Tampilkan postingan dengan label media. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label media. Tampilkan semua postingan

Rabu, 25 April 2012

KEunggulan swishmax

Swishmax adalah software animasi flash yang dapat digunakan untuk keperluan pembuatan presentasi, animasi, website serta bisa dijadikan tambahan untuk pembuatan video editing. Dibanding dengan software animasi lainnya, swishmax sangat mudah digunakan terutama buat pemula karena koleksi script dan effectnya yang mudah dicerna dan di modifikasi, dan jika ingin menghasilkan hasil Flash secara Image Oriented di swishmax itu tergantung dari pengeditan gambar sebelumnya yang akan ditampilkan di animasi tersebut, editing gambar bisa dilakukan di Adobe Photoshop dan sejenisnya tergantung selera. swishmax

Swishmax merupakan software keluaran FlashTM. Software ini merupakan program untuk mendesain grafis animasi yang sangat populer dan banyak digunakan desainer grafis. Kelebihan Swishmax terletak pada kemampuannya menghasilkan animasi gerak dan suara dengan cara yang lebih mudah dibandingkan dengan software animasi yang lain. Awal perkembangan Swishmax banyak digunakan untuk animasi pada website, namun saat ini mulai banyak digunakan untuk media pembelajaran karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki.

Swishmax mampu mengimport dan mengendalikan banyak format seperti:

  • - Bitmap: jpg, .jif, .jpeg, .gifs, .png, .bmp, dan .dib format
  • - Vector: wmf dan .emf format, file swf
  • - Audio: wav, mp3swishmax

Berikut ini contoh tampilan swishmax

download swishmax

 

1. Spesifikasi Teknik Swishmax

Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum menginstall Swishmax pada PC. Untuk kategori sistem operasi Windows:

  • Windows 95/98/ME/NT4/2000/XP 
  • Pentium P2 
  • 64Mb of RAM, disarankan 128 Mb
  • Monitor SVGA dengan resolusi 1024 X 768
  • Sound card (disarankan)

2. Keunggulan Swishmax

Menurut Dodi (http://belajardisain.wordpress.com/), Swishmax ini memiliki keunggulan sebagai berikut sebagai berikut:

  1. Swishmax relatif  lebih mudah digunakan dibandingkan dengan Macromedia Flash dan dengan hasil relative sama
  2. Swishmax sudah dilengkapi dengan berbagai amimasi yang menarik dan mudah dalam penggunaanya.
  3. Swishmax juga mampu menangani link antar objek maupun dokumen.
  4. Swishmax memungkinkan melakukan Import file aminasi seperti animasi flash.
  5. Dapat dipadukan dengan beberapa aplikasi program lain seperti Photoshop, Corel Draw.

Sedangkan menurut Ikhsan, (http://teknologipendidikan.wordpress.com/ ) menyatakan, kelebihan dan kekurangan Swishmax antara lain:
Kelebihan:

  • Dapat menstimulasi efek gerak.
  • Dapat diberi suara dan warna.
  • Tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajian.
  • Tidak memerlukan ruang gelap dalam penyajian.

Kekurangan:

  • Memerlukan peralatan khusus dalam penyajian.
  • Memerlukan tenaga listrik.
  • Memerlukan keterampilan khusus dan kerja tim dalam pembuatan.

Swishmax dapat dijadikan alat gabungan konsep pembelajaran dengan teknologi audiovisual yang mampu menghasilkan fitur-fitur baru yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Pembelajaran berbasis multimedia dapat menyajikan materi pelajaran yang lebih menarik, tidak monoton, dan memudahkan penyampaian. Siswa dapat mempelajari materi pelajaran tertentu secara mandiri dengan komputer yang dilengkapi program multimedia. Di pasaran banyak beredar software-software edutainment yang memadukan pendidikan dengan hiburan

BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 23 April 2012

Pemanfaatan media pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan penyampaian informasi dari sumber informasi melalui media tertentu kepada penerima informasi. Tidak dipungkiri bahwa dalam proses pembelajaran ditemukan berbagai kegagalan. Salah satu faktor kegagalan dalam pembelajaran adalah adanya berbagai jenis hambatan dalam proses komunikasi antara peserta didik dan pendidik. Berbagai hambatan ini dapat berupa hambatan fisiologis, psikologis, kultural dan lingkungan. Hambatan fisiologis, berkaitan dengan keadaan fisik dari peserta didik. Hambatan psikologis berkaitan dengan mental, daya pikir, dan juga karakteristik peserta didik dalam belajar. Kultural berkaitan dengan norma yang berlaku di daerah lembaga pendidikan tersebut. media pembelajaran

Dalam proses pembelajaran pendidik yang sedang mengajar berfungsi sebagai sumber pesan, sedangkan peserta didik menjadi penerima pesan. Dalam hal ini materi pelajaran merupakan pesan yang disampaikan. Dalam proses penyampaian pesan, pendidik harus berupaya agar pesan yang akan disampaikan dapat dipahami dengan mudah oleh peserta didik. Materi pelajaran serta kompetensi-kompetensi yang terdapat dalam kurikulum diubah sedemikian rupa sehingga mudah diserap oleh peserta didik secara baik. Dalam upaya untuk merubah dan membuat materi pelajaran tersebut dapat dimengerti oleh peserta didik, pendidik memerlukan sebuah media bantu yang dalam dunia pendidikan disebut media pembelajaran.

Dalam pembelajaran,media berfungsi sebagai sebuah perantara yang dapat digunakan untuk membantu pendidik dalam menjelaskan serta menyampaikan pesan (dalam hal ini materi pelajaran), bila media yang digunakan sebagai alat bantu tersebut dirancang dan digunakan dengan baik. Semakin baik media tersebut dirancang serta digunakan, semakin baik pula media tersebut dalam menjalankan fungsinya sebagai penyalur pesan.

BACA SELENGKAPNYA »

Selasa, 13 Desember 2011

Proses Pembelajaran yang lebih Bermakna

Para ahli pendidikan berpendapat bahwa proses pembelajaran di sekolah sampai saat ini cenderung berpusat kepada guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi-materi dan siswa diberi tanggung jawab untuk menghafal semua pengetahuan. Memang pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat dalam jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan masalah dalam kehidupan jangka panjang.

Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang mereka pelajari bukan mengetahuinya, oleh karena itu para pendidik telah berjuang dengan segala cara dengan mencoba untuk membuat apa yang dipelajari siswa disekolah agar dapat dipergunakan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Salah satu prinsip paling penting dari psikologi pendidikan adalah guru tidak boleh semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun pengetahuan di dalam benaknya sendiri. Guru dapat membantu proses ini dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat relevan bagi siswa, dengan memberikan ide-ide, dan dengan mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan sendiri ide-ide, dan mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan strategi-strategi mereka sendiri dalam belajar. Guru dapat memberikan kepada siswa tangga yang dapat membantu mereka mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi, tetapi harus di upayakan sendiri siswa yang memanjat tangga itu.

Tingkat pemahaman siswa menurut model Gagne (1985) dapat dikelompokan menjadi delapan tipe belajar, yaitu: (1) belajar isyarat, (2) stimulus-respon, (3) rangkaian gerak, (4) rangkaian verbal, (5) membedakan, (6) pembentukan konsep, (7) pembentukan aturan dan (8) pemecahan masalah (problem solving).

Di lihat dari urutan belajar, belajar pemecahan masalah adalah tipe belajar paling tinggi karena lebih kompleks, Dalam tipe belajar pemecahan masalah, siswa berusaha menyeleksi dan menggunakan aturan-aturan yang telah dipelajari terdahulu untuk membuat formulasi pemecahan masalah. Lebih jauh Gagne (1985) mengemukakan bahwa kata-kata seperti penemuan (discovery) dan kreatifitas (creativity) kadang-kadang diasosiasikan sebagaii pemecahan masalah.

Pendekatan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning /CTL), Pembelajaran Pembelajaran Terpadu , Pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan metode pembelajaran berbuat seperti: kerja kelompok, eksperimen, pengamatan, penelitian sederhana, pemecahan masalah, dan pembelajaran praktik dengan dikombinasikan dengan metode ekspositori seperti ceramah, tanya jawab dan demonstrasi adalah pendekatan pembelajaran yang karakteristiknya memenuhi harapan itu. Pendekatan atau model-model pembelajaran tersebut menjadi tumpuan harapan para ahli pendidikan dan pengajaran dalam upaya menghidupkan kelas secara optimal. Kelas yang hidup diharapkan dapat mengimbangi perubahan yang terjadi di luar sekolah yang demikian cepat.

Setiap pendekatan memiliki ciri-ciri dasar atau karakteristik sendiri. Karakteristik ini berhubungan dengan apa yang menjadi fokus dan mendapat tekanan dalam pembelajaran. Ada pendekatan pembelajaran yang berfokus pada siswa yang meliputi perkembangan, kemampuan berpikir, aktivitas, pengalaman siswa. Pendekatan pembelajaran berfokus pada guru yang meliputi fungsi, peran, dan aktivitas guru. Pendekatan pembelajaran berfokus pada masalah meliputi masalah personal, sosial, lingkungan, atau pendekatan pembelajaran yang berfokus pada teknologi, sistem instruksional, sistem informasi, media, sumber belajar, dll.

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran tergantung pada pendekatannya. Hal ini sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan bahwa dalam kegiatan inti pembelajaran merupakan proses untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) yang harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, krativitas, dan kemadirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.


DAFTAR PUSTAKA
Gagne, Roberth, M. (1985). T he ConditioTns of Learning and Teory of Intruction. Fourth edition of New York CBS College Publishing
Depdiknas. Direktorat Pembinaan SMA. 2009. Pengembangan Pembelajaran Yang Efektif. Bahan Bimbingan Teknis KTSP. Jakarta.
Uno, B. Hamzah. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Yamin, Martinis. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press. 

BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit