Fenomena ini menunjukkan bahwa semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya teknologi agar tidak ketinggalan informasi. Sebagai guru tentu tidak bisa membiarkan dirinya menjadi tertinggal dari kemampuan anak didiknya dalam mengolah informasi. Merupakan suatu kerugian bagi seorang guru apabila ketersediaan sarana internet di lingkungannya tidak bisa dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan sehingga diperoleh SDM yang mumpuni.
Banyak alternatif pilihan di internet yang dapat dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Kita jangan selalu dihantui perasaan takut akan sisi buruk dari dampak negatif penggunaan internet. Tetapi jadilah manusia pandai, artinya pandai membaca situasi perkembangan zaman karena sebetulnya bila kita mampu memanfaatkan kondisi ini maka itulah yang akan membawa kita dalam golongan orang-orang yang beruntung.
Guru era baru adalah guru yang kreatif, inovatif dan kompetitif. Sudah banyak para guru yang berprestasi oleh karena mampu memanfaatkan media online. Guru sekarang sudah banyak yang memiliki blog. Baik itu menggunakan domain gratis hingga yang berbayar. Mungkin diantara para guru di tanah air masih ada yang belum terjun di dunia bloging, tidak ada kata terlambat untuk memulainya dari sekarang.
Umumnya bagi guru, atau siapa saja yang masih pemula termasuk saya, menganggap bahwa jika kita mau mencoba membuat blog biasanya akan memilih yang gratisan, misalnya blogspot, wordpress dan lain-lain. Dan itu wajar karena kalau sekedar untuk coba-coba tidak harus menggunakan yang premium.
Setelah kita mahir dalam mengelola blog gratisan alangkah baiknya jika mencoba blogging dengan domain berbayar. Domain berbayar itu maksudnya adalah domain yang kita sewa agar tidak nebeng pada domain induknya. Sebagai contoh pada blog TIK http://roomantik.blogspot.com itu adalah blog yang masih tergantung pada blogspot. Dari sisi penamaan pun masih terlalu panjang karena harus diawali dengan .blogspot baru diikuti oleh nama blog anda. Demikian pula pada blog gratis wordpress atau yang lain, domain utama selalu dibawa pada saat orang akan mengakses blog tersebut.
Berbeda dengan dot com (.com), contohnya pada blog sekolah milik SMP NU 02 Dukuhturi yang telah membeli domain sendiri sehingga penulisannya pun tidak lagi menyertakan blogspot. Sehingga URL-nya pun lebih singkat penulisannya. Semula URL blog sekolah tersebut tertulis http://smpi.blogspot.com/ tetapi kini setelah memiliki domain sendiri berubah nama menjadi www.smpnu2dukuhturi.com.
Bagi kebanyakan orang termasuk saya menilai domain berbayar dot com (.com) itu lebih bergaya. Domain dot com lebih berkelas, bergaya, bergengsi dan terlihat lebih profesional. Keprofesionalan itu terlihat pada keseriusan pengelola blog tersebut, terbukti dengan itikadnya untuk membeli sebuah domain.
Boleh percaya boleh tidak, dengan memiliki domain dot com, ngeblog jadi lebih semangat. Semangat itu timbul karena adanya rasa percaya diri, rasa bangga karena telah memperoleh domain yang menjadi dambaan para bloger. Kalau dihitung-hitung membeli domain dot com itu tidak mahal, tidak butuh uang banyak, dan tidak sedikit di internet banyak toko-toko yang menjual domain dot com.
Cara setingnya pun tidak ribed, bahkan kalau kita tidak bisa sama sekali menyeting keimigrasian dari gratis ke berbayar (blogspot ke dot com), pihak costumer servisnya tidak keberatan untuk membantu klien. Sebagai contoh Kurniawan Store yang beralamat di http://toko.koerniawan.web.id adalah toko online yang menjual jasa perblogingan dan perwebban. Toko ini dibangun oleh seorang guru dengan kemampuan dan keterampilannya memanfaatkan internet sebagai mata air tambahan demi mencukupi kebutuhan keluarga.
Contoh lain adalah Mr.Mung http://www.mungbisnis.com seorang guru yang merangkap jadi bisnis onliner telah memiliki klien dan jam terbang yang banyak dan patut diperhitungkan. Anda bisa mencoba dari sekarang, tinggalkan blogspot dan beralih ke dot com, saya yakin ngeblog pun jadi lebih bersemangat.
