Tampilkan postingan dengan label nasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label nasional. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Agustus 2013

Download Formulir NISN Nomor Induk Siswa Nasional

Download Formulir NISN Nomor Induk Siswa Nasional

Formulir A.1 - Pengajuan NISN Nomor Induk Siswa Nasional Baru
clip_image001[4]

Download :
XLS PDF

 

Pedoman Pengisian Formulir A 1 ( Pengajuan NISN baru )

I.Umum:

1. Pilih Jenjang diisi dengan jenjang sekolah anak tersebut

2. Nama Kab/Kota diisi dengan nama kabupaten/kota sekolah berada

3. Nama Provinsi diisi dengan nama provinsi sekolah berada

4. Tanggal Pengajuan diisi dengan Tanggal, Bulan dan Tahun pengajuan

5. NPSN diisi dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional dimana siswa tersebut terdaftar/aktif disekolah yang sekarang, lengkapi kolom NPSN sampai ke siswa urutan terakhir.

6. Nama Sekolah diisi dimana siswa tersebut terdaftar/aktif disekolah yang sekarang

7. Nama siswa diisi sesuai dengan nama yang tercantum dalam akta kelahiran atau ijazah

8. Tempat lahir diisi sesuai yang tertera pada akta kelahiran

9. Tanggal lahir diisi sesuai yang tertera pada akta kelahiran

10. Jenis Kelamin diisi dengan angka :

1. Laki-laki

2. Perempuan

11. Agama diisi dengan angka :

1 = Islam

2 = Kristen

3 = Katholik

4 = Hindu

5 = Budha

6 = Konghu-chu

7 = lain-lain / Kepercayaan

12. Alamat diisi dengan alamat tempat tinggal siswa sekarang

13. Tingkat diisi dengan kelas/rombongan belajar siswa di sekolah

14. Nama ibu kandung diisi sesuai dengan akta kelahiran (tanpa gelar/jabatan)

II. Khusus:

  1. Form A1 yang sudah diisi, ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan distempel
  2. File yang dikirim lewat email :

3. MS Excell 97-2003 Workbook (xls)

4. File PDF ( hasil scan dari file excel yang sudah di print dan ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan distempel)

5. Tidak berformat Rar/Zip

  1. Nama file disimpan atau Save as dengan nama : Nomor NPSN-Namasekolah

7. Contoh : 12345678-SDN Gotong Royong

  1. Penulisan nama siswa tidak menggunakan tanda baca ( ’, - , ) dan tidak boleh disingkat
  2. Penulisan Tanggal lahir menggunakan format YYYY-MM-DD

10. Contoh : 1991-03-16

  1. Penulisan Agama dan Jenis Kelamin menggunakan angka
  2. Penulisan Tingkat/Kelas menggunakan angka bukan romawi ( Misal 1,2, ..., 12)
  3. Dinas kab/kota yang mengkoordinir pengajuan NISN melampirkan surat keterangan pengajuan NISN yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan setempat dan distempel (hasil scan dalam bentuk file pdf)
 

Formulir A.2 - Pengajuan Edit Status NISN Nomor Induk Siswa Nasional 
clip_image002[4]

 
 

Download :
DOC PDF

 
 

Formulir A.3 - Pengajuan Edit Siswa NISN Nomor Induk Siswa Nasional 
clip_image003[4]

Download :
DOC PDF

 
 

Formulir A.4 - Edit NISN yang Ganda NISN Nomor Induk Siswa Nasional 
clip_image005[4]

Download :
DOC PDF

BACA SELENGKAPNYA »

Rabu, 31 Juli 2013

Pengajuan NISN Nomor Induk Siswa Nasional

NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) merupakan layanan sistem pengelolaan nomor induk siswa secara nasional yang dikelola oleh Pusat Data dan Statistik  Kemdiknas yang merupakan bagian dari program Dapodik (Data Pokok Pendidikan) Kementerian Pendidikan Nasional. Layanan NISN menerapkan sistem komputerisasi yang terpusat dan online untuk pengelolaan nomor induk siswa skala nasional sesuai Standar Pengkodean yang telah ditentukan. Setiap siswa yang terdaftar pada Layanan NISN akan diberi kode pengenal identitas siswa yang bersifat unik, standar dan berlaku sepanjang masa yang membedakan satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah se-Indonesia. Mekanisme penentuan dan pemberian kode pengenal identitas siswa tersebut prosesnya dilakukan secara otomatis oleh mesin komputer pada Pusat Layanan NISN. Penentuan dan pemberian kode pengenal identitas siswa tersebut berdasarkan pengajuan atau masukan (entry) sumber data siswa yang telah divalidasi/diverifikasi oleh setiap sekolah dan atau Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten secara online.. Hasil dari proses pemberian kode identifikasi oleh Pusat Sistem NISN tersebut ditampilkan secara terbuka dalam batasan tertentu melalui situs NISN (http://nisn.data.kemdiknas.go.id./).

Tujuan dan Manfaat

  • Mengidentifikasi setiap individu siswa (peserta didik) di seluruh sekolah se-Indonesia secara standar, konsisten dan berkesinambungan.
  • Sebagai pusat layanan sistem pengelolaan nomor induk siswa secara online bagi Unit-unit Kerja di Kemdiknas, Dinas Pendidikan Daerah hingga Sekolah yang bersifat standar, terpadu dan akuntabel berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi terkini.
  • Sebagai sistem pendukung program Dapodik dalam pengembangan dan penerapan program-program perencanaan pendidikan, statistik pendidikan dan program pendidikan lainnya baik di tingkat pusat, propinsi, kota, kabupaten hingga sekolah, seperti: BOS (Bantuan Operasional Sekolah), Ujian Nasional, Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan, Sistem Informasi Manajemen Sekolah hingga Beasiswa. image

Pengajuan NISN dari sekolah maupun Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang dikirimkan melalui email akan mendapatkan balasan sebagai informasi apakah data yang diterima oleh PDSP sudah sesuai dengan format isian yang disyaratkan. Sedangkan untuk persiapan menghadapi Ujian Nasional (UN), pengajuan NISN untuk siswa kelas 6, 9 dan 12 mendapat prioritas dan diselesaikan maksimum dalam waktu satu minggu.

PDSP hanya mengaktifkan alamat email satu pintu yaitu pdsp@kemdiknas.go.id. Sejak bulan Januari 2013 pengajuan NISN yang melalui email tersebut menggunakan formulir A1 yang dapat diunduh melalui web http://nisn.data.kemdikbud.go.id. Informasi tentang pengajuan NISN yang sudah diproses dapat diperoleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan sekolah melalui laman http://refsp.data.kemdikbud.go.id pada menu Data Peserta Didik, data pengajuan yang dapat dicari berdasarkan wilayah dan satuan pendidikan. Untuk informasi individu siswa, dapat diperoleh dengan melakukan pencarian melalui alamat http://nisn.data.kemdiknas.go.id berdasarkan NISN atau berdasarkan nama dan tempat tinggal lahir siswa.

Berdasarkan Surat Edaran dari PDSP tanggal 29 Mei 2013, Nomor 9889/P3/LL/2013 Perihal Pengelolaan NISN, untuk mendukung sistem pendataan yang terintegrasi, mekanisme penomoran NISN tidak lagi langsung melalui PDSP, tetapi melalui mekanisme Pendataan Individu Peserta Didik dengan menggunakan aplikasi Info Pendataan Dikdas (Dapodik) melalui operator sekolah. Untuk informasi terkait NISN, masyarakat dapat menghubungi help desk NISN melalui dua jalur telepon, yaitu 021-57905777 dan 021-57904804.

BACA SELENGKAPNYA »

Minggu, 20 Mei 2012

Hari Kebangkitan Nasional ke 104 tahun 2012

clip_image001

Logo Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke 104 tahun 2012

 

clip_image002

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI SELAKU KETUA UMUM PERINGATAN HARKITNAS TAHUN 2012

Assalamu’alaikum Warakhmatullahi Wabarokhatuh.

Selamat Pagi, dan Salam Sejahtera bagi kita semua.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.

Pertama-tama, sebagai insan yang beriman, saya mengajak kita semua untuk bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas perkenan dan ridhoNya pula, pada pagi hari ini seluruh bangsa Indonesia, insya Allah tetap diberikan kesehatan dan limpahan karunia untuk secara bersama menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke 104 tahun 2012.

Saudara-saudara peserta upacara yang saya cintai.

1. Jika dihitung dari titik awal kebangkitan nasional tahun 1908, maka pada tahun 2012 ini, kita sudah lebih seratus tahun berproses dalam kesadaran maupun kehidupan kita untuk menjadi bangsa yang berdaulat, menjadi bangsa yang memiliki identitas dan jatidiri dalam mengarungi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wajah dan corak ke-Indonesian-kita pun tentunya telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perjalanan waktu. Demikian halnya, nilai-nilai kebangsaan selama 104 tahun tersebut tentunya telah mengalami pasang surutnya, seiring dengan perubahan jaman dan tuntutan masyarakat itu sendiri.

Perubahan dan tuntutan ini mau tidak mau, suka atau tidak suka, pasti akan berada dan menyatu dalam proses perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Kita telah sama-sama mengalami dan merasakan betapa perjalanan bangsa Indonesia yang telah berkali-kali mendapatkan gangguan, tantangan, hambatan dan bahkan ancaman, baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Oleh karena itulah, dalam rangka tetap menjaga konsistensi dan kesinambungan nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, tentunya sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, kita tidak boleh lengah dan lupa akan makna hakiki nilai-nilai kebangsaan tersebut, secara khusus hal ini sangat penting dalam menyikapi dan menghadapi era perubahan dan kemajuan yang terjadi dewasa ini, dan yang akan terus menerus terjadi di masa-masa mendatang.

2. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.

Kalau kita sejenak menengok kebelakang terhadap proses terwujudnya kebangkitan nasional, perjuangan para pemuda pada masa itu telah dihadapkan pada berbagai situasi yang sangat kompleks. Suatu situasi dimana antara ketidakadilan, pengingkaran hak-hak asasi manusia, diskriminasi, ketidaksamaan (inequality), jurang perbedaan antara privileged dan underprivileged, serta kontradiksi perikehidupan dan konflik di masyarakat terus saja terjadi. Inilah yang mendorong motivasi dan tekad para pemuda untuk berjuang membangun bangsa yang berdaulat, melepaskan diri dari ketidak adilan dan tindasan semena-mena, serta cita-cita luhur kemerdekaan bangsa.

Menyikapi situasi yang demikian itu, maka lahirlah Budi Utomo yang dalam proses perjalanannya mampu memicu munculnya organisasi-organisasi pergerakan kaum muda, baik yang bersifat kedaerahan, politik, serikat pekerja, keagamaan, kewanitaan, dan kepemudaan. Organisasi-organisasi yang berdiri atas dasar kedaerahan, kita mengenal, misalnya : perkumpulan orang-orang Ambon, Ambonsch Studiefonds (1909), perkumpulan golongan Minahasa melalui Rukun Minahasa (1912), Persatuan Minahasa (1927), Paguyuban Pasundan (1913), Sarikat Sumatera (1918). Kemudian, lahir organisasi politik seperti Sarekat Islam (1911) dan De Indische Partij (1912); muncul pula

pergerakan serikat pekerja seperti Vereniging van Spoor en Tramwegpersoneel (1908) dan Perserikatan Pegawai Pegadaian Bumiputera (1916); pergerakan keagamaan seperti Muhammadiyah (1912), Persatuan Islam (1923) dan Nahdlatul Ulama (1926); pergerakan wanita seperti Putri Mardika (1912) dan Kautamaan Istri (1913), serta pergerakan pemuda seperti Jong Java dengan munculnya Tri Koro Darmo (1915), Jong Sumateranen Bond (1917), Jong Minahasa (1918), dan munculnya organisasi kepanduan Javaansche Padvinders Organisatie pada tahun 1916.

3. Munculnya berbagai organisasi itu, mewarnai bangkitnya nilai-nilai nasionalisme dan berlanjut pada tahun 1928 dengan bersatunya berbagai kelompok organisasi --khususnya organisasi kepemudaan---mewujudkan suatu gerakan nasionalis sejati melalui sumpah pemuda; satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Angkatan 1908 dan 1928 adalah contoh gerakan heroik, bagaimana segolongan cendikiawan muda dapat mendinamiskan kehidupan politik dan diterima oleh kaum dewasa. Isu-isu yang diusungnya seperti kolonialisme dan imperialisme telah membangkitkan semangat nasionalisme mereka. Generasi itu memang istimewa; berani menentang kolonialisme, dan menyodorkan suatu gagasan yang cerdas dan brilian, yang pada gilirannya memberi kanal menuju cita-cita Indonesia Merdeka.

4. Gerakan 1908 dan 1928 yang dipelopori oleh kaum terpelajar yang bercita-cita Indonesia merdeka, menjadi pemicu dan pemacu dalam membangun nasionalisme melalui pikiran dan cita-cita yang digerakkan dalam organisasi pemuda. Kristalisasi pemikiran-pemikiran cerdas kaum muda tersebut, membangkitkan semangat dan energi besar bagi kaum muda, untuk terus berjuang bagi terbangunnya fondasi nasionalisme melalui tetesan darah melawan kaum penjajah dalam revolusi kemerdekaan. Revolusi membangun nasionalisme tanpa pandang bulu, revolusi telah menjadi motor penggerak mobilitas sosial yang dahsyat bagi seluruh komponen bangsa. Revolusi perjuangan 1945 – 1949 demi

sebuah kemerdekaan dan kedaulatan bagi bangsa yang selama 300 tahun lebih terkungkung dalam cengkeraman tangan-tangan kotor imperalisme penjajahan. Nilai-nilai perjuangan yang telah dirintis oleh generasi 1908- 1928 – 1945, menjadi titisan semangat bagi generasi selanjutnya untuk terus bergerak maju, menggapai perwujudan cita-cita kebangsaan seiring perubahan dan perkembangan jamannya.

5. Nasionalisme sesungguhnya merupakan tahap penting dalam sejarah peradaban. Fenomena nasionalisme itu terjadi didorong oleh faktor sejarah yang secara ideologis merupakan kristalisasi kesadaran berbangsa dan bernegara. Pada awalnya, nasionalisme tumbuh dan berkembang ketika ada peluang pembuka jalan bagi pembentukan sebuah negara dan bangsa. Nasionalisme inilah yang sesungguhnya secara langsung dan efektif mentransformasikan komunitas tradisional menjadi sebuah komunitas moderen berbentuk negara-bangsa. Kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan (nation state).

6. Dalam perjalanan sejarah nasional Indonesia, menunjukkan bahwa nasionalisme pada zaman penjajahan pada hakikatnya baru pada taraf ingin mempunyai negara yang bebas merdeka; nasionalismenya meliputi perjuangan untuk melepaskan kesatuan bangsa yang masih terikat oleh kesatuan wilayah di bawah kolonial Belanda. Setelah merdeka, nasionalisme adalah manifestasi kesadaran bernegara yang tumbuh di negara merdeka diawali dengan revolusi melalui perjuangan bersenjata, dan pembinaan wawasan nusantara. Sesungguhnya, justru di negara merdeka itulah seyogianya nasionalisme dapat berkembang secara leluasa menurut kemampuan dan kemauan para warganegara sendiri tanpa mengalami tekanan dari pihak lain. Sampai berapa jauh nasionalisme bebas itu berkembang, bergantung pada bagaimana penerapan cara berpikir nasional dan bersikap terhadap kesadaran bernegara para warganya.

7. Menapaki perjalanan sejarah kebangkitan nasional Indonesia, maka cara berfikir nasionalis dalam membangun Indonesia baru di masa

depan adalah bagaimana mengutamakan kepentingan kehidupan nasional. Dalam hal ini, seyogianya cara berpikir nasionalis adalah antitesis dari cara berpikir individual atau perorangan, antitesis dari cara berpikir kedaerahan, antitesis dari cara berpikir kepartaian atau golongan, dan mutlak antitesis dari cara berpikir kolonial. Karena itu, dalam memaknai kebangkitan nasional dan wacana Indonesia ke depan yang lebih baik, mandiri, sejahtera dan lebih bermartabat, diperlukan adanya korelasi antara kesadaran sejarah, fakta sosial, dan semangat nasionalisme ke-Indonesia-an kita ke depan. Nasionalisme ke-Indonesia-an yang memiliki bangunan karakter kesejatian Indonesia.

8. Peringatan Harkitnas yang ke 104 tahun 2012 ini menjadi penting, apabila nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai persatuan dan kesatuan, nilai-nilai kejujuran, dan nilai-nilai kebersamaan yang menjadi ciri ke-Indonesia-an kita, yang telah dipelopori oleh para pendahulu kita melalui gerakan “Boedi Oetomo” tersebut, dapat dijadikan suatu enerji bagi langkah-langkah kita kedepan. Juga sekaligus menjadi renungan dan evaluasi, sejauhmana semangat nasionalisme tersebut terimplementasi dalam setiap potensi, profesi, tugas dan tanggung jawab perilaku masing-masing individu warganegara Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sejalan dengan semangat dan jiwa kebangkitan nasional yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, maka tidak berlebihan, jika bangsa Indonesia dewasa ini menjadi pusat dan pusaran serta proses kebangkitan bangsa-bangsa regional se-ASEAN, bangsa-bangsa Asia-Pasifik, dan bahkan bangsa-bangsa dunia. Masalah-masalah perkembangan sosial budaya, pertumbuhan ekonomi, serta masalah pertahanan dan keamanan, menjadi fokus bahasan, dimana Indonesia telah mampu dan berhasil menjadi tuan rumah bagi kemaslahatan bangsa-bangsa kawasan regional ASEAN dan Asia-Pasifik, yang diharapkan dapat diwujudkan pada tahun 2015 mendatang.

Mudah-mudahan semangat kebangkitan nasional yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, yang kita peringati pada tahun 2012 ini, tetap dan

terus menjadi obor penerang dan pencerah bagi langkah anak bangsa menjaga dan mengembangkan konstruksi nasionalisme yang bercirikan ke-Indonesia-an sejati. Konstruksi nasionalisme yang berkarakter sebagai bangsa yang bermoral (relegius), karakter sebagai bangsa yang beradab, karakter sebagai bangsa yang bersatu, bangsa yang berdaya, dan karakter bangsa yang berpartisipasi, bagi kejayaan bangsa dan negara Indonesia.

9. Demikian, hal-hal yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun 2012 yang berharga ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Terimakasih.

Wassalamu’alaikum Warakhmatullahi Wabarokhatuh.

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

TIFATUL SEMBIRING

Sumber : http://kebangkitan-nasional.or.id/file/web/Sambutan%20Harkitnas%202012.pdf

BACA SELENGKAPNYA »

Kamis, 03 Mei 2012

Mekanisme Lomba Kreatifitas Guru LKG Nasional

Mekanisme penyelenggaraan penilaian Lomba Kreatifitas Guru dilakukan secara bertahap, mulai dari penilaian naskah, penilaian penentuan finalis, sampai dengan penilaian penentuan pemenang tingkat nasional, disajikan pada Gambar  dibawah ini. Adapun tugas dan kegiatan tim penilai pada masing-masing tahap penilaian dijelaskan di bawah ini.

mekanisme lomba kreatifitas guru nasional

Mekanisme penyelenggaraan dijelaskan sebagai berikut :

1. Guru peserta lomba mengirimkan karya ilmiah inovasi pembelajaran yang di dalamnya dilengkapi dengan biodata, SK pengangkatan pertama menjadi guru, pengesahan dari kepala sekolah, pernyataan keaslian karya ilmiah, deskripsi/evaluasi diri, dan dijilid rapi dengan warna cover sesuai jenjang satuan pendidikan masing-masing, dikirimkan kepada:

”Panita Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional Tahun 2012” 
Pusat Pengembangan Profesi Pendidik,
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Komplek Kemdiknas Gedung D Lantai 14 
Jl. Jenderal Sudirman Pintu I Senayan, Jakarta Pusat 
Telp. (021) 57974126
http://www.pusbangprodik.org

2. Penilaian Administrasi Naskah:

Tahap pertama dilakukan penilaian naskah dilihat dari kelengkapan administrasi dan keseuaian dengan ketentuan lomba.

3. Penilaian Penentuan Finalis :

a. Tahap kedua dilakukan penilaian terhadap karya ilmiah dilihat dari substansi materi yang dinilai oleh suatu tim penilai tingkat nasional untuk memilih dan menentukan sejumlah karya ilmiah terbaik sebagai finalis.

b. Peserta yang terpilih sebagai finalis lomba akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti penilaian penentuan pemenang Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional pada waktu yang ditentukan.

4. Penilaian Penentuan Pemenang Tingkat Nasional :

Penilaian penentuan pemenang atau juara tingkat nasional dilakukan oleh tim penilai ahli dengan cara wawancara, presentasi dan/atau menggunakan alat evaluasi lainnya untuk menentukan akurasi dan otentisitas keberhasilan pembelajaran atau bimbingan dan konseling dan keaslian karya para finalis.

5. Penetapan Pemenang Tingkat Nasional

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pemenang I, II dan III untuk masing-masing kelompok pada tiap-tiap jenjang satuan pendidikan.

B. Tema, Materi, dan Isi Karya Lomba

Sesuai dengan proses seleksi di atas, karya lomba peserta harus mengacu kepada hal-hal sebagai berikut:

1. Tema

Tema lomba adalah “Melalui Lomba Kreatifitas Guru Kita Wujudkan Guru Profesional dan Bermartabat untuk Pendidikan Bermutu”.

2. Materi

Strategi pembelajaran untuk semua mata pelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

3. Isi

a. Kegiatan penelitian, kajian, evaluasi, deskripsi, atau penciptaan karya inovatif dan kreatif yang dilakukan oleh guru dan terbukti berhasil meningkatkan proses dan/atau hasil pembelajaran.

b. Upaya nyata guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kegiatan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian proses dan hasil pembelajaran.

c. Berdasarkan pengalaman nyata yang telah dilakukan guru sesuai dengan bidang tugasnya dan terbukti berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran.

C. Kerangka Penulisan

1. Bagian awal

a. Halaman judul

1) Judul singkat, jelas, relevan dengan isi tulisan, dan diketik dengan huruf kapital.

2) Nama penulis.

3) Kedudukan guru yang menyatakan keberadaan guru pada satuan pendidikan SD/SLB/SMP/SMA/SMK dan mata pelajaran yang menjadi bidang tugasnya.

4) Tanggal penulisan.

b. Halaman pernyataan dan pengesahan kepala sekolah.

Lembaran ini memuat pernyataan dari guru peserta lomba, bahwa karyanya merupakan karya asli dan belum pernah diikutkan dalam lomba sejenis. Pernyataan ini ditandatangani oleh guru peserta lomba dan mendapat pengesahan atau persetujuan kepala sekolah dengan bukti tanda tangan, nama, NIP/NIGB/NIY (kalau ada) dan stempel sekolah.

c. Kata Pengantar

d. Daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran bila ada

e. Abstraksi (ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris sebanyak 200 – 300 kata)

2. Bagian inti pembahasan

a. Pendahuluan

Pendahuluan berisi atau mengungkapkan antara lain hal-hal sebagai berikut :

1) Latar belakang

    • o Menggambarkan bahwa topik atau fakta yang dikemukakan merupakan permasalahan nyata di kelasnya.
    • o Menggambarkan bahwa fokus atau substansi utama karya lomba mampu mengatasi permasalahan pembelajaran dan meningkatkan hasilnya di kelasnya

2) Rumusan masalah yang menggambarkan ruang lingkup atau pembatasan kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan topik atau fokus permasalahan.

3) Tujuan dan manfaat dari fokus atau substansi utama karya lomba. Rumuskan secara rinci tujuan (umum dan khusus), dan manfaat dari karya lomba bagi peserta didik, sesama guru, sekolah, dan KKG/MGMP.

b. Kajian teori atau tinjauan pustaka.

Berisi definisi konsep, definisi operasional dan/atau kajian teoritis yang mendasari fokus atau substansi karya lomba. Cara mengutip dan tata tulis referensi atau daftar pustaka menggunakan aturan yang lazim dipakai dalam penulisan karya tulis ilmiah.

c. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran

Berisi penjelasan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran, sehingga melahirkan hasil terbaik. Dibuktikan dengan mutu hasil belajar atau perubahan yang signifikan dari perilaku siswa.

Dalam pembahasan dikemukakan tentang pengalaman nyata guru yang terbukti berhasil memecahkan permasalahan di kelasnya, dan meningkatkan kualitas pembelajaran,.

1) Bila fokus atau substansi lomba berupa pembuatan alat/karya kreatif dan inovatif, langkah-langkah yang harus dilaporkan adalah sbb:

a) Rancangan alat

b) Proses pembuatan alat

c) Pembuatan manual/pedoman penggunaan alat

d) Prosedur penggunaan alat dalam pembelajaran

e) Hasil yang diperoleh

f) Evaluasi kebermanfaatan alat

2) Bila fokus dan substansi lomba berupa penerapan metodologi pembelajaran maka langkah-langkah yang harus dilaporkan adalah sbb:

a) Merancang pembelajaran; termasuk penyusunan silabus, RPP, dan skenario pembelajaran

b) Pelaksanaan pembelajaran dengan metode yang dirancang termasuk instrumen atau alat bantu yang digunakan.

c) Hasil yang diperoleh

d) Evaluasi Kreatifitas pembelajaran.

d. Simpulan dan saran-saran

    • 1) Simpulan utama sesuai dengan fokus atau substansi lomba.
    • 2) Saran-saran yang ditujukan baik kepada teman sejawat, pengelola satuan pendidikan atau berbagai pihak lain yang relevan.

3. Bagian Akhir

a. Daftar pustaka

b. Lampiran data-data yang diperlukan untuk menunjang kebenaran laporan kegiatan, misalnya: data hasil belajar, instrumen pengukuran yang digunakan program pembelajaran, foto-foto, video proses pembelajaran (bila ada) dan lain-lain.

c. Lampiran biodata peserta yang disahkan oleh kepala sekolah (lihat contoh Lampiran 2).

contoh lomba kreatifitas guru nasional

lomba kreatifitas guru nasional

Ketentuan lomba LKG Nasional 2012

Contoh lomba LKG Nasional 2012

 

 

untuk Ketentuan lomba silahkan baca pada Ketentuan lomba LKG Nasional 2012, dan baca juga latar belakang penyelenggaraan Lomba Kreativitas Tingkat Guru Nasional ini

sumber : http://pusbangprodik.org

BACA SELENGKAPNYA »

Melalui Lomba Kreatifitas Guru Kita Wujudkan Guru Profesional

Selaras dengan kebijaksanaan pembangunan, pengembangan sumber daya manusia merupakan prioritas pembangunan nasional, dimana guru menjadi salah satu kunci utamanya. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional diharapkan dapat mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

lkg 2012 guru

Guru profesional adalah mereka yang dapat mengantarkan peserta didik menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memasuki abad 21 yang kompetitif. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi harus tuntas karena ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri berkembang dengan cepat. Jadi jelaslah bahwa profesi guru adalah suatu profesi yang dituntut harus terus-menerus melakukan pengembangan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pembelajaran di sekolah harus dipandang sebagai ruh dari pendidikan pada jenjang manapun, dan wajib ditingkatkan mutunya secara terus menerus, karena selama proses pembelajaran peserta didik mendapatkan pengalaman belajar terbanyak. Kondisi penting ini menuntut semua pihak, khususnya yang berkepentingan dengan proses pembentukan “insan Indonesia yang kompetitif dan berdaya saing tinggi” untuk menyadari akan urgensi peningkatan kualitas pembelajaran.

Oleh karena itu, disadari atau tidak pengembangan profesional ini diperlukan oleh setiap guru untuk dapat memenuhi berbagai tantangan dan menyelesaikan berbagai persoalan di dalam melaksanakan tugas profesionalnya di dalam proses pendidikan untuk membantu dan membimbing anak didiknya. Guru harus melakukan berbagai kegiatan pengembangan profesionalisme untuk memperkecil jarak antara pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya itu.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat Pengembangan Profesi Pendidik perlu melakukan kegiatan pegembangan keprofesian berkelanjutan. Kegiatan ini menjadi tanggungjawab pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara satuan pendidikan, dan guru itu sendiri. Menyadari kondisi tersebut di atas, Pusat Pengembangan Profesi Pendidik menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu meningkatkan kemampuan profesional guru, salah satunya adalah “Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional”.

Ruang Lingkup

  1. Bidang kegiatan yang dilombakan dalam Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional Tahun 2012, adalah praktik-praktik atau pengalaman pembelajaran terbaik dari guru-guru dapat berupa karya kreatif, inovatif, memperkenalkan metodologi, atau hasil penelitian .yang terbukti mampu memecahkan masalah-masalah pembelajaran di kelas dan meningkatkan mutu hasil belajar siswa.
  2. Indikator meningkatnya prestasi hasil belajar peserta didik dapat diukur melalui skor perolehan belajar, skor sikap, dan berbagai skor pengukuran lain yang tingkat kepercayaannya telah diuji.

A. Pengertian Lomba Kreatifitas Guru

Lomba Kreatifitas Guru adalah sebuah kegiatan bagi guru untuk berkompetisi pada tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional dalam penyusunan karya tulis berupa berupa hasil penelitian atau karya inovatif yang terbukti mampu memecahkan masalah-masalah pembelajaran di kelas dan meningkatkan mutu hasil belajar siswa.

B. Persyaratan Peserta Lomba

  1. Masih aktif mengajar pada sekolah negeri atau sekolah swasta di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  2. Mempunyai masa kerja sebagai guru sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun sebagai guru tetap.
  3. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir belum pernah atau baru 1 (satu) kali menjadi pemenang Lomba Keberhasilan Guru Tingkat Nasional baik Pemenang I, Pemenang II, maupun Pemenang III.

C. Ketentuan Lomba

  1. Lomba bersifat perorangan.
  2. Hasil karya lomba berupa praktik-praktik atau pengalaman pembelajaran terbaik dari guru-guru. Bisa berupa karya kreatif, inovatif, memperkenalkan metodologi, atau hasil penelitian yang terbukti mampu memecahkan masalah-masalah pembelajaran di kelas dan meningkatkan mutu hasil belajar siswa,
  3. Peserta lomba hanya dibolehkan mengirimkan satu karya ilmiah atau karya kreatif dan inovatif di bidang pembelajaran yang sesuai dengan bidang tugas pokoknya sebagai guru bidang studi, guru kelas, atau guru bimbingan konseling.
  4. Surat pernyataan penulis, bahwa karya tulis ilmiah tersebut asli hasil kerja sendiri, bukan jiplakan, dan belum pernah dinilai pada lomba sejenis, baik di dalam maupun di luar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan diketahui oleh kepala sekolah.(lihat lampiran 3)
  5. Karya lomba dijilid dan diberi sampul dengan ketentuan:
    • Warna hijau untuk guru TK;
    • Warna merah untuk guru SD;
    • Warna biru untuk guru SMP;
    • Warna kuning untuk guru SMA;
    • Warna merah muda untuk guru SMK;
    • Warna putih untuk guru SLB
  6. Pada pojok kiri atas sampul ditulis “MEWUJUDKAN GURU PROFESIONAL & BERMARTABAT”
  7. Finalis lomba akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti seleksi penentuan pemenang lomba tingkat nasional pada bulan November 2012. Lomba ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2012.
  8. Naskah yang masuk menjadi milik Panitia dan hak penerbitannya berada pada Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
  9. Materi lomba berkaitan dengan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk seluruh guru pada semua jenis dan jenjang pendidikan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
  10. Naskah diketik menggunakan kertas ukuran A4 dengan ketikan 2 spasi, huruf ukuran 12.
  11. Isi :
    • Hasil penelitian, kajian, evaluasi mendalam, deskripsi empiris, atau penciptaan karya inovatif dan kreatif yang dilakukan oleh guru dan terbukti berhasil meningkatkan mutu proses dan/atau hasil pembelajaran.
    • Upaya nyata guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses dan hasil pembelajaran.
    • Berdasarkan pengalaman nyata yang telah dilakukan guru sesuai dengan bidang tugasnya dan terbukti berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran.
  12. Finalis lomba wajib mengirimkan naskah lomba ke email pusbangprofdikmen@gmail.com dan menyerahkan bahan presentasi berupa CD, atau film, atau bentuk lain yang berisi paparan untuk presentasi.

D. Aspek Yang Dinilai

  1. Keaslian atau orisinalitas hasil karya lomba yang dibuat oleh guru yang bersangkutan.
  2. Bersifat inovatif, spesifik, dan sesuai dengan tugas guru, latar belakang siswa, serta situasi/kondisi tempat guru bertugas.
  3. Kesesuaian karya tulis dengan kerangka penulisan hasil laporan karya ilmiah.
  4. Hasil pembelajaran atau kebermanfaatan.

E. Tim Juri

Tim Juri dalam pelaksanaan Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional terdiri dari unsur Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Balitbangdiknas, direktorat jenderal terkait, dan pakar yang relevan.

F. Hadiah dan Penghargaan

Bagi pemenang lomba disediakan hadiah berupa uang dengan total nilai sebesar Rp. 497.000.000,- (Empat ratus sembilan pulu tujuh juta rupiah) dan piagam dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

G. Waktu Pelaksanaan

Lomba dibuka sejak tanggal 2 Mei 2012 dan karya diterima panitia paling lambat tanggal 30 September 2012 (cap pos).

Untuk mekanisma lomba silahkan baca pada Mekanisme lomba LKG Nasional 2012, dan baca juga latar belakang penyelenggaraan Lomba Kreativitas Tingkat Guru Nasional ini

 

sumber : http://pusbangprodik.org

BACA SELENGKAPNYA »

Selasa, 01 Mei 2012

Bangkitnya Generasi Emas Indonesia Hardiknas 2012

Peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 2 Mei tidak semata-rnata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk makin memperkokoh kesadaran dan komitmen bangsa akan pentingnya pendidikan bermutu bagi masa depan bangsa. Dalam rangka memperkokoh kesadaran dan komitmen bangsa akan pentingnya pendidikan bermutu bagi masa depan bangsa dare mewujudkan misi Kementerian Pendiclikan dan Kebudayaan tahun 2010-2014, sekaligus menginformasikan/mengapresiasi hasil kebijakan clan mengapresiasi pelaku pendidikan yang berprestasi maka perlu dilaksanakan peringatan Hari Pendidikan Nasional.

Oleh karena itu, guna merealisasikan hal tersebut, upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional bisa menjadi suatu hal yang sangat
mendasar bagi kita untuk dilaksanakan Peringatan Hari Pendidikan Nasional
Tahun 2012.

Tema peringatan Hardiknas 2012 adalah

“Bangkitnya Generasi Emas Indonesia”

logo hardiknas 2012 hari pendidikan nasional Logo Hari Pendidikan Nasional 2012

Kegiatan upacara bendera dilaksanakan oleh seluruh lnstansi/unit kerja di pusat, luar negeri, daerah, termasuk sekolah/madrasah baik di lingkungan pernbinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementrian Agama. Untuk pelaksanaan upacara bendera dl tingkat pusat dilaksanakan dl halaman kantor Kementrian dan Pendidikan dan Kebudayaan, Jelan Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, dan di halaman kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat no. 34 Jakarta.

Selain upacara bendera yang berlangsung seperti tersebut diatas, diadakan juga upacara bendera: peringatan Hari Pendidikan Nasional di masing-masing unit kerja dl lingkungan Kementerien Pendidikan den Kebudayaan den Kementrian Agama. Bagi warga Indonesia yang berada di luar negerl pelaksanaan upacara bendera diadakan di halaman Kedutan Besar Indonesia ataupun kantor Perwakillan Indonesia.

Sedangkan pelaksanaan upacara bendera di daerah dipusatkan di halaman kantor Gubernur/Bupati/Walikota, den Institusi-Institusi pendidikan formal baik negeri maupun swasta: dl lingkungan pemblnaan Kementerlan Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerlan Agarna.

Berikut adalah sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Dan bagaimana Blogger guru memperingati Hardiknas silahkan baca disini, serta anda juga dapat mendownload software Hardiknas Bel Sekolah Gratis

dan file berikut adalah Panduan Upacara Hardiknas 2012

BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 30 April 2012

Selamat Hari Pendidikan Nasional Tahun 2012

clip_image002

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SAMBUTAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PADA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2012
RABU, 2 MEI 2012

Assalamualaikum warahamtullahi wabarakatuh,

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Hadirin, peserta upacara yang berbahagia,

Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Illahi Rabbi, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan, kesehatan dan kecintaan sehingga kita dapat melaksanakan peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2012, dalam keadaan sehat dan penuh semangat.

Melalui peringatan ini, perkenankan saya, atas nama Pemerintah, ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insan pendidikan, pemerintah daerah, organisasi yang bergerak di dunia pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya atas segala ikhtiar, kepedulian dan perhatian yang diberikan dalam menumbuhkembangkan dunia pendidikan.

Dalam kesempatan ini pula, saya ingin menyampaikan ‘’Selamat Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2012”. Semoga segala ikhtiar kita untuk memajukan dunia pendidikan menjadi semakin berkualitas dan akses pendidikan bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan semakin terbuka dan dapat segera terwujud.

Hadirin sekalian yang berbahagia,

Pada peringatan Hari Pendidkan Nasional tahun ini, kita patut bersyukur karena bidang kebudayaan telah kembali ke “rumah besar” pendidikan setelah terpisah lebih dari sepuluh tahun. Kementerian ini, terhitung sejak 20 Oktober 2011 lalu telah berubah menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011, tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara.

Sejatinya, kebudayaan memang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan. Demikian pula sebaliknya, pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan. Ibarat dua keping mata uang. Yang satu dengan lainnya memiliki makna dan nilai yang sama; tidak bisa dipisahkan karena di dalam proses pendidikan ada penanaman nilai-nilai budaya menyertainya.

Sudah tentu tambahan amanah ini jangan diartikan sebagai beban, melainkan sebagai kesempatan untuk menyempurnakan dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

Hadirin sekalian yang berbahagia,

Kita semua telah memahami bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan mobilitas fisik dan nonfisik (termasuk kebudayaan dan peradaban) semakin tinggi. Mobilitas yang tinggi tersebut memunculkan dominasi peradaban tertentu, benturan antarperadaban atau terbentuknya konvergensi peradaban. Dalam kaitan dengan inilah, peran dunia pendidikan menjadi penting dalam membangun peradaban bangsa yang didasarkan atas jati diri dan karakter bangsa.

Tema Hari Pendidikan Nasional Tahun 2012 ini adalah Bangkitnya Generasi Emas Indonesia. Tema ini sejalan dengan hakikat pendidikan yang telah ditekankan oleh Bapak Pendidikan Nasional kita, yaitu Ki Hajar Dewantoro, yang pada hari ini kita peringati hari kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Hadirin sekalian yang berbahagia,

Kita semua harus bersyukur bahwa pada periode tahun 2010 sampai 2035, bangsa kita dikarunai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa potensi sumber daya manusia berupa populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa. Jika kesempatan emas yang baru pertama kalinya terjadi sejak Indonesia merdeka tersebut dapat kita kelola dan manfaatkan dengan baik, populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa tersebut insya Allah akan menjadi bonus demografi (demographic dividend) yang sangat berharga .

Di sinilah peran strategis pembangunan bidang pendidikan untuk mewujudkan hal itu menjadi sangat penting. Akan tetapi, sebaliknya, bukan mustahil kesempatan emas tersebut menjadi bencana demografi (demographic disaster) bila kita tidak dapat mengelolanya dengan baik. Sudah tentu hal ini tidak kita inginkan.

Pada periode tahun 2010 sampai tahun 2035 kita harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai upaya menyiapkan generasi 2045, yaitu 100 tahun Indonesia merdeka. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan akses seluas-luasnya kepada seluruh anak bangsa untuk memasuki dunia pendidikan; mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai ke perguruan tinggi. Tentu perluasan akses tersebut harus diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan, sekalipun kita semua memahami bahwa pendidikan itu adalah sistem rekayasa sosial terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan, keharkatan dan kemartabatan.

Hadirin sekalian yang berbahagia,

Untuk mempersiapkan generasi emas tersebut, telah disiapkan kebijakan yang sistemiatis, yang memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal secara masif. Untuk itu, mulai tahun 2011 telah dilakukan gerakan pendidikan anak usia dini, penuntasan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar, penyiapan pendidikan menengah universal (PMU) yang insya Allah akan dimulai tahun 2013.

Di samping itu, perluasan akses ke perguruan tinggi juga disiapkan melalui pendirian perguruan tinggi negeri di daerah perbatasan dan memberikan akses secara khusus kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi, tetapi berkemampuan akademik.

Hadirin, peserta upacara yang berbahagia,

Akhirnya, kami mengucapkan selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional kepada semua pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, penggiat dan pecinta dunia pendidikan di seluruh tanah air. Semoga apa yang kita tanam dan semai dalam dunia pendidikan selama ini, menjadi bagian dari amal kebajikan.

Kita semua ingat ungkapan bijak, ”Semai dan tanamlah biji dari tumbuhan yang kamu miliki meskipun kamu tahu esok akan mati.” dan “Siapa yang menanam, dia yang akan memetik”. Marilah kita berlomba-lomba menanam kebaikan. Insya Allah kita dan anak cucu kita akan memperoleh kebaikan itu. Amin. Terima kasih.

Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Jakarta, 2 Mei 2012

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Mohammad NUH

 

Untuk logo dan tema Hardiknas 2012 silahkan lihat disini

Dan bagaimana Blogger guru memperingati Hardiknas silahkan baca disini

Download juga software gratis bel sekolah untuk hardiknas.

BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit