Tampilkan postingan dengan label penerapan teori belajar kultural. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penerapan teori belajar kultural. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 November 2014

Penerapan teori belajar kultural

Penjelasan mengenai teori belajar kultural oleh para ahli dilakukan melalui berbagai pendekatan teori pembelajaran yang diformulasikan dengan aspek kultur lingkungan masyarakat dan lingkungan alam. Pendevinisian teori belajar kultural, oleh para ahli dirumuskan dalam bentuk pendekatan-pendekatan teori belajar yang lain, yakni: teori belajar konstruktivisme, teori belajar ko-konstruktivisme, teori belajar sosial, dan teori belajar sosio kutural atau banyak disebut dengan istilah teori belajar revolusi-sosio kultural.

Penekanan bahwa peserta didik aktif dalam pembelajaran harus dipadukan dengan adanya peranan budaya yang diperoleh dari pola hubungan dan interaksi baik antara peserta didik, guru, lingkungan, maupun masyarakat. Namun demikian, patut diakui bahwa tidak ada teori belajar yang paling sempurna, termasuk teori belajar kultural. Disamping kelebihan-kelebihan yang dimiliki, teori belajar kultural juga memiliki kelemahan. clip_image002

Aplikasi teori belajar kultural dapat terjadi pada tiga jenis pendidikan, antara lain: (1) pendidikan informal; (2) pendidikan non formal; serta (3) pendidikan formal. Aplikasi teori pembelajaran kultural juga meliputi model pembelajaran sebagai strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran di kelasnya. Pengembangan pembelajaran dalam hal ini adalah aplikasi pembelajaran di sekolah yang menggunakan berbagai pendekatan atau model pembelajaran yang memenuhi prinsip teori-teori tersebut. Pembelajaran yang memenuhi kriterium model pembelajaran PAKEM bisa dikatakan relevan dengan teori belajar kultural. Beberapa model pembelajaran yang bisa dikembangkan oleh guru dalam pembelajaran yang diampunya antara lain dengan penggunaan model belajar: (1) Inquiry dan discovery; (2) Guidence – to individual learning; (3) Cooperative learning, dan masih banyak lagi seperti; simulasi, role play, eksperiment learning, Web-Based Education atau juga disebut e-learning dan sebagainya.

Perluasan konsepsi teori belajar kultural dalam hal ini dikaitkan dengan pembelajaran berbasis budaya, dimana budaya memiliki tempat dalam proses pembelajaran secara khusus dan memiliki tempat pula dalam penyelenggaraan pendidikan secara umum.

Penulisan makalah mengenai teori belajar kultural ini diharapkan mampu memberikan pengaruh positif terutama bagi guru untuk memulai mengaplikasikan model-model pembelajaran yang sesuai dengan teori belajar kultural. Aplikasi teori belajar kultural juga diharapkan mencakup pelaksanaan pembelajaran berbasis budaya, sehingga pembelajaran yang diselenggarakan meliputi pula penanaman nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang luhur, yang berguna bagi pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang tangguh.

Pelaku dan pemerhati pendidikan agar memberikan formulasi yang lengkap dan jelas mengenai teori belajar kultural dengan berbagai aplikasinya. Terutama bagi pelaku dan pemerhati pendidikan di Indonesia agar menciptakan suatu pendekatan pembelajaran melalui teori belajar kultural, yang mengacu pada aspek pengembangan karakteristik kebangsaan, sehingga sesuai untuk diterapkan dalam paradigma pendidikan di Indonesia yang latar belakang masyarakatnya sangat plural.

BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit