Tampilkan postingan dengan label Belajar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Belajar. Tampilkan semua postingan

Senin, 15 Juli 2013

Pengertian Sumber Belajar

Dalam kawasan teknologi instruksional, sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen teknologi instruksional, yang disebut dengan istilah “Komponen Sistem Instruksional”. Teknologi instruksional adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar-mengajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi instruksional, pemecahan masalah itu berupa komponen sistem instruksional yang telah disusun terlebih dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan disatukan ke dalam sistem instruksional yang lengkap, untuk mewujudkan proses belajar yang terkontrol dan berarah tujuan, yang komponennya meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar image

Yang termasuk sumber belajar adalah berbagai informasi, data-data ilmu pengetahuan, gagasan-gagasan manusia, baik dalam bentuk bahan-bahan tercetak (misalnya buku, brosur, pamlet, majalah, dan lain-lain) maupun dalam bentuk non cetak (misalnya film, filmstrip, kaset, videocassette, dan lain-lain).

AECT menguraikan bahwa sumber belajar meliputi: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Komponen-komponen sumber belajar yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar dapat dibedakan dengan dengan cara yaitu dilihat dari keberadaan sumber belajar yang direncanakan dan dimanfaatkan.

Sumber belajar yang sengaja direncanakan (by design) yaitu semua sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization) yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasi, dan digunakan untuk keperluan belajar.

Berdasarkan konsep-konsep di atas, sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar (lingkungan). Dalam makalah ini titik berat sumber belajar yang dikaji adalah internet. Sedang orang, bahan, peralatan dan teknik merupakan sumber belajar pendukung.

BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 08 Juli 2013

Metode Pembelajaran Melalui Internet

Pembelajaran berbasis internet bagi siswa sekolah dasar sudah seharusnya mulai dikenalkan. Untuk itu para guru hendaknya sudah tahu lebih dahulu tentang dunia internet sebelum menerapkan pembelajaran tersebut pada siswa. Persiapan yang tak kalah pentingnya yaitu sarana komputer. Tentu saja dalam hal ini hanya dapat diterapkan di sekolah-sekolah yang mempunyai fasilitas komputer yang memadai. Walaupun sebenarnya dapat juga diusahakan oleh sekolah yang tidak mempunyai fasilitas komputer misalnya dengan mendatangi warnet sebagai patner dalam pembelajaran tersebut.

Setelah semua perangkat untuk pembelajaran siap, guru mulai melakukan pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar internet. Bagi siswa sekolah dasar tentu saja akses-akses yang ringan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diajarkan. Disinilah kepiawaian seorang guru ditampilkan dalam mendampingi, membimbing dan mengolah metode pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai.image

Beberapa metode yang dapat dilakukan oleh guru, diantaranya: diskusi, demonstrasi, problem solving, inkuiri, dan descoveri. Guru memberikan topik tertentu pada siswa, kemudian siswa mencari hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut dengan mencari (down load) dari internet. Guru juga dapat memberikan tugas-tugas ringan yang mengharuskan siswa mengakses dari internet, suatu misal dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa dapat mencari karya puisi atau cerpen dari internet. Siswa juga dapat belajar dari internet tentang hal-hal yang up to date yang berkaitan dengan pengetahuan. Guru memberi tugas pada siswa untuk mencari suatu peristiwa muthakir dari internet kemudian mendiskusikannya di kelas, lalu siswa menyusun laporan dari hasil diskusi tersebut. image

Metode-metode tersebut dapat dilakukan guru dengan model-model pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa semakin senang, tertarik untuk mempelajarinya sehingga proses pembelajaran tersebut menjadi pembelajaran yang bermakna. Dengan pembelajaran berbasis internet diharapkan siswa akan terbiasa berpikir kritis dan mendorong siswa untuk menjadi pembelajar otodidak. Siswa juga akan terbiasa mencari berbagai informasi dari berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran ini juga mendidik siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam kelompok kecil maupun tim. Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya yaitu dengan pembelajaran berbasis internet pengetahuan dan wawasan siswa berkembang, mampu meningkatkan hasil belajar siswa, dengan demikian mutu pendidikan juga akan meningkat.

BACA SELENGKAPNYA »

Sabtu, 15 Juni 2013

Kelas Maya Rumah Belajar

Kelas Maya merupakan salah satu fitur di portal Rumah Belajar yang dibangun untuk menghadapi tantangan pendidikan abad 21 ini yaitu pendidikan dengan proses pembelajaran yang interdisiplin dan holistik; mampu menyelesaikan dan beradaptasi dengan berbagai permasalahan; proses belajar mengajar berpusat pada siswa, partisipatif, dan interaktif; berbasis penelitian dan berorientasi kerja; koheren, progresif, dan bercermin pada lingkungan. Proses pembelajaran ini dapat dijalankan apabila didukung dengan pemanfaatan TIK sebagai alat bantu. image

Peran guru dalam proses pembelajaran yang mengintegrasikan TIK diharapkan sebagai fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan teman belajar serta dapat memberikan
pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar. Sementara itu, peran siswa dalam proses pembelajaran yang mengintegrasikan TIK
memungkinkan siswa menjadi partisipan aktif; menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan serta berpartisipasi sebanyak mungkin sebagaimanalayaknya seorang ahli, belajar secara individu dan berkolaboratif dengan siswa lain. Semua proses pembelajaran tersebut, disediakan dalam Kelas Maya Rumah Belajar.

http://belajar.kemdikbud.go.id/

BACA SELENGKAPNYA »

Minggu, 09 Juni 2013

Prinsip prinsip Belajar

Berikut ini disajikan sepuluh prinsip belajar yang semestinya diketahui oleh seorang trainer dan juga mesti disadari oleh seseorang yang ingin belajar lebih efektif. Item-item berikut disarikan dari buku “The Trainer’s Handbook, Mitchell, 1987“:

1. Mempelajari apa yang siap untuk dipelajari

2. Kita pelajari yang terbaik dari apa yang pernah kita lakukan

3. Kita belajar dari Kesalahan

4. Kita belajar lebih mudah terhadap sesuatu yang kita kenal

5. Kita menyukai adanya perbedaan sense dalam belajar

6. Kita belajar secara metodik dan sistematik

7. Kita tidak dapat mempelajari sesuatu yang tidak dimengerti

8. Kita belajar melalui latihan

9. Kita belajar lebih baik ketika kita mengetahui kemajuan kita

10. Kita menanggapi dengan lebih baik ketika apa yang kita pelajari disajikan secara unik terhadap setiap orang

image

Rogers : Dalam bukunya Freedom to Learn , ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip belajar humanistik yang penting, diantaranya ialah :

1. Manusia itu mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami.

2. Belajar yang signifikan terjadi apabila Subject mater dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksudnya sendiri.

3. Belajar yang menyangkut suatu perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri dianggap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.

4. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri adalah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.

5. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar.

6. Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.

7. Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggung jawab terhadap proses belajar itu.

8. Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.

9. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas lebih mudah dicapai terutama siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengeritik dirinya sendiri dan penilaian diri orang lain merupakan cara kedua yang penting.

10. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam dirinya sendiri mengenai proses perubahan itu.

BACA SELENGKAPNYA »

Minggu, 02 Juni 2013

Belajar dan Mengajar

1. Belajar

Robert M. Gagne dalam buku: the conditioning of learning mengemukakan bahwa:

Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalm diri dan keduanya saling berinteraksi. image

Drs. Slameto ( Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.

2. Mengajar

Mengajar sebagai usaha untuk menciptakan lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar. Tujuan mengajar adalah "membelajarkan siswa". Berarti meningkatkan kemampuan siswa untuk memproses, menemukan, dan menggunakan infrmasi bagi pengembangan dirinya dalam konteks lingkungannya.

BACA SELENGKAPNYA »

Kamis, 30 Mei 2013

Hakikat Belajar

Pada dasarnya, belajar adalah masalah setiap orang. Dengan belajar maka pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, nilai, sikap, tingkah laku, dan semua perbuatan manusia terbentuk, disesuaikan dan dikembangkan. Oleh karena itu, banyak ahli yang mencoba memberikan definisi tentang belajar. Proses belajar sebagai suatu proses berubahnya bentuk tingkah laku tertentu yang secara relatif permanen, perubahan tingkah laku tersebut hendaknya bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan fisik dan juga bukan karena perubahan kondisi fisik yang temporer sifatnya. image

Atas dasar definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar selalu melibatkan tiga hal pokok, yaitu; adanya perubahan tingkah laku, sifat perubahannya relatif permanen, serta perubahan tersebut disebabkan oleh interaksi dengan lingkungan, bukan oleh proses kedewasaan ataupun perubahan-perubahan kondisi fisik yang temporer sifatnya.

Oleh karena itu, pada prinsipnya belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara siswa dengan sumber-sumber belajar, baik sumber yang didesain maupun yang dimanfaatkan. Proses belajar tidak hanya terjadi karena adanya interaksi antara siswa dan guru. Hasil belajar yang maksimal dapat pula diperoleh lewat interaksi antara siswa dengan sumber-sumber belajar lainnya.

BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 27 Mei 2013

Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

Aktifitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat, terkadang semangatnya tinggi, tetapi juga sulit untuk mengadakan konsentrasi. Demikian kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktifitas belajar. Setiap individu memang tidak ada yang sama. perbedaan individu ini pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku dikalangan anak didik. “dalam keadaan di mana anak didik / siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar. Kesulitan belajar merupakan kekurangan yang tidak nampak secara lahiriah. Ketidak mampuan dalam belajar tidak dapat dikenali dalam wujud fisik yang berbeda dengan orang yang tidak mengalami masalah kesulitan belajar. Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena factor intelligensi yang rendah (kelaianan mental), akan tetapi dapat juga disebabkan karena faktor lain di luar intelligensi. Dengan demikian, IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang ditandai hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar. image

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas, diantaranya : (a) learning disorder; (b) learning disfunction; (c) underachiever; (d) slow learner, dan (e) learning diasbilities. Di bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut.

a. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.

b. Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik.

c. Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 – 140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah.

d. Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.

Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

BACA SELENGKAPNYA »

Rabu, 12 Desember 2012

Makna Pembelajaran

Pembelajaran secara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja, oleh   karena   itu,   pembelajaran   pasti   mempunyai   tujuan.   Adapun   tujuan pembelajaran  menurut  Darsono  dkk. (2000)  adalah  membantu  siswa  agar memperoleh berbagai pengalaman, sehingga tingkah laku siswa bertambah, baik kuantitas   maupun   kualitas.   Pengalaman   tersebut   meliputi   pengetahuan, ketrampilan dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku. 

Pembelajaran dilakukan dengan pengaturan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar yang mencakup unsur-unsur belajar   efektif   yang   mempengaruhi   kesuksesan   siswa (DePorter, 2003).
Pembelajaran yang baik menurut aliran Gestalt, yaitu usaha untuk memberi materi pelajaran sedemikian rupa sehingga siswa lebih mudah mengorganisasikannya (mengaturnya)menjadi suatu pola bermakna (Gestalt) (Darsono dkk., 2000). Menurut Mursell & Nasution (2002), agar pembelajaran berlangsung dengan baik maka proses pembelajaran harus mengandung makna sebanyak-banyaknya bagi siswa, bukan dengan rutinitas pengumpulan fakta.

Sumber :
  • Darsono, dkk. 2000. ”Belajar dan Pembelajaran”. Semarang : CV. IKIP Semarang Press.
  • DePorter, B; M. Reardon & S. S. Nourie. 2003. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa.
  • Mursell, J. dan S. Nasution. 2002. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: Bumi Aksara.
BACA SELENGKAPNYA »

Kamis, 29 November 2012

The Audio-Lingual Method


Istilah audio-lingualisme pertama-tama dikemukakan oleh Prof. Nelson Brooks pada tahun 1964. Metode ini menyatakan diri sebagai metode yang paling efektif dan efisien dalam pembelajaran bahasa asing dan mengklaim sebagai metode yang telah mengubah pengajaran bahasa dari hanya sebuah kiat ke sebuah ilmu. Audio-Lingual Method (ALM) merupakan hasil kombinasi pandangan dan prinsip-prinsip Linguistik Struktural, Analisis Kontrastif, pendekatan Aural-Oral, dan psikologi Behavioristik.

Dasar pemikiran ALM mengenai bahasa, pengajaran, dan pembelajaran bahasa adalah sebagai
berikut:
    1. Bahasa adalah lisan, bukan tulisan
    2. Bahasa adalah seperangkat kebiasaan
    3. Ajarkan bahasa dan bukan tentang bahasa
    4. Bahasa adalah seperti yang diucapkan oleh penutur asli
    5. Bahasa satu dengan yang lainnya itu berbeda

Richards & Rodgers (1986;51 dalam Prayogo, 1998:9) menambahkan beberapa prinsip pembelajaran yang telah menjadi dasar psikologi audio-lingualisme dan penerapannya sebagai berikut:

  1. Pembelajaran bahasa asing pada dasarnya adalah suatu proses pembentukan kebiasaan yang mekanistik
  2. Ketrampilan berbahasa dipelajari lebih efektif jika aspek-aspek yang harus dipelajari pada bahasa sasaran disajikan dalam bentuk lisan sebelumdilihat dalam bentuk tulis.
  3. Bentuk-bentuk analogi memberikan dasar yang lebih baik bagi pembelajar bahasa daripada bentuk analisis, generalisasi, dan pembedaan-pembedaan lebih baik daripada penjelasan tentang kaidah-kaidah.
  4. Makna kata-kata yang dimiliki oleh penutur asli dapat dipelajari hanya dalam konteks bahasa dan kebudayaan dan tidak berdiri sendiri.

Richards & Rogers juga mengatakan bahwa ketrampilan bahasa diajarkan dengan urutan: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Bentuk kegiatan pengajaran dan pembelajaran ALM pada dasarnya adalah percakapan dan latihan-latihan (drills) dan latihan pola (pattern practice). Percakapan berfungsi sebagai alat untuk meletakkan struktur-struktur kunci pada konteksnya dan sekaligus memberikan ilustrasi situasi dimana struktur-struktur tersebut digunakan oleh penutur asli, jadi juga sebagai penerapan aspek kultural bahasa sasaran. Pengulangan dan penghafalan menjadi kegiatan yang dominan pada metode ini. Pola-pola gramatika tertentu pada percakapan dipilih untuk dijadikan kegiatan latihan pola. Kegiatan-kegiatan pembelajaran berdasarkan ALM adalah: repetition, inflection, relplacement, restatement, completion, transposition, expansion, contraction, transformation, integration, rejoinders, dan restoration.
BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 12 November 2012

Pengertian Belajar

Dalam dunia pendidikan dikenal berbagai macam pengertian belajar di antaranya menurut Piaget dalam Eggen (1979) dalam Irawati (2003). Menurutnya, bahwa perkembangan kognitif merupakan hasil interaksi antara dua elemen, yaitu lingkungan  dan  struktur  kognitif  anak.  Struktur  intelektual  terbentuk  pada individu waktu ia berinteraksi dengan lingkungannya. Seseorang menggunakan struktur atau kemampuan yang sudah ada untuk menanggapi masalah yang dihadapi dalam lingkungannya. Dengan kata lain belajar merupakan aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan tingkah laku, ketrampilan dan sikap (Hasan, 1994).

Menurut Gagne dalam Purwanto (1997), belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum mengalami situasi itu ke waktu sesudah mengalami situasi tersebut. Pada dasarnya belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman (Sudjana, 1989). Menurut Mursell  &  Nasution (2002),  pengalaman  yang  dilakukan  tersebut  haruslah membentuk makna atau pengertian. Hal ini didukung oleh Depdiknas (2002a), bahwa belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pengertian.
Hal di atas sesuai dengan teori konstruktivisme. Prinsip teori ini adalah belajar merupakan suatu proses pencapaian makna. Menurut Eggen dan Kauchak
(1996), agar siswa bisa belajar dengan bermakna maka guru perlu menghadirkan fenomena atau permasalahan yang ada di lingkungan ke dalam pembelajaran. Oleh karena itu, belajar harus dimulai dengan hal-hal yang berada di sekitar siswa, sehingga siswa dapat secara aktif mencoba memberi makna pada hal-hal yang ada di sekitarnya.

Roger, sebagai penganut paham humanisme mengemukakan beberapa prinsip belajar.
a.  Belajar bermakna
Keberhasilan belajar antara lain ditentukan oleh bermakna tidaknya bahan
yang dipelajari. Kebermaknaan ini dikaitkan dengan relevansi materi dengan
kenyataan. Darsono dkk., 2000
b.  Belajar atas inisiatif sendiri
Belajar dengan inisiatif sendiri menyebabkan belajar lebih bermakna. Untuk mencapainya motivasi siswa harus ditumbuhkan sebelum mempelajari materi yang akan diajarkan.
c.  Belajar dan perubahan
Dinamika masyarakat mengisyaratkan terjadinya perubahan. Perubahan ini  harus  diantisipasi  dengan  persiapan  yang  diperoleh  dari  belajar.  Yang dibutuhkan sekarang adalah kemampuan belajar dalam lingkungan yang terus berubah ().

Sumber :
  • Darsono, Max, dkk. 2000. ”Belajar dan Pembelajaran”. Semarang : CV. IKIP Semarang Press.
  • Eggen, P.D. dan Kauchak, D.P. 1996. Strategies for Teacher: Teaching Content and Thinking Skill. United States of America: Allyn & Bacon. Gulล‘, W. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia.
  • Hasan, Ch. 1994. Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya: Al- Ikhlas.
  • Irawati, DE.     2003. Menerapkan Pendekatan SETS sebagai Upaya Meningkatkan Mutu  Kegiatan  Belajar  Mengajar  Biologi  Kajian  Kelangsungan  Hidup Organisme. Skripsi. Semarang: FMIPA Unnes.
  • Mursell, J. dan S. Nasution. 2002. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Purwanto, N. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  • Sudjana, N.    1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
  • Depdiknas. 2002a. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Ringkasan Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Depdiknas.
BACA SELENGKAPNYA »

Kamis, 03 Mei 2012

Fungsi TOOLBOX PHOTOSHOP

PENGENALAN TOOLBOX

Tidak semua tool ada tanda segitiga kecil hitam, phothoshop toolboxini berarti masih ada lagi tool yang lain di dalamnya. Untuk melihatnya klik dan tahan tool tersebut ( Alt + klik tool tsb ).

clip_image004
Tool Marquee
Ada empat macam bentuk, yaitu:
1. Rectangle: Untuk membuat seleksi bentuk kotak
2. Elliptical: Untuk membuat seleksi bentuk lingkaran

3. Single Row: Untuk membuat seleksi garis horisontal

4. Single coloumn: Untuk membuat seleksi garis vertikal

clip_image006

Dan pada pengaturannya kita dapat mengeluarkan Option pada menu window

– show option. Contoh option di atas ini menunjukan marquee option dikarenakan tool yang sedang dipergunakan adalah tool marquee. Semua tool juga mempunyai option tetapi tampilannya berbeda - beda.

clip_image008
Tool Lasso, Polygon & Magic Polygon
Lasso: Untuk membuat seleksi bebas

Polygon: Untuk membuat seleksi lurus

Magic Polygon: Untuk membuat seleksi berdasarkan bentuk
clip_image010
Tool Pencil & Line

Pencil: Alat gambar yang menyerupai goresan pensil dan untuk pengaturan besar kecil goresannya dapat diatur dengan Brushes yang di keluarkan melalui menu Window – show brushes

Line: Untuk membuat garis lurus.

Pada option line tampak tampilan sebagai berikut ;

Width: Untuk menentukan tebal mata panah (cobalah isi 300%)

Length: Untuk menentukan panjang mata panah (cobalah isi 300%)

Contafity: Untuk menentukan kelengkungan mata panah (cobalah isi 0)

Pada contafity angka minimal –50, standar 0 dan maksimum 50. Angka tadi untuk membentuk kelengkungan mata panah.

clip_image012
Tool Rubber stamp & Pattern Rubber stamp

Rubber stamp: Untuk mengcopy gambar

Pattern Rubber stamp: Untuk mengcopy gambar secara pattern

clip_image014

Tool Blur, sharpen, smudge
Blur: Untuk memburamkan gambar

Sharpen: Untuk mempertajam gambar

Smudge: Untuk menyatukan/ menggoreskan warna gambar

clip_image016

Tool Dodge, burn, sponge

Dodge: Untuk membuat gambar lebih terang

Burn: Untuk membuat gambar lebih gelap

Sponge: Untuk mengkontraskan warna. Ada 2 jenis sponge, yaitu:

1. Saturate: Untuk menambah warna

2. Desaturate: Untuk mengurangi warna

clip_image018

Tool Gradient

Ada lima macam gradient;

1. Linear gradient

2. Radial gradient

3. Angle gradient

4. Reflected gradient

5. Diamond gradient

clip_image020

Tool Eyedropper & color sample
Eyedropper: Untuk mengambil warna foreground

Color sample: Untuk mengambil warna foreground tetapi meninggalkan tanda

clip_image022
Tool Pen

Ada 7 macam;

1. Pen: Untuk membuat alur path

2. Magnetic pen: Untuk membuat alur path berdasarkan warna

3. Freeform pen: Untuk membuat alur path berdasarkan bentuk

4. Add anchor point: Untuk menambah titik path

5. Delete anchor point: Untuk menghapus titik path

6. Direct selection: Untuk merapikan alur path

7. Convert point: Untuk mematahkan salah satu alur path

clip_image024

Tool Type, type mask & type vertical, type mask vertical
Ini semua untuk membuat teks hanya saja ada 2 jenis yang hasilnya vertical
clip_image026
Tool Move

Untuk menggeser objek

clip_image028

Tool Magic wand

Untuk membuat seleksi berdasarkan warna

clip_image030

Tool Airbrush

Alat gambar yang menyerupai cat semprot. Pilihlah ukuran brushesnya pada kotak brush untuk menentukan besar kecil semprotannya

clip_image032
Tool Painbrush

Alat gambar yang menyerupai kuas, untuk besar kecil coretannya pilihlah di kotak brush

clip_image034
Tool Eraser

Alat untuk menghapus gambar yang tidak kita inginkan

clip_image036

Tool Paint bucket

Alat untuk menumpahkan warna sesuai dengan nilai toleransi di optionnya

clip_image038

Tool History

Berfungsi juga seperti undo. Karena di dalam photoshop perintah undonya hanya sekali

clip_image040

Tool Hand

Untuk mengeser layar apabila tidak seluruh gambar terlihat di monitor

clip_image042

Tool Zoom

Untuk memperbesar tampilan gambar

clip_image044

Foreground color & Background color

Kotak atas (hitam) untuk memberitahukan warna apa yang kita pakai (foreground)

Kotak bawah (putih) untuk menentukan warna kanvas/ alas (background)

Kotak kecil (hitam-putih) warna standar dari photoshop

Tanda panah untuk memutar posisi warna kedua kotak besar


Tanda-tanda gambar yang berfungsi untuk penampilan gambar
clip_image047clip_image046

Menu Edit

  • Undo : Untuk membatalkan perintah terakhir
  • Redo : Untuk mengembalikan perintah yang sudah di undo
  • Cut : Untuk mengambil gambar yang terseleksi
  • Copy : Untuk mengcopy/ memperbanyak gambar
  • Copy Merge : Untuk mengcopy gambar yang terdiri dari beberapa layer
  • Paste : Untuk memindahkan gambar yang sudah di copy/ cut
  • Paste into : Memindahkan gambar ke dalam seleksi
  • Clear : Untuk membersihkan gambar yang berada didalam seleksi
  • Fill : Untuk memasukkan warna kedalam seleksi
  • Stroke : Untuk membuat garis pinggir.
  • Dalam menggunakan stroke kita bisa memilih daerah yang akan di stroke;
    • · Inside : Didalam seleksi
    • · Center : Tengah seleksi
    • · Outside : Diluar seleksi
  • Transform : Bentuk transform ada beberapa macam;
    • · Scale : Untuk merubah ukuran gambar
    • · Rotate : Untuk memutar gambar
    • · Skew : Untuk membentuk kemiringan gambar
    • · Distort : Untuk membuat gambar bebas
    • · Perspective : Untuk membuat gambar berbentuk perspektiv
    • · Flip horizontal : Untuk membalik gambar searah horisontal
    • · Flip vertical : Untuk membalik gambar searah vertical
  • Define Pattern : Untuk mengcopy gambar yang akan di pattern

Menu Image

  • Mode : Untuk mode warna gambar
  • Adjust : Untuk membentuk efek warna
  • Duplicate : Untuk membuat file duplikat
  • Image Size : Untuk merubah ukuran file gambar
  • Canvas Size : Untuk merubah ukuran kanvas
  • Crop : Untuk memotong gambar sesuai dengan yang kita seleksi
  • Rotate Canvas : Untuk memutar canvas
  • Calculation : Untuk membuat channel baru dengan warna grayscale

Menu Layer

  • New : Untuk membuat layer baru
  • New Adjustment layer : Membuat layer dengan efek warna
  • Duplicate layer : Untuk membuat layer duplikat
  • Delete layer : Untuk menghapus layer
  • Layer Option : Untuk merubah tampilan layer
  • Effect : Memberikan efek berdasarkan layer
  • Type : Merubah status teks
  • Arrange : Bentuk arrange ada 4 macam;
    • · Bring to front : Untuk memindahkan layer ke posisi paling depan
    • · Bring forward : Untuk memindahkan layer ke posisi depan satu langkah
    • · Send to back : Untuk memindahkan layer ke posisi paling belakang
    • · Send backward : Untuk memindahkan layer ke posisi belakang satu langkah
  • Matting : Untuk menghaluskan gambar bagian pinggir

Menu Select

  • All : Untuk membuat seleksi pada seluruh area gambar
  • None : Untuk menghilangkan seleksi
  • Inverse : Untuk membalikkan daerah seleksi
  • Color Range : Untuk mencari daerah seleksi pada warna yang kita
  • inginkan
  • Feather : Untuk menghaluskan warna bagian pinggir
  • Modify : Ada 4 macam
    • · Border : Untuk membuat double seleksi
    • · Smooth : Untuk menghaluskan ujung seleksi
    • · Expand : Untuk memperluas daerah seleksi
    • · Contract : Untuk mengurangi daerah seleksi
  • Grow : Untuk menambah daerah seleksi pada daerah warna dan toleransi yang sama tetapi hanya yang menempel
  • Similar : Untuk menambah daerah seleksi pada daerah warna dan toleransi yang sama yang menempel maupun yang tidak
  • Save selection : Untuk menyimpan seleksi pada channel
  • Load selection : Untuk memanggil seleksi pada channel

Filter

Untuk membuat efek bentuk. Cobalah anda gunakan satu persatu

Menu Window

Cascade : Untuk tampilan layer memanjang

Tile : Untuk Untuk mengatur file yang jumlahnya lebih dari Satu

  • Show tool/hide tool : Untuk menampilkan/menghilangkan toolbox
  • Show navigator/hide : Untuk menampilkan/menghilangkan navigator
  • Show option/hide option : Untuk menampilkan/menghilangkan option
  • Show Brushes/hide : Untuk menampilkan/menghilangkan brushes
  • Show swatches/hide : Untuk menampilkan/menghilangkan swatches
  • Show layer/hide layer : Untuk menampilkan/menghilangkan layer
  • Show path/hide path : Untuk menampilkan/menghilangkan path
  • Show channel/hide : Untuk menampilkan/menghilangkan channel
  • Show info/hide info : Untuk menampilkan/menghilangkan info

Channel

Berfungsi untuk pembagian warna dalam pencetakan atau separasi.

Dalam dialog box cannel kita bisa click tanda segitiga kecil disudut kanan atasnya antara

lain terdapat:

  • · New channel : Untuk membuat channel baru
  • · Duplicate channel : Untuk membuat copy-an channel
  • · Delete channel : Untuk menghapus channel
  • · Pallet option : Untuk merubah tampilan channel

Channel juga dapat menyimpan tanda seleksi objek yang telah kita simpan pada save

Selection yang ada pada menu select.

Di bawah dialog box terdapat lambang-lambang:

  • · Lingkaran putus-putus : Untuk menampilkan tanda seleksi objek
  • · Kertas terbuka : Untuk mebuat channel baru
  • · Tong sampah : Untuk menghapus channel
BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 19 Desember 2011

Mencari Strategi Tepat untuk Belajar dan Pembelajaran

Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan garena itu butu strategi yang tepat. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan. Proses perubahan tingkah laku merupakan upaya yang dilakukan secara sadar berdasarkan pengalaman ketika berinteraksi dengan lingkungan. Pola tingkah laku yang terjadi dapat dilihat atau diamati dalam bentuk perbuatan reaksi dan sikap secara mental dan fisik.

Tingkah laku yang berubah sebagai hasil proses pembelajaran mengandung pengertian luas, mencakup pengetahuan, pemahaman, sikap, dan sebagainya. Perubahan yang terjadi memiliki karakteristik: (1) perubahan terjadi secara sadar, (2) perubahan dalam belajar bersifat sinambung dan fungsional, (3) tidak bersifat sementara, (4) bersifat positif dan aktif, (5) memiliki arah dan tujuan, dan (6) mencakup seluruh aspek perubahan tingkah laku, yaitu pengetahuan, sikap, dan perbuatan.

Keberhasilan belajar peserta didik dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal, yaitu kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam diri sendiri, sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Ada beberapa hal yang termasuk faktor internal, yaitu: kecerdasan, bakat (aptitude), keterampilan (kecakapan), minat, motivasi, kondisi fisik, dan mental.

Faktor eksternal, adalah kondisi di luar individu peserta didik  yang mempengaruhi belajarnya. Adapun yang termasuk faktor eksternal adalah:  lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat (keadaan sosio-ekonomis, sosio kultural, dan keadaan masyarakat).

Pada hakikatnya belajar dilakukan oleh siapa saja, baik anak-anak maupun manusia dewasa. Pada kenyataannya ada kewajiban bagi manusia dewasa atau orang-orang yang memiliki kompetensi lebih dahulu agar menyediakan ruang, waktu, dan kondisi agar terjadi proses belajar pada anak-anak. Dalam hal ini proses belajar diharapkan terjadi secara optimal pada peserta didik melalui cara-cara yang dirancang dan difasilitasi oleh guru di sekolah. Dengan demikian diperlukan kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh guru.

Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik (Winkel, 1991).
Pengaturan peristiwa pembelajaran dilakukan secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuat berhasil guna (Gagne, 1985). Oleh karena itu pembelajaran perlu dirancang, ditetapkan tujuannya sebelum dilaksanakan, dan dikendalikan pelaksanaannya.

Proses pembelajaran yang berhasil guna memerlukan teknik, metode, dan pendekatan tertentu sesuai dengan karakteristik tujuan, peserta didik, materi, dan sumber daya. Sehingga diperlukan strategi yang tepat dan efektif.
Strategi pembelajaran merupakan suatu seni dan ilmu untuk membawa pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efesien dan efektif (T. Raka Joni, 1992). Cara-cara yang dipilih dalam menyusun strategi pembelajaran meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Strategi belajar mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur dan kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi pengajaran atau paket pengajarannya.

Faktor yang memengaruhi proses pembelajaran terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan pribadi guru sebagai pengelola kelas. Guru harus dapat melaksanakan proses pembelajaran, oleh sebab itu guru harus memiliki persiapan mental, kesesuaian antara tugas dan tanggung jawab, penguasaan bahan, kondisi fisik, dan motivasi kerja.

Faktor eksternal adalah kondisi yang timbul atau datang dari luar pribadi guru, antara lain keluarga dan lingkungan pergaulan di masyarakat. Faktor lingkungan, yang dimaksud adalah faktor lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan sekolah.

Berdasarkan pendekatan yang digunakan, secara umum ada dua strategi pembelajaran yaitu strategi yang berpusat pada guru (teacher centre oriented) dan strategi yang berpusat pada peserta didik (student centre oriented). Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru menggunakan strategi ekspositori, sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menggunakan strategi diskoveri inkuiri (discovery inquiry).

Pemilihan strategi ekspositori atau diskoveri inkuiri dilakukan atas pertimbangan karakteristik kompetensi yang menjadi tujuan yang terdiri dari sikap, pengetahuan dan keterampilan, serta karakteristik peserta didik dan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu tidak ada strategi yang tepat untuk semua kondisi dan karakteristik yang dihadapi. Guru diharapkan mampu memilah dan memilih dengan tepat strategi yang digunakan agar hasil pembelajaran efektif dan maksimal.

Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas pertimbangan:
  1. karakteristik peserta didik dengan kemandirian belum memadai;
  2. sumber referensi terbatas;
  3. jumlah pesera didik dalam kelas banyak;
  4. alokasi waktu terbatas; dan
  5. jumlah materi (tuntutan kompetensi dalam aspek pengetahuan) atau bahan banyak.
Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi ekspositori adalah sebagai berikut.
  1. Preparasi, guru menyiapkan bahan/materi pembelajaran
  2. Apersepsi diperlukan untuk penyegaran
  3. Presentasi (penyajian) materi pembelajaran
  4. Resitasi, pengulangan pada bagian yang menjadi kata kunci kompetensi atau materi pembelajaran.


Pemilihan strategi diskoveri inkuiri dilakukan atas pertimbangan:
  1. karakteristik peserta didik dengan kemandirian cukup memadai;
  2. sumber referensi, alat, media, dan bahan cukup;
  3. jumlah peserta didik dalam kelas tidak terlalu banyak;
  4. materi pembelajaran tidak terlalu luas; dan
  5.  alokasi waktu cukup tersedia.

Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi diskoveri inkuiri adalah sebagai berikut.
  1. Guru atau peserta didik mengajukan dan merumuskan masalah
  2. Merumuskan logika berpikir untuk mengajukan hipotesis atau jawaban sementara
  3. Merumuskan langkah kerja untuk memperoleh data
  4. Menganalisis data dan melakukan verifikasi
  5. Melakukan generalisasi


DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim R, Syaodih S Nana. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Nasution. S. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Menga-jar. Jakarta: Bumi Aksara.
Gagne, RM (1985), The Conditions of Learning and Theory of Instruction, New York: Holt, Rinehort and Winston
Joni, T Raka. (1992). Thoughts Concerning the Principles of Teacher Education Consortium for Science Education. Jakarta: Directorate General of Higher Education Department of Education
Winkel, WAS 1991. Guidance in Educational Institutions. New York: Grafindo

Yamin, Martinis. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.

BACA SELENGKAPNYA »

Sabtu, 29 Oktober 2011

Belajar Menjadi Lebih Menyenangkan di Portal Rumah Belajar

Belajar Menjadi Lebih Menyenangkan di Portal Rumah Belajar. Portal Rumah Belajar memiliki konten pembelajaran sangat sangat lengkap untuk sarana pembelajaran baik guru maupun siswa. berikut rilis resmi berita tentang Rumah Belajar dari Jardiknas.

Jakarta--Sebagai upaya meningkatkan layanan dan kebutuhan sumber belajar bagi peserta didik, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) meluncurkan Program Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pembelajaran. Program ini meliputi portal Rumah Belajar yang dapat diakses melalui http://belajar.kemdiknas.go.id dan media berbasis televisi/video yang diperuntukkan bagi siswa berkebutuhan khusus SLB-B (tuna rungu).
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menyampaikan, dengan adanya fasilitas pembelajaran ini diharapkan kualitas pendidikan meningkat dan kesempatan belajar juga semakin terbuka. "Rumah belajar memungkinkan belajar tanpa batas waktu dan tempat," katanya usai meluncurkan Program Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pembelajaran di Kemdiknas, Jakarta, Jumat (15/07/2011).

Mendiknas mengatakan, fasilitas belajar menggunakan media televisi/video bagi siswa tuna rungu dapat membantu proses belajar mengajar meskipun mereka mengalami hambatan di satu sisi. "Kita harus memberikan layanan keapda siapapun termasuk yang memerlukan layanan khusus," katanya.

Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kemdiknas Ari Santoso menyampaikan portal Rumah Belajar merupakan fasilitas layanan bagi guru dalam menyiapkan materi pembelajaran. Dia menyebutkan, ada lima fitur di dalamnya, yakni fitur rancangan pelaksanaan pembelajaran, fitur katalog media, fitur bahan ajar interaktif, dan fitur bank soal. "Rumah Belajar pada akhirnya akan menjadi jaringan kerja pendidikan dan sumber belajar Indonesia," katanya.

Adapun video bagi siswa kebutuhan khusus dalam bentuk pengajaran menggunakan komunikasi total baik isyarat dan teks secara simultan.   Diharapkan fasilitas pembelajaran ini menjadi media alternatif dan pendukung dalam proses pembelajaran
sumber : Jardiknas
BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit