a. Peluluhan Bunyi
Jika kata dasar berbunyi awal /kl, /pi, /t/, /s/, ditambah imbuhan meng-, meng-...kan, atau meng-l, bunyi awal itu harus luluh menjadi (ng), /ml/, /n/, dan /ny/. Kaidah itu berlaku juga bag! kata-kata yang berasal dari bahasa asing yang sekarang sudah menjadi warga kosakata bahasa
Bentuk Baku | Bentuk Tidak Baku |
Mengikis Mengultuskan Mengambinghitamkan Mengalkulasikan Memesona Memarkir Menafsirkan Menahapkan Menerjemahkan Menyukseskan Menyuplai Menargetkan Menakdirkan | Mengkikis Mengkultuskan Mengkambinghitamkan Mengkalkuiasikan Mempesona Memparkir Mentafsirkan Mentahapkan Menterjemahkan Mensukseskan Mensuplai Mentargetkan Mentakdirkan |
Demikian juga, bunyi /k/, /p/, /t/, /s/, harus luluh jika diberi imbuhan peng- atau peng..-an (pe-N atau pe N-....an).
Bentuk Baku | Bentuk Tidak |
Pengikisan Pemarkiran Penargetan Penerjemahan Penahanan Penyuplai penyuksesan | Pengikikisan Pemparkiran Pentargetan Penterjemahan Pentahapan Pensuplai Pensuksesan |
Kaidah di atas tidak berlaku bagi kata-kata serapan yang bunyi awal katanya berupa gugus konsonan.
Transkripsi menjadi mentranskripsikan atau pentranskripsian, klasifikasi menjadi mengklasifikasikan atau pengklasifikasian.
b. Penulisan Gabungan Kata
Di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan terdapat kaidah yang menyatakan bahwa gabungan kata, termasuk yang lazim disebut kata majemuk, unsure-unsurnya dituliskan terpisah. Gabungan kata yang harus dituliskan terpisah, antara lain, sebagai berikut.
duta besar tata bahasa
sebar luas loka karya
tanda tangan empat puluh
ibu kota dua puluh lima
rumah sakit umum lipat ganda
hancur lebur juru tulis
tanggung jawab anak emas
tepuk tangan kerja sama
kambing hitam beri tahu
Selain gabungan kata di atas yang harus dituliskan terpisah, terdapat juga gabungan kata yang harus dituliskan serangkai, yaitu gabungan kata yang sudah dianggap sebagai kata yang padu, sebagai berikut.
Bagaimana bumi putra padahal halalbihalal saputangan segitiga antarkota antarwarga asusila dasawarsa kontrarevolusi ekstrakurikuler Pancasila mahakuasa mahasiswa pascapanen pascaperang purnawirawan purnasarjana semiprofessional nonmigas | apabila dari pada matahari barangkali manakala sekaligus bilamana amoral dwiwarna caturtunggal poligami monoteisme saptakrida subbagian subpanitia subseksi swadaya swasembada peribahasa perilaku tunarungu tunanetra |
Dan kami sangat berterimakasih, kepada anda yang telah meninggalkan komentarnya dibawah ini.
0 komentar:
Posting Komentar