Tampilkan postingan dengan label rpp sd. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rpp sd. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Agustus 2014

Penilaian otentik (Authentic assessment) pada pembelajaran tematik.

Penilaian otentik (Authentic assessment) pada pembelajaran tematik. image

Penilaian dalam pembelajaran tematik menggunakan jenis penilaian otentik.

a. Karakteristik penilaian otentik menurut Nurhadi (2004:173) adalah sebagai berikut:

1) Melibatkan pengalaman nyata (involves real-word experience)

2) Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung.

3) Mencakup penilaian pribadi (self assessment) dan refleksi.

4) Yang diukur ketrampilan dan performansi, bukan mengingat fakta.

5) Berkesinambungan.

6) Terintegrasi .

7) Dapat digunakan sebagai umpan balik.

8) Kriteria keberhasilan dan kegagalan diketahui siswa dangan jelas.

b. Tujuan penilaian otentik

1) Menilai kemampuan individu melalui tugas tertentu.

2) Menentukan kebutuhan pembelajaran.

3) Membantu dan mendorong siswa.

4) Membantu dan mendorong guru untuk membelajarkan lebih baik.

5) Menentukan strategi pembelajaran.

6) Akuntabilitas lembaga.

7) Meningkatkatkan kualitas pendidikan.

c. Prinsip-prinsip penilaian otentik

1) Keeping track, penilaian otentik mampu menelusuri dan melacak kemajuan siswa sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan.

2) Checking up, penilaian otentik mampu mengecek ketercapaian kemampuan siswa dalam proses pembelajaran.

3) Finding out, penilaian harus mampu mencari dan menemukan serta mendeteksi kesalahan-kesalahan yang menyebabkan terjadinya kelemahan dalam proses pembelajaran

4) Summing up, penilaian harus mampu menyimpulkan apakah peserta didik telah mencapai kompetensi yang ditetapkan.

d. Jenis penilaian otentik

1. Tes standar prestasi

2. Tes buatan guru

3. Catatan kegiatan

4. Catatan anekdot

5. Skala sikap

6. Catatan tindakan

7. Konsep pekerjaan

8. Tugas individu

9. Tugas kelompok atau kelas

10. Diskusi

11. Wawancara

12. Catatan pengamatan

13. Peta perilaku

14. Portofolio

15. Kuesioner

16. Pengukuran sosiometri.

BACA SELENGKAPNYA »

Rabu, 27 Agustus 2014

Langkah-langkah penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik

Langkah-langkah penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik,

a. Invitasi/apersepsi

Pada tahap ini guru melakukan brainstrorming dan menghasilkan kemungkinan topik untuk penyelidikan. Topik dapat bersifat umum atau khusus, tetapi harus mampu menimbulkan minat siswa dan memberikan wilayah yang cukup untuk penyelidikan. Menurut Aisyah (2007), apersepsi dalam kehidupan dapat dilakukan, yaitu dengan mengaitkan peristiwa yang telah diketahui siswa dengan materi yang akan dibahas. Dengan demikian, tampak adanya

kesinambungan pengetahuan karena diawali dari hal-hal yang telah diketahui siswa sebelumnya dan ditekankan pada keadaan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual)

b. Eksplorasi

Pada tahap ini siswa dibawah bimbingan guru mengidentifikasi topik penyelidikan. Pengumpulan data dan informasi selengkap-lengkapnya tentang materi dapat dilakukan dengan bertanya (wawancara), mengamati, membaca, mengidentifikasi, serta menganalisis (menalar) dari sumber-sumber langsung (tokoh, obyek yang diamati) atau sumber tidak langsung misalnya buku, Koran, atau sumber-sumber informasi publik yang lain.  image

c. Mengusulkan penjelasan/solusi

Pada tahap ini seluruh informasi, temuan, sintesa yang telah dikembangkan dalam proses penyelidikan dibahas dengan teman secara berpasangan ataupun dalam kelompok kecil. Saling mengkomunikasikan hasil temuan, menguji hipotesis kemudian melaporkan atau menyajikannya di depan kelas untuk menggambarkan temuan setelah pembahasan. Menurut Aisyah (2007) tahap ini adalah tahap proses pembentukan konsep yang dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan dan metode. Misalnya pendekatan ketrampilan proses, life skill, demonstrasi, eksperimen, diskusi kelompok, bermain peran dan lain-lain.

d. Mengambil tindakan

Berdasarkan temuan yang dilaporkan siswa menindaklanjuti dengan menyusun simpulan serta penerapan dari emuan-temuannya. Untuk mengungkap pengetahuan dan penguasaan siswa terhadap materi dapat dilakukan melalui evaluasi. Evaluasi merupakan suatu bentuk pengukuran atau penilaian terhadap suatu hasil yang telah dicapai.

Evaluasi meliputi:

1) Pemahaman konsep dan prinsip sains dalam kehidupan sehari-hari.

2) Penerapan konsep dan ketrampilan sains dalam kehidupan sehari-hari.

3) Penggunaan proses ilmiah dalam pemecahan masalah.

4) Pembuatan keputusan yang didasarkan pada konsep-konsep ilmiah. e. Penilaian pembelajaran tematik menggunakan 5 (lima) domain, yaitu:

1) Konsep, meliputi penguasaan konsep dasar, fakta dan generalisasi.

2) Proses, penggunaan proses ilmiah dalam menemukan konsep pada saat penyelidikan (eksplorasi)clip_image001[9]

3) Aplikasi, penggunaan konsep dan proses dalam situasi yang baru atau dalam kehidupan.

4) Kreativitas, pengembangan kuantitas dan kualitas pertanyaan, penjelasan, dan tes untuk memvalidasi penjelasan secara personal.

5) Sikap, mengembangkan sikap positif.

Penilaian otentik sesuai diterapkan dalam penilaian pembelajaran tematik integrative.

BACA SELENGKAPNYA »

Selasa, 26 Agustus 2014

Implikasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar

Implikasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar

a. Bagi guru

Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh. image

 

b. Bagi siswa

1) Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal.

2) Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah

 

c. Terhadap sarana prasarana, sumber belajar dan media pembelajaran.

1) Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar.

2) Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang sifatnya didesain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran (by design), maupun sumber belajar yang tersedia di lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by utilization).

3) Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.

4) Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini demikian pula cara guru membelajarkannya. Namun masih dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen sebagai bahan pengembangan.

BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 25 Agustus 2014

Hakikat Pembelajaran Tematik

Hakikat Pembelajaran tematik Kurikulum 2013

1). Belajar pada hakekatnya merupakan proses perubahan yang terjadi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan pengetahuan. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

2). Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya. image

3.) Belajar bermakna (meaningfull learning) merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur

kognitif seseorang. Kebermaknaan belajar sebagai hasil dari peristiwa mengajar ditandai oleh terjadinya hubungan antara aspek-aspek, konsep-konsep, informasi atau situasi baru dengan komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kognitif siswa. Dahulu siswa ”diberi” tahu, sekarang siswa ”mencari” tahu. Proses belajar tidak sekadar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan. Dengan demikian, agar terjadi pembelajaran bermakna maka guru harus selalu berusaha menciptakan aktivitas siswa untuk selalu mencari tahu.

Dengan kata lain, belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera dari pada hanya mendengarkan orang/guru menjelaskan.

BACA SELENGKAPNYA »

Minggu, 24 Agustus 2014

Konsep model pembelajaran tematik

Konsep pembelajaran tematik merupakan konsep pembelajaran terpadu. Konsep model pembelajaran tematik yang dipelajari di Indonesia adalah konsep pembelajaran terpadu yang dikembangkan oleh Fogarty (1990). Model pembelajaran terpadu yang dikembangkan oleh Fogarty berawal dari konsep pendekatan interdisipliner yang dikembangkan oleh Jacob (Hesti;2008)

Model pembelajaran tematik yang digunakan pada kurikulum di Indonesia ada tiga yakni:

a). Model hubungan/terkait (connected model)

Pada model pembelajaran ini ciri utamanya adalah adanya upaya untuk menghubungkan beberapa materi (bahan kajian) ke dalam satu disiplin ilmu. Sebuah model penyajian yang menghubungkan, materi satu dengan materi yang lain. Menghubungkan tugas/keterampilan yang satu dengan tugas/ketrampilan yang lain. Keunggulan model ini, peserta didik memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang sebuah konsep, sehingga transfer pengetahuan lebih mudah dilakukan karena konsep pokok dikembangkan secara terus menerus.

Model tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

clip_image002

 

2). Model jaring laba-laba (webbed model)

Model pembelajaran ini diawali dengan pemilihan tema. Setelah tema ditentukan dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan keterkaitannya antar mata pelajaran. Aktivitas belajar siswa direncanakan

berdasarkan sub-sub tema yang sudah ditentukan. Keuntukan model pembelajaran ini bagi peserta didik adalah diperolehnya pandangan secara utuh tentang kegiatan dari ilmu yang berbeda-beda.

Model tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

clip_image005

3).Model terpadu (integrated model)

Model pembelajaran ini menggunakan pendekatan antar mata pelajaran yang dipadukan. Beberapa mata pelajaran dicari konsep, sikap, dan ketrampilan yang tumpang tindih dipadukan menjadi satu. Kegiatan guru pertama menyeleksi konsep, nilai-nilai dan ketrampilan yang memiliki keterkaitan erat satu sama lain dari berbagai mata pelajaran. Keuntungan medel pembelajaran ini bagi peserta didik adalah lebih mudah mengaitkan materi pembelajaran dari berbagai mata pelajaran. Model inilah yang dikembangkan sebagai pembelajaran tematik terpadu di kurikulum 2013.

BACA SELENGKAPNYA »

Landasan utama pembelajaran tematik

National Science Teacher Association (NSTA) mendefinisikan pendekatan ini sebagai belajar/mengajar sains dan teknologi dalam konteks pengalaman manusia. Pendidikan sains pada hakekatnya merupakan upaya pemahaman, penyadaran, dan pengembangan nilai positif tentang fenomena alam dan sosial yang meliputi produk dan proses. image

Landasan utama konsep pembelajaran tematik yaitu:

a.    filosofis
Secara filosofis pengembangan kurikulum mengacu pada filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, pengembangan kurikulum berbasis kompetensi.

b.    Yuridis
Landasan yuridis pengembangan kurikulum ada dua yakni:
1)    RPJMN 2010-2014 sektor pendidikan, yaitu tentang perlunya perubahan metodologi pembelajaran dan penataan kurikulum.
2)    Inpres nomor 1 tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional, penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa.

c.    Psikologis
Landasan pengembangan pembelajaran tematik secara psikologis adalah mengacu pada teori Gestalt. Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang berarti bentuk yang utuh atau pola kesatuan. Teori ini memandang kejiwaan manusia  terikat  pada  pengamatan  yang  berbentuk  wujud  menyeluruh “whole configuration”

BACA SELENGKAPNYA »

Sabtu, 23 Agustus 2014

Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. image

Dalam pembelajaran tematik terpadu, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA dan IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.

Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V, dan VI sudah mulai mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan

BACA SELENGKAPNYA »

Kamis, 31 Juli 2014

Perencanaan Pembelajaran Tematik

Bagaimana dengan Perencanaan Pembelajaran Tematik?

Perencanaan pembelajaran tematik dapat dilakukan dengan prosedur tertentu. Untuk memahami prosediur penyusunannya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Diagram penyusunan perencanaan pembelajaran tematik

clip_image002

Sebagai contoh terdapat beberapa tema antara lain seperti di bawah ini

clip_image004

Selanjutnya melakukan pemetaan tema. Misal seperti format di bawah ini.

clip_image006

Dilanjutkan dengan:

clip_image008

Menyusun RPP sesuai sistematika dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 dimana pada identitas khusus mata pelajaran diganti dengan tema.

Misal:

clip_image010

clip_image012

dan seterusnya.

BACA SELENGKAPNYA »

Merencanakan Proses Pembelajaran Dalam RPP Kurikulum 2013

Merencanakan Proses Pembelajaran Dalam RPP Kurikulum 2013, Diketahui bahwa kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect. image

Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap.

Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.

Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:a. mengamati; b. menanya;c. mengumpulkan informasi;d. mengasosiasi; dane. mengkomunikasikan. Kelima pengalaman belajar ini harus tercipta pada saat kegiatan pembelajaran.

Dalam standar proses pelaksanaan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

1) Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;

b) mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;

c) mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai; dan

d) menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan matapelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peserta didik menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian umpan balik, dan latihan lanjutan kepada peserta didik. Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP. Cara pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis data yang dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan, museum, dan sebagainya. Sebelum menggunakannya peserta didik harus tahu dan terlatih dilanjutkan dengan menerapkannya.

a) Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.

b) Menanya

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik.

Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.

Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.

Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.

c) Mengumpulkan dan mengasosiasikan

Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi.

Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memeroses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.

d)Mengkomunikasikan hasil

Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.

3) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Perlu diingat, bahwa KD-KD diorganisasikan ke dalam empat KI. KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI-2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan KI-4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan. KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3, untuk semua matapelajaran. KI-1 dan KI-2 tidak diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan pembelajaran.

BACA SELENGKAPNYA »

Selasa, 29 Juli 2014

Lembar Kerja (LK) RPP Kurikulum 2013

Lembar Kerja (LK) RPP Kurikulum 2013, Isilah lembar kerja ini sesuai permasalahan yang dihadapi guru dalam menyusun RPP!

No.

Identifikasi Permasalahan dihadapi guru dalam penyusunan RPP dan Solusi pemecahannya

1

Berdasarkan pengalaman Saudara, secara umum apa saja permasalahan dihadapi guru terkait dengan penyusunan RPP

a.Masalah

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………….

b.Solusi

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………….

2.

Berdasarkan pengalaman Saudara, bagaimana pola pikir guru terkait dengan:

a. Tingkat urgensinya RPP disusun oleh guru?

1) Tingkat urgensi:…………………………………………………..

……………………………………………………………………

2) Faktor Penyebabnya:……………………………………………..

…………………………………………………………………...

3) Menurut Saudara alternatif solusinya:

………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………..

b. Pemahaman guru terhadap prinsip pengembangan RPP?

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

Menurut Saudara alternatif solusinya:

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

c. Pemahaman guru terhadap sistematika RPP?

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

Menurut Saudara alternatif solusinya:

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

……………………………………………………………………..

   

Lembar Kerja (LK) RPP Kurikulum 2013

BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 28 Juli 2014

Komponen Sistematika RPP Kurikulum 2013

Komponen dan Sistematika RPP Kurikulum 2013, Dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 dinyatakan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii) metode pembelajaran, (i v) sumber belajar, dan (v) penilaian. image Adapun komponen-komponen RPP adalah sebagai berikut:

Identitas meliputi: Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester, Materi Pokok, Alokasi Waktu

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1. …………………..(KD pada KI-1)

2. …………………..(KD pada KI-2)

3. …………………..(KD pada KI-3)

Indikator: ……………………………………..

4. …………………..(KD pada KI-4)

Indikator: ………………………………………

C. Tujuan Pembelajaran

D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

2. Alat/Bahan

3. Sumber Belajar

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Jika dalam 1 RPP terdiri dari beberapa pertemuan)

1. Pertemuan Kesatu:

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)

1)………………………………………………………………………….

2)………………………………………………………………………….

3)………………………………………………………………………….

4)………………………………………………………………………….

b. Kegiatan Inti (...menit)

Sesuaikan sintaks dengan model / pendekatan/metode yang dipilih

1). Mengamati

2). Menanya

3). Mengumpulkan dan Mengasosiasikan

4). Mengkomunikasikan hasil

c. Penutup (…menit)

1)………………………………………………………………………..

2). ……………………………………………………………………….

3). ……………………………………………………………………….

4). ………………………………………………………………………

2. Pertemuan Kedua:

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)

1)………………………………………………………………………….

2)………………………………………………………………………….

3)………………………………………………………………………….

4)………………………………………………………………………….

b. Kegiatan Inti (...menit)

Sesuaikan sintaks dengan model / pendekatan/metode yang dipilih

1). Mengamati

2). Menanya

3). Mengumpulkan dan Mengasosiasikan

4). Mengkomunikasikan hasil

c. Penutup (…menit)

1)………………………………………………………………………..

2). ……………………………………………………………………….

3). ……………………………………………………………………….

4). ………………………………………………………………………

H. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian

(Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum / Sikap / Proyek / Portofolio / Produk / penilaian diri / tes tertulis)

1. Bentuk instrumen dan instrumen

Isi sesuai (Daftar chek/skala penilaian/Lembar penilaian kinerja/Lembar penilaian sikap/Lembar Observasi/Pertanyaan langsung/Laporan Pribadi/Kuisioner/Memilih jawaban/ Mensuplai jawaban/Lembar penilaian portofolio

3. Pedoman penskoran

Komponen dan Sistematika RPP Kurikulum 2013

BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 30 Juni 2014

Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP Kurikulum 2013

Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP Kurikulum 2013,  Bagaimana Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP? image

Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut.

a) RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.

b) RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

c) Mendorong partisipasi aktif peserta didik

d) Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.

e) Mengembangkan budaya membaca dan menulis

f) Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

g) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.

h) RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan kelemahan peserta didik.

i) Keterkaitan dan keterpaduan.

j) RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.

k) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

l) RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

BACA SELENGKAPNYA »

Minggu, 29 Juni 2014

TEKNIK MENYUSUN RPP Kurikulum 2013

TEKNIK MENYUSUN RPP Kurikulum 2013,

Langkah-Langkah Menyusun RPP Kurikulum 2013

Sebelum diuraikan bagaimana langkah-langkah menyusun RPP, secara umum pahami hal-hal yang harus dicermati jika RPP telah disusun seperti pada diagram berikut ini.

image

Berdasarkan diagram tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa ada dua tahap kegiatan yang akan dilakukan ketika menyusun RPP, yaitu sebagai berikut:

a) Menyiapkan bahan baku yakni silabus, buku-buku materi pelajaran, sintaks dari model-model pembelajaran yang dipilih, menginventaris sumber belajar yang mungkin dapat digunakan.

b) Menyusun RPP Kurikulum 2013 dengan langkah-langkah:

(1) Mengkaji Silabus

Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus dirumuskan kegiatan peserta didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan standar proses. Kegiatan peserta didik ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Apakah yang dimaksud dengan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi itu?

Eksplorasi adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencaritemukan berbagai informasi, pemecahan masalah, dan inovasi.Elaborasi serangkaian kegiatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri melalui berbagai kegiatan dan karya yang bermakna, sedangkan konfirmasi adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan bagi peserta didik untuk dinilai, diberi penguatan dan diperbaiki secara terus-menerus.

Ketiga kegiatan tersebut yang harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP sesuai metode, strategi, pendekatan dan model pembelajaran yang dipilih, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran, yang membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian terhadap silabus juga meliputi perumusan indikator KD dan penilaiannya.

(2) Mengidentifikasi Materi Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan mempertimbangkan:

(a) potensi peserta didik;

(b) relevansi dengan karakteristik daerah,

(c) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;

(d) kebermanfaatan bagi peserta didik;

(e) struktur keilmuan;

(f) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

(g) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan

(h) alokasi waktu.

(3) Menentukan Tujuan

Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak mengandung dua aspek: Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).

(4) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

(a) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

(b) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti di silabus.

(c) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan

(5)Penjabaran Jenis Penilaian

Di dalam silabus telah ditentukan jenis penilaiannya. Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap pembelajaran peserta didik didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

(6)Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu matapelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Oleh karena itu, alokasi tersebut dirinci dan disesuaikan lagi di RPP.

(7) Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

TEKNIK MENYUSUN RPP Kurikulum 2013

BACA SELENGKAPNYA »

Sabtu, 28 Juni 2014

RPP KURIKULUM 2013 SD TEMATIK CONTOH

CONTOH RPP SD TEMATIK KURIKULUM 2013 image

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN       :

TEMA/SUBTEMA                  :Diriku/Aku dan Teman Baru

KELAS/SEMESTER               : I/1(satu)

MATERI POKOK                   :Perkenalan Diri

ALOKASI WAKTU                : 4 x 35 menit

A.    KOMPETENSI INTI (KI)

1.      Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2.      Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

3.      Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4.      Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B.           Kompetensi Dasar dan Indikator

B.1 Kompetensi Dasar

B.1.1. Kompetensi Dasar KI-1

PPKn

1.1.            Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah

B.1.2. Kompetensi Dasar KI-2

Bahasa  Indonesia

2.1. Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap keberadaan wujud dan sifat benda melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

2.2. Memiliki rasa percaya diri terhadap keberadaan tubuh melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah

PPKn

1.1. Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah

2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moralPancasila

SBDP

2.1. Menunjukkan rasa percaya diri untuk berlatih mengekspresikan diri dalam mengolah karya seni

PJOK

2.1. Menunjukkan perilaku percaya diri dalam melakukan berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan

B.1.3 Kompetensi Dasar KI-3

B.1.4. Kompetensi Dasar KI-4

PPKn

4.2. Melaksanakan tata tertib dirumah dan di sekolah

Indikator

Menjalankan peraturan padapermainan di sekolah

Bahasa Indonesia

4.4. Menyampaikan teks cerita diri/personal tentang keluarga secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

Indikator

• Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap

• Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama panggilan

• Menyebutkan nama temannya

PJOK

4.3 Mempraktikkan pola gerak dasar manipulatif yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau permainan tradisional

Indikator

• Melakukan gerakan melempar

• Melakukan gerakan menangkap

SBDP

4.1.Menggambar ekspresi dengan mengolah garis, warna dan bentuk berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan sekitar

Indikator

Memberi hiasan pada kartu nama

C.     Tujuan Pembelajaran

·         Setelah mengikuti permainan lembar bola,siswa dapat memperkenalkan diri denganmenyebutkan nama panggilan secara benar.

·         Dengan melakukan permainan siswa dapatmenyebutkan nama lengkap dengan benar.

·         Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswadapat menghias kartu nama dengan rapi.

D.            MATERI PEMBELAJARAN

Cara memperkenalkan diri sendiri.

Melakukan gerak melempar

Menghias kartu nama

Perilaku tertib

E.                 METODE PEMBELAJARAN

Permainan/simulasi, tanya jawab, bernyanyi

F.                  MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR

·        Bola plastik atau bola dari kertas bekas yang dibuatmenjadi bentuk bola,

·        Karton/kertas/kardus bekas yang sudah dipotong-potong dan diberi nama masing-masingsiswa

·        Pensil warna/spidol yang bisa digunakan untukmenghias kartu yang sudah disediakan

·        Tali/peniti/alat lain untuk memasangkan kartunama

·        Buku siswa


G.                LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Sesi Pertama (Mengenal Teman Baru)

a.       Pendahuluan/Kegiatan Awal

Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan menanyakan kabar mereka serta bagaimana perasaan mereka di kelas yang baru. Guru menjelaskan apa kegiatan yang akan mereka lakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan dapat difahami oleh siswa.

b.      Kegiatan Inti

1. Guru memperkenalkan diri kepada siswa.

2. Guru meminta siswa membuka buku siswa hal. 1 dan membacakan teks dan nama-nama teman Udin.

3. Guru menunjukkan cara berkenalan, seperti yang dilakukan Edo dan Beni di buku siswa hal. 2.

4. Siswa diajak untuk saling berkenalan melalui sebuah permainan lempar bola dan menjelaskan aturan bermainnya yaitu siswa diminta melingkar (boleh duduk atau berdiri).

5. Permainan dimulai dari guru dengan memperkenalkan diri, ”Selamat pagi, nama saya Ibu/Bapak....nama panjang....biasa dipanggil Ibu/Bapak.... kemudian, melempar bola pada salah satu siswa (hindari pelemparan bola dengan keras)

6. Siswa yang berhasil menangkap bola harus menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan. Kemudian, dia melempar kepada teman lain. Teman yang menangkap lemparan bola, menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan.

7. Demikian seterusnya hingga seluruh siswa memperkenalkan diri.

8. Setelah semua memperkenalkan diri, guru mengajak siswa untuk bernyanyi sambil mengingat kembali nama-nama teman di kelas. Guru bisa menggunakan lagu yang ada di buku siswa.

Lirik lagu “Siapa Namamu”

Ciptaan A.T. Mahmud

 

1 2 / 3 . / 3 4 / 5 ./

Sia pa kah na ma mu

5 4 / 3 . / 3 3 /1 . //

Na ma ku .............

(sebutkan nama anak)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


9. Siswa berada pada posisi lingkaran. Guru menyanyi sambil menepuk salah satu siswa, lalu siswa itu menyebutkan namanya. Lalu siswa tersebut sambil menyanyi “Siapakah Namamu” menepuk teman di sebelahnya dan teman tersebut menyebutkan namanya sambil mengikuti irama lagunya dan seterusnya.

10. Kegiatan ditutup dengan diskusi pentingnya saling mengenal, dimulai dari mengenal nama.

 

 

c.       Penutup

Guru mengulas kembali kegiatan yang sudah dilakukan dan meminta siswa melakukan refleksi dari kegiatan yang baru saja mereka lakukan, Guru mengarahkan siswa untuk menyampaikan pendapat dan perasaannya selama melakukan kegiatan.

 

Sesi Kedua (Membuat Kartu Nama)

a.        Pendahuluan/Kegiatan Awal

Guru melakukan kegiatan penyegaran untuk untuk membuat siswa bersemangat. Guru melakukan review kegiatan pada sesi pertamadan menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan selanjutnya serta tujuan yang hendak dicapai pada kegiatan tersebut.

b.       Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan bahwa untuk dapat mengenal nama teman, kita bisa juga menggunakan kartu nama.

2. Guru menyampaikan bahwa siswa akan membuat kartu nama mereka masingmasing.

3. Guru membagikan potongan-potongan karton dengan nama masing-masing siswa.

4. Guru menunjukkan kartu namanya sendiri yang sudah dibuat sebelumnya sebagai contoh.

5. Siswa diminta untuk menghias dan atau mewarnai kartu nama mereka masingmasing.

6. Siswa diminta menggunakan kartu namanya selama berada di sekolah ataumenempelkan semua kartu nama di kelas.

 

c.        Penutup

Guru meminta siswa merapikan pekerjaannya, dan menanyakan apakah siswa puas dengan pekerjaannya. Dengan arahan guru siswa melakukan refleksi dari kegiatan yang sudah dilakukan.

 

H.                PENILAIAN

H.1 Teknik Penilaian

a.       Unjuk Kerja Kegiatan Perkenalan

b.      Unjuk Kerja Membuat Kartu Nama

H.2 Instrumen Penilaian

No

Kriteria

Baik Sekali

Baik

Cukup

Perlu Bimbingan

1.

Kemampuan memperkenal-kan diri

Siswa mampu menyebutkan nama panjang dan nama panggilan

Siswa mampu menyebutkan nama panjang

Siswa hanya mampu menyebutkan nama panggilan

Siswa belum mampu memperkenalkan diri

2.

Kemampuan menjalankan aturan permainan

Siswa mampu melakukan permainan sesuai dengan instruksi tanpa pengarahan ulang

Siswa mampu melakukan permainan sesuai aturan tetapi dengan satu kali arahan ulang

Siswa mampu melakukan permainan sesuai aturan, tetapi dengan lebih dari satu kali arahan ulang

Siswa belum mampu melakukan permainan sesuai dengan aturan

3.

Kemampuan melakukan gerakan melempar dan menangkap

Siswa mampu melempar dan menangkap bola dengan akurat tidak pernah meleset

Siswa mampu melempar dan menangkap bola tetapi satu-dua kali meleset

Siswa mampu melempar dan menangkap bola tetapi lebih dari 3 kali meleset

Siswa belum mampu melempar dan menangkap bola

 

H3. Rubrik Kegiatan Membuat Kartu Nama

No.

Kriteria

Baik sekali

Baik

Cukup

Perlu bimbingan

1.

Komponen kartu nama

Memenuhi 3 komponen (gambar/foto diri, hiasan, dan bentuk yang unik)

Memenuhi 2 dari 3 komponen

Hanya memnuhi 1 dari 3 komponen

Tidak memenuhi 3 komponen

2.

Jumlah warna yang digunakan

Menggunakan 4 warna atau lebih

Menggunakan 3 warna

Menggunakan 2 warna

Menggunakan 1 warna

 

H.4 Pedoman penilaian dan penskoran

Format Pengamatan Kegiatan Perkenalan dan Penilaian

No.

Nama Siswa

Kemampuan memperkenal-kan diri

Kemampuan menjalankan aturan permainan

Kemampuan melakukan gerakan melempar dan menangkap

Total Skor

Nilai

1.

Siti

4

3

4

11

 x 100=91,7

2.

Dayu

3

3

3

9

 

3.

Udin

4

3

2

9

 

4.

Edo

4

3

4

11

 

...

....

 

 

 

 

 

...

....

 

 

 

 

 

 

 

 

H5. Format penilaian kegiatan membuat kartu nama

No.

Nama Siswa

Komponen Kartu Nama

Jumlah warna yang digunakan

Total Skor

Nilai

1.

Siti

4

3

7

 x 100=87,5

2.

Dayu

3

3

6

 

3.

Udin

4

3

7

 

4.

Edo

4

3

7

 

...

....

 

 

 

 

...

....

 

 

 

 

 

H.4 Refleksi

* Hal-hal yang perlu menjadi perhatian

.............................................................................................................................................

* Siswa yang perlu mendapat perhatian khusus

...........................................................................................................................................

 

* Hal-hal yang menjadi catatan keberhasilan

.............................................................................................................................................

BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit