MENYUSUN RPP YANG MENGINTEGRASIKAN TIK | Media Pendidikan

Selasa, 18 Oktober 2011

MENYUSUN RPP YANG MENGINTEGRASIKAN TIK

CMS Sekolah Gratis untuk Pendidikan Indonesia


LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN RPP YANG MENGINTEGRASIKAN TIK

Bagaimanakah langkah dalam menyusun RPP yang mengintegrasikan TIK?
Fryer (2001) menjelaskan dua pendekatan yang dapat dilakukan guru dalam menyusun RPP yang mengintegrasikan TIK, yaitu: 1) pendekatan Paragmatis (theme-centered approach); dan 2) pendekatan software (software-centered approach). Dengan tidak mengurangi ide Fryer, kedua pendekatan dapat kita analogikan denagn dengan nama lain, yaitu pendekatan ”by design” untuk pendekatan Paragmatis  dan pendekatan ”by utilization” untuk pendekatan software. Apa bedanya? Mari kita lihat satu persatu.

Pendekatan Idealis
Pada pendekatan ini, Paragmatis atau satuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan. Secara sederhana langkah yang dilakukan adalah: 1) menentukan Paragmatis; 2)  menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; dan 3) menentukan aktifitas pembelajaran dengan memanfaatkan TIK (seperti modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, atau alat komunikasi sinkronous dan asinkronous lainnya) yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

Contoh, Anda akan mengajarkan tentang Paragmatis penciptaan alam semesta. Maka dengan mengacu pada KD dan indikator Anda akan menentukan tujuan pembelajaran yang diharapkan dicapai oleh siswa. Kemudian, berdasarkan tujuan pembelajaran tersebut Anda menentukan aktifitas pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam menentukan aktifitas untuk kegiatan awal, inti dan penutup tentunya Anda juga harus menentukan aktifitas dan TIK (seperti modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, atau alat komunikasi sinkronous dan asinkronous lainnya) yang relevan. Sehingga tertuanglah aktifitas pembelajaran dan TIK yang digunakan seperti pada tabel berikut: 


Contoh
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran     : B. Inggris
Kelas/Semester    : X/2
Pertemuan ke        : 14
Alokasi Waktu        : 3 x 45 menit

Standar Kompetensi
  1. Memahami makna dalam teks monolog sedehana berbentuk narrative, descriptive dan news item dalam konteks kehidupan sehari-hari dan mengakses ilmu pengetahuan populer.
  2. Mengungkapkan makna dalam teks monologberbentuk narrative, descriptive dan news item dalam konteks kehidupan sehari-hari dan mengakses ilmu pengetahuan..


Kompetensi Dasar
  1. Merespon makna dalam teks monolog sederhana yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam teks berbentuk: descriptive
  2. Mengungkapkan makna dalam teks monolog sederhana yang menggunakan ragam bahasa lisan secar aakurat, lancar dan berterima dalam teks berbentuk:

descriptive

Indikator

  1. Merespon teks monolog sederhana  berbentuk descriptive
  2. Melakukan teks monolog lisan berbentuk descriptive

  1. Tujuan Pembelajaran
  • Siswa dapat merespon teks monolog sederhana  berbentuk descriptive
  • Siswa dapat melakukan  teks monolog lisan berbentuk descriptive


  1. Materi Pokok


Teks monolog berbentuk descriptive contohnya:


Do you like birds ? Do you have one at home? I have one. It’s a cockatoo. It’s the most beautiful bird I have ever had. I call it BB. Well, BB is originally native to Philippines. BB has a stiff feathered crest and powerful hooked beak. Her body size lies between 30 and 32 centimeters. You see, BB is a clever cockatoo. She is clever at mimicking a human’s speech. She can say, “Good morning. How are you today?” or sing “Twinkle, twinkle Little Stars”. She whistles very loudly when she is cheerful. Every body finds her amusing. BB has wonderful feathers. She has blue feathers with bright markings. The combination of blue, orange and pink makes her look cute. You know what, she can finish up two ears of corn every day and she drinks a lot.

  1. Metode Pembelajaran/Teknik: Three-phase technique

  1. Langkah-langkah Kegiatan

    • Kegiatan Awal  (10’)
      • Tanya –jawab mengenai keunikan burung kakaktua

  • Kegiatan Inti (70’)
      • Siswa mendengarkan teks lisan monolog deskriptif
      • Siswa melengkapi teks tersebut dengan kata-kata yang didengarnya
      • Siswa menjawab pertanyaan mengenai eks tersebut
      • Siswa kembali mendengar teks monolog deskriptif
      • Siswa mengidentifikasi bagaimana speaker tadi melakukan teks lisan monolog deskriptif.
      • Siswa melakukan games dengan mencoba menjadi seorang polisi yang sedang mengidenifikasi kejadian
      • Siswa membuat dialog
      • Siswa dipilih secara acak oleh guru melakukan dialog tersebut.

  • Kegiatan Akhir (10’)
      • Siswa mendapat feedback dari guru mengenai dialognya
      • Siswa mendapat tugas untuk mendeskripsikan binatang kesukaannya

  1. Sumber/Bahan/Alat
    • Buku Look Ahead 1 (hal 118-119)
    • Kaset/CD
    • Tape
    • Script dari Look Ahead 1

  1. Penilaian
    • Teknik: Performance Assessment
    • Bentuk: dialog


Mengetahui                                ……………….……,……..
Kepala Sekolah                            Guru Mata Pelajaran



______________________                        __________________
NIP.                                    NIP.



Paragmatis
Tujuan
Aktifitas Pembelajaran dan TIK yg Digunakan
Penciptaan Alam Semesta
Siswa akan mampu:
  • Menjelaskan teori penciptaan alam semesta
  • Membandingkan antar teori-teori penciptaan alam semesta
  • Siswa menonton video pembelajaran tentang penciptaan alam semesta
  • Disediakan buku tentang penciptaan alam semesta, siswa secara kelompok mengkaji perbedaan antar teori-teori penciptaan alam semesta.
  • Setiap kelompok menuliskan laporannya dengan menggunakan pengolah kata (misal MS Word) atau menggunakan media presentasi (seperti MS PowerPoint).
  • Setiap kelompok mengumpulkan hasilnya via e-mail kepada guru dan siswa lain.
  • Setiap kelompok menyajikan dan mendiskusikannya di depan kelas dengan memanfaatkan pengolah kata (MS Word) atau pengolah grafik presentasi (MS Power Point)


  • Maka jadilah rencana pelaksanaan pembelajaran Anda dengan aktifitas pembelajaran dan TIK yang digunakan seperti terlihat di atas. Satu kelebihan utama pendekatan ini adalah pembelajaran dirancang secara ideal. Oleh karena itu fasilitas TIK seperti tercantum dalam RPP tersebut harus tersedia. Kelemahannya, jika fasilitas TIK tidak menunjang, maka pembelajaran akan menjadi kurang optimal. Oleh karena itu, Fryer menyarankan juga pendekatan yang kedua sebagai alternatif lain.

    Pendekatan Pragmatis
    Pendekatan ini menganut langkah yang sebaliknya. Kalau pada pendekatan Paragmatis, Paragmatis dan tujuan pembelajaran yang dijadikan sebagai patokan, maka pada pendekatan software, kondisi dan kesiapan atau keberadaan fasilitas TIK-nya itulah yang dijadikan sebagai patokan. Jadi, dalam pendekatan software, kita berangkat dari apa yang kita miliki atau apa yang ada di sekolah maupun lingkungan sekitar.
    Dalam pendekatan ini, langkah pertama dimulai dengan mengidentifikasi TIK (seperti buku, modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, atau alat komunikasi sinkronous dan asinkronous lainnya) yang ada atau mungkin bisa dilakukan atau digunakan. Kemudian, dengan kondisi TIK yang ada seperti tersebut, guru memilih Paragmatis-Paragmatis apa yang bisa didukung oleh keberadaan TIK tersebut. Kemudian guru merencanakan strategi pembelajaran yang relevan untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator capaian hasil belajar dari Paragmatis pelajaran tersebut.
    Contohnya adalah seperti pada kasus RPP Bahasa Inggris dari SMAN 1 Jakarta yang telah dijelaskan di atas. Guru tersebut melihat bahwa dalam http://www.iearn.org terdapat prosedur membuat suatu puisi bertema ”kasih sayang”. Disamping itu, akses fasilitas internet dapat diperoleh atau dilakukan oleh siswa baik di sekolah, di rumah maupun di warnet-warnet sekitar. Siswa-siswinya juga sudah familiar dengan internet . Maka, tersusunlah RPP untuk pelajaran Bahasa Inggris tersebut sebagai berikut:
    Wacana naratif tentang “Aspect of Love”
    Siswa akan mampu
    • Menulis monolog  “Aspect of Love” dalam bentuk puisi.
  • Siswa secara individu diminta membukan website http://www.iearn.org
  • Siswwa diminta memilih salah satu proyek yang berkaitan dengan “aspect of love”  dari http://www.iearn.org
  • Siswa mempelajari deskripsi dan prosedur proyek yang elah dipilihnya tersebut.
  • Siswa menulis puisi sendiri yang terkait dengan tema “aspect of love” sesuai dengan ketentuan atau prosedur yang tertera dalam proyek tersebut dengan menggunakan MSWord atau MSPowerpoint.
  • Siswa mengirim puisi mereka kepada guru dan rekan siswa lain di seluruh dunia melalui mailinglist dalam http://www.iearn.org untuk mendapatkan komentar dan umpan balik dari gurunya maupun teman-temannya yang lain di seluruh pelosok dunia.  


  • Pertanyaan selanjutnya adalah, “Bagaimana kalau fasilitas dan kemelekan teknologi informasi dan komunikasi yang tinggi seperti computer dan internet tidak ada atau tidak memadai?”    

    Dalam bahasa Inggris, jawabannya adalah seperti ini, “Technology is a tool. A Means to the end. Not the end in itself (anonymous).”(Dryden and Voss, 1999)  Jika diterjemahkan secara bebas, maka artinya adalah seperti ini, “TIK hanyalah sekedar alat. Sarana untuk mencapai tujuan. Bukan tujuan itu sendiri.”

    Artinya, kalau tidak ada teknologi yang lebih tinggi, maka gunakanlah teknologi yang ada. Toh, tujuannya bukan pada teknologinya itu sendiri, bukan? Tapi tujuan utamanya adalah disamping membangun keterampilan melek TIK, juga membangun keterampilan berpikir kritis, bekerja sama secara kolaboratif, memecahkan masalah, dan berkomunikasi secara efektif. Jadi, sejauh dapat mencapai tujuan tersebut, walapun dengan media informasi dan komunikasi seadanya, kenapa tidak?

    Penekanan utama dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK sebenanya adalah bukan pada kecanggihan teknologi yang digunakan, tapi pada strategi pembelajaran yang mendukung keterampilan-keterampilan abad 21 seperti dijelaskan diatas melalui pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student-centered  learning). Oleh karena itu ada beberapa metode yang disarankan untuk membangun keterampilan masyarakat abad 21 dengan memanfaatkan TIK sebagai pendukungnya. Beberapa metode tersebut adalah sebagai berikut:
    • Resources-based learning; memiliki karakteristik dimana siswa diberikan/disediakan berbagai ragam dan jenis bahan belajar baik cetak (buku, modul, LKS, dll) maupun non cetak (CD/DVD, CD-ROM, bahan belajar online) atau sumber belajar lain (orang, alat, dll) yang relevan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kemudain siswa diberikan tugas untuk melakukan aktifitas belajar tertentu dimana semua sumber belajar yang mereka butuhkan telah disediakan. Sebagai contoh, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa dapat membandingkan beberapa teori penciptaan alam semesta. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut, guru telah mengidentifikasi dan menyiapkan berbagai bentuk dan jenis sumber belajar yang berisi informasi tentang teori penciptaan alam semesta berupa buku, VCD, CD-ROM, alamat situs di internet dan mungkin seorang narasumber ahli astronomi yang diundang khusus ke kelas. Kemudian siswa ditugaskan untuk mencari minimal dua teori tentang penciptaan alam semesta secara individu atau kelompok baik dari buku, VCD, maupun internet sesuai dengan seleranya. Siswa juga diminta untuk menganalisis perbedaan dari berbagai segi tentang teori-teori tersebut dan membuat laporannya dalam MSWord yang kemudian dikirim ke guru dan teman lainnya melalui e-mail.
    • Case/problem-based learning; memiliki karakteristik dimana siswa diberikan suatu permasalahan terstruktur untuk dipecahkan. Dengan case-based learning solusi pemecahan masalahnya sudah tertentu karena skenario sudah dibuat dengan jelas. Tapi, dalam problem-based learning kemungkinan solusi pemecahan masalahnya akan berbeda. Misal, dua orang  siswa diberikan satu permasalahan dengan pendekatan problem-based learning. Maka solusi yang diberikan oleh siswa yang satu dengan siswa yang lain mungkin berbeda.
    • Simulation-based learning; memiliki karakteristik dimana siswa diminta untuk mengalami suatu peristiwa yang sedang dipelajarinya. Sebagai contoh, siswa diharapkan dapat membedakan perubahan percampuran warna-warna dasar. Maka, melalui suatu software tertentu (misal virtual lab) siswa dapat melakukan berbagai percampuran warna dan melihat perubahan-perubahannya. Dan ia dapat mencatat laporannya dalam bentuk tabel dengan menggunakan MSExcell atau MSWord. Atau kalau perlu mempresentasikan hasilnya dengan menggunakan MSPowerpoint.
    • Colaborative-based learning memiliki karakteristik dimana siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, secara kolaboratif melakukan tugas yang berbeda untuk menghasilkan satu tujuan yang sama. Sebagai contoh, untuk mencapai tujuan pembelajaran dimana siswa dapat membedakan beberapa teori penciptaan alam semesta, siswa dibagi ke dalam tiga kelompok. Masing-masing kelompok ditugas kan mencari satu teori penciptaan alam semesta. Kemudian ketiga kelompok tersebut berkumpul kembali untuk mendiskusikan perbedaan teori tersebut dari berbagai segi dan membuat laporannya secara kolektif. Salah seorang siswa dapat ditunjuk untuk menyajikan hasilnya. (sumber diadaptasi dari: http://www.microlessons .com).


    Kesimpulan
    • Ada dua pendekatan langkah penusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK, yaitu pendekatan Paragmatis dan pendekatan software.
    • Dalam pendekatan Paragmatis, Paragmatis atau satuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan. Secara sederhana langkah yang dilakukan adalah: 1) menentukan Paragmatis; 2)  menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; dan 3) menentukan aktifitas pembelajaran dengan memanfaatkan TIK (seperti modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, atau alat komunikasi sinkronous dan asinkronous lainnya) yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
    • Dalam pendekatan software, langkah pertama dimulai dengan mengidentifikasi TIK (seperti buku, modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, atau alat komunikasi sinkronous dan asinkronous lainnya) yang ada atau mungkin bisa dilakukan atau digunakan. Kemudian, dengan kondisi TIK yang ada seperti tersebut, guru memilih Paragmatis-Paragmatis apa yang bisa didukung oleh keberadaan TIK tersebut. Kemudian guru merencanakan strategi pembelajaran yang relevan untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator capaian hasil belajar dari Paragmatis pelajaran tersebut.
    • Penekanan utama dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK sebenanya adalah bukan pada kecanggihan teknologi yang digunakan, tapi pada strategi pembelajaran yang mendukung keterampilan-keterampilan abad 21 seperti dijelaskan diatas melalui pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student-centered  learning).
    • Beberapa strategi atau metode pembelajaran yang dianjurkan diatantaranya adalah pembelajaran berbasis aneka sumber (resources-based learning), pembelajaran berbasis kasus (case-based learning), pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), pembelajaran berbasis simulasi (simulation-based learning), pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) dan lain-lain.




    REFERENSI
    Dryden, Gordon; dan Voss, Jeanette; (1999), ”the Learning Revolution: to Change the Way the World Learn”, the Learning Web, Torrence, USA, http://www.thelearningweb.net.   
    Fryer, Wesley A.; (2001), “Strategy for effective Elementary Technology Integration”, http://www.wtvi.com/teks/integrate/tcea2001/powerpointoutline.pdf
    NIE, Singapore, “General Typology of Teaching Strategies in Integrated Learning System”, http://www.microlessons.com.
    Norton, Priscilla; dan Spargue, Debra; (2001), “Technology for Teaching”, Allyn and Bacon, Boston, USA.
    UNESCO Institute for Information Technologies in Education (2002), “Toward Policies for Integrating ICTs into Education”, Hig-Level Seminar for Decision Makers and Policy-Makers, Moscow.
    UNESCO (2002), ” Information and Communication Technologies in Teacher Education: a Planning Guide”, Division of Higher Education.
    Untuk lebih jelasnya, silahkan baca juga, artikel yang berhubungan dengan Artikel MENYUSUN RPP YANG MENGINTEGRASIKAN TIK, antara lain :
    Bila Artikel MENYUSUN RPP YANG MENGINTEGRASIKAN TIK dirasa bermanfaat untuk Anda, sudi kiranya Anda berikan G plus one anda kami juga sangat bahagia bila anda suka dengan tulisan MENYUSUN RPP YANG MENGINTEGRASIKAN TIK ini
    Komentar www.m-edukasi.web.idDan kami sangat berterimakasih, kepada anda yang telah meninggalkan komentarnya dibawah ini.



    0 komentar:


    Posting Komentar

    Artikel Favorit