Tampilkan postingan dengan label metodologi penelitian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label metodologi penelitian. Tampilkan semua postingan

Selasa, 19 Juni 2012

Hubungan Penelitian dengan Penelitian Tindakan

Mengingat luasnya cakupan kerja, penelitian dikelompokan dan diberi “nama yang spesifik”. Misalnya, penelitian deskriprif dan penelitian eksperimental, dan ada pula yang dinamakan penelitian tindakan (action research). Penelitian tindakan ditandai adanya penerapan suatu tindakan pada suatu proses kegiatan tertentu. Tindakan yang diterapkan tersebut, merupakan tindakan yang “baru” yang diyakini lebih baik dalam meningkatkan mutu proses maupun hasil kerja dari tindakan “lama” yang telah biasa dilakukan. penelitian tindakan

Sambil menerapkan (melakukan eksperimen) terhadap tindakan “barunya”, peneliti mengamati proses tindakan itu (yang dilakukan dengan secara teliti dengan mendiskripsikan proses kegiatan yang terjadi). Dengan demikian, ada pula yang menyatakan penelitian tindakan sebagai tindak lanjut dari penelitian eksperimen maupun penelitian deskriptif.

Ada pula yang menyatakan bahwa penelitian tindakan merupakan penelitian eksperimen dengan ciri yang khusus. Jika dalam penelitian eksperimen peneliti ingin mengetahui akibat dari suatu perlakuan (treatment, tindakan, atau “sesuatu” yang dilakukan), maka pada

penelitian tindakan, peneliti mencermati kajiannya pada proses dan akibat dari tindakan yang dibuatnya. Berdasar hasil pencermatan itulah, kemudian dilakukan tindakan lanjutan yang merupakan perbaikan dari tindakan pertama (disebut sebagai siklus), untuk dapat memperoleh informasi yang mantap tentang dampak tindakan yang dibuatnya.

BACA SELENGKAPNYA »

Kamis, 07 Juni 2012

Usulan Penelitian Tindakan Sekolah

Prinsip dalam menyusun usulan penelitian tindakan sekolah pada prinsipnya adalah untuk meningkatkan mutu proses dan hasil kepengawasan di sekolah-sekolah binaannya. Ada tiga hal penting yang harus dijawab dalam PTS, yakni : Usulan PTS

  1. Siapa yang akan ditingkatkan? Sesuai dengan tugasnya, pengawas sekolah bertanggung jawab membina guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan yang lain yang ada pada sekolah-sekolah binaannya.
  2. Apa yang akan ditingkatkan? Sebelum melakukan PTS, pengawas sekolah harus mengetahui dengan jelas, hal-hal apa yang akan ditingkatkan. Misalnya, kemampuan guru dalam menyusun RPP, kemampuan dan kemauan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas/laboratorium/lapangan, kemampuan guru dalam menerapkan berbagai macam metode pembelajaran, dan lain-lain. Atau kemampuan kepala sekolah dalam pengelolaan administrasi sekolah, dalam mengkoordinasikan pelaksanaan program bimbingan konseling, dan lain-lain.
  3. Melalui tindakan apa? Tindakan tersebut umumnya berupa penggunaan “tindakan kepengawasan” yang baru (bukan yang selama ini telah dilaksanakan) . Tindakan tersebut telah diyakini, akan mampu memberikan hasil yang lebih baik, dari apa yang telah biasa dilakukan saat ini. Misalnya melalui berbagai kegiatan pembelajaran/pelatihan/diskusi, dll, yang dapat dilakukan bagi para guru atau kepala sekolah, dalam waktu yang relatif terbatas, yang berupa lokakarya, pelatihan, diskusi kelompok kecil, forum diskusi, kerja kelompok, dan lain-lain.

Dengan demikian, JUDUL Penelitian Tindakan Sekolah paling tidak berisi informasi tentang:

  1. Apa yang akan ditingkatkan?
  2. Menggunakan tindakan apa?
  3. Siapa yang akan ditingkatkan?

Sebagai kelengkapan, umumnya dituliskan pula sub judul. Sub judul bertujuan untuk menambahkan keterangan lebih rinci tentang populasi, misalnya di mana penelitian dilakukan, kapan, di sekolah-sekolah mana, dan lain-lain.

Berikut disajikan berbagai contoh judul Penelitian Tindakan Sekolah, yang kesemuanya menuliskan tiga hal yang penting di atas.

image
BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 01 Juni 2012

contoh Penelitian tindakan sekolah

contoh tema Penelitian tindakan sekolah. Luasnya kajian di bidang pendidikan, maka masalah yang diangkat dalam penelitian untuk pengembangan profesi pengawas sekolah, hendaknya difokuskan pada permasalahan yang dihadapi langsung secara nyata oleh pengawas dalam praktek tugas kepengawasan, yaitu tugas memantau, menilai, membina sekolah dan melaksa-nakan tindak lanjut. contoh penelitian tindakan sekolah

Berikut ini adalah beberapa contoh permasalahan yang dapat dikaji melalui PTS.

  1. Bagaimana bimbingan terhadap sekolah dalam pengembangan
    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
  2. Bagaimana bimbingan terhadap sekolah dalam menyusun
    kurikulum muatan lokal yang penyusunannya melibatkan beberapa
    pihak terkait.
  3. Bagaimana pemantauan terhadap sekolah dalam melaksanakan
    program pengembangan diri melalui kegiatan konseling dan
    kegiatan ekstrakurikuler.
  4. Bagaimana membina guru dalam merancang tugas mandiri tidak
    terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu
  5. Bagaimana sekolah melalui MGMP dalam mengembangkan silabus
    secara mandiri atau cara lainnya berdasarkan standar isi, standar
    kompetensi lulusan, dan panduan penyusunan KTSP.
  6. Bagaimana bentuk binaan terhadap hasil pelaksanaan pemantauan
    proses pembelajaran yang mencakup tahap perencanaan, tahap
    pelaksanaan, dan tahap penilaian hasil pembelajaran.
  7. Bagaimana strategi supervisi proses pembelajaran melalui cara
    pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
  8. Bagaimana model bimbingan terhadap guru dalam merencanakan,
    melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan
    prinsip-prinsip pembelajaran.
  9. Bagaimana bimbingan terhadap peningkatan kemampuan
    manajerial kepala sekolah yang ditunjukkan dengan keberhasilan
    mengelola pendidik dan tenaga kependidikan dan siswa.
  10. Bagaimana bimbingan terhadap peningkatan kemampuan
    kewirausahaan kepala sekolah dalam mengelola kegiatan
    produksi/jasa sebagai sumber belajar siswa.
  11. Bagaimana teknik menilai sekolah dalam merumuskan dan
    menetapkan visi, misi dan tujuan lembaga.
  12. Bagaimana teknik membimbing, menyusun dan melaksanakan
    rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) dan rencana kerja
    tahunan.
  13. Bagaimana pendekatan yang dilakukan terhadap sekolah dalam
    melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan
    pembelajaran.
  14. Bagaimana bimbingan terhadap sekolah dalam melaksanakan
    kegiatan evaluasi diri untuk menyusun profil sekolah.
  15. Bagaimana bimbingan terhadap sekolah untuk melaksanakan
    evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.
  16. Bagaimana arahan terhadap sekolah dalam melaksanakan sistem
    informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan. 17) Bagaimana upaya mendorong sekolah untuk menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam sistem pengelolaan pembelajaran.
  17. Bagaimana strategi melakukan evaluasi terhadap pendayagunaan
    pendidik dan tenaga kependidikan pada sekolah-sekolah
    binaannya.
  18. Bagaimana pendekatan atau strategi untuk mendorong guru dan
    kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya
    dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
  19. Bagaimana membimbing sekolah dalam menyusun pedoman
    pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan Rencana
    Anggaran dan Belanja (RAB).
  20. Bagaimana membimbing sekolah dalam menentukan Kriteria
    Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran.
  21. Bagaimana upaya mendorong sekolah dalam menentukan nilai akhir
    kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
    kewarganegaraan dan kepribadian, iptek, estetika, serta jasmani,
    olahraga, dan kesehatan sesuai dengan standar nasional
    pendidikan.
BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 28 Mei 2012

Tindakan dalam Penelitian Tindakan Sekolah

Tindakan dalam Penelitian Tindakan Sekolah , PTS terdiri rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus adalah (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut:image

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah, dimulai dengan siklus yang
pertama yang terdiri dari empat kegiatan. Apabila sudah diketahui letak
keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada
siklus pertama tersebut, guru bersama peneliti (dalam kasus ini bersama dengan pengawas sekolah) menentukan rancangan untuk siklus kedua.

Siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan siklus pertama, apabila ditujukan untuk mengulangi kesuksesan, atau untuk meyakinkan atau menguatkan hasil. Namun biasanya pada siklus kedua terdapat berbagai tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu yang ditujukan untuk memperbaiki berbagai hambatan atau kesulitan yang ditemukan dalam siklus pertama.

Dengan menyusun rancangan untuk siklus kedua, maka dapat dilanjutkan dengan tahap kegiatan-kegiatan seperti yang terjadi dalam siklus pertama. Jika sudah selesai dengan siklus kedua dan belum merasa puas, dapat melanjutkan dengan siklus ketiga, yang cara dan tahapannya sama dengan siklus terdahulu.

BACA SELENGKAPNYA »

Rabu, 23 Mei 2012

Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah

Saat ini, penelitian tindakan banyak dilakukan baik oleh guru maupun pengawas. Bila dilakukan guru umum disebut sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sedangkan bila dilakukan oleh pengawas sekolah, disebut sebagai Penelitian Tindakan Sekolah atau disingkat dengan sebutan PTS.

Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah

Tujuan utama Penelitian Tindakan Sekolah adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam sekolah-sekolah yang berada dalam binaan pengawas sekolah. Kegiatan penelitian ini tidak saja bertujuan untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari penelitian tindakan sekolah

jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan.

Secara lebih rinci, tujuan Penelitian Tindakan Sekolah antara lain :

  1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan,
    manajemen dan pembelajaran, termasuk mutu guru, kepala
    sekolah, khususnya yang berkaitan dengan tugas profesional
    kepengawasan, di sekolah-sekolah yang menjadi binaannya.
  2. Meningkatkan kemampuan dan sikap profesional sebagai
    pengawas sekolah.
  3. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah
    sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan
    mutu pendidikan.

Ciri khusus dari Penelitian Tindakan Sekolah adalah adanya tindakan (acti-on) yang nyata. Tindakan itu dilakukan pada situasi alami (pada keadaan yang sebenarnya) dan ditujukan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan prak-tis dalam peningkatan mutu proses dan hasil kepengawasan.

Selain itu, karena penelitian tindakan sekolah berkenaan dengan kegiatan nyata di sekolah-sekolah, maka perlu memperhatikan etika, antara lain:

  1. Tidak boleh mengganggu proses pembelajaran dan tugas mengajar
    guru, maupun kegiatan pendidikan yang berjalan di sekolah.
  2. Jangan terlalu banyak menyita waktu (dalam pengambilan data,
    dll.).
  3. Masalah yang dikaji harus merupakan masalah yang benar-benar
    ada dan dihadapi oleh pengawas sekolah.
  4. Dilaksanakan dengan selalu memegang etika kerja (minta ijin,
    membuat laporan, dll.).
BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 21 Mei 2012

Penelitian yang Baik

Tentu saja tidak semua masalah keilmuan yang dihadapi dan telah dapat diidentifikasi, akan dijamin sebagai masalah yang layak dan sesuai untuk diteliti. Kelayakan suatu penelitian berkaitan dengan banyak faktor. penelitian yang baik

  • Kemanfaatan hasil. Sejauh mana penelitian terhadap masalah tersebut akan memberikan sumbangan kepada khasanah teori ilmu pengetahuan atau kepada pemecahan masalah-masalah praktis.
  • Kriteria pengetahuan yang dipermasalahkan yaitu: (a) mempunyai khasanah keilmuan yang dapat dipakai untuk pengajuan hipotesis, dan (b) mempunyai kemungkinan mendapatkan sejumlah fakta empirik yang diperlukan guna pengujian hipotesis.
  • Persyaratan dari segi si peneliti, yang pada prinsipnya sejauh mana
    kemampuan si peneliti untuk melakukan penelitian. Hal ini menyangkut setidak-tidaknya lima faktor, yakni: biaya; waktu; alat dan bahan; bekal kemampuan teoritis peneliti; dan penguasaan peneliti terhadap metode penelitian yang akan digunakannya.
BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 07 Mei 2012

Penelitian dan Keilmuan

Dalam kehidupan sangat sering dijumpai masalah-masalah yang memerlukan jawaban dengan kriteria kebenaran tertentu. Hanya bila masalah tersebut membutuhkan kebenaran berkriteria keilmuan, maka masalah ini disebut masalah keilmuan. Masalah seperti itulah yang semestinya memerlukan jawaban dengan kerangka berpikir tertentu, yaitu digunakannya metode keilmuan, atau memerlukan kegiatan penelitian (ilmiah) dalam mencari jawaban dan pemecahannya. penelitian

Meskipun diketahui bahwa masalah keilmuan cukup banyak terdapat di lingkungan kita, namun sering dirasakan betapa sulitnya mengidentifikasikan, memilih dan merumuskan masalah. Kesulitan pertama adalah, dari mana kita mendapatkan masalah untuk penelitian kita?

Terdapat berbagai sumber untuk “mendapatkan” masalah. Masalahmasalah keilmuan sangat banyak dijumpai melalui bacaan. Bacaan yang berupa laporan hasil penelitian, majalah ilmiah, jurnal, umumnya sarat dengan informasi yang mengungkapkan pula berbagai masalah keilmuan yang menarik.

Seminar, diskusi dan pertemuan ilmiah juga merupakan ladang masalah penelitian yang subur. Melalui kegiatan tersebut, acapkali terlontar berbagai masalah penelitian yang sudah jadi yang selanjutnya dapat dikembangkan sebagai masalah penelitian. Masalah penelitian dapat tergali melalui hasil pengamatan. Dari pengamatan akan timbul berbagai pertanyaan-pertanyaan yang melalui penelitian dapat dicari jawabannya.

BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 04 Mei 2012

Kerangka Isi Usulan Penelitian Tindakan Sekolah

Kerja penelitian dimulai dengan membuat rencana. Rencana itu umum disebut sebagai usulan penelitian. Usulan penelitian merupakan langkah pertama dari kerja penelitian. Sedangkan Karya Tulis Ilmiah  kerangka usulan PTS (KTI), yang merupakan laporan hasil penelitian, merupakan langkah terakhir.

Pada umumnya usulan penelitian terdiri dari :

  • Judul Penelitian
  • Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang
    Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan
    Masalah, Cara Pemecahan Masalah, Tujuan, dan Kemanfaatan
    Hasil Penelitian (terutama potensi untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas isi, proses, masukan, atau hasil pembelajaran dan/atau pendidikan).
  • Bab Kajian/Tinjauan Pustaka yang menguraikan kajian teori dan
    pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari usulan
    rancangan penelitian tindakan
  • Bab Metode Penelitian yang menjelaskan tentang Rencana dan
    Prosedur Penelitian.
BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 27 April 2012

Arti Penelitian

Penelitian (riset, research) merupakan penyelidikan suatu masalah secara sistematis, kritis, ilmiah, dan lebih formal. Penelitian bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran suatu pengetahuan yang memiliki kemampuan deskripsi dan/atau prediksi. image

Kerja penelitian umumnya terdiri dari beberapa langkah utama, yaitu :

  • melakukan kajian terhadap permasalahan,
  • melakukan kajian teoritik dari permasalahan untuk kemudian secara
    deduksi dirumuskan menjadi hipotesis dari masalah yang dihadapi,
  • mengumpukan data empirik guna pengujian hipotesis,
  • mengadakan uji hipotesis, dan
  • menarik kesimpulan.

Apapun jenis penelitiannya, kegiatan penelitian memiliki tahapan kerja sebagai berikut: (a) mendapatkan dan merumuskan masalah, (b) mengKaji teori untuk merumuskan hipotesis atau menetapkan kriteria variabel dalam pengembangan/perancangan/pendeskripsian, (c)mengumpulkan fakta empirik, baik dengan menggunakan berbagai instrumen, melakukan perlakuan, atau dengan membuat produk tertentu, (d) menganalisis temuan fakta atau produk dengan kriteria teoritik untuk pengambilan kesimpulan, dan (e) menyimpulkan hasil dan mempublikasi hasil penelitiannya.

Kegiatan penelitian timbul karena adanya sifat manusia yang selalu ingin tahu. Rasa ingin tahu tersebut membawa permasalahan. Penelitian dilakukan untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan yang membutuhkan jawaban ilmiah. Permasalahan penelitian dapat berupa pencarian teori, pengujian teori ataupun untuk menghasilkan suatu produk guna pemecahan masalah praktis yang berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.

BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit