LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN RPP YANG MENGINTEGRASIKAN TIK
Bagaimanakah langkah dalam menyusun RPP yang mengintegrasikan TIK?
Fryer
(2001) menjelaskan dua pendekatan yang dapat dilakukan guru dalam
menyusun RPP yang mengintegrasikan TIK, yaitu: 1) pendekatan Paragmatis (theme-centered approach); dan 2) pendekatan software (software-centered approach).
Dengan tidak mengurangi ide Fryer, kedua pendekatan dapat kita
analogikan denagn dengan nama lain, yaitu pendekatan ”by design” untuk
pendekatan Paragmatis dan pendekatan ”by utilization” untuk pendekatan
software. Apa bedanya? Mari kita lihat satu persatu.
Pendekatan Idealis
Pada
pendekatan ini, Paragmatis atau satuan pembelajaran dijadikan sebagai
acuan. Secara sederhana langkah yang dilakukan adalah: 1) menentukan
Paragmatis; 2) menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; dan
3) menentukan aktifitas pembelajaran dengan memanfaatkan TIK (seperti
modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di
internet, atau alat komunikasi sinkronous dan asinkronous lainnya) yang
relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
Contoh,
Anda akan mengajarkan tentang Paragmatis penciptaan alam semesta. Maka
dengan mengacu pada KD dan indikator Anda akan menentukan tujuan
pembelajaran yang diharapkan dicapai oleh siswa. Kemudian, berdasarkan
tujuan pembelajaran tersebut Anda menentukan aktifitas pembelajaran yang
terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam
menentukan aktifitas untuk kegiatan awal, inti dan penutup tentunya Anda
juga harus menentukan aktifitas dan TIK (seperti modul, LKS, program
audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, atau alat
komunikasi sinkronous dan asinkronous lainnya) yang relevan. Sehingga
tertuanglah aktifitas pembelajaran dan TIK yang digunakan seperti pada
tabel berikut:
Contoh
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : B. Inggris
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan ke : 14
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Standar Kompetensi
- Memahami makna dalam teks monolog sedehana berbentuk narrative, descriptive dan news item dalam konteks kehidupan sehari-hari dan mengakses ilmu pengetahuan populer.
- Mengungkapkan makna dalam teks monologberbentuk narrative, descriptive dan news item dalam konteks kehidupan sehari-hari dan mengakses ilmu pengetahuan..
Kompetensi Dasar
- Merespon makna dalam teks monolog sederhana yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam teks berbentuk: descriptive
- Mengungkapkan makna dalam teks monolog sederhana yang menggunakan ragam bahasa lisan secar aakurat, lancar dan berterima dalam teks berbentuk:
descriptive
Indikator
- Merespon teks monolog sederhana berbentuk descriptive
- Melakukan teks monolog lisan berbentuk descriptive
- Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat merespon teks monolog sederhana berbentuk descriptive
- Siswa dapat melakukan teks monolog lisan berbentuk descriptive
- Materi Pokok
Teks monolog berbentuk descriptive contohnya:
Do
you like birds ? Do you have one at home? I have one. It’s a cockatoo.
It’s the most beautiful bird I have ever had. I call it BB. Well, BB is
originally native to Philippines. BB has a stiff feathered crest and
powerful hooked beak. Her body size lies between 30 and 32 centimeters.
You see, BB is a clever cockatoo. She is clever at mimicking a human’s
speech. She can say, “Good morning. How are you today?” or sing
“Twinkle, twinkle Little Stars”. She whistles very loudly when she is
cheerful. Every body finds her amusing. BB has wonderful feathers. She
has blue feathers with bright markings. The combination of blue, orange
and pink makes her look cute. You know what, she can finish up two ears
of corn every day and she drinks a lot.
- Metode Pembelajaran/Teknik: Three-phase technique
- Langkah-langkah Kegiatan
- Kegiatan Awal (10’)
- Tanya –jawab mengenai keunikan burung kakaktua
- Kegiatan Inti (70’)
- Siswa mendengarkan teks lisan monolog deskriptif
- Siswa melengkapi teks tersebut dengan kata-kata yang didengarnya
- Siswa menjawab pertanyaan mengenai eks tersebut
- Siswa kembali mendengar teks monolog deskriptif
- Siswa mengidentifikasi bagaimana speaker tadi melakukan teks lisan monolog deskriptif.
- Siswa melakukan games dengan mencoba menjadi seorang polisi yang sedang mengidenifikasi kejadian
- Siswa membuat dialog
- Siswa dipilih secara acak oleh guru melakukan dialog tersebut.
- Kegiatan Akhir (10’)
- Siswa mendapat feedback dari guru mengenai dialognya
- Siswa mendapat tugas untuk mendeskripsikan binatang kesukaannya
- Sumber/Bahan/Alat
- Buku Look Ahead 1 (hal 118-119)
- Kaset/CD
- Tape
- Script dari Look Ahead 1
- Penilaian
- Teknik: Performance Assessment
- Bentuk: dialog
Mengetahui ……………….……,……..
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
______________________ __________________
NIP. NIP.
Paragmatis
|
Tujuan
|
Aktifitas Pembelajaran dan TIK yg Digunakan
|
Penciptaan Alam Semesta |
Siswa akan mampu:
|
|
Maka
jadilah rencana pelaksanaan pembelajaran Anda dengan aktifitas
pembelajaran dan TIK yang digunakan seperti terlihat di atas. Satu
kelebihan utama pendekatan ini adalah pembelajaran dirancang secara
ideal. Oleh karena itu fasilitas TIK seperti tercantum dalam RPP
tersebut harus tersedia. Kelemahannya, jika fasilitas TIK tidak
menunjang, maka pembelajaran akan menjadi kurang optimal. Oleh karena
itu, Fryer menyarankan juga pendekatan yang kedua sebagai alternatif
lain.
Pendekatan Pragmatis
Pendekatan
ini menganut langkah yang sebaliknya. Kalau pada pendekatan Paragmatis,
Paragmatis dan tujuan pembelajaran yang dijadikan sebagai patokan, maka
pada pendekatan software, kondisi dan kesiapan atau keberadaan
fasilitas TIK-nya itulah yang dijadikan sebagai patokan. Jadi, dalam
pendekatan software, kita berangkat dari apa yang kita miliki atau apa
yang ada di sekolah maupun lingkungan sekitar.
Dalam
pendekatan ini, langkah pertama dimulai dengan mengidentifikasi TIK
(seperti buku, modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar
on-line di internet, atau alat komunikasi sinkronous dan asinkronous
lainnya) yang ada atau mungkin bisa dilakukan atau digunakan. Kemudian,
dengan kondisi TIK yang ada seperti tersebut, guru memilih
Paragmatis-Paragmatis apa yang bisa didukung oleh keberadaan TIK
tersebut. Kemudian guru merencanakan strategi pembelajaran yang relevan
untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator capaian hasil belajar dari
Paragmatis pelajaran tersebut.
Contohnya
adalah seperti pada kasus RPP Bahasa Inggris dari SMAN 1 Jakarta yang
telah dijelaskan di atas. Guru tersebut melihat bahwa dalam http://www.iearn.org
terdapat prosedur membuat suatu puisi bertema ”kasih sayang”. Disamping
itu, akses fasilitas internet dapat diperoleh atau dilakukan oleh siswa
baik di sekolah, di rumah maupun di warnet-warnet sekitar.
Siswa-siswinya juga sudah familiar dengan internet . Maka, tersusunlah
RPP untuk pelajaran Bahasa Inggris tersebut sebagai berikut:
Wacana naratif tentang “Aspect of Love” |
Siswa akan mampu
|
|
Pertanyaan
selanjutnya adalah, “Bagaimana kalau fasilitas dan kemelekan teknologi
informasi dan komunikasi yang tinggi seperti computer dan internet tidak
ada atau tidak memadai?”
Dalam bahasa Inggris, jawabannya adalah seperti ini, “Technology is a tool. A Means to the end. Not the end in itself (anonymous).”(Dryden and Voss, 1999)
Jika diterjemahkan secara bebas, maka artinya adalah seperti ini, “TIK
hanyalah sekedar alat. Sarana untuk mencapai tujuan. Bukan tujuan itu
sendiri.”
Artinya,
kalau tidak ada teknologi yang lebih tinggi, maka gunakanlah teknologi
yang ada. Toh, tujuannya bukan pada teknologinya itu sendiri, bukan?
Tapi tujuan utamanya adalah disamping membangun keterampilan melek TIK,
juga membangun keterampilan berpikir kritis, bekerja sama secara
kolaboratif, memecahkan masalah, dan berkomunikasi secara efektif. Jadi,
sejauh dapat mencapai tujuan tersebut, walapun dengan media informasi
dan komunikasi seadanya, kenapa tidak?