Siswa Kelas I

Download Buku Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku Siswa Kelas I

clip_image001

Katagori : Buku Kurikulum 2013 > Buku SD

Kontributor Naskah : Yunita Gunawan dan Lany Guito

Penyelia (Editor) : Politeknik Negeri Media Kreatif, Jakarta

Jumlah Bab : 4

Jumlah Halaman : 128

Ukuran Buku : 29,7

Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud

Tahun Terbit : 2013

Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Khonghucu Sekolah Dasar merupakan penjabaran dari kompetensi inti dan kompetensi dasar Pendidikan Agama Khonghucu dan telah disesuaikan dengan tema nasional Kurikulum 2013. Tema pelajaran antara lain Laku Bakti, Nabi Kongzi Nabiku, Tian Yang Maha Esa dan Puji Syukur. Setiap pelajaran terbagi menjadi 4 sub pelajaran yang mendukung 1 tema utama tersebut.

Buku teks ini disusun untuk membantu peserta didik mengenal karakter seorang junzi atau manusia berbudi luhur yang merupakan sosok ideal dalam agama Khonghucu. Materi buku ini menampilkan tokoh utama Wu Zhenhui yang berusia 7 tahun bersama teman-temannya Melissa, Rongxin dan Yongki dengan didampingi oleh Guru Guo.
Untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi,  setiap  pelajaran  memiliki  beberapa  fitur antara lain fitur AKU INGIN TAHU! fitur AKU BISA! dan Aktivitas, fitur

DOREMI, dan fitur HANYU. Buku teks ini dilengkapi dengan Buku Panduan Guru yang akan mengarahkan kegiatan peserta didik untuk memahami dan mencapai indikator yang telah ditetapkan.

 

Download Buku Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku Siswa Kelas I Klik DIsini

BACA SELENGKAPNYA »

Selasa, 22 Juli 2014

SEKOLAH PENERIMA PROGRAM BOS SMA

KRITERIA SEKOLAH PENERIMA PROGRAM BOS SMA:

1. SMA negeri dan swasta di seluruh Indonesia yang memiliki SK pendirian sekolah (bagi SMA negeri), memiliki ijin operasional (bagi SMA swasta), dan SK pengangkatan Kepala sekolah/Bendahara dari pemerintah daerah (bagi SMA negeri) dan dari yayasan (bagi SMA swasta). Bagi sekolah yang memiliki kelas jauh (filial), data siswa harus menginduk ke sekolah induk.

2. Sekolah memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN). image

3. Sebagai wujud keberpihakan terhadap siswa miskin atas pengalokasian dana BOS SMA, sekolah diwajibkan untuk membebaskan (fee waive) dan/atau membantu (discount fee) siswa miskin dari kewajiban membayar iuran sekolah dan biaya-biaya untuk kegiatan ekstrakurikuler siswa. Bagi sekolah yang berada di kabupaten/kota/propinsi yang telah menerapkan pendidikan gratis, sekolah tidak diwajibkan memberikan pembebasan (fee waive) dan/atau membantu

(discount fee) siswa miskin.

4. Semua sekolah yang menerima BOS SMA harus mengikuti pedoman BOS SMA yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

5. Sekolah berkualitas dengan siswa yang berasal dari keluarga mampu secara ekonomi, sebagai penerima BOS SMA wajib melaksanakan program ramah sosial dengan cara proaktif mengidentifikasi dan merekrut siswa miskin yang memiliki minat dan potensi untuk mengikuti pendidikan di sekolah yang bersangkutan.

6. Sekolah penerima BOS SMA menerapkan mekanisme subsidi silang dan/atau mencari sumber dana sejenis dari pemerintah daerah, masyarakat, dan sumber lain yang tidak mengikat dan sukarela bagi siswa miskin untuk memenuhi tagihan biaya sekolah lainnya yang belum bisa dipenuhi melalui program BOS SMA.

7. Sekolah yang menolak menerima BOS SMA harus mendapat persetujuan orang tua siswa, komite sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota serta tetap menjamin kelangsungan pendidikan siswa miskin di sekolah tersebut.

BACA SELENGKAPNYA »

Download Buku Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Siswa Kelas I SD

Download Buku Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti  Siswa Kelas I SD

clip_image002

Katagori : Buku Kurikulum 2013 > Buku SD

Kontributor Naskah : Sulan dan Heru Budi Santoso

Penyelia (Editor) : Politeknik Negeri Media Kreatif, Jakarta

Jumlah Bab : 9

Jumlah Halaman : 144

Ukuran Buku : 25

Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud

Tahun Terbit : 2013

Buku Teks Siswa Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Sekolah Dasar Kelas 1 merupakan buku pokok sebagai pedoman siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Buddha di sekolah formal.

Buku Siswa ini didampingi dengan Buku Guru sebagai pedoman yang dilengkapi teknik untuk menyampaikan materi ajar pada setiap bab.
Pokok pembahasan yang diuraikan dalam buku ini terdiri atas 9 bab yang diuraikan menjadi 31 pelajaran dengan jumlah 112 halaman. Teknik penulisan dimulai dengan uraian materi yang didalamnya memuat pembelajaran aktif yaitu menyanyi, mewarnai, teka-teki dharma, tebak jawaban; rangkuman; tugas
mandiri; dan penilaian.

Buku ini ditulis dengan menggunakan bahasa yang singkat dan sangat sederhana serta dilengkapi banyak ilustrasi dengan karakter yang sama. Tujuannya agar peserta didik dapat membahami dan menguasai materi ajar dengan baik melalui gambar-gambar sehingga tercipta suasana pembajaran yang kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Download Buku Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti  Siswa Kelas I SD klik disini

BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 21 Juli 2014

Contoh pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA

Contoh pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA image

Sekolah : SMA Harmonisasi

Kelas/Semester : X / I

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Topik : Kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

Kompetensi Dasar

1.1 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya

1.2 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada masa pra aksara, Hindu-Buddha dan Islam

2.3 Berlaku jujur dan bertanggung-jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah

3.7 Mengidentifikasi karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia dan menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

4.4 Menyajikan hasil analisis dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu-Budda dan masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini


Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan

Deskripsi

Alokasi waktu

Pendahuluan

· Pengkondisian peserta didik

· Appersepsi: tanya jawab materi sebelumnya mengenai Teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia dan dihubungkan dengan topik yang akan disampaikan

· Menyampaikan tujuan pembelajaran

...menit

Inti

· Melakukan pengamatan gambar Candi Borobudur dan Candi Prambanan

· Melakukan tanya jawab singkat tentang candi Borobudur dan Candi Prambanan

· Mengumpulkan data melalui studi pustaka tentang candi Borobudur dan Candi Prambanan dengan historisnya

· Menganalisis tentang bentuk bangunan Candi Borobudur dan Candi Prambanan

· Menarik kesimpulan tentang kebenaran bangunan candi Borobudur dan candi Prambanan sebagai:

1. Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa bahasa dan religi/kepercayaan

2. Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa organisasi sosial kemasyarakatan

3. Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa sistem pengetahuan dan peralatan hidup

4. Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa kesenian

5. Gambar peninggalan Hindu-Buddha di Indonesia yang tidak terpelihara

· Mengkomunikasikan tentang keberadaan candi Borobudur dan Prambanan sebagai wujud akulturasi budaya hindu dan budha di Indonesia

... menit

Penutup

· Menyimpulkan materi kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

· Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

· Melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran

· Pemberian tugas “membuat tugas kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia dalam bentuk makalah”.

20 enit

BACA SELENGKAPNYA »

Sejarah gerakan pramuka di Indonesia

Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.

     Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938. image

Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.

Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan

   Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)

Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

    Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

      Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.

BACA SELENGKAPNYA »

PROGRAM BOS SMA DAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)

PROGRAM BOS SMA DAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS),

Program ini memberikan dukungan kepada sekolah dalam menerapkan konsep MBS yaitu:

1. Kebebasan dalam perencanaan, pengelolaan dan pengawasan program yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah. Penggunaan dana semata-mata ditujukan hanya untuk kepentingan peningkatan layanan pendidikan dan tidak ada intervensi atau pemotongan dana dari pihak manapun dan untuk kepentingan apapun. Pengelolaan program BOS SMA menjadi kewenangan sekolah secara mandiri dengan mengikutsertakan, komite sekolah dan masyarakat.

2. Sekolah mengelola dan secara profesional, transparan, dan akuntabel. Sekolah harus memiliki Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) 4 tahunan, menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), dengan dana BOS merupakan bagian integral dari RKAS tersebut. image

3. RKJM,RKT dan RKAS harus dibahas dalam rapat dewan guru/pendidik, kemudian disetujui/ditandatangani kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah dan disetujui/ditandatangani oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (untuk SMA negeri) atau Yayasan (untuk SMA swasta).

4. Rencana Anggaran Biaya (RAB) BOS yang merupakan kompilasi sumber dana dalam RKT/RKAS harus disetujui/ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Yayasan (untuk SMA swasta), Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi.

BACA SELENGKAPNYA »

Download Buku Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Siswa Kelas I SD

Download Buku Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Siswa Kelas I SD Kurikulum 2013

clip_image002

Katagori : Buku Kurikulum 2013 > Buku SD

Kontributor Naskah : Duwijo dan Komang Susila

Penyelia (Editor) : Politeknik Negeri Media Kreatif, Jakarta

Jumlah Bab : 6

Jumlah Halaman : 96

Ukuran Buku : 29,7

Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud

Tahun Terbit : 2013

Buku panduan siswa Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti (PAH-BP) tingkat Sekolah Dasar (SD) kelas I pada semester I dan II, mengajarkan agar siswa mengenal ajaran agama yang diyakini melalui pengamatan, pendengaran, dan pertanyaan tentang bagaimana berpikir, bertutur kata, dan berbuat yang baik kepada teman terdekat, orang tua, keluarga, guru, dan makhluk hidup ciptaan Sang Hyang Widhi lainnya.

Peserta didik yang dibiasakan berpikir, bertutur kata, dan berbuat baik dan benar secara bertahap akan membangun akhlak mulianya. Akhlak mulia siswa ini ditunjukkan dalam perilaku selalu cinta dan kasih, dalam wujud memberi dan menyayangi kepada lingkungan terdekat seperti saudara, keluarga, teman, dan juga orang yang mereka hormati, seperti guru dan para orang suci.

Agama sebagai pedoman hidup bersumber dari kitab suci Veda yang berasal dari wahyu Sang Hyang Widhi, bahwa semua yang ada dan yang akan diadakan bersumber dari-Nya, maka wajib menyampaikan rasa hormat dan rasa terima kasih kepada-Nya melalui mantramantra pujaan, nyanyian ketuhanan (Dharmagita) dan lagu keagamaan.

Download Buku Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kurikulum 2013 Siswa Kelas I SD klik disini

BACA SELENGKAPNYA »

Minggu, 20 Juli 2014

PERANAN BOS SMA DALAM PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL (PMU)

PERANAN PROGRAM BOS SMA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL (PMU) ,

Program BOS SMA merupakan salah satu program utama (icon) pemerintah yang bertujuan mendukung keberhasilan program PMU yang dimulai pada tahun 2013. Seluruh stakeholder pendidikan wajib memperhatikan pentingnya program BOS SMA yaitu: image

1. Memberikan kesempatan yang setara (equal opportunity) bagi siswa miskin untuk mendapatkan layanan pendidikan menengah yang terjangkau dan bermutu.

2. Merupakan sarana penting untuk meningkatkan akses layanan pendidikan menengah yang terjangkau dan bermutu.

3. Mempersempit gap partisipasi sekolah antar kelompok penghasilan (kaya-miskin), dan antar wilayah (kota-desa).

4. Menyediakan sumber dana bagi sekolah untuk mencegah siswa miskin putus sekolah karena tidak mampu membayar iuran sekolah dan biaya ekstrakurikuler sekolah.

5. Mendorong dan memberikan motivasi kepada pemerintah daerah serta masyarakat yang mampu, untuk memberikan subsidi kepada siswa miskin (subsidi silang).

BACA SELENGKAPNYA »

Sabtu, 19 Juli 2014

Sejarah Kepramukaan Sedunia

Sejarah Kepramukaan (Kepanduan) Sedunia, Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.

Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.

Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.

Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.

Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

  • Tahun 1924 Jambore II            di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
  • Tahun 1929 Jambore III          di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
  • Tahun 1933 Jambore IV           di Godollo, Budapest, Hongaria
  • Tahun 1937 Jambore V            di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
  • Tahun 1947 Jambore VI           di Moisson, Perancis
  • Tahun 1951 Jambore VII         di Salz Kamergut, Austria
  • Tahun 1955 Jambore VIII        di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
  • Tahun 1959 Jambore IX          di Makiling, Philipina
  • Tahun 1963 Jambore X            di Marathon, Yunani
  • Tahun 1967 Jambore XI          di Idaho, Amerika Serikat
  • Tahun 1971 Jambore XII         di Asagiri, Jepang
  • Tahun 1975 Jambore XIII        di Lillehammer, Norwegia
  • Tahun 1979 Jambore XIV        di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
  • Tahun 1983 Jambore XV         di Kananaskis, Alberta, Kanada
  • Tahun 1987 Jambore XVI        di Cataract Scout Park, Australia
  • Tahun 1991 Jambore XVII       di Korea Selatan
  • Tahun 1995 Jambore XVIII     di Belanda
  • Tahun 1999 Jambore XIX        di Chili, Amerika Selatan
  • Tahun 2003 Jambore XX         di Thailand image

Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.

Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.

Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.

Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

BACA SELENGKAPNYA »

KEDUDUKAN PENDANAAN SMA BOS, BSM dan KOMITE (Investasi)

KEDUDUKAN PENDANAAN SMA  BOS, BSM dan KOMITE (Investasi),  Pendanaan pendidikan menengah merupakan upaya untuk menyediakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses pendidikan di sekolah menengah. Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan menyebutkan bahwa biaya pendidikan meliputi: (a) Biaya Investasi Sekolah (Pengelolaan Pendidikan), (b) Biaya Operasional Sekolah (Biaya di Satuan Pendidikan), dan (c) Biaya Pribadi Peserta Didik.

image

Biaya investasi sekolah meliputi biaya investasi untuk meningkatkan kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), dan biaya investasi sarana dan prasarana. Sedangkan, biaya operasional sekolah meliputi biaya operasional personalia untuk gaji dan tunjangan PTK, dan biaya operasional non personalia. Adapun, biaya pribadi peserta didik merupakan biaya yang ditanggung oleh siswa untuk mengikuti proses pembelajaran secara berkelanjutan.

Pemerintah berusaha memenuhi pendanaan pendidikan untuk ketiga kategori biaya tersebut melalui mekanisme pemberian bantuan langsung baik ke sekolah, PTK, dan siswa. Biaya investasi sekolah dipenuhi melalui penyediaan bantuan sosial sarana dan prasarana sekolah. Sedangkan biaya operasional sekolah non personalia berusaha dipenuhi melalui penyediaan dana untuk operasional sekolah melalui program Bantuan Operasional Sekolah Menengah Atas (BOS SMA).

Adapun, biaya operasional personalia berusaha dipenuhi melalui pemberian tunjangan guru. sementara itu, untuk meningkatkan “daya beli” siswa terhadap layanan pendidikan SM dan mencegah siswa putus sekolah, pemerintah mengalokasikan dana Bantuan Biaya Pendidikan melalui program Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang dapat digunakan siswa untuk biaya pribadi peserta didik.

BACA SELENGKAPNYA »

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam Implemntasi Kurikulum 2013 SMA

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam Implemntasi Kurikulum 2013 SMA, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan dan peningkatan mutu serta relevansi pendidikan untuk menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

Usaha untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut dilakukan melalui program Wajib Belajar 9 Tahun. Program yang telah dimulai dari tahun 1994 tersebut berhasil dituntaskan dengan indikator Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP mencapai 98,2% pada tahun 2010. Konsekuensi dari keberhasilan program Wajib Belajar 9 Tahun tersebut adalah meningkatnya jumlah siswa lulusan SMP yang harus ditampung oleh pendidikan menengah. Pusat Data dan Statistik Pendidikan atau PDSP, Kemdikbud (2011) menyatakan bahwa dari 4,2 juta lulusan SMP, hanya sekitar 3 juta yang melanjutkan ke Sekolah Menengah (SM) dan sisanya sebesar 1,2 juta siswa tidak melanjutkan. Sementara pada waktu yang bersamaan sekitar 159.805 siswa SM mengalami putus sekolah, yang sebagian besar disebabkan karena alasan ketidakmampuan membayar biaya pendidikan.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan program Pendidikan Menengah Universal (PMU) pada tanggal 25 Juli 2013. Salah satu tujuan PMU adalah memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat terutama yang tidak mampu secara ekonomi untuk mendapatkan layanan pendidikan menengah. Sementara itu pada Tahun 2013 juga telah diluncurkan implementasi Kurikulum 2013.

Untuk mencapai tujuan PMU yang terjangkau dan bermutu serta menyukseskan pelaksanaan kurikulum 2013, pemerintah telah menyiapkan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada Tahun 2014, telah disiapkan anggaran sebesar 4,3 triliun rupiah yang akan disalurkan kepada SMA Negeri dan Swasta diseluruh Indonesia. Tujuan program BOS SMA ini adalah membantu sekolah untuk memenuhi biaya operasional non - personalia termasuk di dalamnya membantu pengadaan buku pelajaran Kurikulum 2013.

image

Dasar hukum pemberian Bantuan Operasional Sekolah Menengah Atas (BOS SMA) kepada sekolah meliputi:

1. Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945.

2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

3. Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekosentrasi dan Tugas Perbantuan.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014.

9. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa dengan perubahannnya Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB).

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Permendiknas Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014.

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 80 Tahun 2013 tentang Pendidikan Menengah Universal.

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.

14. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 81/PMK.05/2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian/Lembaga.

 

Berikut ini beberapa pengertian dasar dari Program BOS SMA:

1. BOS SMA adalah program pemerintah untuk mendukung pelaksanaan program Pendidikan Menengah Univesal yang terjangkau dan bermutu.

2. BOS SMA adalah program pemerintah berupa pemberian dana langsung kepada SMA negeri dan swasta untuk membantu memenuhi Biaya Operasional Non-Personalia Sekolah.

3. Sebagai wujud keberpihakan terhadap siswa miskin atas pemberian dana BOS, sekolah diwajibkan untuk memberikan kompensasi membebaskan (fee waive) dan/atau membantu (discount fee) siswa miskin dari kewajiban membayar iuran sekolah dan biaya-biaya untuk kegiatan ekstrakurikuler. Bagi sekolah yang berada di kabupaten/kota/propinsi yang telah menerapkan pendidikan gratis, sekolah tidak diwajibkan memberikan pembebasan (fee waive) dan/atau membantu (discount fee) siswa miskin.

4. BOS SMA digunakan untuk membantu memenuhi biaya operasional non-personalia sekolah termasuk didalamnya pengadaan buku Kurikulum 2013.

5. Besaran dana BOS yang diterima sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa masing-masing sekolah dan satuan biaya (unit cost) bantuan.

 

Secara umum program BOS SMA bertujuan untuk mewujudkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu bagi semua lapisan masyarakat dalam rangka mendukung PMU. Sedangkan secara khusus bertujuan:

1. Membantu biaya operasional sekolah termasuk pengadaan buku kurikulum 2013.

2. Mengurangi angka putus sekolah SMA.

3. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa SMA.

4. Mewujudkan keberpihakan pemerintah (affimative action) bagi siswa miskin SMA dengan membebaskan (fee waive) dan/atau membantu (discount fee) tagihan biaya sekolah bagi siswa miskin.

5. Memberikan kesempatan yang setara (equal opportunity) bagi siswa miskin SMA untuk mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu.

6. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah.

 

Sasaran program adalah untuk SMA Negeri dan Swasta di seluruh Indonesia. Besar bantuan per sekolah diperhitungkan dari jumlah siswa, dengan rincian sebagai berikut:

clip_image002

Bantuan yang diterima sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa per sekolah dan satuan biaya BOS SMA. Satuan biaya (unit cost) program BOS SMA sebesar Rp. 1.000.000/siswa/tahun. Sehingga total anggaran program BOS SMA tahun anggaran 2014 sebesar Rp. 4.384.026.000.000.

Dana BOS SMA disalurkan dalam 2 (dua) tahap sebagai berikut:

clip_image004clip_image005[6]clip_image006[6]

Waktu pelaksanaan program BOS SMA terhitung mulai Januari 2014 sampai dengan Desember 2014 atau sesuai dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2014.

BACA SELENGKAPNYA »

Software Simulasi Tes Seleksi CPNS dari BKN Download

Download Software Simulasi CPNS dan PPPK dengan CAT Computer Assisted Test. CAT Computer assissted Test (CAT-BKN) adalah langkah pemerintah dalam menciptakan sistem rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) adil, transparan, objektif dan bebas KKN. Hal tersebut merujuk CAT-BKN yang sudah dipilih sebagai quick wins reformasi birokrasi nasional.

Tes Seleksi Calon Pegawai Negeri SIpil (CPNS) akan segera dilaksanakan, persiapkan diri anda sebaik mungkin, salah satu persiapan menjelang Tes seleksi CPNS online adalah persiapan Teknis, yang menjadi pertanyaan adalah apakah anda sudah siap dengan seleksi CPNS Online, bagaimanakah caranya ? dan seperti apa langkah langkahnya.

Tidak Usah khawatir karena BKN telah membuat aplikasi Simulasi Seleksi Penerimaan CPNS dan PPK Online yang bisa anda download.

image

Silahkan download Software Simulasi CPNS dan PPPK, klik disini,

Bila anda sudah selesai mendownload, kemudian ekstrak file tersebut.

image Kemudian jalankan file cat. exe

kemudian akan muncul tampilan

image

Silahkan anda sudah siap melakukan ujicoba simulasi seleksi CPNS secara ONLINE menggunakan softwate CAT (Computer Assisted Test) CPNS Resmi dari BKN.

image

Semakin banyak berlatih maka semakin, akrab dan mahir dengan aplikasi CAT CPNS ini. sehingga kendala teknis bisa anda atasi saat mengikuti pelaksanaan tes seleksi CPNS Online yang sebenarnya pada waktunya nanti

Bagi yang belum mendownload silahkan download aplikasi Software Simulasi CPNS dan PPPK, klik disini,

Semoga bermanfaat dan sukses untuk Ujian Seleksi Calon Pegawai Negeri SIpil. selamat berlatih

BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 18 Juli 2014

Contoh langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik di SMP

Contoh langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik di SMP image

Sekolah : SMP Jayakarta

Mapel : IPS

Kelas/Sem : VII/ 1

Tema : Konektivitas antar ruang, waktu, dan manusia

Kompetensi Dasar:

No.

Kompetensi Dasar

1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya

2.3 Menunjukkan perilaku santun, peduli, dan menghargai perbedaan pendapat dalam interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya

3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik)

 

Indikator:

 

3.1.1. mendeskripsikan dengan benar adanya konektivitas antarruang

3.1.2. mendeskripsikan dengan benar adanya

konektivitas antarwaktu

3.1.3. mencontohkan dengan tepat adanya konektivitas antarruang dan waktu

3.1.4. membedakan dengan tepat adanya konektivitas antarruang, waktu, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia

3.1.5. menjelaskan dengan tepat adanya konektivitas antarmanusia (interaksi sosial)

dalam ruang dan waktu

4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar

 

Indikator:

 

4.3.1. memaparkan hasil analisis keterkaitan antarruang, antarwaktu, dan antarmanusia.

4.3.2. menyajikan rancangan kegiatan dengan tema “Upaya-upaya pencegah terjadinya bencana banjir”.


Langkah-Langkah Pembelajaran

Pendahuluan (...menit)

1. Pengkondisian peserta didik

2. Melakukan appersepsi tentang bencana banjir yang kerap terjadi. Di mana, kapan, dan mengapa bisa terjadi, siapa yang sering menjadi korban, apa yang dilakukan oleh masyarakat korban banjir ketika menghadapi bencana tersebut.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti (... menit)

1. Peserta didik mengamati gambar-gambar (foto-foto, slide) tentang hutan yang gundul, hujan deras, orang membuang sampah sembarangan, sungai meluap, banjir besar. slide, atau video klip seputar bencana banjir di suatu tempat. Disarankan fenomena-fenomena tersebut yang terjadi di lingkungan terdekat.

2. Guru menyampaikan pertanyaan dan mendorong peserta didik didorong untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru atau peserta didik yang lain

Misalnya, setelah mengamati gambar atau menyaksikan tayangan video siswa didorong untuk bertanya, tentang mengapa hutan digunduli, untuk apa kayu-kayu yang ditebangi, siapa yang melakukan, siapa yang dbiasa membuang sampah sembarangan, mengapa sungai meluap, mengapa terjadi banjir, apakah ada hubungan antar semuanya itu? Pertanyaan atau permasalahan pokok apa yang bisa dimunculkan dari fenomena tersebut? Guru dapat menginisiasi pertanyaan pertanyaan kunci ketika siswa belum memunculkannya.

3. Mencoba (Experimenting) atau Mengumpulkan Data : Siswa menyaksikan video klip tentang banjir yang terjadi di lingkungan siswa. Siswa diminta untuk mencatat berbagai fakta yang diperlukan

4. Menalar /mengasosiasi data, meghubungkan sampai membuat kesimpulan : Misalnya peserta didik diajak untuk membaca buku siswa halaman 2-6 tentang konsep ruang, waktu, konektivitas, dan interaksi sosial, dan menghubungkannya dengan fenomena yang terjadi dalam tayangan video maupun gambar-gambar yang telah diamati sebelumnya.

5. Secara bersama-sama setelah peserta didik membaca buku, mengamati gambar, dan menyaksikan tayangan video, mereka diminta untuk membuat kesimpulan megenai hubungan buang sampah sembarang, penggundulan hutan, banjir dan kerugian akibat bencana banjir.

6. Mengkomunikasikan : Siswa mempresentasikan hasil analisis datanya di kelas. Di saming itu siswa juga bisa diminta untuk mengunggahnya (upload) di blog masing-masing. Untuk kepentingan ini setiap siswa bisa diwajibkan memiliki blog sendiri.

Penutup (... menit)

(1) Kesimpulan

Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran

(2) Evaluasi :

Dilakukan melalui tes secara tertulis, mengenai contoh bentuk konektivitas antar ruang dan waktu yang ada di lingkungan sekitarmu.

(3) Refleksi :

Peserta didik diminta menjawab pertanyaan reflektif misalnya, apakah pembelajaran hari ini menyenangkan? Pengetahuan berharga/baru apa yang kamu peroleh pada pembelajaran kita hari ini? Bagaimana sebaiknya sikap kita kalau memperoleh sesuatu yang berharga/baru.

(4) Penugasan

BACA SELENGKAPNYA »

Kamis, 17 Juli 2014

Contoh pembelajaran saintifik di SD

Contoh langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik di SD

Sekolah : SD Mutiara Hati

Kelas / semester : IV / 1

Tema : Berbagai Pekerjaan

Sub Tema : Jenis-jenis Pekerjaan

image Kompetensi Dasar

IPS

1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya

2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya

3.1 Mengenal manusia, aspek keruangan,konektivitas antar ruang,perubahan dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan

3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya,dan ekonomi

4.1 Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai pengertian ruang, konektivitas antarruang, perubahan, dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan dalam lingkup masyarakat di sekitarnya

4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

IPA

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hatihati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi

3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan seharihari dan kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut

Bahasa Indonesia

1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional, perkembangan teknologi, sosial, serta permasalahan sosial

2.4 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber daya alam melalui pemanfaatan bahasa Indonesia

3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

Tujuan Pembelajaran

1. Dengan mengkaji bacaan tentang hubungan sumber daya alam dan pekerjaannya, siswa mampu menjelaskan hubungan sumber daya alam dan pekerjaan yang ada di daerah tersebut.

2. Setelah menganalisa gambar, siswa mampu mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang ada di kebun teh secara rinci.

3. Setelah menganalisa peta siswa mampu mengidentifikasi kondisi geografis dan pekerjaan dengan benar.

4. Setelah mengamati gambar dan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dan kondisi geografis (dataran rendah, tinggi dan perairan).

5. Setelah membaca teks petualangan “Ulil SI Daun Teh”, siswa mampu menjelaskan proses daun teh menjadi teh tubruk secara runtut.

Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahu

luan

Pertemuan Kesatu:

1. Pengkondisian peserta didik

2. Melakukan appersepsi melalui tanya jawab tentang tentang jenis-jenis pekerjaan

3. Menyampaikan tema yang akan dibelajarkan yaitu: berbagai pekerjaan” dengan sub tema: ”jenis-jenis pekerjaan”

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran

... menit

Inti

Mengamati:

Semua peserta didik mengamati gambar proses pembuatan teh

--menit

Menanya:

Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengarahkan siswa memperhatikan secara rinci proses pembuatan teh yang ada dalam gambar.

Mengumpulkan Informasi:

Siswa berdiskusi dengan teman untuk menjawab pertanyaan yang ada di buku mengenai letak perkebunan teh, pekerjaan yang ada di perkebunan teh, dan tugas dari masing-masing pekerja di kebun teh

Mengasosiasi/ Menalar:

Siswa mengetahui adanya perkebunan teh menyebabkan adanya industri teh dan membutuhkan para pekerja, seperti pemetik dan pengolah teh.yo Lakukan

Menyimpulkan:

Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan bahwa adanya perkebunan teh, menyebabkan adanya industri teh yang membutuhkan jenis pekerjaan pengelola dan pemetik teh

Mengkomunikasikan:

Siswa menuliskan atau menyampaikan mengenai letak perkebunan teh, industri teh dan pekerjaan apa saja yang ada di perkebunan, dan industri teh.

Penutup

Bersama-sama siswa membuat kesimpulan hasil belajar selama sehari tentang jenis-jenis profesi yang keberadaannya dipengaruhi oleh kondisi geografis misalnya pemetik teh yang tinggal di pegunungan yang disebut sebagai dataran tinggi dan nelayan di pantai yang tinggal di dataran rendah

Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

Mengajak semua siswa berdo’a

....menit

Untuk selanjutnya contoh langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik yang merupakan gabungan dari beberapa pertemuan adalah sebagai berikut:

Inti

Pertemuan Kedua:

..menit

Mengamati

Siswa mengamati tiga gambar yang berisi tiga jenis profesi dari di tiga tempat yang berbeda.

Menanya

Bertanya jawab tentang keadaan wilayah tempat tinggal misal Pemetik teh tinggal di dataran tinggi. bagaimana dengan wilayah lainnya? Pekerjaan apa saja yang ada di wilayah tersebut?

Mengeksplorasi:

Siswa menuliskan keterangan tentang tiga jenis profesi tersebut di bagian bawah gambar.

Siswa diingatkan untuk mengisi keterangan tentang tiga jenis profesi tersebut dengan teliti.

Mengasosiasi:

Siswa menganalisis hubungan antara pekerjaan dan tempat bekerja

Mengkomunikasikan

Menuliskan tentang hubungan antara pekerjaan dan tempat bekerja

Pertemuan Ketiga

Mengamati

Siswa secara individual mengamati lingkungan tempat tinggalnya

Menanya

Siswa di dorong untuk saling bertanya tentang lingkungan tempat tinggalnya

Mengeksplorasi

Guru mengingatkan siswa untuk memperhatikan kondisi wilayah tempat tinggal mereka, apakah meraka tinggal di daerah dataran tinggi, dataran rendah, atau di daerah perairan.

Mengasosiasi

Siswa diharapkan mengetahui hubungan antara kondisi wilayah tempat tinggal dan jenis pekerjaan yang ada.

Mengkomunikasikan

menceritakan keadaan wilayah tempat tinggal mereka dan jenis-jenis pekerjaan yang ada, serta menuliskannya di buku.

Pertemuan keempat

Mengamati:

Siswa secara individual mengamati peta sederhana yang ada di buku untuk mengetahui pekerjaan apa saja yang berada di dataran rendah, dataran tinggi, dan perairan.

Menanya:

Siswa didorong untuk dapat membuat pertanyaan sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukannya

Mengeksplorasi

Guru mengingatkan siswa untuk memperhatikan secara rinci gambar-gambar yang ada di dalam pulau dan memahami arti warna yang ada di kolom legenda.

Siswa menuliskan hasil pengamatannya pada tabel jenis pekerjaan yang dihubungkan dnegan lokasi tempat tinggalnya

Mengasosiasi

Siswa diingatkan untuk memprediksi jenis-jenis pekerjaan yang ada di daerah-daerah yang terdapat di peta, misalnya pemetik teh di dataran tinggi dan nelayan di wilayah perairan.

Mengkomunikasikan

Siswa membuat kesimpulan tentang isi tabel, bahwa kondisi geografis tempat tinggal suatu masyarakat akan memengaruhi jenis-jenis pekerjaan masyarakat yang ada di wilayah tersebut dan siswa menuliskan kesimpulan mereka di buku.

Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah dipelajari, bahwa kenampakan wilayah permukaan bumi itu terdiri atas dataran rendah, dataran tinggi, dan perairan, yang kemudian memengaruhi jenis-jenis pekerjaan yang ada di masyarakat tersebut

Pertemuan Kelima

Mengamati:

Siswa membaca dalam hati teks tentang Ulil Si Daun Teh

Menanya:

Siswa disorong untuk membuat pertanyaan sesuai dengan teks yang dibacanya

Mengeksplorasi

Siswa menyebutkan sebanyak mungkin pekerjaan yang ada dalam cerita.

Mengasosiasi

Siswa menuliskan proses Ulil Si Daun Teh sampai menjadi teh tubruk yang dapat dinikmati oleh semua orang dalam kolom yang tersedia di buku.

Mengkomunikasikan

Secara berpasangan siswa menceritakan pada pasangannya tentang proses yang terjadi pada pembuatan the secara singkat.

BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit