THE SILENT WAY
Ahli-ahli
psikologi kognitif dan bahasa transformasi-generatif beranggapan
bahwa belajar bahasa tidak perlu melalui pengulangan. Mereka percaya
bahwa pebelajar dapat menciptakan ungkapan-ungkapan yang belum pernah
didengar. Selanjutnya mereka berpendapat bahwa pembelajaran bahasa
tidak hanya menirukan tapi aturan-aturan berbahasa dapat membantu
mereka menggunakan bahasa yang dipelajari.
Dalam
proses pembelajarannya, guru hanya menunjuk ke suatu chart yang
berisi dengan vocal konsonan. Guru menunjuk beberapa kali dengan
diam. Setelah beberapa saat guru hanya memberi contoh cara
pengucapannya. Kemudian menunjuk siswa untuk melafalkan sampai benar.
Dalam proses
pembelajaran guru banyak berdiam diri, dia hanya mengarahkan/menunjuk
pada materi pembelajaran.
Teknik-teknik
The Silent Way:
- Sound-Color Chart 6. Word Chart
- Teacher’s Silence 7. Fidel Chart
- Peer Correction 8. Structured Feedback
- Rods
- Self-Correction Gestures
SUGGESTOPEDIA
Georgi
Losanov percaya bahwa dalam proses pembelajaran ada kendala
psikologi. Suggestopedia merupakan aplikasi sugesti dalam
pedagogi dimana perasaan pebelajar mengalami kegagalan dapat
dihilangkan. Dalam model pembelajaran suggestopedia, kendala
psikologi pebelajar dapat diatasi..
Dalam mengaplikasikan model pembelajaran ini, ruang kelas ditata
sedemikian rupa sehingga berbeda dengan kelas biasa. Siswa duduk di
sofa dalam bentuk setengah lingkaran dengan penerangan yang
remang-remang. Beberapa poster yang berhubungan dengan materi
pembelajaran dipasang di tembok. Guru menyapa dalam bahasa ibu
kemudian meyakinkan siswa/pebelajar kalau nereka tidak perlu berusaha
untuk belajar tapi pembelajaran akan berlangsung secara alami. Guru
memutar musik klasik kemudian mengarahkan pebelajar untuk rileks
dengan cara menarik nafas panjang. Selanjutnya guru mengajak
pebelajar berimajinasi tentang materi yang sedang dipelajari. Ketika
mereka membuka mata, mereka bermain peran. Setelah itu, guru membaca
sambil memperdengarkan musik. Guru tidak memberi pekerjaan rumah.
Teknik-teknik dalam Suggestopedia:
- Classroom Set-up 6. Role-Play
- Peripheral Learning 7. First Concert
- Positive Suggestion 8. Second Concert
- Visualization 9. Primary Activation
- Choose a New Identity 10.Secondary Activation
COMMUNITY LANGUAGE LEARNING
Metode
ini mempercayai prinsip ‘whole persons’ yang artinya guru tidak
hanya memperhatikan perasaan dan kepandaian siswa tapi juga hubungan
dengan sesama siswa. Menurut Curran (1986:89) siswa merasa tidak
nyaman pada situasi yang baru. Dengan memahami prasaan ketakutan dan
sensitif siswa guru dapat menghilangkan perasaan negatif siswa
menjadi energi positif untuk belajar.
Kursi disusun melingkar
dengan sebuah meja di tengah. Ada sebuah tape recorder di atas meja.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Guru mnyuruh siswa membuat
dialog dalam bahasa Inggris. Jika siswa tidak mengetahui guru
membantu. Percakapan siswa direkam. Kemudian, hasil rekaman di tulis
dalam bentuk transkrip dalam bahasa Inggrisdan bahasa ibu. Setelah
itu kaidah-kaidah kebahasaan didiskusikan.
Teknik-teknik
Community Language Learning:
- Tape-recording Student Conversation 4. Reflective Listening
- Transcription 5. Human Computer
- Reflection on Experience 6. Small Group Tasks
THE TOTAL PHYSICAL RESPONSE METHOD
Metode
ini juga disebut ‘the
comprehension approach’
yang mendekatkan pada pentingnya ‘listening
comprehension’.
Pada tahap awal pembelajaran bahasa asing terfokus pada pemahaman
mendengarkan. Hal ini berdasarkan pada hasil observasi bagaimana
anak-anak belajar bahasa ibu. Seorang bayi mendengarkan suara
disekelilingnya selama berbulan-bulan sebelum ia dapat menyebut satu
kata. Tidak ada seorangpun yang menyuruh bayi untuk berbicara.
Seorang anak berbicara ketika ia sudah siap melakukannya.
Pada Natural
Approach (yang
dikembangkan oleh Krashen & Terrel), siswa mendengarkan guru yang
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing mulai awal proses
pembelajaran. Guru dapat membantu siswa untuk memahami materi dengan
menggunakan gambar dan beberapa kata dalam bahasa ibu. Natural
Approach hampir sama
dengan Direct Method. Pada Total
Physical Response (TPR),
siswa mendengarkan dan merespon instruksi lisan guru. Bentuk
instruksi yang diberikan seperti ‘Turn around’, ‘Sit down’,
‘Walk’, ‘Stop’, ‘Jump’, dsb.
Teknik-teknik
dalam the Total Physical Response Method:
- Using Commands to Direct Method
- Role Reversal
- Action sequence
THE
COMMUNICATIVE APPROACH
(Communicative Language Teaching)
Mumbly (1978)
menyebut Pendekatan Komunikatif sebagai ‘Communicative Syllabus’.
Widdowson
menyebutnya sebagai ‘Communicative Approach’, sedangkan Richards
& Rogers
menyebutnya
‘Communicative Language Teaching’ (CLT). Istilah-istilah seperti
Notionol-
Functional Approach
atau Functional Approach.
Communicative Aproach/ CA (Communicative Language Teaching) berasal
dari perubahan
pada tradisi
pengajaran bahasa di Inggris pada akhir tahun 1960 dan kemunculannya
dipertegas
oleh:
- Kegagalan Audio Lingual Method yang menghasilkan penutur-penutur bahasa asing atau baha ysa kedua yang baik dan fasih tetapi tidak mampu menggunakan bahasa yang dipelajari dalam interaksi yang bermakna.
- Pandangan Chomsky tentang kreatifitas dan keunikan kalimat sebagai ciri dasar sebuah
bahasa.
CA
bertujuan untuk menjadikan kompetensi komunikatif (communicative
competence) sebagai tujuan pengajaran bahasa dan untuk mengembangkan
teknik-teknik dan prosedur pengajaran ketrampilan bahasa yang
didasarkan atas aspek saling bergantung antara bahasa dan komunikasi.
Kompetensi Komunikatif mencakup kompetensi gramatika,
sosiolinguistik, dan strategi. Kemampuan komunikatif berbahasa
(communicative language ability) meliputi pengetahuan atau kompetensi
dan kecakapan dalam penerapan kompetensi tersebut dalam penggunaan
bahasa yang komunikatif, kontekstual, dan sesuai.
Beberapa pemerian mengenai kompetensi komunikatif secara umum
berpandangan bahwa makna profisiensi dalam sebuah bahasa tidak hanya
sekedar mengetahui sistem kaidah-kaidah gramatikal (fonologi,
sintaksis, kosakata, dan semantik). Fokus metode ini pada dasarnya
adalah elaborasi dan implementasi program dan metodologi yang
menunjang kemampuan bahasa fungsional melalui pertisipasi
pembelajaran dalam kegiatan-kegiatan komunikatif.