Tampilkan postingan dengan label model. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label model. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 21 April 2012

Ciri-ciri Model Pembelajaran

Model pembelajaran memiliki beberapa cirri-ciri yaitu:

a. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. Sebagai contoh, model penelitian kelompok disusun oleh Herbert Thelen dan berdasarkan teori Jhon Dewey Model ini dirancang untuk melatih partisipasi kelompok secara demokratis.ciri pembelajaran

b. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu. Misalnya model berpikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif.

c. Dapat dijadikan untuk pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar dikelas. Misalnya model Synectic dirancang untuk memperbaiki kreatifitas dalam pelajaran mengarang.

d. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan:

  1. Urutan langkah-langkah pembelajaran (syntax),
  2. Adanya prinsip-prinsip reaksi,
  3. Sistem sosial,
  4. Sistem pendukung.

Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru akan melaksanakan suatu pembelajaran.

e. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut meliputi:

  1. Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur.
  2. Dampak pengiring, yaitu dampak belajar jangka panjang.

f. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model pembelajaran yang dipilih.

 

Referensi

  • Dewey, Jhon. 1910 How We Think, Boston, D.C Health and Co
BACA SELENGKAPNYA »

Selasa, 17 April 2012

Metode Mengajar yang tepat

Mengajar belajar adalah kegiatan guru murid untuk mencapai tujuan tertentu. Di duga, makin jelas tujuan makin besar kemungkinan ditemukan model pembelajaran dan metode penyampaian yang paling serasi. Namun tidak ada pegangan yang pasti tentang cara mendapatkan model dan metode mengajar yang paling tepat. Tepat tidaknya suatu model dan metode, baru terbukti dari hasil belajar murid. metode mengajar

Mengajar pada umumnya usaha guru untuk menciptakan kondisi-kondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa, sehingga terjadi interaksi antara murid dengan lingkungan, termasuk guru, alat pelajaran dan sebagainya yang disebut dengan proses belajar, sehingga tercapai tujuan yang telah ditentukan. Demikian pula menggunakan suatu model dan metode mengajar untuk segala tujuan belajar tidak akan efektif. Yang menimbulkan kesulitan ialah untuk mengetahui yang manakah model dan metode yang paling serasi untuk mencapai tujuan pelajaran tertentu.

Konsep guru tentang apakah mengajar itu sangat menentukan model dan metode mengajar manakah yang akan diutamakan. Sebelum melakukan proses pembelajaran, sebaiknya seorang pebelajar terlebih dahulu mencari model dan metode mana yang tepat untuk digunakan yang disesuaikan dengan mata pelajaran, jumlah siswa dan kondisi siswa itu sendiri. Untuk itu, akan lebih dikaji jenis-jenis model dan metode pembelajaran serta karakteristik dari tiap-tiap model dan metode tersebut dan kelebihan serta kekurangan dari tiap-tiap model dan metode.

Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar (Udin Winataputra, 1994,34). Jadi model pembelajaran cenderung preskriptif, yang relatif sulit dibedakan dengan strategi pembelajaran.

Banyak model-model pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar yang pada prinsipnya pengembangan model pembelajaran bertujuan untuk menciptakan situasi belajar mengajar yang efetif dan efisien, menyenangkan, bermakna, lebih banyak mengaktifkan siswa. Model pembelajaran yang efektif adalah model pembelajaran yang memiliki landasan teoretik yang humanistik, lentur, adaptif, berorientasi kekinian, memiliki sintak pembelajaran yang sedehana, mudah dilakukan, dapat mencapai tujuan dan hasil belajar yang ingin dicapai..

Dalam pengembangan model pembelajaran yang mendapat penekanan pengembangannya terutama dalam strategi dan metode pembelajaran.Untuk masa sekarang ini perlu juga dikembangkan sistem penilaian yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Oleh karena itu guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar bisa saja mengembangkan model pembelajaran sendiri dengan tujuan proses pembelajaran lebih efektif dan efisien, lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkreasi, sehingga siswa lebih aktif.

Referensi

  • Winata Putra Udin, 1994, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Universitas Terbuka
BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit