Tampilkan postingan dengan label metode. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label metode. Tampilkan semua postingan

Kamis, 30 Mei 2013

Metode Diskusi dalam Pembelajaran

Metode diskusi atau musyawarah adalah suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan. Penerapan metode diskusi untuk pendidikan agama Islam agar dapat mencapai tujuannya, guru perlu mempersiapkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

  • Guru harus benar-benar dapat memberikan tugas pembahasan yang jelas maksudnya tidak kabur tentang cara dan tujuan yang hendak di capai.
  • Guru harus benar-benar dapat menjadi organisator yang memadai sehingga kekacauan tidak terjadi.
  • Kelompok diskusi hendaknya tidaklah terlalu besar, agar tidak terlalu ramai dan gaduh.
  • Pimpinan sebaiknya di serahkan kepada mereka sendiri untuk memilihnya.
  • Usahakan agar setiap murid mendapatkan giliran berbicara.
  • Usahakan agar setiap murid belajar bersabar untuk mendengarkan dan memahami pendapat orang lain.
  • Usahakan agar tidak menimbulkan rasa kelompokisme.
  • Usahakan menyiapkan dan melengkapi semua sumber data yang di perlukan, baik yang tersedia di sekolah maupun yang terdapat di luar sekolah.
  • Juga, usahakan agar topik atau problem yang akan di jadikan pokok-pokok diskusi dapat di ambil dari buku-buku pelajaran murid, dari surat-surat kabar, dari kejadian sehari-hari di sekitar sekolah dan kegiatan di masyarakat yang sedang menjadi pusat perhatian penduduk setempat.image

Dengan menggunakan metode diskusi ini anak dapat mengembangkan sikap toleransi, demikrastis, berpikir kritis, sistematis dalam memecahkan suatu persoalan. Namun dalam pendidikan agama Islam metode diskusi ini banyak di pergunakan dalam bidang syari’at dan akhlak, sedang masalah keimanan (akidah) kurang sesuai dengan metode ini.

BACA SELENGKAPNYA »

Rabu, 29 Mei 2013

Pembelajaran Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah penyampaian pelajaran dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab, atau bisa juga suatu metode di dalam pendidikan di mana guru bertanyan sedang murid menjawab bahan atau materi yang ingin di perlehnya.image

Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam menerapkan metode ini adalah :

  • Guru harus benar-benar menguasai bahan pelajaran, termasuk semua jawaban yang mungkin akan di dengarkannya dari murid atas suatu pertanyaan yang di ajukannya.
  • Guru harus sudah mempersiapkan semua pertanyaan yang di ajukan olehnya kepada murid dengan cepat.
  • Pertanyaan-pertanyaan harus jelas dan singkat ini harus di perhatikan, sebab pertanyaan-pertanyaan harus di ajukan secara lisan.
  • Susunlah pertanyaan dalam bahasa yang mudah di pahami murid.
  • Guru harus mengarahkan pertanyaan pada seluruh kelas.
  • Berikan waktu yang cukup untuk memikirkan jawaban pertanyaan, sehingga murid dapat merumuskannya dengan sistematis.
  • Tanya jawab harus di lakukan dengan suasana yang tenang dan bukan dalam suasana yang tegang yang penuh dengan persaingan yang tidak sehat di antara anak didik.
  • Agar sebanyak-banyaknya murid memperoleh giliran menjawab pertanyaan dan jika seseorang tidak dapat menjawab segera, giliran di berikan kepada murid yang lain.
  • Usahakan selalu agar setiap pertanyaan hanya berisi satu problem saja.
  • Pertanyaan harus di bedakan dalam golongan pertanyaan pikiran dan pertanyaan reproduksi atau pertanyaan yang meminta pendapat dan hanya fakta-fakta.

Dengan menggunakan tanya jawab ini guru  dapat memberikan motivasi atau stimulus kepada siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dalam belajar yaitu guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawab pertanyaan tersebut, atas arahan dari guru baik di lakukan pada waktu apersepsi selingan maupun waktu berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Selain dari pada itu tanya jawab bisa di lakukan pada waktu guru belum menjumpai materi pelajaran yang akan di sampaikan kepada siswa.

BACA SELENGKAPNYA »

Selasa, 28 Mei 2013

Pembelajaran Metode Ceramah

Yang di maksud dengan ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru di depan siswa di muka kelas. Metode Ceramah baik penggunannya :

  1. Apabila guru menyampaikan fakta kepada siswa yang besar jumlahnya sehingga metode lain tidak mungkin di pergunakan. Apabila guru menyampaikan fakta (kenyataan) atau pendapat di mana tidak terdapat bahan bacaan yang meragukan fakta atau pendapat yang di maksud.
  2. Apabila guru adalah pembicara yang bersemangat dan akan memotivasi siswa untuk melakukan segala sesuatu pekerjaan.
  3. Apabila guru akan menyimpulkan pokok yang penting yang telah di pelajari oleh siswa untuk melihat lebih jelas hubungan yang pokok satu dengan yang lain.
  4. Apabila guru akan memperkenalkan pokok baru dalam rangka pendidikan yang lalu. image

Hal-hal yang perlu di perhatikan guru dalam metode ceramah ini adalah :

  1. Bahan pelajaran harus di sesuaikan dengan taraf perkembangan psikologis anak didik yang berhubungan dengan lingkungan sosial maupun lingkungan kebudayaan.
  2. Hendaknya guru dapat menyesuaikan tingkat bahasa yang di pergunakan dengan taraf kecerdasan murid.
  3. Gaya bahasa supaya di perhatikan, baik berupa ucapan, tempo, melodi, ritme, maupun dinamikanya.
  4. Guru agama sebagai penceramah baik sikap atau cara berdirinya harus menimbulkan rasa simpatik.
  5. Menampakkan wajah yang berseri-seri serta mimik yang ramah dan menarik.
  6. Hendaknya guru agama dapat memberikan kesan pada murid, bahwa ia sendiri sangat berminat pada bahan yang sedang ia bicarakan.
  7. Guru agama dalam memberikan pelajaran hendaknya di adakan variasi, misalnya tanya jawab dan sebagainya.

Dengan metode ini, dapat memahami tujuan yang akan di sampikan oleh guru dalam proses belajar mengajar selanjutnya sehingga mereka termotivasi untuk mengikutinya dengan penuh perhatian. Dalam pendidikan agama Islam metode inilah yang banyak di gunakan pada bidang studi lainnya.

BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 27 Mei 2013

Metode Mengajar Pendidikan Agama Islam

Metode mengajar terdiri dari dua kata yaitu : “metode dan mengajar“. Metode berarti cara atau jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan mengajar berarti menyajikan atau menyampaikan. image

Metode mengajar adalah suatu cara yang harus di lalui untuk menyajikan bahan pengajaran. Pendapat lain mengatakan bahwa metode mengajar adalah cara yang paling tepat dan cepat di gunakan dalam suatu pengajaran.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka yang dimaksud dengan metode mengajar adalah cara yang dilakukan oleh guru atau pendidikan dalam memebrikan materi atau bahan pelajaran kepada siswa dalam suatu proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Sedangkan definisi tentang pendidikan agama Islam adalah usaha belajar dan sistematis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran agama Islam agar kelak menjadi manusia muslim, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur dan berkepribadian yang utuh dan secara langsung memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan.

Pengertian agama Islam di atas, menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam adala merupakan tanggung jawab orang dewasa yang memiliki ilmu pengetahuan, kecakapan, juga ketrampilan untuk di ajarkan atau disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan bimbingan dan binaan yaitu generasi muda yang memiliki kepribadian muslim sesuai dengan yang di harapkan.

Apabila di hubungkan dengan definisi pendidikan agama Islam, maka di peroleh pengertian bahwa “ metode pengajaran pendidikan agama Islam adalah suatu cara yang telah direncanakan dan disusun secara sistematis dalam memberikan atau menyampaikan materi atau bahan pelajaran kepada peserta didik agar mereka hidup sesuai dengan tuntutan agama Islam, berkepribadian utuh dan dapat memahami, menghayati serta mengamalkan Islam dalam kehidupan sehari-hari.

BACA SELENGKAPNYA »

Minggu, 09 Desember 2012

Belajar mengajar dengan Metode Kerja Lapangan

Metode kerja lapangan merupakan metode mengajar dengan mengajak siswa kedalam suatu tempat diluar sekolah yang bertujuan tidak hanya sekedar observasi atau peninjauan saja, tetapi langsung terjun turut aktif ke lapangan kerja agar siswa dapat menghayati sendiri serta bekerja sendiri didalam pekerjaan yang ada dalam masyarakat. 


Kelebihan metode kerja lapangan
  • Siswa mendapat kesemmpatan untuk langsung aktif bekerja dilapangan sehingga memperoleh pengalaman langsung dalam bekerja
  • Siswa menemukan pengertian pemahaman dari pekerjaan itu mengenai kebaikan maupun kekurangannya.
Kelemahaan metode kerja lapangan 

  • Waktu terbatas tidak memungkinkan memperoleh pengalaman yang mendalam dan penguasaan pengetahuan yang terbatas
  • Untuk kerja lapangan perlu biaya yang banyak. Tempat praktek yang jauh dari sekolah shingga guru perlu meninjau dan mepersiapkan terlebih dahulu
  • Tidak tersedianya trainer guru/pelatih yang ahli.
( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta )

BACA SELENGKAPNYA »

Kamis, 06 Desember 2012

Pembelajaran dengan Metode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh pelajar (setelah dikelompok-kelompokkan) mengerjakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran. Merka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas.

 
Kelebihan metode kerja kelompok
  • Para siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka
  • Memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan kemampuan para siswa
  • Dapat memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih menggunakan ketrampilan bertanya dalam membahas suatu masalah
  • Mengembangkan bakat kepemimpinan para siswa serta mengerjakan ketrampilan berdiskusi.
Kelemahan metode kerja kelompok
  • Kerja kelompok terkadang hanya melibatkan para siswa yang mampu sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang
  • Keberhasilan strategi ini tergantung kemampuan siswa memimpin kelompok atau untuk bekerja sendiri-sendiri
  • Kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan daya guna mengajar yang berbeda pula.
(Drs. Roestiyah NK. 1991.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta )
BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 30 November 2012

kelebihan dan kekurangan Metode Seminar dalam Pembelajaran

Metode seminar adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh beberapa orang dalam suatu sidang yang berusaha membahas / mengupas masalah-masalah atau hal-hal tertentu dalam rangka mencari jalan memecahkannya atau mencari pedoman pelaksanaanya.
Kelebihan metode seminar
  • Peserta mendapatkan keterangan teoritis yang luas dan mendalam tentang masalah yang diseminarkan
  • Peserta mendapatkan petunjuk-petunjuk praktis untuk melaksanakan tugasnya
  • Peserta dibina untuk bersikap dan berfikir secara ilmiah
  • Terpupuknya kerja sama antar peserta
  • Terhubungnya lembaga pendidikan dan masyarakat.
Keleemahan Metode Seminar
  • Memerlukan waktu yang lama
  • Peserta menjadi kurang aktif
  • Membutuhkan penataan ruang tersendiri.
( Drs. Ing. S. Ulihbukit Karo-Karo.1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV Saudara.Halaman 76-79 )
 
Metode ini merupakan kegiatan belajar sekelompok siswa untuk membahas topik atau masalah tertentu. Setiap anggota kelompok seminar dituntut agar berperan aktif, dan kepada mereka dibebankan tanggung jawab untuk mendapatkan solusi dari topik atau masalah yang diberikan. Guru bertindak sebagai narasumber. Seminar merupakan pembahasan yang bersifat ilmiah, topik pembicaraan adalah hal-hal yang bertalian dengan masalah kehidupan sehari hari. Sebuah seminar adalah sebuah kegiatan pembahasan yang mencari pedoman-pedoman atau pemecahan-pemecahan masalah tertentu. Itulah sebabnya maka seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan dan kesepakatan semua peserta. Malahan tidak jaran, seminar melahirkan rekomendasi dan resolusi. 
BACA SELENGKAPNYA »

Rabu, 25 April 2012

Model Pembelajaran Perubahan Konseptual

Pengetahuan yang telah dimiliki oleh seseorang sesungguhnya berasal dari pengetahuan yang secara spontan diperoleh dari interaksinya dengan lingkungan. Sementara pengetahuan baru dapat bersumber dari intervensi di sekolah yang keduanya bisa konflik, kongruen, atau masing-masing berdiri sendiri. Dalam kondisi konflik kognitif, siswa dihadapkan pada tiga pilihan, yaitu:

  1. Mempertahankan intuisinya semula,
  2. Merevisi sebagian intuisinya melalui proses asimilasi, dan
  3. Merubah pandangannya yang bersifat intuisi tersebut dan mengakomodasikan pengetahuan baru. pembelajaran

Perubahan konseptual terjadi ketika siswa memutuskan pada pilihan yang ketiga. Agar terjadi proses perubahan konseptual, belajar melibatkan pembangkitan dan restrukturisasi konsepsi-konsepsi yang dibawa oleh siswa sebelum pembelajaran (Brook & Brook, 1993). Ini berarti bahwa mengajar bukan melakukan transmisi pengetahuan tetapi memfasilitasi dan memediasi agar terjadi proses negosiasi makna menuju pada proses perubahan konseptual. Proses negosiasi makna tidak hanya terjadi atas aktivitas individu secara perorangan, tetapi juga muncul dari interaksi individu dengan orang lain melalui peer mediated instruction. Costa (1999:27) menyatakan meaning making is not just an individual operation, the individual interacts with others to construct shared knowledge.

Model pembelajaran perubahan konseptual memiliki enam langkah pembelajaran (Santyasa, 2004), yaitu:

  1. Sajian masalah konseptual dan kontekstual,
  2. Konfrontasi miskonsepsi terkait dengan masalah-masalah tersebut,
  3. Konfrontasi sangkalan berikut trategi-strategi demonstrasi, analogi, atau contoh-contoh tandingan,
  4. Konfrontasi pembuktian konsep dan prinsip secara ilmiah,
  5. Konfrontasi materi dan contoh-contoh kontekstual, dan
  6. Konfrontasi pertanyaan-pertanyaan untuk memperluas pemahaman dan penerapan pengetahuan secara bermakna.

Sistem sosial yang mendukung model ini adalah: kedekatan guru sebagai teman belajar siswa, minimnya peran guru sebagai transmiter pengetahuan, interaksi sosial yang efektif, latihan menjalani learning to be.

Prinsip reaksi yang dapat dikembangkan adalah: peranan guru sebagai fasilitator, negosiator, konfrontator. Peran-peran tersebut dapat ditampilkan secara lisan atau tertulis melalui pertanyaan-pertanyaan resitasi dan konstruksi. Pertanyaan resitasi bertujuan memberi peluang kepada siswa memangil pengetahuan yang telah dimiliki dan pertanyaan konstruksi bertujuan memfasilitasi, menegosiasi, dan mengkonfrontasi siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan baru.

Sarana pendukung model pembelajaran ini adalah: lembaran kerja siswa, bahan ajar, panduan bahan ajar untuk siswa dan untuk guru, peralatan demonstrasi atau eksperimen yang sesuai, model analogi, meja dan korsi yang mudah dimobilisasi atau ruangan kelas yang sudah ditata untuk itu.

Dampak pembelajaran dari model ini adalah: sikap positif terhadap belajar, pemahaman secara mendalam, keterampilan penerapan pengetahuan yang variatif. Dampak pengiringnya adalah: pengenalan jati diri, kebiasaan belajar dengan bekerja, perubahan paradigma, kebebasan, penumbuhan kecerdasan inter dan intrapersonal .

Referensi

  • Brooks, J.G. & Martin G. Brooks. 1993. In search of understanding: The case for constructivist classrooms. Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development.
  • Parkins, D.N. 1995. What Creative Thinking Is. Costa, A.L. (Ed). Developing Minds A Resource Book for Teaching Thinking. (hlm. 58-61) Alexandra, Virginia: Assosiation for Supervisions and Curriculum Development (ASCD).

  • Santyasa, I Wayan. 2004. Pengaruh Model Pembelajaran Perubahan Kognitif dan Belajar Kooperatif terhadap Remidiasi Miskonsepsi dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMU. Desertasi. (tidak diterbitkan). Malang: Universitas Negeri Malang.

BACA SELENGKAPNYA »

Sabtu, 21 April 2012

Ciri-ciri Model Pembelajaran

Model pembelajaran memiliki beberapa cirri-ciri yaitu:

a. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. Sebagai contoh, model penelitian kelompok disusun oleh Herbert Thelen dan berdasarkan teori Jhon Dewey Model ini dirancang untuk melatih partisipasi kelompok secara demokratis.ciri pembelajaran

b. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu. Misalnya model berpikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif.

c. Dapat dijadikan untuk pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar dikelas. Misalnya model Synectic dirancang untuk memperbaiki kreatifitas dalam pelajaran mengarang.

d. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan:

  1. Urutan langkah-langkah pembelajaran (syntax),
  2. Adanya prinsip-prinsip reaksi,
  3. Sistem sosial,
  4. Sistem pendukung.

Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru akan melaksanakan suatu pembelajaran.

e. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut meliputi:

  1. Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur.
  2. Dampak pengiring, yaitu dampak belajar jangka panjang.

f. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model pembelajaran yang dipilih.

 

Referensi

  • Dewey, Jhon. 1910 How We Think, Boston, D.C Health and Co
BACA SELENGKAPNYA »

Selasa, 17 April 2012

Metode Mengajar yang tepat

Mengajar belajar adalah kegiatan guru murid untuk mencapai tujuan tertentu. Di duga, makin jelas tujuan makin besar kemungkinan ditemukan model pembelajaran dan metode penyampaian yang paling serasi. Namun tidak ada pegangan yang pasti tentang cara mendapatkan model dan metode mengajar yang paling tepat. Tepat tidaknya suatu model dan metode, baru terbukti dari hasil belajar murid. metode mengajar

Mengajar pada umumnya usaha guru untuk menciptakan kondisi-kondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa, sehingga terjadi interaksi antara murid dengan lingkungan, termasuk guru, alat pelajaran dan sebagainya yang disebut dengan proses belajar, sehingga tercapai tujuan yang telah ditentukan. Demikian pula menggunakan suatu model dan metode mengajar untuk segala tujuan belajar tidak akan efektif. Yang menimbulkan kesulitan ialah untuk mengetahui yang manakah model dan metode yang paling serasi untuk mencapai tujuan pelajaran tertentu.

Konsep guru tentang apakah mengajar itu sangat menentukan model dan metode mengajar manakah yang akan diutamakan. Sebelum melakukan proses pembelajaran, sebaiknya seorang pebelajar terlebih dahulu mencari model dan metode mana yang tepat untuk digunakan yang disesuaikan dengan mata pelajaran, jumlah siswa dan kondisi siswa itu sendiri. Untuk itu, akan lebih dikaji jenis-jenis model dan metode pembelajaran serta karakteristik dari tiap-tiap model dan metode tersebut dan kelebihan serta kekurangan dari tiap-tiap model dan metode.

Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar (Udin Winataputra, 1994,34). Jadi model pembelajaran cenderung preskriptif, yang relatif sulit dibedakan dengan strategi pembelajaran.

Banyak model-model pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar yang pada prinsipnya pengembangan model pembelajaran bertujuan untuk menciptakan situasi belajar mengajar yang efetif dan efisien, menyenangkan, bermakna, lebih banyak mengaktifkan siswa. Model pembelajaran yang efektif adalah model pembelajaran yang memiliki landasan teoretik yang humanistik, lentur, adaptif, berorientasi kekinian, memiliki sintak pembelajaran yang sedehana, mudah dilakukan, dapat mencapai tujuan dan hasil belajar yang ingin dicapai..

Dalam pengembangan model pembelajaran yang mendapat penekanan pengembangannya terutama dalam strategi dan metode pembelajaran.Untuk masa sekarang ini perlu juga dikembangkan sistem penilaian yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Oleh karena itu guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar bisa saja mengembangkan model pembelajaran sendiri dengan tujuan proses pembelajaran lebih efektif dan efisien, lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkreasi, sehingga siswa lebih aktif.

Referensi

  • Winata Putra Udin, 1994, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Universitas Terbuka
BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit