Sabtu, 09 Maret 2013

Penelitian Berbasis Laboratoium

Ilmu pengetahuan berawal dari rasa ingin tahu mengenai suatu fenomena yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Rasa ingin tahu tersebut merangsang kita untuk mengetahui lebih mendalam mengenai apa, mengapa atau bagaimana fenomena yang kita temukan. Dengan demikian, ilmu pengetahuan barawal dari adanya fenomena, baik fenomena itu terjadi di alam, masyarakat atau diri manusia. Fenomena dapat pula timbul dari gagasan yang berupa praduga (konjektur), tanpa adanya kejadian yang konkrit. Fenomena itu dapat pula diciptakan melalui percobaan dalam lingkungan yang terkendali. Selanjutnya fenomena itu diamati dan dinalar untuk mencari hubungan sebab-akibat (kausalitas) antara variabel dalam fenomena tersebut. Proses pengamatan dan penalaran tersebut dilakukan secara sistematis dengan cara yang disebut metode ilmiah. Jadi, ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang hubungan sebab-akibat suatu fenomena yang disusun secara sistematis dari pengamatan, penalaran atau percobaan.

clip_image002

Kegiatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan dengan penelitian. Penelitian bertujuan untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru atau menerapkan teknologi untuk memecahkan suatu masalah. Penelitian dilakukan dengan metode ilmiah. Jadi, penelitian adalah kegiatan yang menggunakan metode ilmiah untuk mengungkapkan ilmu pengetahuan atau menerapkan teknologi.

Penelitian mempunyai ciri:

a) Kontributif.

Keluaran penelitian harus mengandung kontribusi atau nilai tambah, harus ada sesuatu yang baru untuk ditambahkan pada perbendaharaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.

b) Metode ilmiah.

Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan metode ilmiah. Penerapan metode ilmiah dalam penelitian bertujuan agar keluaran penelitian dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya atau mutunya

c) Analitis.

Tesis sebagai keluaran penelitian diuraikan atau dibuktikan secara analitis, yaitu dijelaskan hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel dengan menggunakan metode ilmiah

 

Jenis – Jenis Penelitian yang berbasis Laboratorium

a) Penelitian eksperimental

b) Penelitian rekayasa

c) Penelitian Tindakan Kelas (pendidikan)

 

Metode Penelitian

Penelitian merupakan suatu siklus. Setiap tahapan akan diikuti oleh tahapan lain secara terus menerus. Tahapan-tahapan penelitian itu adalah:

  • Identifikasi masalah
  • Perumusan masalah / hipotesis
  • Rancangan penelitian
  • Pengumpulan data
  • Pengolahan data
  • Analisis data (pembahasan)
  • Penyimpulan hasil
BACA SELENGKAPNYA »

Kamis, 07 Maret 2013

Pembelajaran IPA Berbasis Laboratorium

Untuk melaksanakan kegiatan di laboratorium fisika perlu perencanaan yang sistematis agar dapat dicapai tujuan pembelajaran secara optimal. Kegiatan praktikum fisika dapat dilaksanakan di dalam laboratorium atau di luar laboratorium (di lapangan), tergantung pada kepentingannya di dalam membahas konsep dan sub konsep.

clip_image001

Dalam hal ini guru fisika dengan pertimbangannya dapat mengetahui alat mana yang dapat di bawa ke lapangan dan mana yang harus ada di laboratorium atau tidak mungkin di bawa ke luar. Langkah-langkah praktis pelaksanaan kegiatan laboratorium fisika adalah sebagai berikut :

1. Pada awal tahun pelajaran, Guru sebaiknya menyusun program semester untuk kegiatan praktikum, yang tujuannya untuk mengidentifikasi kebutuhan alat/bahan serta menyusun jadwal praktikum di laboratorium.

2. Setiap akan melaksanakan kegiatan laboratorium, guru sebaiknya mengisi format permintaan/peminjaman alat/bahan kemudian diserahkan kepada penanggung jawab teknis laboratorium atau laboran. Hal ini bertujuan untuk memudahkan laboran menyiapkan dan mengidentifikasi alat yang akan digunakan (baik/rusak).

3. Di laboratorium, guru tidak hanya memberikan bimbingan kepada siswa untuk melakukan eksperimen, tetapi guru dapat pula menyampaikan konsep atau subkonsep non eksperimen, yang memerlukan alat bantu, misalnya cara menggunakan alat ukur, misal: jangka sorong, mikrometer, multimeter, dan osiloskop.

4. Kegiatan di lapangan juga dapat dilakukan yang merupakan laboratorium alam. Dalam melaksanakan kegiatan di laboratorium alam ini adalah untuk menyampaikan atau menerapkan aplikasi-aplikasi dari materi IPA dalam kehidupan sehari-hari. Guru harus sudah menyiapkan fasilitas, alat seadanya ataupun siap memberikan pemahan konsep tentang aplikasi dari materi.

Kegiatan praktikum IPA seharusnya dilaksanakan di laboratorium, baik laboratorium yang disiapkan terlebih dahulu yang dilengkapi dengan segala macam peralatan atau di laboratorium alam yang memiliki fasilitas seadanya sesuai dengan alam yang ada disekitar sekolah. Laboratorium ini diharapkan dapat menempatkan cara belajar fisika sebagaimana seharusnya yang akan dapat melibatkan siswa belajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga siswa dapat lebih memahami materi dibandingkan dengan pembelajaran biasa.

Berikut ini beberapa contoh, pembelajaran IPA (Fisika) yang dapat dilakukan di dalam laboratorium. Peserta didik akan memperoleh pengalaman langsung dari kegiatan praktikum yang dilakukannya. Pengalaman tersebut akan memudahkan dalam memahami konsep Fisika yang diajarkan, serta akan selalu diingat terus selamanya.

1. Balon Hidup

Alat dan bahan :

a. Satu balon kecil (yang sudah pernah digembungkan sebelumnya)

b. Botol besar bermulut / berleher kecil

c. Gelas kimia besar / wadah air panas

clip_image003Gambar :

Mengapa balon dapat mengembang? Apakah pada saat mengembang banyaknya udara juga bertambah?

2. Apa sebab air dapat naik?

Alat dan bahan :

a. Tiga buah piring yang identik

b. Tiga gelas identik

c. Enam lilin kecil

clip_image005Gambar :

Di dalam gelas mana air naik paling tinggi? Mengapa, berikan penjelasan?

3. Bocorkah wadahnya?

Alat dan bahan :

a. Butiran garam pelunak air atau garam meja

b. Gelas ukur dan gelas kimia

clip_image007Gambar :

· Mengapa air yang ditungkan pada garam di dalam gelas ukur, mengalami penurunan ketinggian?

· Dapatkan kita gunakan gula pada percobaan tersebut?

4. Buah anggur manakah yang lebih berat?

Alat dan bahan :

a. Buah anggur segar dan minuman soda (sprite)

b. Sebuah gelas minuman yang bening

Gambar :

clip_image009

· Mengapa anggur yang dikupas, tenggelam di dasar gelas? Jelaskan !

· Apa yang menyebabkan anggur yang tidak dikupas dapat mengapung?

BACA SELENGKAPNYA »

Selasa, 05 Maret 2013

Pengelolaan Laboratorium

Selama ini pengelolaan laboratorium sekolah belum dapat dilakukan sebagaimana mestinya. Bahkan terkesan ruang laboratorium yang dibangun tidak berfungsi. Tidak sedikit ruangan yang dibangun bagi kegiatan laboratorium sekolah ada yang berubah fungsi. Tentu saja hal tersebut sangat disayangkan dan merugikan. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan bergesernya laboratorium manjadi ruang kelas ataupun gudang.

clip_image002

Faktor – faktor tersebut antara lain :

a) Kurangnya kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah.

b) Kurangnya pemahaman terhadap makna dan fungsi laboratorium sekolah serta implikasinya bagi pengembangan dan perbaikan sistem pembelajaran IPA.

c) Adanya anggapan bahwa keberadaan laboratorium sekolah menjadi beban dan membebani sekolah sehingga jarang dimanfaatkan sebagai mana mestinya.

Selain itu, berdasarkan hasil pemantauan Direktorat Pendidikan Menengah Umum dan Inspektorat Jendral, banyak Laboratorium IPA yang belum digunakan secara optimal atau tidak digunakan sama sekali. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

a) Kemampuan dan penguasaan guru terhadap peralatan dan pemanfaatan bahan praktek masih belum memadai

b) Guru takut melakukan eksperimen yang berhubungan dengan listrik, bahan kimia dan lain – lain.

c) Tidak adanya tenaga laboratorium yang memadai

d) Tidak ada buku petunjuk praktikum

e) Banyak alat-alat laboratorium dan bahan yang sudah rusak

f) Tidak cukupnya/terbatasnya alat-alat dan bahan mengakibatkan tidak setiap siswa mendapat kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen.

g) Kelengkapan sarana dan prasarana yang kurang, seperti: belum tersedianya air, listrik yang cukup, dan lain lain.

h) Tidak adanya keperdulian Kepala Sekolah tentang pengelolaan laboratorium

i) Tidak ada honor tambahan untuk kegiatan praktikum

j) Bukan merupakan mata mata pelajaran yang diujikan dalam berbagai test.

2. Kelengkapan Alat dan Bahan

Dalam proses belajar mengajar diperlukan berbagai peralatan yang memadai untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini alat peraga mempunyai peranan yang sangat penting bahkan dapat menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan proses belajar mengajar. Secara garis besar alat peraga, ada yang mudah dibuat dan ada yang sukar dibuat. Alat yang mudah dibuat dinamakan alat peraga sederhana karena dapat menggunakan bahan murah dan mudah didapat dari lingkungan sekitar dan dapat pula dibuat sendiri oleh guru atau bersama-sama dengan peserta didik. Penggunaan dan pembuatan alat peraga sederhana dapat merangsang kreativitas para guru atau peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya dalam membuat alat peraga.

3. Standar Sarana dan Prasarana

Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang: ruang belajar, tempat ibadah, tempat oleh raga, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, dan sumber belajar yang lain yang dapat digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar, termasuk penggunan teknologi informasi dan komunikasi. Standar minimal sarana dan prasarana untuk berbagai tingkat satuan pendidikan diatur dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007, tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA.

BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 01 Maret 2013

Peranan Laboratorium Sekolah

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) guru fisika sangat dituntut dalam kreatifitas membuat alat-alat sederhana yang mampu menjelaskan teori dan konsep fisika, sesuai dengan peralatan yang ada dan kondisi daerahnya agar tervisualisasi sehingga mudah dipahami dan dimengerti siswanya. Untuk itu peranan laboratorium fisika menjadi sangat penting, karena laboratorium merupakan pusat proses belajar mengajar untuk mengadakan percobaan, penyelidikan atau penelitian.

clip_image002

Adapun peranan laboratorium sekolah antara lain :

a) Laboratorium sekolah sebagai tempat timbulnya berbagai masalah sekaligus sebagai tempat untuk memecahkan masalah tersebut.

b) Laboratorium sekolah sebagai tempat untuk melatih keterampilan serta kebiasaan menemukan suatu masalah dan sikap teliti.

c) Laboratorium sekolah sebagai tempat yang dapat mendorong semangat peserta didik untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang diselidiki atau diamatinya.

d) Laboratorium sekolah berfungsi pula sebagai tempat untuk melatih peserta didik bersikap cermat, bersikap sabar dan jujur, serta berpikir kritis dan cekatan.

e) Laboratorium sebagai tempat bagi para peserta didik untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya (Emha, 2002).

BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit