Tampilkan postingan dengan label media interaktif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label media interaktif. Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 Juni 2012

Kelebihan mutimedia dalam pembelajaran

Berbagai kelebihan multimedia pembelajaran berikut mampu mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat di dalam pengajaran konvensional :

a. Tahap Interaktif

Dengan bantuan hardware, multimedia dapat diprogram sesuai dengan kebutuhan dan prinsip-prinsip suatu media dalam penyampaian suatu pesan sehingga pesan yang terkandung dapat tercapai. Dalam pemakaian suatu multimedia, pebelajar dapat mengawal sendiri arah dan alur pelajaran yang hendak dipelajarinya. Dari sini akan tercipta interaksi pebelajar dengan media yang dipergunakan.multi media

b. Pengajaran Berdasarkan Kemampuan Pebelajar

Materi yang dipergunakan bisa untuk melayani setiap individu berdasarkan kemampuan peserta didik. Pebelajar akan mengalami pengalaman pembelajaran yang berbeda karena pebelajar dapat mengatur kapan suatu materi isi dari multimedia akan dipelajarinya.

c. Menarik dan Menambah Minat Terhadap materi

Multimedia mempunyai kandungan berupa gabungan dari elemen-elemen seperti teks, grafik, animasi, bunyi, dan video sebagai rangsangan supaya menarik perhatian dan minat pelajar terhadap isi pelajaran yang disampaikan. pengguna atau users dapat melihat, mendengar, berinteraksi dengan cara bernavigasi pada tombol, hyperlink dan tools navigasi lainnya yang terdapat dalam program Dengan pemakaian media yang cocok dan menarik maka pebelajar dapat memiliki minat untuk mempelajari isi atau pesan dari multimedia tersebut.

BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 25 Mei 2012

Peranan Multimedia dalam pembelajaran

Multimedia adalah suatu kombinasi dari berbagai medium, dimana kombinasi tersebut dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran (Latuheru, 1988: 81). Multimedia juga dapat diartikan sebagai gabungan dari teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. multimedia

Multimedia berasal dari kata ‘multi’ dan ‘media’. Multi berarti banyak, dan media berarti tempat, sarana atau alat yang digunakan untuk menyimpan informasi. Jadi berdasarkan kata, ‘multimedia’ dapat diasumsikan sebagai wadah atau penyatuan beberapa media yang kemudian didefinisikan sebagai elemen-elemen pembentukan multimedia. Elemen-elemen tersebut berupa : teks, gambar, suara, animasi, dan video. Multimedia merupakan suatu konsep dan teknologi baru bidang teknologi informasi, dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, animasi, dan video disatukan dalam komputer untuk disimpan, diproses, dan disajikan baik secara linier maupun interaktif.

Menurut Arsyad (2003) multimedia adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, audio, suara, dan animasi. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pembelajaran. Sedangkan Gayeski (1992) mengartikan multimedia ialah suatu system hubungan komunikasi interaktif melalui komputer yang mampu menciptakan, menyimpan, memindahkan, dan mencapai kembali data dan maklumaat dalam bentuk teks, grafik, animasi, dan sistem audio.

Penyajian dengan menggabungkan seluruh elemen multimedia tersebut menjadikan informasi dalam bentuk multimedia yang dapat diterima oleh indera penglihatan dan pendengaran, lebih mendekati bentuk aslinya dalam dunia sebenarnya. Multimedia interaktif adalah bila suatu aplikasi terdapat seluruh elemen multimedia yang ada dan pemakai (user) diberi kebebasan / kemampuan untuk mengontrol dan menghidupkan elemen-elemen tersebut.

Peranan multimedia dalam pembelajaran erat kaitannya sebagai alat untuk menyampaikan pesan terhadap siswa, dengan penggabungan banyak unsur media. Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah suatu teknik yang digunakan untuk menggabungkan data, teks, gambar, grafik, animasi, bunyi, dan video yang memanfaatkan tools serta links untuk bernavigasi, komunikasi, serta berinteraksi dengan media tersebut.

Pendekatan multimedia bukan berarti menggunakan banyak media sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan pembelajaran tertentu dan media lainnya untuk tujuan yang lainnya pula.

Referensi

  • Arsyad, Azhar, 2003. Media Pengajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada
  • Latuheru, John D.1988.Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini.Jakarta:Depdikbud &P2 LPTK
  • Setyosari, Punaji, Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang : Elang Press
  • Gayeski, D.M.1993, Multimedia for Learning, New Jersey: Educational Technology Publications.
BACA SELENGKAPNYA »

Minggu, 13 Mei 2012

Pemilihan Media Pembelajaran

Memilih media yang baik untuk pembelajaran bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Untuk kebutuhan suatu Proses Belajar Mengajar (PBM), masalah pemilihan media perlu dikuasai oleh guru. image Pemilihan media pembelajaran yang baik dapat menghindari adanya kegagalan dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan media. Jika suatu media digunakan untuk memfasilitasi suatu proses belajar mengajar maka media itu harus dipilih dan digunakan karena media ini memiliki potensi untuk mempermudah belajar. Gerlach & Ely ( dalam Sihkabuden, 2005: 46 ) mengemukakan dalam penggunaannya, media tidak dapat langsung digunakan begitu saja oleh pengajar karena diperlukan suatu prosedur dalam proses pemilihannya. Oleh sebab itu, pemilihan dan penggunaan media harus benar-benar tepat agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan mudah. Pada akhirnya, pemanfaatan dan penggunaan media dapat menunjang efektifitas, efisiensi dan daya tarik dalam pembelajaran.

Kearsley (dalam Sihkabuden, 1985: 46) mengungkapkan prosedur dalam pemilihan suatu media dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :

  1. Identifikasi ciri-ciri media yang diperlukan sesuai dengan kondisi.
  2. Identifikasi karakteristik pebelajar.
  3. Identifikasi karakteristik lingkunangan belajar berkenaan dengan media yang akan digunakan.
  4. Identifikasi pertimbangan praktis yang memungkinkan media mana yang mudah digunakan dan dilaksanakan.
  5. Identifikasi faktor ekonomi.

Mudhoffir (1999: 82) dalam bukunya Teknologi Instruksional, menyebutkan ada beberapa prinsip pemilihan media adalah sebagai berikut :

  1. Kesesuaian dengan tujuan pengajaran
  2. Tingkat kemampuan siswa
  3. Ketersediaan media
  4. Biaya
  5. Mutu teknik media.

Sedangkan Brown, Lewin & Harcleroad (dalam Sihkabuden, 1985: 47) mempunyai pendapat dalam prinsip-prinsip pemilihan suatu media yaitu:

  1. Tidak ada media yang menggantikan kedudukan dan peranan guru seratus persen dalam kelas.
  2. Tidak ada satupun media yang paling untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  3. Media harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  4. Media harus mempertimbangkan kesesuaian antara penggunaan dan cara pembelajaran yang dipilih.
  5. Pemilihan media jangan hanya bergantung pada pemilihan dan penggunaan media tertentu saja.
  6. Pemakaian media harus dilandasi dengan pemanfaatan yang baik dan juga didukung oleh faktor lingkungan.
  7. Pengalaman, kesukaan, minat dan kemampuan individu serta gaya belajar mungkin berpengaruh terhadap hasil penggunaan media.

Prinsip pemilihan media pembelajaran menurut Harjanto (1997:238) yaitu: 1) tujuan; 2) keterpaduan; 3) keadaan peserta didik; 4) ketersediaan; 5) mutu teknis; 6) biaya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip media pemilihan media pembelajaran adalah :

  1. Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran, metode pengajaran yang digunakan, serta karakteristik siswa.
  2. Mengenali ciri-ciri tiap media pembelajaran
  3. Pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada peningkatan efektivitas belajar siswa.
  4. Pemilihan media harus mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat belajar siswa.

Referensi

  • Latuheru, John D.1988.Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini.Jakarta:Depdikbud &P2 LPTK
  • Harjanto. 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  • Mudhoffir, 1999. Teknologi Instruksional, Bandung : Remaja Rosdakarya
BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 11 Mei 2012

Klasifikasi Media Pembelajaran

Klasifikasi Media Pembelajaran,

Ada banyak klasifikasi yang telah dibuat oleh para ahli untuk memberi batasan pada suatu media.

Rudi Bretz ( Sadiman, 2009:20 ) menggolongkan media ke dalam 8 kelas yaitu :

  • Media audio visual gerak
  • Media audio visual diam
  • Media audio semi gerak
  • Media visual gerak
  • Media visual diam
  • Media semi-gerak
  • Media audio
  • Media cetak

media pembelajaran Seels dan Glasgow (dalam Arsyad, 2002) membagi media ke dalam dua kelompok besar, yaitu: media tradisional dan media teknologi mutakhir. Pilihan media tradisional berupa media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media cetak, permainan, dan media realia. Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir berupa media berbasis telekomunikasi (misal teleconference) dan media berbasis mikroprosesor (misal: permainan komputer dan hypermedia).

Arsyad (2002) mengklasifikasikan media atas empat kelompok:

  1. media hasil teknologi cetak
  2. media hasil teknologi audio-visual,
  3. media hasil teknologi berbasis komputer, dan
  4. media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.

Sihkabuden dalam (2002) bukunya mengklasifikasikan media dalam bentuk dan ciri fisiknya, yaitu:

  1. Media pembelajaran dua dimensi
  2. Media pembelajaran tiga dimensi
  3. Media pandang diam
  4. Media pandang gerak
  5. Benda sebenarnya
  6. presentasi verbal
  7. Presentasi grafis
  8. Potret diam
  9. Film
  10. Rekaman suara
  11. Simulasi

Sedangkan Thomas (Sihkabuden, 2002:37) menggolongkan media pembelajaran berdasarkan pengalaman, yaitu; pengalaman langsung, pengalaman tiruan, pengalaman dari kata-kata.

Menurut Schramm (I Wayan Satyasa, 2007 : 10) media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu :

  1. Liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile
  2. Liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape
  3. Media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dam telpon

Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu:

  1. benda untuk didemonstrasikan,
  2. komunikasi lisan,
  3. media cetak,
  4. gambar diam,
  5. gambar bergerak,
  6. film bersuara,
  7. dan mesin belajar.

Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan

media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik

pebelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran. Dengan adanya beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan media dapat diklasifikasikan menjadi tiga:

  1. Media dua dimensi (media cetak, potret diam, media grafik, presentasi grafik)
  2. Media tiga dimensi (film, simulasi, diorama, benda sebenarnya)
  3. Media pandang dengar ( audio visual, film, rekaman suara, dsb)

Dari beberapa pengelompokkan media yang dikemukakan di atas, tampaknya bahwa hingga saat ini belum terdapat suatu kesepakatan tentang klasifikasi media yang baku. Dengan kata lain, belum ada klalsifikasi media yang berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, terutama untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran). Meskipun demikian, apapun dan bagaimanapun cara yang ditempuh dalam mengklasifikasikan media, semuanya itu memberikan informasi tentang spesifikasi media yang sangat perlu kita ketahui. Pengelompokan media yang sudah ada pada saat ini dapat memperjelas perbedaan tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai untuk suatu pembelajaran tertentu.Multimedia yang akan dikembangkan termasuk dalam kategori media hasil teknologi audio-visual.

\

Referensi

  • Arief S Sadiman, dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  • Latuheru, John D.1988.Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini.Jakarta:Depdikbud &P2 LPTK
  • Setyosari, Punaji, Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang : Elang Press
BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit