Konten
dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning
Management System).
Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based
Content (konten
berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based
Content (konten
berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan
dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh
siswa kapanpun dan dimanapun.
Sedangkan Actor
yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh dikatakan sama dengan
proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya guru
(instruktur)
yang membimbing, siswa
yang menerima bahan ajar dan administrator
yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar. Terminologi
yang berhubungan dengan e-Learning sebenarnya banyak. Ada online
learning, software learning, multimedia learning, computer based
learning. Boleh
dikatakan semua bisa diwakili oleh e-Learning, baik dalam perspektif
umum (online learning, computer based learning) maupun dalam
perspektif komponen e-Learning (multimedia learning sebagai
komponen e-Learning
content dan
software learning sebagai komponen e-learning
system).
Sedikit perlu kita garis bawahi
untuk terminologi distance
learning.
Terminologi distance
learning ini sejak
dulu sudah ada, hanya dulu distribusi bahan ajar dan proses
pembelajaran tidak menggunakan media elektronik, misalnya universitas
terbuka yang dulu mengirimkan module pembelajaran lewat pos. Hanya,
saat ini universitas yang menerapkan distance learning kebanyakan
sudah menggunakan media elektronik untuk mendistribusikan bahan ajar
dan proses belajar mengajar, dengan kata lain bisa saja distance
learning masuk ke
definisi e-Learning untuk kondisi ini. Tapi tidak menjadi masalah
kalau open university
yang ada di dunia ini tetap menggunakan term distance
learning, karena
mungkin sudah lebih lama dan terbiasa digunakan. Yang pasti
secara kohesi terminologi, distance learning akan dekat dengan
terminologi open
university dan
synchronous learning.
Karakteristik
e-learning, antara lain adalah :
- Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
- Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks).
- Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
- Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
Komponen
yang membentuk e-Learning adalah:
- Infrastruktur e-Learning: Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.
- Sistem dan Aplikasi e-Learning: Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita.