- Asumsi-asumsi Paedagogi dan Andragogi, dan Implikasinya
Menurut Malcolm S. Knowles ada empat konsep dasar (asumsi) yang membedakan paedagogfi dan andragogi yaitu :
Paedagogi | Andragogi |
Anak ialah pribadi yang tergantung.
Hubungan pelajar dengan pengejara merupakan hubungan yang bersifat pengarahan.
Pengalaman pelajar sangat terbatas, karena itu dinilai kecil dalam proses pendidikan.
Guru menentukan apa yang akan dipelajari, bagaimana dan kapan belajar.
Anak-anak cenderung mempunyai perspektif untuk menunda aplikasi apa yang ia pelajari (digunakan di masa yad.) Pendekatannya ”berpusat kepada mata pelajaran” (Subject Centered)
|
Si pelajar bukan pribadi yang tergantung, tapi pribadi yang telah masak secara psikologis. Hubungan pelajar dengan pengajar merupakan hubungan saling membantu yang timbal balik.
Pengalaman pelajar orang dewasa dinilai sebagai sumber belajar yang kaya.
Pelajar menentukan apa yang mereka perlu pelajari berdasarkan pada persepsi mereka sendiri terhadap tuntutan situasi sosial mereka.
Pelajar cenderung mempunyai perspektif untuk kecepatannya mengaplikasikan apa yang mereka pelajari.
Pendekatannya ”berpusat kepada masalah” (Problem Centered) |
- Implikasi dari masing-masing asumsi di atas terhadap pendidikan orang dewasa
- Implikasi dari asumsi tentang konsep diri
- Iklim belajar, perlu diciptakan sesuai dengan keadaan orang dewasa. à ruangan, peralatan, kerja sama yang saling menghargai.
- Peserta diikutsertakan dalam mendiagnosis kebutuhan belajarnya.
- Peserta dilibatkan dalam proses perencanaan belajarnya.
- Evaluasi belajar dalam proses belajar secara andragogik menenkankan kepada cara evaluasi diri sendiri.
- Implikasi dari asumsi tentang pengalaman
- proses belajar ditekankan kepada teknik yang sifatnya menyadap pengalaman, seperti diskusi, metode kasus, simulasi, latihan praktek, metode proyek, demonstrasi, bimbingan dan seminar.
- Penekanan dalam proses belajar pada aplikasi praktis.
- Penekanan dalam proses belajar adalah belajar dari pengalaman.
- Implikasi dari asumsi tentang kesiapan belajar
- Urutan kurikulum dalam proses belajar orang dewasa disusun berdasarkan tugas perkembangannya dan bukan disusun berdasarkan urutan logik mata pelajaran atau berdasarkan kebutuhan kelembagaan.
- Adanya konsep mengenai tugas-tugas perkembangan pada orang dewasa akan memberikan petunjuk dalam belajar secara kelompok.
- Implikasi dari asumsi tentang orientasi terhadap belajar
- Para pendidik orang dewasa bukanlah berperan sebagai seorang guru yang mengajar mata pelajaran tertentu, tetapi ia berperan sebagai pemberi bantuan kepada orang yang belajar.
- Kurikulum dalam pendidikan untuk orang bdewasa tidak diorientasikan kepada mata pelajaran tertentu, tetapi berorientasi kepada masalah.
- Oleh karena orang dewasa dalam belajar berorientasi pada masalah maka pengalaman belajar yang dirancang berdasarkan pula kepada masalah atau perhatian yang ada pada benak mereka.