Tampilkan postingan dengan label download ptk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label download ptk. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 Maret 2013

PTK PENINGKATAN KETUNTASAN BELAJAR dengan MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETUNTASAN BELAJAR PENINGGALAN SEJARAH DI INDONESIA MELALUI TEKNIK MENCARI PASANGAN (MAKE A MATCH) PADA PESERTA DIDIK KELAS VA SD N WONOREJO POLOKARTO SUKOHARJO SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENDAHULUAN

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang kelihatannya sederhana, namun sangat besar manfaatnya bagi perkembangan pola pikir peserta didik, karena didalamnya terkandung materi yang mendekatkan diri peserta didik dengan perjalanan panjang bangsa Indonesia hingga seperti sekarang. image

Salah satu kompetensi yang dibahas dalam mata pelajaran IPS pada kelas V semester I yaitu tentang peninggalan sejarah hindu-budha dan islam di Indonesia. Materi ini menuntut kemampuan peserta didik dalam menghafal berbagai peninggalan sejarah dari kerajaan-kerajaan hindu-budha dan islam yang pernah ada di Indonesia dan lokasinya sekarang.

Pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan media gambar secara konvensional menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Sebagian peserta didik masih mengalami kesulitan dalam memahami dan menghafal materi yang disampaikan. Hal ini bisa dilihat dari hasil evaluasi yang menunjukkan bahwa peserta diik yang memperoleh nilai diatas KKM (65) hanya 7 peserta didik dari total 19 peserta didik (36,84%) dan 12 peserta didik (63,16%) memerlukan remedial. Rendahnya persentase ketuntasan belajar materi peninggalan sejarah di Indonesia ini menandakan bahwa pembelajaran yang dilakukan harus diperbaiki.

Salah satu cara untuk meningkatkan ketuntasan belajar materi ini yaitu dengan menggunakan teknik mencari pasangan. Teknik ini dikenal pula dengan nama Make a Match, yang dikembangkan oleh Larana Curran pada tahun 1994. Keunggulan teknik ini yaitu peserta didik mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep dalam suasana belajar yang menyenangkan (Sugiyanto, 2008: 47).

Teknik mencari pasangan (Make a Match) dalam pembelajaran materi ini diharapkan dapat meningkatan ketuntasan belajar peninggalan sejarah di Indonesia pada peserta didik kelas VA SD N Wonorejo semester I tahun pelajaran 2012/2013.

Berdasarkan pernyatan diatas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini yaitu berapa persen peningkatan ketuntasan belajar peninggalan sejarah di Indonesia pada peserta didik kelas VA SD N Wonorejo semester I tahun pelajaran 2012/2013.

Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui berapa persen peningkatan ketuntasan belajar peninggalan sejarah di Indonesia pada peserta didik kelas VA SD N Wonorejo semester I tahun pelajaran 2012/2013.

Manfaat teoritis penelitian ini yaitu: a) dapat memberikan sumbangan terhadap peningkatan mutu pendidikan melalui pembelajaran yang tepat, agar menghasilkan sumber daya yang berkualitas; dan b) sebagai sumber referensi bagi guru lain, dalam penelitian yang dilakukan pada masa yang akan datang dengan materi yang terkait.

Sedangkan, manfaat praktis penelitian ini yaitu: a) bagi peserta didik, diharapakan setelah diterapkannya teknik mencari pasangan dalam pembelajaran, dapat memberikan pengalaman belajar dan meningkatkan ketuntasan belajarnya; b) bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif teknik pembelajaran dengan materi yang sama; c) bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak sekolah dalam usaha perbaikan proses pembelajaran yang digunakan, sehingga berdampak pada peningkatan mutu sekolah.

LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Hakikat Belajar

Slameto ( 2003: 2) mengatakan bahwa “ belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperolah suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Sedangkan W.S. Winkel (1996: 53) mengemukakan bahwa “ belajar adalah aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas”.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dengan berinteraksi langsung dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan dalam diri seseorang tersebut kearah yang lebih baik dari sebelumnya.

Ketuntasan Belajar

Sularyo (2004: 6) dalam Edi Wuryanto (2011: 13) menuliskan ketuntasan belajar sebagai pencapaian taraf penguasaan minimal yang telah ditetapkan guru dalam tujuan pembelajaran setiap satuan pelajaran.

Ketuntasan belajar yang akan dicapai dalam pembelajaran, ada dua macam yaitu a) ketuntasan secara pribadi peserta didik, artinya seluruh peserta didik harus mencapai minimal nilai ketuntasan minimal yang telah ditetapkan; dan b) ketuntasan secara materi pelajaran, artinya jika prosentase ketuntasan secara klasikal sudah melewati prosentase daya nserap yang telah ditetapkan, maka materi dikatakan tuntas.

Teknik Mencari Pasangan (Make a Match)

Sugiyanto (2008: 46) Mencari pasangan (Make a Match) merupakan teknik pembelajaran yang termasuk dalam metode struktural. Metode ini dikembangkan oleh Spencer Kagan dkk.

Adapun langkah-langkah pembelajarannya (Sugiyanto, 2008: 47) sebagai berikut: 1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa topik (tulisan atau gambar); 2) Setiap peserta didik mendapatkan satu kartu; 3) Setiap peserta didik mencari pasangannya masing-masing (sesuai dengan isi kartunya); 4) Peserta didik bergabung dengan pemegang kartu yang memiliki topik sama dengan dirinya (menjadi satu kelompok); 5) Setiap kelompok menyelesaikan tugas yang diberikan guru secara bersama-sama; dan 6) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dimuka kelas.

Kerangka Berpikir

Ketuntasan belajar peninggalan sejarah di Indonesia pada peserta didik kelas VA SD N Wonorejo semester I tahun pelajaran 2012/2013 dengan menggunakan metode konvensional masih rendah.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketuntasan belajar peninggalan sejarah di indonesia, guru menerapkan teknik mencari pasangan ( Make a Match) dalam pembelajaran.

clip_image001 Melalui teknik mencari pasangan (Make a Match), diharapkan ketuntasan belajar peninggalan sejarah di Indonesia pada peserta didik kelas VA SD N Wonorejo tahun pelajaran 2012/2013 akan meningkat. Alur kerangka berpikir dapat dilihat sebagai berikut:

Hipotesis Tindakan

berdasarkan landasan teoritis dan kerangka berpikir tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu ketuntasan belajar peninggalan sejarah di Indonesia peserta didik kelas VA SD N Wonorejo semester I tahun pelajaran 2012/2013 dapat meningkat.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SD N Wonorejo pada semester I tahun pelajaran 2012/2013 selama 2 minggu (4x pertemuan).

Subjek penelitian ini yaitu peserta didik kelas VA SD N Wonorejo, yang berjumlah 19 peserta didik terdiri atas 13 putra dan 6 putri. Sedangkan objek penelitian ini yaitu mata pelajaran IPS pada pokok bahasan peninggalan sejarah di indonesia.

Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, dilakukan dalam 2 siklus dan setiap siklusnya terdiri atas tahap identifikasi masalah, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Indikator keberhasilan penelitian ini yaitu adanya peningkatan prosentase ketuntasan belajar peninggalan sejarah di indonesia peserta didik kelas VA SD N Wonorejo semester I tahun pelajaran 2012/2013 dari 36,84 % (6 peserta didik) pada kondisi awal menjadi 63,16% (12 peserta didik) pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 78,94% ( 15 peserta didik) pada siklus II.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

Hasil penelitian yang dilakukan dapat dijabarkan sebagai berikut;

Kondisi Awal

Pembelajaran IPS materi peninggalan sejarah hindu-budha dan islam di Indonesia dilakukan dengan media gambar secara konvensional. Guru sangat mendominasi proses pembelajaran, sementara peserta didik mendengarkan dan manghafalkan. Sehingga, ketika dilakukan evaluasi akhir pembelajaran didapatkan hasil yang kurang memuaskan, dari 19 peserta didik, hanya 6 peserta didik (36,84%) yang mendapatkan nila sama dengan atau lebih besar dari KKM yang telah ditetapkan yaitu 65. Dari keadaan tersebut, sehingga guru mengadakan penelitian untuk meningkatkan ketuntasan belajar peninggalan sejarah di Indonesia pada peserta didik kelas VA SD N Wonorejo semester I tahun pelajaran 2012/2013 dengan menerapkan teknik mencari pasangan (Make a Match) dalam pembelajaran.

SIKLUS I

Pelaksanaan proses pembelajaran disiklus I dimulai dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan teknik mencari pasangan, dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2012. Dari pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan teknik mencari pasangan (Make a Match) siklus I, perolehan nilai evaluasi peserta didik dapat dilihat pada histogram berikut:

clip_image003

Melihat histogram yang tersaji diatas, dapat dilihat bahwa pada siklus I, peserta didik yang memiliki ketuntasan belajar (KKM 65) sebanyak 12 peserta didik atau 63,16% dari 19 peserta didik. Dengan demikian, berarti indikator keberhasilan siklus tahap I telah tercapai. Selanjutnya dilanjutkan dengan siklus II untuk mencapai indikator siklus II sesuai prosentase ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu 75% peserta didik dapat tuntas dalam materi peninggalan sejarah di Indonesia.

SIKLUS II

Pelaksanaan proses pembelajaran disiklus II dimulai dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, yang direfleksikan dari pelaksanaan pembelajaran siklus I. Pembelajaran siklus II dilaksanakan pada tanggal 3 September 2012. Dari pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan teknik mencari pasangan (Make a Match) siklus I, perolehan nilai evaluasi peserta didik dapat dilihat pada histogram berikut:

clip_image005

Melihat histogram yang tersaji diatas, dapat dilihat bahwa pada siklus II, peserta didik yang memiliki ketuntasan belajar (KKM 65) sebanyak 17 peserta didik atau 89,47% dari 19 peserta didik. Dengan demikian, berarti indikator keberhasilan siklus tahap II telah tercapai. Dengan demikian, maka dapat dilihat bahwa dengan penerapan teknik mencari pasangan (Make a Match) pada pembelajaran IPS materi peninggalan sejarah di Indonesia dikelas VA SD N Wonorejo, prosentase ketuntasan dapat meningkat dari 36,84% (6 Peserta didik) pada awal menjadi 63,16% (12 peserta didik) pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 89,47% (17 peserta didik) pada siklus II. Adanya peningkatan ini membuktikan bahwa penerapan teknik mencari pasangan (Make a Match) dalam pembelajaran IPS materi peninggalan sejarah di indonesia telah berhasil meningkatkan ketuntasan belajar peserta didik kelas VA SD N Wonorejo semester I tahun pelajaran 2012/2013.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik mencari pasangan (Make a Match) dalam pembelajaran IPS materi peninggalan sejarah di Indonesia telah berhasil meningkatkan ketuntasan belajar peserta didik kelas VA SD N Wonorejo semester I tahun pelajaran 2012/2013. Dengan prosentase ketuntasan akhir 89,47% atau 17 peserta didik dari 19 peserta didik tuntas.

Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka saran yang diberikan yaitu; 1) Guru hendaklah lebih kreatif dalam memilih berbagai metode dan teknik pembelajaran saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran bagi peserta didiknya, agar hasil belajarnya memuaskan; 2) Pihak sekolah hendaknya sering mengadakan pelatihan bagi guru-guru agar guru-guru di sekolahnya menjadi guru yang profesional.

Referensi :

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyanto. 2008. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Winkel.,W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Wuryanto, Eko. 2011. Penerapan Metode Belajar Kelompok dalam Upaya Meningkatkan ketuntasan Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Biologi konsep Sistem Peredaran Darah Kelas VIIIB Semester I SMP N 2 Brebes. Pedagogik Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah, Vol. 5 No. 2, Mei 2011. Laboraatorium Baca Tulis UNNES Semarang.

Zainal, Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

 

IDENTITAS PENULIS

clip_image002Judul Artikel :

PENINGKATAN KETUNTASAN BELAJAR PENINGGALAN SEJARAH DI INDONESIA MELALUI TEKNIK MENCARI PASANGAN (MAKE A MATCH) PADA PESERTA DIDIK KELAS VA SD N WONOREJO POLOKARTO SUKOHARJO SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nama Pengarang : AGUS RIYANTO

Nomor Identitas, NIP, NIY : 198608082009031002

Institusi Kerja : SD N WONOREJO, KEC. POLOKARTO

Email : agusriyantosragen@gmail.com

Alamat Blog : agusriyantomiri.wordpress.com

Facebook : Agus Riyanto

BACA SELENGKAPNYA »

Rabu, 14 November 2012

PTK SD Peningkatan Kemampuan Melakukan Perkalian dan Pembagian Melalui Permainan Tradisional Dakon

Sutiyono, S.Pd.SD. 2012: Peningkatan Kemampuan Melakukan Perkalian dan Pembagian Melalui Permainan Tradisional Dakon Pada Siswa Kelas IV SD 2 Besito Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian Tindakan Kelas. Pembimbing : Dra. Hj. Ondang Sri Kadarwati, M.Pd.

Kata kunci: peningkatan, kemampuan, perkalian dan pembagian, permainan tradisional, dakon. clip_image001

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan penerapan permainan tradisional “Dakon” dalam pembelajaran matematika, (2) mengetahui peningkatan kemampuan siswa kelas IV SD 2 Besito Gebog Kudus dalam melakukan perkalian dan pembagian melalui permainan tradisional “Dakon” tahun pelajaran 2011/2012.
Metode Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan strategi tindakan yang meliputi; (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Penelitian dilakukan di SD 2 Besito UPT Pendidikan Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD 2 Besito tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 24 siswa. Penelitian dilakukan dengan dua siklus berkelanjutan yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Analisis data menggunakan deskriptif komparatif dengan cara membandingkan hasil penilaian tes formatif siswa dalam pembelajaran konvensional dengan pembelajaran melalui permainan tradisional “Dakon”.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa melalui permainan tradisional “Dakon” pada pembelajaran matematika tentang melakukan perkalian dan pembagian, kemampuan siswa dapat meningkat. Hal ini terbukti sebelum dilakukan pembelajaran melalui permainan tradisional “Dakon”, kemampuan awal siswa rata-rata nilai siswa 80,4 pada siklus I, dan naik menjadi 92,9 pada siklus II. Persentasi kenaikan dari kemampuan awal sebelum dilakukan perbaikan siklus I ke siklus II mengalami kenaikan sebesar 15,1%. Ini berarti Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan (PAKEM) melalui penerapan permainan tradisional “Dakon” berhasil memuaskan.clip_image001[16]

silahkan download filenya lengkapnya disini

 

IDENTITAS PENULIS

clip_image002

Judul Artikel :Peningkatan Kemampuan Melakukan Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Melalui Permainan Tradisional Dakon Pada Siswa Kelas IV SD 2 Besito Tahun Pelajaran 2011/2012

Nama Pengarang : Sutiyono, S.Pd.SD

Nomor Identitas, NIP, NIY : 19640513 198608 1 001

Institusi Kerja : SD 2 Besito Gebog Kudus

Email : sutiyono459@yahoo.com

Alamat Blog : sutiyono459

Facebook : Suti Yono

BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit