Tampilkan postingan dengan label Kepribadian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kepribadian. Tampilkan semua postingan

Senin, 15 September 2014

Teori Skinner dan Kepribadian

Menurut Skinner penyelidikan mengenai kepribadiah hanya sah jika memenuhi beberapa kriteria ilmiah. Ia tidak akan menerima gagasan bahwa kepribadian yang membibing atau mengarahkan perilaku. Dalam hal ini Skinner membedakan perilaku menjadi dua yaitu perilaku yang alami dan perikau operan, perilaku alami menurutnya adalah perilau yang ditimbulkan oleh stimulus yang jelas sedangkan perilaku operan adalah perilaku yang ditimbulkan stimulus yang tidak jelas atau tidak diketahui tetapi semata – mata dihasilkan oleh organisme itu sendiri. clip_image002

Bagi Skinner, faktor motifasional dalam tingkah laku bukan elemen dari struktural dalam situasi yang sama. Tingkah laku seseorang bisa berbeda – beda kekuatan dan keseringan munculnya. Hakikat dari teori Skinner adalah teori belajar bagaiman individu memiliki tingkah laku baru menjadi lebih terampil menjadi lebih tahu. Skinner meyakinkan bahwa kepribadian dapat dipahami dengan mempertimbangkan tingkah laku dalam hubungannya yang terus – menerus dengan lingkungannya sedangkan cara untuk mengontrol perilaku adalah dengan melakukan penguatan terhadap suatu strategi kegiatan yang membuat tingkah laku itu terjadi atau sebaliknya tidak terjadi pada masa yang akan datang.

Dalam proses belajar mengajar manusia tidak bisa terlepas dari stimulus dan respon yang dialami sebagai suatu tanggapan atas suatu rangsangan yang masuk. Para ilmuwan terdahulu banyak menggunakan hewan sebagai bahan percobaan terhadap teori-teori yang telah ditemukan, yang mana teori tersebut bila sudah teruji dengan baik maka dapat diaplikasikan terhadap manusia, diantaranya yaitu teori Burrhus Frederic Skinner, Edwin R Gutric, dan Clark Hull.

BACA SELENGKAPNYA »

Minggu, 29 Juli 2012

Kompetensi Guru Kelas/Mata Pelajaran

KOMPETENSI guru menurut UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas profesinya.

Kompetesi guru
Standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.
Standar kompetensi guru mencakup kompetensi inti guru yang dikembangkan menjadi kompetensi guru PAUD/TK/RA, guru kelas SD/MI, dan guru mata pelajaran pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK* sebagai berikut.

Kompetensi

Cara menilai

Kompetensi Pedagogik

1. Menguasai karakteristik peserta didik.

Pengamatan & Pemantauan

2. Menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

Pengamatan

3. Pengembangan kurikulum.

Pengamatan

4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik.

Pengamatan

5. Pengembangan potensi peserta didik.

Pengamatan & Pemantauan

6. Komunikasi dengan peserta didik.

Pengamatan

7. Penilaian dan evaluasi.

Pengamatan

Kompetensi Kepribadian

8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional.

Pengamatan & Pemantauan

9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan.

Pengamatan & Pemantauan

10. Etos Kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru.

Pengamatan & Pemantauan

Kompetensi Sosial

11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif.

Pengamatan & Pemantauan

12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat.

Pemantauan

Kompetensi Profesional

13. Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

Pengamatan

14. Mengembangkan Keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif.

Pemantauan

Baja juga tips untuk sukses Uji Kompetensi Guru UKG Online disini

BACA SELENGKAPNYA »

Selasa, 24 April 2012

Kompetensi Kepribadian Guru

Pelaksanaan tugas sebagai guru harus didukung oleh suatu perasaan bangga akan tugas yang dipercayakan kepadanya untuk mempersiapkan ge­nerasi kualitas masa depan bangsa. Walaupun berat tantangan dan rintangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugasnya harus tetap tegar dalam melaksa­kan tugas sebagai seorang guru.

Pendidikan adalah proses yang direncanakan agar semua berkembang melalui proses pembelajaran. Guru sebagai pendidik harus dapat mempenga­ruhi ke arah proses itu sesuai dengan tata nilai yang dianggap baik dan berla­ku dalam masyarakat. Kompetensi Kepribadian guru

Tata nilai termasuk norma, moral, estetika, dan ilmu pengetahuan, mem­pengaruhi perilaku etik siswa sebagai pribadi dan sebagai anggota masyara­kat. Penerapan disiplin yang baik dalam proses pendidikan akan menghasil­kan sikap mental, watak dan kepribadian siswa yang kuat. Guru dituntut ha­rus mampu membelajarkan siswanya tentang disiplin diri, belajar membaca, mencintai buku, menghargai waktu, belajar bagaimana cara belajar, mema­tuhi aturan/tata tertib, dan belajar bagaimana harus berbuat. Semuanya itu akan berhasil apabila guru juga disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

Guru harus mempunyai kemampuan yang berkaitan dengan kemantap­an dan integritas kepribadian seorang guru. Aspek-aspek Kompetensi Kepribadian ada­lah:

  1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
  2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
  3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
  4. Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
  5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit