Tampilkan postingan dengan label media. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label media. Tampilkan semua postingan

Minggu, 05 Oktober 2014

Klasifikasi Media Komunikasi dalam Pembelajaran

Klasifikasi Media Komunikasi dalam Pendidikan/Pembelajaran

a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:

1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio, tape recorder, kaset, piringan hitam dan rekaman suara.

2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Bebrapa hal yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.

3) Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.

image

b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi dalam:

1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.

2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film slide, film, video dan lain sebagainya.

c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:

1) Media yang diproyeksikan seperti film slide, film stripe, transparansi, komputer dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film proyektor untuk memproyeksikan film slide, Overhead Projector (OHP) untuk memproyeksikan transparansi, LCD untuk memproyeksikan komputer, tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini akan kurang berfungsi.

2) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan berbagai bentuk media grafis lainnya.

 

d. Dilihat berdasarkan bentuk dan cara penyajiannya:

· Kelompok satu: Media grafis, bahan cetak dan gambar diam

1) Media grafis adalah media yang menyampaikan fakta, ide, gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka, simbol, yang termasuk media grafis adalah grafik, diagram, bagan, sketsa, poster, papan flanel, dan bulletin board.

2) Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan, printing atau offset. Beberapa hal yang termasuk media bahan cetak adalah buku tes, modul, bahan pengajaran terprogram.

3) Gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi, yang termasuk dalam media ini adalah foto.

· Kelompok kedua: Kelompok media proyeksi diam, yakni media visual yang diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsur gerakan. Jenis media ini diantaranya: OHP/OHT, opaque projector, slide dan filmstripe.

1) OHP/OHT adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (overhead projector) dan OHT biasanya terbuat dari plastik transparan.

2) Opaque projector adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan benda-benda tak tembus pandang, seperti buku, foto. Opaque projector ini tidak memerlukan penggelapan ruangan.

3) Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang dinamakan projector slide. Film bingkai ini terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik.

4) Media film stripe atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide.

· Kelompok ketiga: Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya melalui pendengaran. Jenis pesan yang disampaikan berupa kata-kata, sound effect. Beberapa hal yang termasuk media ini adalah radio, media alat perekam pita magnetik/kaset tape recorder.

· Kelompok keempat: Media audio visual diam adalah media yang penyampaian pesannya diterima oleh pendengaran dan penglihatan namun gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau memiliki sedikit gerakan. Diantaranya adalah media sound slide dan film stripe bersuara.

· Kelompok kelima: Film (motion picture), yaitu serangkaian gambar diam yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga memberi kesan hidup dan bergerak. Ada beberapa jenis film, ada film bisu, film bersuara dan film gelang yang ujungnya saling bersambungan dan tidak memerlukan penggelapan ruangan.

· Kelompok keenam: Media televisi adalah media yang menyampaikan pesan audiovisual dan gerak. Diantaranya adalah media televisi, televisi terbatas, dan video cassete recorder.

· Kelompok ketujuh adalah multimedia, merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Misalnya modul yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio dan bahan audiovisual.

 

Sumber :


Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 118-121

BACA SELENGKAPNYA »

Minggu, 28 September 2014

Pengertian Media Komunikasi dalam Pendidikan

Pengertian Media Komunikasi dalam Pendidikan, Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dengan kata lain media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. image

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian media dalam pendidikan adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik.

Sedangkan komunikasi berasal dari kata Latin cum yaitu kata depan yang berarti dengan dan bersama dengan, dan anus yaitu kata bilangan yang berarti satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda communio yang dalam bahasa Inggris menjadi communion yang berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, dan hubungan.

Sedangkan pengertian media komunikasi dalm pendidikan adalah seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik.

 

sumber :


Arif S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1993), hlm. 6

Ngainun Naim, Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hlm.17

Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm.7

BACA SELENGKAPNYA »

Minggu, 21 September 2014

Media Komunikasi Dalam Pendidikan

Media Komunikasi Dalam Pendidikan, Pentingnya pendekatan teknologis dalam penggelolaan pendidikan dan pembelajaran dimaksudkan agar dapat membantu proses pendidikan dalam mencapai tujun pendidikan. Dan untuk mencapai tujuan penidikan tersebut maka diperlukan guru yang berkualitas yang menuntut agar dan dapat melaksanakan pembelajar dengan baik. Pendidikan dapat berjalan dengan baik jika guru dapa merencanakan pendidikan dengan baik dan cermat. Salah satu kmponen yang perlu mendapat perhatian dalam perencanaan pembelajaran adalah pemilihan media komunikasi dalam pendidikan. image

Pemilihan media ini sangat perlu mendapat perhatian karena fungsi media sangat strategis dalam pelaksanaan proses pendidikan. Proses pendidikan akan menarik dan mudah dipahami oleh pelajar jika guru merancang media secara cermat dan dapat menggunakan sesuai fungsinya.

Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi pendidikan sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas, terutma membantu peningkatan prestasi belajar siswa. Namun implementasinya tidak banyak guru yang memanfaatkannya, bahkan penggunaan metode ceramah monoton masih cukup populer dikalangan guru dalam proses pembelajaran.

Keterbatasan media pembelajaran disatu pihak dan lemahnya kemampuan guru menciptakan media tersebut dipihak lain membuat penerapan metode ceramah semakin menjamur. Kondisi ini jauh dari mengguntungkan. Terbatasnya alat alat teknologi pendidikan yang dipakai dikelas diduga merupakan salah satu sebab lemahnya mutu pendidikan pada umumnya. Pemanfaatan media komunikasi pendidikan lebih dapat dirasakan bila dikaitkan dengan ilmu pengetahuan di bidang teknolgi dan komunikasi.

 

sumber :


Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hlm.2

BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 26 November 2012

Bagaimana Memilih dan Memanfaatkan Media Pengajaran?

1. Pendahuluan
Media pengajaran banyak digunakan dalam proses belajar mengajar dewasa ini. Sesuai perkembangan zaman media pengajaran juga mengalami peningkatan-peningkaatan baik teknologi yang digunakan maupun teknis menggunakannya, sehingga guru dituntut professional dalam memilih, maupun teknis menggunakannya. Dalam pemilihannya seorang guru harus lebih selektif dalam menggunakan media pengajaran, dan sesuai dengan situasi dan kondisi, baik untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar tidak mengalami kendala atau hambatan baik di pihak siswa maupun di pihak guru.
2. Memilih Media Pengajaran
Pengajaran akan lebih efektif apabila direncanakan dengan baik terlebih dahulu, begitu pula dengan penggunaan media pengajaran terlebih dahulu harus dipilih sesuai dengan kondisi yang memungkinkan penggunaan media akan efektif.
Dalam pemilihan media Heinich dan kawan-kawan (1982) mengajukan model perencanaan penggunaan media yang efektif yang dikenal dengan istilah "ASSURE" singkatan dari Analyze learner characteristic, State objective, Select, or modify media, Utilize, require learner response, and Evaluate. Dalam perencanaanya model ini terdiri dari enam kegiatan:
  1. Analyze learner characteristic, artinya menganalisis karakteristik umum sasaran.apakah mereka siswa sekolah lanjutan umum ,mahsiswa, pemuda,perusahaan , usia, jenis kelamin, latar belakang budaya, dan sosial ekonomi, serta menganalisis karakteristik khusus mereka yang meliputi antara lain: pengetahuan, keterampilan dan sikap, awal mereka.
  1. State objective, artinya menyatakan atau merumuskan tujuan pengajaran yaitu perilaku atau kemampuan baru apa (pengetahuan, keterampilan, atau sikap) yang diharapkan siswa miliki dan kuasai setelah proses belajar mengajar selesai.
(S) Select, artinya Memilihmemodifikasi atau merancang dan mengembangkan materi dan media yang tepat. Apabila materi dan media pengajaran yang telah tersedia akan dapat mencapai tujuan, materi dan media itu sebaiknya digunakan untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya. Di samping itu perlu pula diperhatikan apakah materi dan media itu akan mampu membangkitkan minat siswa, memiliki ketetapan infermasi, memiliki kualitas yang baik, memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi telah terbukti efektif jika pernah diuji cobakan, dan menyiapkan petunjuk untuk berdiskusi atau kegiatan follow-up. Apabila materi dan media yang ada tidak cocok dengan tujuan atau tidak sesuai dengan sasaran partisipan, materid dan media itu dapat dimodifikasi. Jika tidak memungkinkan untuk memodifikasi yang telah tersedia, barulah memilih alternative ketiga yaitu mereancang dan mengembangkan materi dan media yang baru. Tentu saja kegiatan ini jauh lebih mahal dari segi biaya, waktu dan tenaga. Namun demikian kegiatan ini memungkinkan untuk menyiapkan materi dan media yang tetap dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
(U) Utilitize, artinya Menggunakan materi dan media. Setelah memilih materi dan media yang tepat, diperlukan persiapan bagai mana dan berapa banyak waktu diperlu8kan untuk mengunakannya. Di samping praktek dan latihan menggunakannya, persiapan ruangan juga diperlukan seperti tata letak tempat duduk siswa, fasilitas yang diperlukan seperti meja perlatan, listrik, layer dan lain-lain harus dipersiapkan sebelum penyajian.
(R) Require Learner Response, artinya meminta tanggapan dari siswa. Guru sebaiknya mendorong sioswa untuk memberikan respons dan umpan balik mengenai keefektifan proses belajar mengajar. Respons siswa dapat bermacam-macam, seperti mengulangi fakta-fakta, mengemukakan ikhtisar atau rangkuman informasi/ pelajara, atau menganalisis alternatif pemecahan kasus. Dengan demikian, siswa akan menampakan partisipasi yang lebih besar.
(E) Evaluate, artinya mengevaluasi proses belajar. Tujuan utama evaluasi di sini adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai tujuan pengajaran, keefektivan media, pendekatan dan guru sendiri.
Sedangkan menurut William Burton memberikan petunjuk bahwa dalam memilih alat peraga yang akan digunakan hendaknya kita memperhatikan hal-hal berikut:
  1. Alat yang dipilih sesuai dengan kematangan dan pengalaman siswa serta perbedaan individual dalam kelompok.
  2. Alat yang dipilih harus tepat, memadai, dan mudah digunakan.
  3. Harus direncanaka dengan teliti dan diperiksa lebih dahulu.
  4. Penggunaan alat peraga disertai kelanjutannya seperti dengan diskusi, analisis, dan evaluasi.
Apabila guru masih terdapat kesulitan dalam memilih alat bantu yang efektif maka sebagai dasar pertimbangan bagi guru yang mengalami kebingungan memilih alat Bantu pengajaran sekurang-kurangnya terdapat dua criteria yang dapat dijadikan acuan yaitu :1) Sifat dari tujuan belajar yang akan dicapai, 2) Sifat struktur tugas yang harus diselesaikan
  1. Tujuan Belajar
Di bawah ini dikemukakan kecenderungan persesuaian antara tujuan belajar dan alat Bantu belajar :
    • Tujuan belajar kognitif dapat dicapai dengan menggunakan semua media auditif dan visual.
    • Tujuan afektif paling baik dengan menggunakan alat bantu auditif, disamping dengan gambar, film, televisi, serta simulator dan laboratorium bahasa.
    • Tujuan psikomotor paling baik dicapai melalui penggunaan alat Bantu auditif; model-model dari kenyataan , simulator dan laboratorium bahasa.
  1. Struktur tugas dan Bahan pelajaran
Dilihat dari struktur tugasyang harus dilaksanakan dalam belajar dan bahan pelajaran, terdapat tiga kecenderungan kondisi yang dapat menyebabkan berbagai bahan audio visual dapat mencapai hasil yang optimal, yaitu :
    • Signal dan rangkaian dapat diajarkan oleh hamper semua bahan audio Visual :
radio, Film dan televisi, tetapi tidak optimal untuk tugas tugas belajar dengan signal.
    • Diskriminasi ganda paling baik diajarkan dengan alat Bantu auditif, visual sederhana, simulator dan laboratorium bahasa.
    • Konsep dan prinsip palingbaik diajarkan dengan alat Bantu visual sederhana serta film dan televisi.

3. Pemanfaatan Media Pengajaran
Salah satu ciri media pengajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respon siswa sehingga media itu sering disebut sebagai media interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting adalah media itu disampaikan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Ileh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pengajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan dapat memenuhi kebutuhan belajar perorangan dengan menyiapkan kegiatan pengajaran dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran.
Berikut ini akan diuraikan prinsip-prinsip penggunaan dan pengembangan media pengajaran. Media pengajaran yang akan dibahas tersebut akan mengikuti taksonomi Leshin, dan kawan-kawan. (1992) yaitu media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor main peran kegiatan kelompok, dan lain-lain). Media berbasis cetakan (buku, penuntun, buku kerja/latihan, dan lembaran lepas), media berbasis visual (buku, charts, grafik, peta, figure/gambar transparansi film bingkai atau slide), media berbasis audio vusial (video, film, slide bersama tape, televisi) dan media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer dan video interaktif).

a. Media Bebasis Manusia
Media ini adalah media tertua untuk mengirimkan informasi atau pesan media ini bernmanfaat khususnya apabila tujuan kita adalah mengubah sikap atau keinginan secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa.
b. Media Berbasis Cetakan
Materi pengjaran yang berbasis cetakan yang pal ing umum adalah buku teks, buku penuntun,jurnal,majalah dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu diperhatikansaat merancang yaitu :1) Konsistensi 2) Format, 3) organisasi, 4) Daya tarik, 5) Ukuran huruf. 6) Ruang (spasi) Kosong.

c. Media Berbasis Visual
Media ini memegang peranan yang penting dalam proses belajar mengajar MEDIA ini dapat memperlancar pemahaman, dan memperkuat ingatan.media ini bisa berupa gambar, diagram, peta, grafik dan chart atau bagan.
Langkah langkah dalam pemanfaatan media ini antara lain :
  • Usahakan visual itu sederhana mungkin.
  • Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran sehingga pelajaran dapat terlaksana dengan baik.
  • Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar.
  • Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat.
  • Gunakan gambar untuk membedakan konsep-konsep.
  • Hindari visual yang tak berimbang.
  • Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual. Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca.
  • Unsur-unsur pesan dalam visual harus ditonjolkan dan dengan mudah dapat dibedakan dari unsure unsure latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi.
  • Caption atau keterangan gambar harus disiapkan.
  • Warna harus dipersiapkan secara realistik.
d. Media Berbasis Audio Visual
Dalam penggunaan media ini memerlukan pekerjaan tambahan, salahsatu pekerjaan penting yang diperlukan dalam penggunaan media ini adalah penulisan naskah dan storyboard yang membutuhkan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian. Berikut adalah petunjuk praktis dalam membuat naskah:
  • Tulisan singkat,padat, dan sederhana.
  • Tulisan tidak harus lengkap.
  • Hindari istilah teknis
  • Tulisan dalam kalimat aktif.
  • Setelah menulis narasi bacalah narasi itu dengan suara yang keras sehuingga siswa dalan kelas dapat mendengar pesan itu dengan jelas.
  • Edit dan revisi narasi itu kalau dibutuhkan.
Adapun storyboard dapat dikembangkan dengan memperhatikan beberapa petunjuk dibawah ini :
  • Menetapkan jenis visual apa yang akan digunakan untuk mendukung isi pelajaran.
  • Pikirkan bagian yang akan digunakan untuk mendukung isi pelajaran.
  • Lihat dan yakinkan bahwa seluruh isi pelajaran yang akan disampaikan sudah tercakup dalam storyboard.
  • Kumpul dan paparkan semua storyboard sehingga dapat terlihat sekaligus
  • Revisi untuk persiapan akhir sebelum memulai produksi

e. Media Berbasis Komputer
Penggunaan media komputer dalam pendidikan dan pelatihan secara umum mengikuti proses instruksional sebagai berikut :
    1. Merencanakan, mengatur, dan mengorganisasikan,serta menjadwalkan pelajaran.
    2. Mengevaluasi siswa (test)
    3. Mengumpulkan data mengenai siswa.
    4. Melakukan analisis statistic mengenai data pembelajaran.
    5. membentuk catatan perkembangan pembelajaran kelompok atau perseorangan.
f. Pemanfaatan Media Perpustakaan
Pemanfaatan media perpustakaan sebagai sumber belajar secara efektif memerlukan keterampilan sebagai berikut :
  1. Keteramilan mengumpulkan informasi yang meliputi keterampilan mengenal sumber informasi dan pengetahuan.
  2. Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasdi.
  3. Keterampilan menganalisis dan menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi seperti memahami bahan yang dibaca membedakan antara fakta dan opini.
  4. Keterampuilan menggunakan informasi seperti memanfaatkan intisari informasi untuk memecahkan masalah, menggunakan intisari informasi dalam berdiskusi, menyajikan informasi dalam bentuk tulisan.

4. Penutup
Dalam menggunakan media pengajaran faktor yang sangat penting adalah keterampilan guru dalam menggunakan media itu sendiri, karena kelemahan guru menggunakan media pengajaran adalah hal vital penghambat proses penyampaian informasi dengan menggunakan media pengajaran.
Referensi :
  1. Azhar Arsyad Media Pengajaran, PT Raja Grafindo Persada Jakarta :1996.
  2. Drs. H.M. Suparta, MA., Drs.Herry Noer Aly, MA Metodologi Pengajaran Agama Islam PT amissco Jakarta :oktober 2003
  3. Drs. Moh.Uzer Usman Menjadi Guru Profesional PT Remaja Rosda Karya Bandung :2001
BACA SELENGKAPNYA »

Kamis, 15 November 2012

Manfaat Internet sebagai Media Pendidikan


Teknologi internet hadir sebagai media yang multifungsi. Komunikasi melalui internet dapat dilakukan secara interpersonal (misalnya e-mail dan chatting) atau secara masal, yang dikenal one to many communication (misalnya mailing list). Internet juga mampu hadir secara real time audio visual seperti pada metoda konvensional dengan adanya aplikasi teleconference.
Berdasarkan hal tersebut, maka internet sebagai media pendidikan mampu menghadapkan karakteristik yang khas, yaitu
a. sebagai media interpersonal dan massa,
b. bersifat interaktif,
c. memungkinkan komunikasi secara sinkron maupun asinkron.
Karakteristik ini memungkinkan pelajar melakukan komunikasi dengan sumber ilmu secara lebih luas bila dibandingkan dengan hanya menggunakan media konvensional.

Teknologi internet menunjang pelajar yang mengalami keterbatasan ruang dan waktu untuk tetap dapat menikmati pendidikan. Metoda talk dan chalk, ”nyantri”, ”usrah” dapat dimodifikasi dalam bentuk komunikasi melalui e-mail, mailing list, dan chatting. Mailing list dapat dianalogikan dengan ”usrah”, dimana pakar akan berdiskusi bersama anggota mailing list. Metoda ini mampu menghilangkan jarak antara pakar dengan pelajar. Suasana yang hangat dan non formal pada mailing list ternyata menjadi cara pembelajaran yang efektif seperti pada metoda ”usrah”. Berikut adalah beberapa manfaat penggunaan teknologi informasi :
  • arus informasi tetap mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan tempat;
  • kemudahan mendapatkan resource yang lengkap,
  • aktifitas pembelajaran pelajar meningkat,
  • daya tampung meningkat,
  • adanya standardisasi pembelajaran,
  • meningkatkan learning outcomes baik kuantitas/kualitas.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa internet bukanlah pengganti sistem pendidikan. Kehadiran internet lebih bersifat sebagai pelengkap. Metoda konvensional tetap diperlukan, hanya saja dapat dimodifikasi ke bentuk lain. Metoda talk dan chalk dimodifikasi menjadi online conference. Metoda ”nyantri” dan ”usrah” mengalami modifikasi menjadi diskusi melalui mailing list.
BACA SELENGKAPNYA »

Selasa, 13 November 2012

Langkah Langkah membuat Media Pembelajaran

7 Langkah membuat Bahan Media Ajar

Apa saja 7 langkah mudah mengembangkan multimedia pembelajaran itu? Penjelasan lengkap ada di bawah.

1. TENTUKAN JENIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

Perhatikan dengan benar, yang akan kita buat itu apakah alat bantu kita untuk mengajar (presentasi) ke siswa atau kita arahkan untuk bisa dibawa pulang siswa alias untuk belajar mandiri di rumah atau sekolah. Jenis multimedia pembelajaran menurut kegunannya ada dua:

  1. Multimedia Presentasi Pembelajaran: Alat bantu guru dalam proses pembelajaran di kelas dan tidak menggantikan guru secara keseluruhan. Berupa pointer-pointer materi yang disajikan (explicit knowledge) dan bisa saja ditambahi dengan multimedia linear berupa film dan video untuk memperkuat pemahaman siswa. Dapat dikembangkan dengan software presentasi seperti: OpenOffice Impress, Microsoft PowerPoint, dsb.
  2. Multimedia Pembelajaran Mandiri: Software pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri alias tanpa bantuan guru. Multimedia pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge (pengetahuan tertulis yang ada di buku, artikel, dsb) dan tacit knowledge (know how, rule of thumb, pengalaman guru). Tentu karena menggantikan guru, harus ada fitur assesment untuk latihan, ujian dan simulasi termasuk tahapan pemecahan masalahnya. Untuk level yang kompleks dapat menggunakan software semacam Macromedia Authorware atau Adobe Flash. Sayangnya saya masih belum bisa nemukan yang selevel dengan itu untuk opensource-nya. Kita juga bisa menggunakan software yang mudah seperti OpenOffice Impress atau Microsoft PowerPoint, asal kita mau jeli dan cerdas memanfaatkan berbagai efek animasi dan fitur yang ada di kedua software terebut.

clip_image002[4]

2. TENTUKAN TEMA MATERI AJAR

Ambil tema bahan ajar yang menurut kita sangat membantu meningkatkan pemahaman ke siswa dan menarik bila kita gunakan multimedia. Ingat bahwa tujuan utama kita membuat multimedia pembelajaran adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa. Jangan terjebak ke memindahkan buku ke media digital, karena ini malah mempersulit siswa. Ketika guru biologi ingin menggambarkan sebuah jenis tumbuhan supaya bisa dipahami siswa, dan itu sulit ternyata dilakukan (karena guru tidak bisa nggambar di komputer, dsb), maka ya jangan dilakukan Alangkah lebih baik apabila pohon tersebut dibawa saja langsung ke depan kelas. Ini salah satu contoh bagaimana media pembelajaran itu sebenarnya tidak harus dengan teknologi informasi. Dalam sertifikasi guru, pemanfaatan media pembelajaran seperti pohon itu, atau kecoak dikeringkan, dsb tetap mendapatkan poin penilaian yang signifikan.

3. SUSUN ALUR CERITA (STORYBOARD)

Susun alur cerita atau storyboard yang memberi gambaran seperti apa materi ajar akan disampaikan. Jangan beranggapan bahwa storyboard itu hal yang susah, bahkan point-point saja asalkan bisa memberi desain besar bagaimana materi diajarkan sudah lebih dari cukup. Cara membuatnya juga cukup dengan software pengolah kata maupun spreadsheet yang kita kuasai, tidak perlu muluk-muluk menggunakan aplikasi pembuat storyboard professional. Untuk storyboard sederhana, saya berikan contoh karya pak ismudji dari SMA Bontang, Kaltim (ismudji-storyboard.pdf). Sedangkan yang agak kompleks, bisa dilihat dari yang dibuat teman-teman di Brainmatics dan IlmuKomputer.Com untuk konten Rekayasa Perangkat Lunak (rpl-storyboard.pdf) clip_image005[9]

4. MULAI BUAT SEKARANG JUGA!

Jangan menunda atau mengulur waktu lagi, buat sekarang juga! Siapkan Openoffice Impress atau Microsoft PowerPoint anda. Mulai buat slide pertama, isikan bahan ajar yang ingin anda multimedia-kan. Terus masukkan bahan ajar anda di slide slide berikutnya, mulai mainkan image, link dengan gambar, suara dan video yang bisa kita peroleh dengan gampang di Internet. Bisa juga memanfaatkan situs howstuffworks.com untuk mencari ide clip_image006[8]Jangan lupa juga bahwa banyak pemenang-pemenang lomba pengembangan multimedia pembelajaran yang hanya bermodal Openoffice Impress atau PowerPoint sudah cukup membuat karya yang berkualitas tinggi.

clip_image008[8]

Gambar disamping

saya ambil dari karya pak Teopilus Malatuni, guru SMAN 1 Kaimana Papua Barat yang dibuat dengan tool sederhana, bisa mendapatkan skor signifikan di lomba dikmenum tahun 2007. Kuncinya adalah tekun, sabar dan pantang menyerah. Tidak ada ilmu pengetahuan yang bisa didapat secara instan, semua melewati proses panjang.

5. GUNAKAN TEKNIK ATM

Terapkan metode ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Usahakan sering melihat contoh-contoh yang sudah ada untuk membangkitkan ide. Gunakan logo, icon dan image yang tersedia secara default. Apabila masih kurang puas:

  • Cari dari berbagai sumber
  • Buat sendiri apabila mampu

6. TETAPKAN TARGET

Jaga keseriusan proses belajar dengan membuat target pribadi, misalnya untuk mengikuti lomba, memenangkan award, menyiapkan produk untuk dijual, atau deadline jadwal mengajar di kelas. Target perlu supaya proses belajar membuat multimedia pembelajaran terjaga dan bisa berjalan secara kontinyu alias tidak putus di tengah jalan. Untuk lomba dan award, paling tidak di Indonesia ada berbagai event nasional yang bisa kita jadikan target. Balai pengembangan multimedia dan dinas pendidikan nasional di berbagai daerah saat ini saya lihat mulai marak menyelenggarakan berbagai event lomba di tingkat lokal.

  • Teacher Innovation (Microsoft): Sekitar Mei
  • Lomba Pembuatan Multimedia Pembelajaran (Dikmenum): Sekitar Oktober
  • eLearning Award (Pustekkom): Sekitar September
  • Game Technology Competition (BPKLN): Setahun 3-4 kali di berbagai universitas
  • dsb

7. INGAT TERUS TIGA RESEP DARI SUCCESS STORY

Dari pengalaman menjadi juri lomba di berbagai event, saya lihat kesuksesan bapak ibu guru dalam mengembangkan multimedia pembelajaran bukan dari kelengkapan infrastruktur atau berlimpahnya budget yang dimiliki, tapi justru dari ketiga hal ini:

  1. Berani mencoba dan mencoba lagi
  2. Belajar mandiri (otodidak) dari buku-buku yang ada (perlu investasi membeli buku)
  3. Tekun dan tidak menyerah meskipun peralatan terbatas
BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 24 Agustus 2012

Nilai-nilai Media Pendidikan

Sudjana dan Rivai (2007: 2) menjelaskan penggunaan media pengajaran dalam proses belajar mengajar mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
  1. Dengan peragaan, guru dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata kepada siswa untuk berpikir sehingga dapat mengurangi terjadinya verbalisme pada diri siswa;
  2. Dengan menggunakan alat peraga minat dan perhatian siswa dapat ditingkatkan;
  3. Melalui penggunaan media pengajaran dapat diletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar akan lebih mantap;
  4. Penggunaan alat peraga dapat memberikan pengalaman yang nyata kepada siswa dalam belajar;
  5. Penggunaan alat peraga dapat menumbuhkan pola pikir yang teratur dan berkesinambungan;
  6. Penggunaan media pengajaran dapat membantu menumbuhkan pemikiran dan perkembangan berbahasa siswa; dan
  7. Penggunaan media pengajaran dapat memberikan pengalaman kepada siswa yang tidak bisa diperoleh dengan cara lainnya, serta membantu efisiensi pengalaman yang lebih sempurna.

Apabila penulis simpulkan bahwa media pengajaran mempunyai manfaat, fungsi dan nilai tertentu yang dapat memperlancar proses pembelajarannya, karena guru dapat melihat perbedaan yang berarti antara pengajaran tanpa media dengan pengajaran menggunakan media.

Sumber : 
Ahmad Rivai, Nana Sudjana. (2007). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sumber : Ahmad Rivai, Nana Sudjana. (2007). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Djamarah dan Zain. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/08/manfaat-media-pendidikan.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
BACA SELENGKAPNYA »

Selasa, 21 Agustus 2012

Manfaat Media Pendidikan

Pemilihan media pengajaran yang tepat akan memudahkan pengajar menyampaikan informasi kepada pembelajar. Dengan melihat informasi atau materi pelajaran yang akan disampaikan, pengajar harus memilih media yang tepat supaya manfaatnya dirasakan bersama.



Sudjana dan Rivai (2007: 2) menjelaskan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, adalah sebagai berikut:
  1. pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
  2. bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik;
  3. metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melali penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran;
  4. siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Penjelasan mengenai manfaat media pembelajaran dijelaskan pula oleh Sudjana dalam Djamarah dan Zain (2007:137) mengenai nilai-nilai praktis media pengajaran adalah:
  1. dengan media dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berfikir. Karena itu, dapat mengurangi verbalisme.
  2. dengan media dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.
  3. dengan media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.
  4. memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa.
  5.  menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
  6. membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuan berbahasa.
  7. memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.
  8. bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
  9. metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabiasan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
  10. siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Berdasarkan beberapa manfaat di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat media dalam pembelajaran yaitu membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih terarah sehingga tujuan pembelajaran dapat mudah dicapai.

Selain itu dengan bantuan media, pembelajar akan lebih banyak melakukan aktivitas dan membantu untuk memahami materi yang disampaikan oleh pengajar.


Sumber :
  • Ahmad Rivai, Nana Sudjana. (2007). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
    Algensindo.
  • Djamarah dan Zain. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 17 Agustus 2012

Media Sebagai Alat Bantu

Media mempunyai peranan sangat penting dalam proses pembelajaran.
Segala sesuatu yang dapat membantu dan memudahkan proses pembelajaran dapat kita sebut sebagai media.
 
Dengan menggunakan media, seorang guru dapat dengan mudah menyampaikan materi yang akan diajarkan guna tercapainya tujuan pembelajaran. Suatu proses pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila seorang pengajar menggunakan sebuah media. Dengan kata lain, penggunaan media juga harus tepat guna dan sesuai sasaran serta membuat proses pembelajaran tidak monoton.
BACA SELENGKAPNYA »

Rabu, 15 Agustus 2012

Pengertian Media Pendidikan

Media pendidikan mempunyai peran yang sangat penting di dalam kegiatan pengajaran. Kehadiran media di dalam dunia pendidikan, khususnya dalam rangka efektifitas dan defisiensi pengajaran sangat di perlukan. Dalam dunia pengajaran, pada umumnya atau informasi tersebut berasal dari sumber informasi, yakni guru sedangkan sebagai penerima informasinya adalah siswa. Pesan atau informasi yang dikomunikasikan sejumlah kemampuan yang perlu dikuasai oleh siswa, meliputi kemampuan kognitif bersifat intelektual, kemampuan psikomotorik yang bersifat jasmaniah atau keterampilan fisik. Kemampuan itu dikomunikasikan melalui berbagai saluran, yaitu saluran penglihatan (visual), saluran pendengaran (audio), saluran penglihatan dan pendengaran (audio visual), saluran perasaan (sense), dan saluran yang berwujud penampilan (performance).


Kata media dari bahasa Latin medium yang berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam aktivitas pembelajaran, media adalah sesuatu yang merupakan bagian di dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik seperti yang diungkapkan Gearlach dan Ely dalam Fathurrohman dan Sutikno (2007: 65) bahwa “media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap”.

Dari definisi-definisi para ahli kebahasaan dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran dan perasaan dalam interaksi antara pengajar dan pembelajar. Media pembelajaran bertindak sebagai suatu sarana fisik yang dapat mempengaruhi situasi belajar mengajar baik di dalam maupun di luar kelas. Dapat diartikan bahwa media bukan merupakan pelengkap melainkan adalah komponen yang tidak dapat dilepaskan dari proses belajar mengajar.

BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 15 Juni 2012

pembelajaran Dengan multimedia

Dalam pembelajaran, multimedia dirancang secara sistematis untuk meningkatkan minat dan motivasi pebelajar agar mutu dan kualitas belajarnya semakin maju dan semakin aktif berperan dalam aktivitas proses pembelajaran, sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas hasil belajarnya.

Edgar Dale yang terkenal dengan Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) mengemukakan bahwa kemampuan manusia memperoleh ilmu pengetahuan atau pengalaman belajar seseorang diperoleh dari indera lihat sebanyak 75%, 13% melalui indera dengar, dan selebihnya melalui indera lainnya. Gabungan dari berbagai media yang ada pada multimedia memanfaatkan gabungan dari indera pada manusia untuk pencapaian suatu kompetensi dan tingkat pemahaman peserta didik. image

Dalam proses pembelajaran terdapat pesan – pesan yang harus dikomunikasikan kepada siswa. Pesan tersebut merupakan isi dari suatu topik pembelajaran. Banyak cara yang dapat digunakan guru untuk menyampaikan pesan, salah satunya dengan menggunakan multimedia. Multimedia memiliki peranan menjadi jembatan penghubung dan media guru menyampaikan pesan kepada siswa. Hubungan antara guru, pesan dan siswa dapat diamati melalui gambar di bawah ini.

clip_image002

Dalam sistem pembelajaran modern saat ini siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pesan, namun siswa juga bisa bertindak sebagai komunikator atau penyempai pesan. Dalam kondisi tersebut, maka akan terjadi komunikasi dua arah atau bisa disebut juga two way traffic communication bahkan komunikasi banyak arah ( multiway traffic communication ). Proses pembelajaran akan terjadi apabila ada komunikasi antara penerima pesan dengan sumber pesan lewat media tersebut.

clip_image004Kedudukan media dalam pembelajaran adalah sebagai komponen atau bagian integral pembelajaran. Pentingnya multimedia dalam memfasilitasi belajar, penyajiannya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Hadirnya media dalam proses pembelajaran sangat membantu siswa dalam memahami hal yang dipelajari.

Kegiatan pembelajaran merupakan sebuah sistem yang berisi komponen – komponen yang saling berkaitan atau berhubungan satu sama lain. Dalam Sihkabuden (2005) pembelajaran terdiri dari komponen – komponen yaitu : 1) tujuan pembelajaran, 2) materi pembelajaran, 3) kegiatan pembelajaran, 4) metode pembelajaran, 5) alat dan sumber belajar yang di dalamnya termasuk multimedia pembelajaran, 6) penilaian hasil belajar.

clip_image006

Sumber : Cepi Riyana, M.pd, Konsep dan Aplikasi Media Pembelajaran

Pembelajaran dikatakan sebagai sebuah sistem yang berkaitan untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Komponen tersebut meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, alat dan sumber pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran. Media sebagai salah satu alat sumber belajar menjadi salah satu komponen dari sistem pembelajaran.

Multimedia merupakan penggabungan banyak unsur media,teks, suara, gambar,animasi, dan video. Sehingga multimedia menjadi sarana yang tepat yang memenuhi semua unsur multimedia untuk mejadi alat penyampai pesan dari guru kepada siswa. Dengan adanya kelengkapan unsur media yang ada dalam multimedia diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Unsur animasi yang didesain dengan tema anak yang digunakan dapat menggambarkan secara jelas bentuk-bentuk dasar notasi balok, sehingga anak tidak merasa bosan. Unsur audio dan teks yang ada dalam multimedia memperjelas penjelelasan materi. Dan dengan adanya penggabungan dari unsur-usur media tersebut akan menyempurnakan penjelasan materi notasi balok.

Pada proses perancangan pembelajaran selalu diawali dengan perumusan tujuan pembelajaran. Dalam kurikulum 2006 perumusan indikator selalu merujuk pada standart kompetensi. Usaha untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran dibantu oleh penggunaan alat bantu pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komponen penggunanya. Setelah itu guru dapat menentukan alat dan melaksanakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat menjadi bahan masukan atau umpan balik dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Kedudukan multimedia dalam pembelajaran adalah sebagai komponen atau bagian integral pembelajaran. Pentingnya multimedia dalam memfasilitasi belajar, penyajiannya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Hadirnya multimedia dalam proses pembelajaran sangat membantu siswa dalam memahami hal yang dipelajari.

Berkenaan dengan perkembangan teknologi pembelajaran, multimedia pembelajaran yang berupa mesin (teknologi) dipandang sebagai aplikasi ilmu pengetahuan yang berwujud media elektronik. Multimedia memiliki berbagai peranan dalam aktivitas pembelajaran. Dalam kenyataannya selama ini kegiata pembelajaran sangat bergantung pada keberadaan guru. Pola pembelajaran sangat ditentukan oleh guru, karena guru merupakan satu-satunya sumber belajar.

Dalam memberikan dukungan suplementer secara langsung kepada guru. Atau, apabila digunakan media sebatas sebagai alat bantu dalam pembelajaran ( Sihkabuden, 2005:13).

Pada sistem pembelajaran multimedia mempunyai beberapa peranan , antara lain:

a. Multimedia Sebagai Alat Bantu

Peranan multimedia sebagai alat bantu guru (teaching aids) dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Alat bantu yang biasa digunakan oleh guru adalah Audio Visual Aids (AVA). Dengan menggunakan alat bantu tersebut, guru dapat membuat visualisasi yang jelas dari sebuah materi yang abstrak menjadi kongkret dengan adanya multimedia. Dapat disimpulkan dengan adanya multimedia siswa akan semakin cepat belajar memahami materi yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini guru melakukan peranannya sebagai pembimbing dan pengarah dalam proses pembelajaran, sehingga dapat merangsang siswa melakukan cara belajar siswa aktif.

b. Multimedia Sebagai Media Pembelajaran

1. Media pembelajaran

Penggunaan multimedia diorientasikan untuk membantu kegiatan belajar siswa. Multimedia biasanya digunakan sebagai media presentasi di kelas atau media yang membantu guru menjelaskan materi kepada siswa.Penggunaan multimedia dalam pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat meningkatkan cara belajar siswa menjadi lebih aktif. Multimedia harus dipilih, ditentukan dan dirancang sesuai dengan jenis materi, metode pembelajaran, serta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2. Media pembelajaran individual

Multimedia juga mempunyai peranan dalam pembelajaran individual. Pembelajaran individual adalah sebuah proses pembelajaran tanpa adanya seorang guru, namun siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah dtetapkan. Multimedia harus dirancang dan disesuaikan dengan materi, karakteristik siswa, dan adanya alat evaluasi di dalam multimedia yang menjadi alat ukur kemampuan pribadi siswa, sehingga dapat mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.

Kemampuan guru dalam mengoptimalkan potensi seni musik siswa yang ditandai dengan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran seni musik menjadi tuntutan dalam implementasikan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Keduanya sekaligus menjadi prasyarat apabila pembelajaran seni musik diharapkan dapat menumbuhkan dan mengembangkan kreatifitas siswa, yang tentu saja dalam prosesnya ditandai dengan proses pembelajaran siswa aktif.

            Berkaitan dengan kemampuan tersebut berdasarkan data yang diperoleh ternyata menunjukkan bahwa para guru pada umumnya masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran seni musik yang diharapkan mampu menciptakan kondisi tersebut. Hambatan yang mendasar mencakup: (1) penguasaan materi pelajaran; (2) merancang kegiatan pembelajaran;dan (3) memanfaatkan dan mengembangkan media pembelajaran yang diperlukan dalam pembelajaran seni musik.

            Berkaitan dengan kemampuan tersebut berdasarkan data yang diperoleh ternyata menunjukkan bahwa para guru pada umumnya masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran seni musik yang diharapkan mampu menciptakan kondisi tersebut. Hambatan yang mendasar mencakup: (1) penguasaan materi pelajaran; (2) merancang kegiatan pembelajaran;dan (3) memanfaatkan dan mengembangkan media pembelajaran yang diperlukan dalam pembelajaran seni musik.

Hal tersebut sesuai dengan multimedia yang di dalamnya terdapat unsur teks, animasi, gambar, grafik, dan suara yang sangat tepat digunakan dalam pembelajaran Seni Musik. Pelajaran Seni Musik juga mengandung usur tulisan, bahasa verbal dan audio dalam isi pembelajarannya. Dalam penyampaian materi pengenalan notasi balok unsur visual diperlukan supaya siswa lebih mudah mengingat bentuk notasi balok, sedangkan unsur audio diperlukan supaya siswa lebih mudah mengingat bunyi nada dari tiap notasi. Teks yang ada dalam multimedia membantu siswa dalam penjelasan materi secara visual dengan tulisan. Sehingga dapat disimpulkan peranan multimedia dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai alat bantu guru dalam menjelaskan materi pengenalan notasi balok kepada siswa.

Referensi

  • Setyosari, Punaji, Sihkabuden. 2005. multimedia Pembelajaran. Malang : Elang Press
BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 08 Juni 2012

Unsur Multimedia dalam pembelajaran

Unsur yang terdapat dalam multimedia ini sesuai dengan definisi yang telah dijelaskan pada bab awal. Ada 5 komponen multimedia yag dijelaskan Hofstetter (2001) dalam buku Multimedia Literacy yaitu: suara, animasi, video, grafik, dan teks.

a. Suara

Multimedia tanpa bunyi disebut unimedia. Bunyi atau audio dalam multimedia. Bunyi memainkan peranan penting dalam teknologi multimedia saat ini. Terdapat berbagai cara yang dapat digunakan agar dalam suatu multimedia terdapat suara manusia. Antara lain dengan cara merekam menggunakan microphone atau pengeras suara yang telah tersedia pada setiap komputer. Format yang mendukung suara adalah : mp3, wav, voc, snd, aud dan sebagainya. unsur multimedia

Di dalam sebuah tampilan slide multimedia pembelajaran bisa kita sisipkan berbagai macam suara yang bisa menjadikan tampilan itu lebih menarik untuk diikuti. Bunyi menghapuskan perasaan janggal dan seolah-olah pengguna sedang berkomunikasi dengan manusia lain dan bukan dengan mesin.

Dahulu suara berbentuk data atau sinyal analog yang direkam kedalam pita kaset, saat ini telah berkembang menjadi sinyal digital yang dapat disimpan dalam media penyimpanan komputer. Format audio yang paling banyak digunakan dalam file digital ini adalah mp3, midi, rm, aif, dan wav. Sedangkan dari segi kualitas audio yang baik, saat ini format mp3 merupakan pilihan yang terbaik. Disamping kapasitas file yang relatif kecil, suara yang dihasilkan juga cukup bagus. Untuk audio digital ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan kita. Software yang dapat digunakan untuk mengolah audio antara lain Adobe Audition, Cool Edit, Sony Sound Forge, dan lain sebagainya

b. Animasi

Animasi adalah salah satu elemen multimedia yang cukup menarik, karena animasi membuat sesuatu seolah-olah bergerak. Animasi merupakan rangkaian sejumlah gambar yang ditampilkan secara bergantian. Animasi tidak hanya berguna untuk film saja, dalam dunia situs web, animasi digunakan untuk memberikan sentuhan manis pada situs. Sedangkan dalam dunia pendidikan, animasi dapat digunakan sebagai alat bantu penjelasan agar orang-orang yang diajar bisa lebih memahami maksud suatu konsep.

Animasi dibagi dalam 2 kelas besar yaitu animasi 3 Dimensi dan animasi 2 Dimensi. Software yang dapat digunakan dalam membuat animasi cukup banyak diantaranya adalah Flash MX, Swish MX, Blender, untuk animasi 2D sedangkan 3DS Max, Maya 3D, Alias Maya, dan Autocad merupakan software yang dapat digunakan untuk membuat animasi 3D.

c. Video

Video dalam multimedia memiliki peran yang sangat penting. Dengan video pengguna akan merasa lebih dekat dengan apa yang ingin dipelajari. Video bisa lebih memberikan penjelasan yang bisa diambil kesimpulan secara mandiri oleh pengguna sehingga lebih mudah untuk diingat dan difahami.

Penggunaan video dalam multimedia memiliki kelebihan tersendiri. Tampilan video sebagai gambar hidup dapat meningkatkan keefektifan multimedia dalam menyampaikan pesan atau misi yang dibawa.

Dalam multimedia video cukup berperan, disamping kelebihannya dapat direkam dan diputar ulang, video lebih mampu menjelaskan tentang suatu proses karena terdapat penggabungan 2 indera yaitu penglihatan dan pendengaran, sehingga materi yang disampaikan oleh video tersebut lebih mudah diserap dan dimengerti oleh peserta didik. Pada masa awal video, media ini hanya berupa tampilan visual bergerak tanpa suara. Media yang digunakan untuk menyimpan atau merekam gambar merupakan pita yang di tata sedemikian rupa. Saat ini dengan perkembangan teknologi komputer, memberikan efek baik pada perkembangan video. Video yang pada awalnya berupa sinyal-sinyal yang disimpan dalam media pita, sekarang dapat disimpan dalam media elektrik yaitu digital video.

Dengan berkembangnya teknologi dibidang komputer ini, digital video dikemas dalam beberapa format yaitu mpeg, avi, dat, ogg, flv, dan lain sebagainya, dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan dari editor atau perancang dengan menggunakan beberapa software yang cukup banyak digunakan dalam industri perfilman. Beberapa software yang ada adalah Sony Vegas yang dirilis oleh Sony Pictures Digital Inc, yang saat ini telah mencapai versi ke 7, Adobe Premier oleh Adobe System Incorporated, Pinnacle Studio, dan Microsoft dengan Windows Movie Maker.

d. Grafik

Grafik boleh didefinasikan sebagai sebuah lukisan, pencetakan, gambar atau huruf dengan menggunakan berbagai media secara manual atau menggunakan teknologi komputer. Seni grafik berkomputer digunakan secara meluas dalam dunia kejuruteraan, industri berat, animasi dan perfilman. Teknik ini dapat menampakkan atau menvisualkan suatu imaginasi seseorang pada monitor komputer.

Software yang dapat digunakan untuk mendesain atau melakukan manipulasi gambar digital adalah Corel Draw dan Corel Photo yang telah mencapai versi 13, Adobe Photoshop, Paint, ACDSee, dan lain sebagainya. Format gambar yang didukung dalam multimedia cukup beragam mulai dari BMP, JPG, tiff, ico,PNG, dan lain sebagainya.

e. Teks

Teks adalah sejenis data yang paling mudah dan memerlukan sedikit ruang untuk mengingat. Teks boleh digunakan dalam berbagai sub bidang untuk memberi penjelasan kepada suatu perkara dalam bentuk bacaan. Text berfungsi untuk memperkokoh media-media lain.

Teks merupakan sarana penyampaian informasi. Penggunaan teks dalam multimedia tergantung pada karakteristik multimedia tersebut. Sebuah game multimedia tidak memerlukan teks yang banyak, sebaliknya sebuah multimedia ensiklopedi membutuhkan teks yang banyak. Secara umum terdapat empat tipe teks :

1) Teks cetak

Yaitu teks yang tercetak di atas kertas penggunaan teks ini sebagai basis dokumen pada multimedia harus diolah agar mampu dibaca oleh mesin.

2) Teks hasil scan

Teks jenis ini merupakan teks yang dihasilkan oleh scanner, merupakan hardware yang dapat digunakan untuk merubah teks cetak atau gambar cetak menjadi data elektrik sehingga dapat dibaca dan diedit dengan bantuan komputer.

3) Teks elektronik

Yaitu teks yang dihasilkan oleh perangkat elektronik. Teks ini dapat dibaca komputer dan dikirim melalaui jaringan.

4) Hyperteks

Hyperteks merupakan dasar dalam produksi multimedia. Hyperteks adalah teks yang telah masuk link. Teks dengan tipe ini memungkinkan sisi interaktif dalam multimedia terpenuhi.

 

Referensi

  • Hofstetter, Fred T. (2001). Multimedia Literacy. Third Edition. McGraw-Hill. International Edition, New York. Pressman
BACA SELENGKAPNYA »

Selasa, 05 Juni 2012

Kelebihan mutimedia dalam pembelajaran

Berbagai kelebihan multimedia pembelajaran berikut mampu mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat di dalam pengajaran konvensional :

a. Tahap Interaktif

Dengan bantuan hardware, multimedia dapat diprogram sesuai dengan kebutuhan dan prinsip-prinsip suatu media dalam penyampaian suatu pesan sehingga pesan yang terkandung dapat tercapai. Dalam pemakaian suatu multimedia, pebelajar dapat mengawal sendiri arah dan alur pelajaran yang hendak dipelajarinya. Dari sini akan tercipta interaksi pebelajar dengan media yang dipergunakan.multi media

b. Pengajaran Berdasarkan Kemampuan Pebelajar

Materi yang dipergunakan bisa untuk melayani setiap individu berdasarkan kemampuan peserta didik. Pebelajar akan mengalami pengalaman pembelajaran yang berbeda karena pebelajar dapat mengatur kapan suatu materi isi dari multimedia akan dipelajarinya.

c. Menarik dan Menambah Minat Terhadap materi

Multimedia mempunyai kandungan berupa gabungan dari elemen-elemen seperti teks, grafik, animasi, bunyi, dan video sebagai rangsangan supaya menarik perhatian dan minat pelajar terhadap isi pelajaran yang disampaikan. pengguna atau users dapat melihat, mendengar, berinteraksi dengan cara bernavigasi pada tombol, hyperlink dan tools navigasi lainnya yang terdapat dalam program Dengan pemakaian media yang cocok dan menarik maka pebelajar dapat memiliki minat untuk mempelajari isi atau pesan dari multimedia tersebut.

BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 25 Mei 2012

Peranan Multimedia dalam pembelajaran

Multimedia adalah suatu kombinasi dari berbagai medium, dimana kombinasi tersebut dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran (Latuheru, 1988: 81). Multimedia juga dapat diartikan sebagai gabungan dari teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. multimedia

Multimedia berasal dari kata ‘multi’ dan ‘media’. Multi berarti banyak, dan media berarti tempat, sarana atau alat yang digunakan untuk menyimpan informasi. Jadi berdasarkan kata, ‘multimedia’ dapat diasumsikan sebagai wadah atau penyatuan beberapa media yang kemudian didefinisikan sebagai elemen-elemen pembentukan multimedia. Elemen-elemen tersebut berupa : teks, gambar, suara, animasi, dan video. Multimedia merupakan suatu konsep dan teknologi baru bidang teknologi informasi, dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, animasi, dan video disatukan dalam komputer untuk disimpan, diproses, dan disajikan baik secara linier maupun interaktif.

Menurut Arsyad (2003) multimedia adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, audio, suara, dan animasi. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pembelajaran. Sedangkan Gayeski (1992) mengartikan multimedia ialah suatu system hubungan komunikasi interaktif melalui komputer yang mampu menciptakan, menyimpan, memindahkan, dan mencapai kembali data dan maklumaat dalam bentuk teks, grafik, animasi, dan sistem audio.

Penyajian dengan menggabungkan seluruh elemen multimedia tersebut menjadikan informasi dalam bentuk multimedia yang dapat diterima oleh indera penglihatan dan pendengaran, lebih mendekati bentuk aslinya dalam dunia sebenarnya. Multimedia interaktif adalah bila suatu aplikasi terdapat seluruh elemen multimedia yang ada dan pemakai (user) diberi kebebasan / kemampuan untuk mengontrol dan menghidupkan elemen-elemen tersebut.

Peranan multimedia dalam pembelajaran erat kaitannya sebagai alat untuk menyampaikan pesan terhadap siswa, dengan penggabungan banyak unsur media. Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah suatu teknik yang digunakan untuk menggabungkan data, teks, gambar, grafik, animasi, bunyi, dan video yang memanfaatkan tools serta links untuk bernavigasi, komunikasi, serta berinteraksi dengan media tersebut.

Pendekatan multimedia bukan berarti menggunakan banyak media sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan pembelajaran tertentu dan media lainnya untuk tujuan yang lainnya pula.

Referensi

  • Arsyad, Azhar, 2003. Media Pengajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada
  • Latuheru, John D.1988.Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini.Jakarta:Depdikbud &P2 LPTK
  • Setyosari, Punaji, Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang : Elang Press
  • Gayeski, D.M.1993, Multimedia for Learning, New Jersey: Educational Technology Publications.
BACA SELENGKAPNYA »

Minggu, 13 Mei 2012

Pemilihan Media Pembelajaran

Memilih media yang baik untuk pembelajaran bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Untuk kebutuhan suatu Proses Belajar Mengajar (PBM), masalah pemilihan media perlu dikuasai oleh guru. image Pemilihan media pembelajaran yang baik dapat menghindari adanya kegagalan dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan media. Jika suatu media digunakan untuk memfasilitasi suatu proses belajar mengajar maka media itu harus dipilih dan digunakan karena media ini memiliki potensi untuk mempermudah belajar. Gerlach & Ely ( dalam Sihkabuden, 2005: 46 ) mengemukakan dalam penggunaannya, media tidak dapat langsung digunakan begitu saja oleh pengajar karena diperlukan suatu prosedur dalam proses pemilihannya. Oleh sebab itu, pemilihan dan penggunaan media harus benar-benar tepat agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan mudah. Pada akhirnya, pemanfaatan dan penggunaan media dapat menunjang efektifitas, efisiensi dan daya tarik dalam pembelajaran.

Kearsley (dalam Sihkabuden, 1985: 46) mengungkapkan prosedur dalam pemilihan suatu media dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :

  1. Identifikasi ciri-ciri media yang diperlukan sesuai dengan kondisi.
  2. Identifikasi karakteristik pebelajar.
  3. Identifikasi karakteristik lingkunangan belajar berkenaan dengan media yang akan digunakan.
  4. Identifikasi pertimbangan praktis yang memungkinkan media mana yang mudah digunakan dan dilaksanakan.
  5. Identifikasi faktor ekonomi.

Mudhoffir (1999: 82) dalam bukunya Teknologi Instruksional, menyebutkan ada beberapa prinsip pemilihan media adalah sebagai berikut :

  1. Kesesuaian dengan tujuan pengajaran
  2. Tingkat kemampuan siswa
  3. Ketersediaan media
  4. Biaya
  5. Mutu teknik media.

Sedangkan Brown, Lewin & Harcleroad (dalam Sihkabuden, 1985: 47) mempunyai pendapat dalam prinsip-prinsip pemilihan suatu media yaitu:

  1. Tidak ada media yang menggantikan kedudukan dan peranan guru seratus persen dalam kelas.
  2. Tidak ada satupun media yang paling untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  3. Media harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  4. Media harus mempertimbangkan kesesuaian antara penggunaan dan cara pembelajaran yang dipilih.
  5. Pemilihan media jangan hanya bergantung pada pemilihan dan penggunaan media tertentu saja.
  6. Pemakaian media harus dilandasi dengan pemanfaatan yang baik dan juga didukung oleh faktor lingkungan.
  7. Pengalaman, kesukaan, minat dan kemampuan individu serta gaya belajar mungkin berpengaruh terhadap hasil penggunaan media.

Prinsip pemilihan media pembelajaran menurut Harjanto (1997:238) yaitu: 1) tujuan; 2) keterpaduan; 3) keadaan peserta didik; 4) ketersediaan; 5) mutu teknis; 6) biaya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip media pemilihan media pembelajaran adalah :

  1. Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran, metode pengajaran yang digunakan, serta karakteristik siswa.
  2. Mengenali ciri-ciri tiap media pembelajaran
  3. Pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada peningkatan efektivitas belajar siswa.
  4. Pemilihan media harus mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat belajar siswa.

Referensi

  • Latuheru, John D.1988.Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini.Jakarta:Depdikbud &P2 LPTK
  • Harjanto. 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  • Mudhoffir, 1999. Teknologi Instruksional, Bandung : Remaja Rosdakarya
BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 11 Mei 2012

Klasifikasi Media Pembelajaran

Klasifikasi Media Pembelajaran,

Ada banyak klasifikasi yang telah dibuat oleh para ahli untuk memberi batasan pada suatu media.

Rudi Bretz ( Sadiman, 2009:20 ) menggolongkan media ke dalam 8 kelas yaitu :

  • Media audio visual gerak
  • Media audio visual diam
  • Media audio semi gerak
  • Media visual gerak
  • Media visual diam
  • Media semi-gerak
  • Media audio
  • Media cetak

media pembelajaran Seels dan Glasgow (dalam Arsyad, 2002) membagi media ke dalam dua kelompok besar, yaitu: media tradisional dan media teknologi mutakhir. Pilihan media tradisional berupa media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media cetak, permainan, dan media realia. Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir berupa media berbasis telekomunikasi (misal teleconference) dan media berbasis mikroprosesor (misal: permainan komputer dan hypermedia).

Arsyad (2002) mengklasifikasikan media atas empat kelompok:

  1. media hasil teknologi cetak
  2. media hasil teknologi audio-visual,
  3. media hasil teknologi berbasis komputer, dan
  4. media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.

Sihkabuden dalam (2002) bukunya mengklasifikasikan media dalam bentuk dan ciri fisiknya, yaitu:

  1. Media pembelajaran dua dimensi
  2. Media pembelajaran tiga dimensi
  3. Media pandang diam
  4. Media pandang gerak
  5. Benda sebenarnya
  6. presentasi verbal
  7. Presentasi grafis
  8. Potret diam
  9. Film
  10. Rekaman suara
  11. Simulasi

Sedangkan Thomas (Sihkabuden, 2002:37) menggolongkan media pembelajaran berdasarkan pengalaman, yaitu; pengalaman langsung, pengalaman tiruan, pengalaman dari kata-kata.

Menurut Schramm (I Wayan Satyasa, 2007 : 10) media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu :

  1. Liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile
  2. Liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape
  3. Media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dam telpon

Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu:

  1. benda untuk didemonstrasikan,
  2. komunikasi lisan,
  3. media cetak,
  4. gambar diam,
  5. gambar bergerak,
  6. film bersuara,
  7. dan mesin belajar.

Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan

media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik

pebelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran. Dengan adanya beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan media dapat diklasifikasikan menjadi tiga:

  1. Media dua dimensi (media cetak, potret diam, media grafik, presentasi grafik)
  2. Media tiga dimensi (film, simulasi, diorama, benda sebenarnya)
  3. Media pandang dengar ( audio visual, film, rekaman suara, dsb)

Dari beberapa pengelompokkan media yang dikemukakan di atas, tampaknya bahwa hingga saat ini belum terdapat suatu kesepakatan tentang klasifikasi media yang baku. Dengan kata lain, belum ada klalsifikasi media yang berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, terutama untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran). Meskipun demikian, apapun dan bagaimanapun cara yang ditempuh dalam mengklasifikasikan media, semuanya itu memberikan informasi tentang spesifikasi media yang sangat perlu kita ketahui. Pengelompokan media yang sudah ada pada saat ini dapat memperjelas perbedaan tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai untuk suatu pembelajaran tertentu.Multimedia yang akan dikembangkan termasuk dalam kategori media hasil teknologi audio-visual.

\

Referensi

  • Arief S Sadiman, dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  • Latuheru, John D.1988.Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini.Jakarta:Depdikbud &P2 LPTK
  • Setyosari, Punaji, Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang : Elang Press
BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 30 April 2012

Pengertian Media Pembelajaran

Definisi Media Pembelajaran, Media berasal dari kata “Medium” yang berasal dari bahasa latin “Medius” yang berarti “tengah” atau “sedang”. Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan (Latuheru, 1988:9).

Menurut McLuhan (dalam Sihkabuden, 1985:2) media merupakan suatu sarana atau channel sebagai perantara antara pemberi pesan kepada penerima pesan.

Blacks dan Horalsen (dalam Sihkabuden, 1999:1) juga mempunyai pendapat tentang media. Menurut mereka, media adalah saluran komunikasi atau medium yang digunakan untuk membawa atau menyampaikan suatu pesan dimana medium itu merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan antara komunitor ke komunikan. image

Dengan berpedoman pada pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa media adalah suatu alat atau sarana atau perangkat. Dalam hal ini bisa berupa software atau hardware. Perangkat lunak (software) berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan menggunakan peralatan. Sedangkan peralatan atau perangkat keras (hardware) sendiri merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung.

Definisi pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya untuk membelajarkan pebelajar. mssembelajarkan berarti usaha untuk membuat seseorang belajar. Dalam upaya pembelajaran terjadi komunikasi antara pebelajar dengan guru, pembelajar atau pengajar. Proses ini merupakan bagian proses komunikasi antar manusia (dalam hal ini adalah antara pebelajar dan pembelajar).

Dari kedua definisi tersebut maka dapat diartikan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat pebelajar yang menjurus kearah terjadinya proses belajar.

Referensi

  • Arief S Sadiman, dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
  • Persada Latuheru, John D.1988.Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini.Jakarta:Depdikbud &P2 LPTK
  • Setyosari, Punaji, Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang : Elang Press
BACA SELENGKAPNYA »

Kamis, 26 April 2012

Fungsi Media Pembelajaran

Fungsi Media Pembelajaran,

Fungsi media dalam kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang sangat menentukan efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Secara keseluruhan menurut, McKnow ( Sihkabuden, 2005:19 ) media terdiri dari fungsi yaitu

  1. Mengubah titik berat pendidikan formal, yang artinya dengan media pembelajaran yang sebelumnya abstrak menjadi kongkret, pembelajaran yang sebelumnya teoritis menjadi fungsional praktis.
  2. Membangkitkan motivasi belajar
  3. Memperjelas penyajian pesan dan informasi.
  4. Memberikan stimulasi belajar atau keinginan untuk mencari tahu.

Fungsi media, khususnya media visual juga dikemukakan oleh Levie dan Lentz, seperti yang dikutip oleh Arsyad (2002) bahwa media tersebut memiliki empat fungsi yaitu:

  • fungsi atensi,
  • fungsi afektif,
  • fungsi kognitif, dan
  • fungsi kompensatoris. Dalam fungsi atensi, media visual dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran.

cd interaktifFungsi afektif dari media visual dapat diamati dari tingkat “kenikmatan” siswa ketika belajar (membaca) teks bergambar. Dalam hal ini gambar atau simbul visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Berdasarkan temuan-temuan penelitian diungkapkan bahwa fungsi kognitif media visual melalui gambar atau lambang visual dapat mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran untuk memahami dan mengingat pesan/informasi yang terkandung dalam gambar atau lambang visual tersebut. Fungsi kompensatoris media pembelajaran adalah memberikan konteks kepada siswa yang kemampuannya lemah dalam mengorganisasikan dan mengingat kembali informasi dalam teks. Dengan kata lain bahwa media pembelajaran ini berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dalam bentuk teks (disampaikan secara verbal). 

Rowntree ( Sihkabuden, 2005: 19) mengemukakan enam fungsi media, yaitu:

  1. Membangkitkan motivasi belajar
  2. Mengulang apa yang telah dipelajari
  3. Menyediakan stimulus belajar
  4. Mengaktifkan respon murid
  5. Memberikan umpan balik dengan segera
  6. Menggalakkan latihan yang serasi

Dalam Sadiman ( 2005:17) secara umum media pendidikan mempunyai fungsi sebagai berkut :

  1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal
  2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
  3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik.
  4. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semua itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar brlakang lingkungan guru dengan siswa berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam :
    • · Memberikan perangasangan yang sama
    • · Mempersamakan pengalaman
    • · Menimbulkan persepsi yang sama

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan fungsi media dalam pembelajaran secara rinci adalah sebagai berikut:

  1. Memperjelas penyajian materi (pesan) dalam bentuk visualisasi yang jelas sehingga pesan tidak terlalu bersifat verbalistis.
  2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
  3. Menjadikan pengalaman manusia dari abstrak menjadi kongkret
  4. Memberikan stimulus dan rangsangan kepada siswa untuk belajar secara aktif
  5. Dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

Dengan memanfaatkan keempat fungsi di atas diharapkan kita dapat mengoptimalkan fungsi dari media dan mendapatkan efektivitas pemanfaatan media pada proses pembelajaran.

 

Referensi

  • Arief S Sadiman, dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
  • Persada Latuheru, John D.1988.Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini.Jakarta:Depdikbud &P2 LPTK
  • Setyosari, Punaji, Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang : Elang Press
BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit