Tampilkan postingan dengan label teori belajar albert bandura. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label teori belajar albert bandura. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 Oktober 2014

Teori Sosial Albert Bandura

Teori Belajar Sosial Albert Bandura. Bandura adalah seorang psikolog yang terkenal dengan teori belajar sosial atau kognitif sosial, serta efikasi diri. Bandura melakukan berbagai eksperimen teori pembelajaran imitatif yang kemudian dikembangkan pada eksperimen pembelajaran observasi. Dalam pembelajaran imitatif, ditemukan fakta bahwa pembelajar cenderung menunujukkan perilaku meniru tindakan model yang dilihatnya. Lain halnya dengan eksperimennya mengenai teori belajar observasi. Teori belajar observasi memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari sekedar imitatif. Teori belajar observasi memposisikan peserta didik sebagai pengamat terhadap model maupun setting pembelajaran. Peserta didik sebagai pengamat tidak sekadar meniru apa yang diamatinya. Menurut teori belajar sosisal yang dikemukakan oleh Bandura (Gredrel, 1994: 370), hal yang sangat penting dalam pembelajaran observasi adalah: (1) kemampuan individu untuk mengambil sari informasi dari tingkah laku orang lain; dan (2) memutuskan tingkah laku mana yang akan diambil untuk melaksanakan tingkah laku tersebut. clip_image002

Teori belajar sosial Albert Bandura sebenarnya terintegrasi dalam teori belajar imitatif dan observasi, yang sebenarnya mendasarkan eksperimen belajar yang dilakukan dari teori belajar behavioristik. Faktor-faktor yang berproses dalam belajar observasi adalah:

1. Perhatian, mencakup peristiwa peniruan dan karakteristik pengamat.

2. Penyimpanan atau proses mengingat, mencakup kode pengkodean simbolik.

3. Reproduksi motori, mencakup kemampuan fisik, kemampuan meniru, dan keakuratan umpan balik.

4. Motivasi, mencakup dorongan dari luar dan penghargaan terhadap diri sendiri.

Selain itu, juga harus diperhatikan bahwa faktor model atau teladan mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Tingkat tertinggi belajar dari pengamatan, diperoleh dnegan cara mengorganisasikan sejak awal dan mengulangi perilaku secara simbolik, kemudian melakukannya.

2. Individu lebih menyukai perilaku yang ditiru jika sesuai dengan nilai yang dimilikinya.

3. Individu akan menyukai perilaku yang ditiru jika model atau panutan tersebut disukai dan dihargai, dan perilakunya mempunyai nilai yang bermanfaat.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, belajar sosial (juga dikenal sebagai belajar observasional atau belajar vicarious atau belajar dari model) adalah proses belajar yang muncul sebagai fungsi dari pengamatan, penguasaan dan, dalam kasus proses belajar imitasi, peniruan perilaku orang lain. Jenis belajar ini banyak diasosiasikan dengan penelitian Albert Bandura, yang membuat teori belajar sosial. Di dalamnya ada proses belajar meniru atau menjadikan model tindakan orang lain melalui pengamatan terhadap orang tersebut. Penelitian lebih lanjut menunjukkan adanya hubungan antara belajar sosial dengan belajar melalui pengkondisian klasik dan operant.

Banyak yang secara salah menyamakan belajar observasional dengan belajar melalui imitasi. Kedua istilah ini berbeda dalam arti bahwa belajar observasional mengarah pada perubahan perilaku akibat mengamati model. Ini tidak selalu berarti bahwa perilaku yang ditunjukkan orang lain diduplikasi. Bisa saja si pengamat justru melakukan sesuatu yang sebaliknya dari yang dilakukan model karena ia telah mempelajari konsekuensi dari perilaku tersebut pada si model. Dalam hal ini adalah belajar untuk tidak melakukan sesuatu dan ini berarti terjadi belajar observasional tanpa adanya imitasi.

Teori belajar sosial menurut bandura erat kaitannya dengan perilaku peserta didik yang terbentuk dari hubungan antara pembelajar dengan lingkungannya. Menurut pandangan faham belajar sosial, tingkah laku dan lingkungan dapat diubah, dan tidak satu pun merupakan penentu utama dari terjadinya perubahan tingkah laku. Pemerolehan tingkah laku kompleks tidak dapat diterangkan dengan hubungan dua arah antara lingkungan dan individu. Bandura mengajukan hubungan segitiga yang saling berkaitan. Berikut visualisasinya:

clip_image001

Hubungan segitiga (model deterministic resipkoral) oleh Albert Bandura: antara faktor pribadi (P) – faktor lingkungan (L) – faktor tingkah laku.

BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit