Secara sederhana bila kita urai Pusat Sumber Belajar (PSB) adalah tempat atau lembaga dimana berbagai sumber belajar diorganisasikan ke dalam sistem pembelajaran guna memenuhi kebutuhan belajar siswa dan kebutuhan mengajar guru. Dengan demikian Pusat Sumber Belajar akan menjadi sistem pendukung dalam pencapaian tujuan atau kompetensi pembelajaran.
Adanya kata diorganisasikan, ini memberi penegasan bahwa Pusat Sumber Belajar berbeda dengan Sumber Belajar. Oleh karena itu, tempat kumpulan sumber belajar belum dapat disebut Pusat Sumber belajar.
Bila kita mengutip pendapat F. Persifal dan H. Elington, pusat sumber belajar adalah tempat atau bangunan yang dirancang secara khusus untuk tujuan menyimpan, merawat, mengembangkan, dan memanfaatkan berbagai sumber belajar, baik untuk kebutuhan belajar secara individual maupun kelompok. Oleh karena itu Ricard N. Tuker (1979), menyebutnya sebagai media center. Tempat atau departemen yang memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan dan pengenalan melalui berbagai media, serta pemberian layanan penunjang pembelajaran, mulai dari sirkulasi peralatan audio-visual, penyajian program-progran video, pembuatan katalog, sampai kepada pemanfaatan sumber-sumber belajar lainnya.
Tidak mengherankan bila Pusat Sumber Belajar berkembang menjadi suatu lembaga yang profesioanal dalam menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Merril dan Drop (1977), yang mendefinisikan Pusat Sumber Belajar sebagai suatu kegiatan yang terorganisir yang terdiri dari Direktur, staf, peralatan dan bahan-bahan pembelajaran yang ditempatkan dalam satu lokasi serta mempunyai satu atau lebih fasilitas khusus untuk perencanaan, produksi, penyajian, dan pengembangan yang berhubungan dengan kurikulum dan pengajaran pada suatu universitas atau sekolah.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat digambarkan bahwa PSB sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran terus berkembang baik dari segi sarana dan prasarana yang dimilikinya sampai kepada fungsi-fungsinya dalam mencapai tujuan atau kompetensi pembelajaran. Peterson (1977), mengambarkan PSB sebagai lembaga yang terdiri dari, pengem-bangan sistem instruksional, perpustakaan, ruangan belajar non-tradisional, serta pelayanan audio-visual, peralatan, dan kegiatan produksi media.
Berikut adalah gambaran Pusat Sumber Belajar PSB menurut Petrson (1977).
Daftar Bacaan
- Association for Educational Communications and Technology, Defenition and Glossary of Term, Vol. 1. New York: AECT, 1977.
- Bloom, Benyamis S. , Taxonomy of Education Objectives. Handbook I: Cognitive Domain. New York: Longman, Inc., 1956.
- De Porter, Bobbi and Hernacki, Mike, Quantum Learning. Bandung: Penerbit Kaifa, 2000.
- Depdiknas, Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Puskur-Badan Litbang, 2001.
- Dryden, Gordon and Vos, Jeannette, The Learning Revolution. New Zealand: The Learning Web., 1999.
- Heinich, Robert, Molenda, Michael and Russell, James D., Instructional Media. New York: Macmillan Publishing Company, 1995.
- Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.
- Padmo, Dewi (Editor), Teknologi Pembelajaran. Jakarta: PAU-UT, 2003.
- Rose, Colin dan Nicholl, Malcolm J., Accelerated Learning. Bandung: Nuansa, 2002.
- Semiawan, Conny R, Perspektif Pendidikan Anak Bebakat. Jakarta: Grasindo, 1977.
- Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press, 2003.
Dan kami sangat berterimakasih, kepada anda yang telah meninggalkan komentarnya dibawah ini.
0 komentar:
Posting Komentar