berikut ini adalah Cara pengembangan kurikulum mulok.
Cara-cara pengembangan kurikulum muatan lokal yaitu :
- Tidak bertentangan dengan nilai-nilai luhur pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia dan harus sesuai dengan UUD 1945 dalam menyusun materi muatan lokal. Pengembangan kurikulum seyogyanya selalu berpikir lima sila dan Pancasila.
- Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik yang akan mempelajari kurikulum dimaksud. Siswa yang belajar memiliki banyak dimensi kepribadian.
- Ada di sekitar dan dekat dengan siswa, artinya ada di lingkungan kehidupan siswa, baik lingkungan keluarga, sekolah ataupun lingkungan bermain.
- Bukan hanya dapat disusun dan dituliskan, tetapi harus dapat dilaksanakan.
Pertimbangan dalam penyusunan muatan lokal adalah :
- Minat murid untguk kelas-kelas tertentu berdasarkan atas perkembangannya, yang didukung oleh kesepakatan (mayoritas) orang tua. Kesepakatan tersebut dapat dilakukan lewat tatap muka isian yang diedarkan melalui anak-anak mereka.
- Tersedianya tenaga pengajar, dari guru-guru yang ada di sekolah yang bersangkutan maupun dari luar sekolah.
- Sarana pendukung yang berwujud bahan, peralatan, biaya dan fasilitas lain yang dapat mempermudah pelaksanaan kurikulum mulok.
- Memberi peluang kepada siswa untuk mengembangkan intelektual dan daya nalar yang tinggi.
- Mendorong siswa untuk aktif dan kreatif
- Membimbing siswa agar mampu mandiri dan menolong diri sendiri serta memiliki etos kerja yang tinggi.
- Mendidik siswa untuk mempunyai sikap tanggap dan peduli terhadap lingkungan dan bersedia bertanggung jawab melestarikan dan mengembangkannya.
Dasar-dasar penyusunan muatan lokal adalah :
- Kelayakan budaya daerah merupakan akar budaya nasional yang perlu ditumbuhkembangkan serta dilestarikan agar tidak tergilas oleh kemajuan zaman.
- Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu, sesuai dengan kondisi perekonomian daerah.
- Potensi-potensi yang ada di daerah tersebut dapat dijadikan sumber kehidupan dan penghasilan bagi keluarga.