Tampilkan postingan dengan label e-learning. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label e-learning. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 29 Juni 2013

Media Lainnya Kelas Maya

Media lainnya merupakan panel yang berisi media-media yang sudah diunggah oleh guru-guru lain pada mata pelajaran yang sama.

1) Klik panel “ Media Lainnya”, sehingga muncul daftar media yang sudah diunggah oleh guru lain dengan mata pelajaran yang sama. Seperti yang terlihat pada gambar berikut:

clip_image002

2) Tarik dengan mouse nama file yang ingin disisipkan pada materi, lalu lepaskan di atas konten layar editor yang diinginkan.

BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 28 Juni 2013

Koleksi Pribadi Kelas Maya

Koleksi Pribadi

Koleksi Pribadi adalah panel untuk mengunggah dan mengelola file-file pribadi dari komputer Anda ke Aplikasi Rumah Belajar Kelas Maya.

1) Klik panel “Koleksi Pribadi” dan tombol “Kelola” di dalam panel Koleksi Pribadi, sehingga muncul jendela kelola koleksi pribadi, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut. clip_image002[9]_thumb

2) Klik tombol “Unggah Koleksi Pribadi” untuk menggunggah file. Lengkapi  nama file dan pilih dokumen yang tersedia dalam komputer/laptop yang akan diunggah, kemudian klik tombol “Unggah”. clip_image002[11]_thumb

3) Tutup jendela Kelola Koleksi Pribadi untuk kembali ke halaman Modul Ajar.

4) Tarik dengan mouse nama file dari panel Koleksi Pribadi lalu lepaskan di atas konten layar editor yang diinginkan.

BACA SELENGKAPNYA »

Kamis, 27 Juni 2013

Cara Mengelola Modul Ajar Kelas Maya

Langkah selanjutnya setelah melakukan pengisian pada Rencana Pembelajaran adalah mengisi Modul Ajar. Untuk mengisi Modul Ajar, ikuti langkah-langkah berikut:

1. Klik menu “Modul Ajar” untuk mulai membuat dan mengelola modul ajar.

image

2. Modul Ajar terdiri atas beberapa tahap materi modul ajar yang harus diisi, antara lain: Identitas, Pengantar, Kegiatan Awal, Kegiatan Inti, dan Kegiatan Akhir.

3. Klik salah satu tahap tersebut, lalu mulailah mengisi layar editor yang tersedia dengan konten yang diinginkan, lalu klik tombol “Simpan”.

4. Tombol Tampilkan Preview digunakan untuk melihat tampilan modul ajar pada layar siswa.

5. Tombol Aktifkan digunakan untuk mengaktifkan modul ajar yang sudah diisi materi ajar secara lengkap. Dengan mengaktifkan modul ajar ini, maka siswa dapat melihat
modul ajar yang sudah dibuat oleh guru.

clip_image002

 

Pada bagian Identitas terdapat dua kolom yang harus diisi yakni Indikator

Pencapaian Kompetensi dan Deskripsi. Kedua kolom ini harus diisi, karena akan dibaca oleh siswa pada halaman awal Materi Belajar dan Kelas Maya.

- Pengantar, diisi dengan tujuan pembelajaran, apersepsi (bisa disertai dengan media, seperti: gambar, animasi, maupun video), serta petunjuk belajar.

- Kegiatan Awal, diisi dengan materi pembuka sesuai dengan indikator atau tujuan pembelajaran yang sudah dituliskan sebelumnya, serta petunjuk belajar yang mengarahkan siswa pada diskusi 2-2 di kelas maya. Deskripsi materi dapat disertai dengan media, seperti: gambar, animasi, maupun video.

- Kegiatan Inti, diisi dengan materi pelengkap atau materi inti sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dituliskan sebelumnya, serta petunjuk belajar yang mengarahkan siswa pada diskusi 4-4 di kelas maya. Deskripsi materi dapat disertai dengan media, seperti: gambar, animasi, maupun video.

- Kegiatan Akhir, berisi kesimpulan materi yang telah diberikan serta petunjuk belajar yang mengarahkan siswa untuk mengerjakan tugas dan latihan.

 

6. Anda juga dapat menambahkan file-file tambahan untuk melengkapi modul ajar yang dibuat, melalui panel Koleksi Pribadi, Katalog Media, dan Tautan.

clip_image002[5]

BACA SELENGKAPNYA »

Rabu, 26 Juni 2013

Rencana Pembelajaran kelas maya

Rencana pembelajaran merupakan kontrak belajar yang akan dibaca siswa pada saat pertama kali memilih mata pelajaran pada guru yang diinginkan. Setelah guru memilih topik yang ingin diisi materi ajarnya, akan muncul tampilan berikut:

clip_image002

Terdapat 4 (empat) alur yang harus diisi oleh guru. Untuk menulis deskripsi pada setiap alur, klik tombol Ubah, kemudian tuliskan deskripsi yang diinginkan.

1 . Pengantar : berisi tujuan mempelajari topik, apersepsi tentang topik yang akan dipelajari dan kuis yang terkait, serta arahan kepada siswa untuk membaca petunjuk belajar sebelum mulai membaca materi ajar.

2. Kegiatan Awal : berisi penjelasan tentang materi awal yang terdapat pada modul ajar, serta petunjuk belajar yang harus diikuti siswa setelah membaca materi pada modul ajar.

3. Kegiatan Inti : berisi penjelasan tentang materi ajar yang lebih lengkap, serta petunjuk belajar yang harus diikuti siswa setelah membaca materi pada modul ajar.

4. Kegiatan Akhir : berisi penjelasan tentang umpan balik, evaluasi, dan tugas/proyek yang akan diberikan dalam modul ajar.

Tombol Aktifkan digunakan oleh guru jika topik yang dipilih guru sudah terisi secara lengkap hingga pengisian latihan. Setelah tombol diaktifkan, maka siswa dapat melihat materi ajar yang ditulis oleh guru. Jika sudah ada siswa yang mengikuti kelas maya dan memilih materi ajar ini, maka tombol Non Aktifkan tidak akan berfungsi.

BACA SELENGKAPNYA »

Selasa, 25 Juni 2013

Mengelola Materi Ajar pada Kelas Maya

untuk mengelola materi ajar pada kelas maya rumah belajar anda harus login terlebih dahulu sebagai guru. jika anda belum melakukan pendaftaran kelas maya silahkan baca artikel pendaftaran kelas maya.

Jika anda belum login maka ikuti lengakah berikut.J ika guru sudah pernah mendaftar, maka ikuti langkah berikut untuk membuka kelas maya:

1. Buka alamat aplikasi : http://belajar.kemdikbud.go.id/kelasmaya

2. Masukkan username dan password pada kolom yang disediakan, lalu klik tombol
“Masuk”

clip_image002

Halaman awal muncul setelah pengguna berhasil melakukan login sebagai guru, berisi daftar materi ajar dan kelas maya yang telah dibuat, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.

clip_image002[4]

1. Untuk memilih materi ajar yang diinginkan, klik tombol Kelola Materi Ajar kemudian klik salah satu Materi Ajar yang diinginkan. Mata pelajaran yang sudah dipilih akan muncul pada halaman awal ini.

2. Jika guru belum membuat kelas maya, maka pada kolom Kelas Maya yang Diajar belum ada daftar kelas maya. Jika kelas maya sudah dibuat, maka pada kolom ini akan muncul daftar kelas maya. Untuk membuka kelas maya, Klik salah satu Kelas Maya yang diinginkan (yang terdapat pada daftar kelas maya) untuk langsung menuju halaman Kelola Kelas Maya yang bersangkutan.

Menu Materi Ajar berisi halaman untuk mulai membuat materi ajar yang baru atau mengelola materi ajar yang telah dibuat.

1. Untuk membuat materi ajar, klik menu Materi Ajar.

clip_image002[6]

2. Pilih Mata Pelajaran yang ingin dibuat materi ajarnya.

clip_image002[8]

3. Selanjutnya akan muncul preview daftar topik yang tersedia untuk mata pelajaran tersebut. Klik tombol “Buat Materi Ajar Ini” untuk membuat materi ajar.

clip_image002[10]

4. Dari jendela konfirmasi yang muncul, klik OK untuk melanjutkan.

clip_image002[12]

5. Di halaman selanjutnya, yaitu halaman Ubah Materi Ajar, nama dari Materi Ajar secara default adalah sama dengan nama mata pelajaran. Anda dapat melakukan perubahan untuk judul nama materi ajar maupun deskripsi dari mata pelajaran tersebut. Klik tombol Simpan untuk menyimpan.

clip_image002[14]

6. Status publikasi bisa dicentang jika guru telah selesai membuat seluruh konten materi ajar pada topik yang dipilihnya dan ingin agar siswa dapat melihat materi ajar tersebut. Secara default, status publikasi berada dalam kondisi tidak tercentang.

7. Tombol Kelola Ujian adalah fitur untuk guru jika sudah ingin membuat soal ujian untuk materi yang sudah dipilih, untuk ujian evaluasi pembelajaran satu semester atau tergantung jumlah topik yang diisi konten materi oleh guru.

8. Tombol Kelola Penilaian merupakan fitur yang digunakan guru untuk menentukan bobot atau presentase nilai ujian dan nilai topik.

9. Tombol Daftar Nilai berisi daftar peserta didik yang sudah mengerjakan ujian dan menyelesaikan topik yang dipilihnya.

10. TopikAjar berisi daftar topik yang bisa diisi oleh guru dengan konten materi ajar yang diinginkan. Klik salah satu topik yang ingin dibuat Modul Ajarnya. Guru dapat memilih lebih dari satu topik untuk diisi materi ajar secara lengkap.

BACA SELENGKAPNYA »

Minggu, 23 Juni 2013

Cara Pendaftaran Kelas Maya Rumah Belajar Kemdikbud

Langkah pertama yang harus dilakukan guru untuk masuk ke Kelas Maya yakni mendaftarkan diri sebagai guru di Kelas Maya dengan mengakses aplikasi Rumah Belajar Kelas Maya, pada alamat berikut: http://belajar.kemdikbud.go.id/kelasmaya.
Pendaftaran dilakukan pada menu login yang muncul pada halaman muka, yang akan ditemui oleh pengguna saat pertama kali dengan tampilan sebagai berikut:

 

clip_image002

REGISTRASI

Menu Registrasi merupakan menu yang dapat diakses langsung dari halaman login, untuk anonymous user (pengguna yang tidak dikenal atau pengguna baru) yang ingin melakukan registrasi ke dalam aplikasi, yaitu untuk mendaftar sebagai guru atau mendaftar sebagai siswa. Ikuti langkah-langkah berikut:

1. Buka alamat aplikasi : http://belajar.kemdikbud.go.id/kelasmaya

2. Klik tombol “Daftar Sekarang! Gratis!” clip_image002[4]

3. Halaman pilihan registrasi yang muncul adalah seperti pada gambar berikut.

clip_image002[8]

Registrasi Guru

4. Klik “Daftar Sebagai Guru” untuk mendaftar sebagai guru.

5. Lengkapi data asal Provinsi, Kabupaten, Jenjang, dan Sekolah, lalu klik tombol
“Simpan Pilihan” clip_image002[10]

 

6. Lengkapi data Nama Depan, Nama Belakang, NUPTK, Username, Password, dan konfirmasi password, lalu klik tombol “Daftar” clip_image002[12]

 

7. Tunggu selama beberapa saat hingga akun Anda selesai dipersiapkan, lalu lakukan login kembali ke dalam aplikasi Rumah Belajar Kelas Maya dengan akun yang baru.

8. Setelah login berhasil dilakukan, tandai mata pelajaran yang diajar, lalu klik tombol “Simpan Pilihan”

clip_image002[14]

 

 

Jika guru sudah pernah mendaftar, maka ikuti langkah berikut untuk membuka kelas maya:

1. Buka alamat aplikasi : http://belajar.kemdikbud.go.id/kelasmayaimage

2. Masukkan username dan password pada kolom yang disediakan, lalu klik tombol
“Masuk”

BACA SELENGKAPNYA »

Minggu, 16 Juni 2013

Perbandingan Edmodo, Learnboost dan Schoology

Di samping kebaikan, terdapat juga beberapa kelemahan penggunaan aplikasi Edmodo, Leanrboost dan Schoology sebagai sistem pengurusan pembelajaran. Edmodo misalnya, tidak mempunyai ciri chat dan juga blog. Ia juga sukar digunakan oleh pelajar yang muda mahupun yang berada di sekolah menengah kerana sistemnya yang tidak begitu sistematik dan teratur. Penggunaan Edmodo juga tidak dapat membantu guru untuk mengesan sama ada seseorang individu itu adalah betul-betul pelajar kelasnya. Pelajar juga mungkin boleh membuka akaun sebagai guru dan mengajak rakannya untuk menyertainya sebagai pelajar. Guru dan pelajar juga harus berwaspada andai kata ada orang yang cuba memuat naik bahan yang tidak sesuai dengan isi pembelajaran dan juga scam.  image

Antara kelemahan Schoology pula adalah pelajar perlu mengemaskini status setiap masa. Adakalanya pelajar berpotensi salah faham terhadap apa yang dimuat naik oleh guru terutamanya soalan yang melibatkan perbincangan. Kehendak guru bagi soalan yang dikemukakan oleh guru mungkin berbeza berbanding apa yang ditafsir oleh pelajar. Selain itu, pembaziran masa banyak berlaku disebabkan oleh aplikasi add-on. Pelajar juga berkemungkinan menggunakan bahasa yang kurang sopan mahupun kurang sesuai semasa perbincangan dan memuat naik bahan mahupun gambar yang tidak relevan.

Kekurangan yang ada pada aplikasi Learnboost adalah lebih kurang sama dengan Schoology. Bezanya, melalui aplikasi Learnboost, pelajar tidak dapat memuat naik gambarnya dan memilih latar belakang menarik seperti yang terdapat pada Schoology. Walaupun Learnboost ini mempunyai ciri penting seperti kehadiran pelajar namun, pembelajaran menggunakan Learnboost adalah juga bertujuan untuk membantu pelajar yang tidak dapat hadir di dalam kelas. Jadi, objektif guru memastikan kehadiran setiap pelajar hadir semasa kelas sukar dicapai.

Antara ketiga-tiganya, Schoology lebih sesuai digunakan oleh guru dan pelajar di pelbagai peringkat umur. Ini disebabkan ia mudah difahami dengan pengurusan yang lebih sistematik dan mempunyai ciri seolah-olah berada dalam kelas yang sebenar. Tambahan pula, ia memudahkan guru dalam proses pengajaran termasuklah memuat naik tugasan, nota dan kuiz. Guru dan pelajar haruslah memanfaatkan sepenuhnya ciri yang ada dalam sistem pembelajaran seperti apikasiSchoology ini. Walau bagaimanapun, aplikasi seperti Edmodo dan Learnboost juga boleh digunakan oleh guru mengikut kesesuaian dan keselesaan. Namun, guru dan pelajar juga harus sedar akan keburukannya dan sentiasa bersedia menghadapi apa jua kemungkinan yang timbul. image

Apatah lagi, ketiga-tiga aplikasi ini juga mempunyai beberapa kelemahan yang sama. Antaranya ialah pelajar yang tidak mempunyai kemahiran dalam bidang teknologi dan maklumat kerana sukar untuk menyesuaikan diri dan pembelajaran akan menjadi kurang berkesan. Selain itu, ketiga-tiga aplikasi ini memerlukan kemudahan dan jaringan internet yang menyeluruh dan aktif. Selain itu, ia memerlukan kesedaran pelajar untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran di mana pelajar ada kalanya tidak semua pelajar memberikan komitmen terutamanya semasa perbincangan. Ia juga tidak dapat digunakan secara menyeluruh kerana tidak semua pelajar memiliki komputer terutamanya di kawasan pedalaman dan luar bandar.

BACA SELENGKAPNYA »

Sabtu, 15 Juni 2013

Kelas Maya Rumah Belajar

Kelas Maya merupakan salah satu fitur di portal Rumah Belajar yang dibangun untuk menghadapi tantangan pendidikan abad 21 ini yaitu pendidikan dengan proses pembelajaran yang interdisiplin dan holistik; mampu menyelesaikan dan beradaptasi dengan berbagai permasalahan; proses belajar mengajar berpusat pada siswa, partisipatif, dan interaktif; berbasis penelitian dan berorientasi kerja; koheren, progresif, dan bercermin pada lingkungan. Proses pembelajaran ini dapat dijalankan apabila didukung dengan pemanfaatan TIK sebagai alat bantu. image

Peran guru dalam proses pembelajaran yang mengintegrasikan TIK diharapkan sebagai fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan teman belajar serta dapat memberikan
pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar. Sementara itu, peran siswa dalam proses pembelajaran yang mengintegrasikan TIK
memungkinkan siswa menjadi partisipan aktif; menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan serta berpartisipasi sebanyak mungkin sebagaimanalayaknya seorang ahli, belajar secara individu dan berkolaboratif dengan siswa lain. Semua proses pembelajaran tersebut, disediakan dalam Kelas Maya Rumah Belajar.

http://belajar.kemdikbud.go.id/

BACA SELENGKAPNYA »

Aplikasi Schoology dalam proses pengajaran dan pembelajaran

Schoology merupakan salah satu laman web yang berbentuk web sosial yang mana ia menawarkan pembelajaran sama seperti di dalam kelas secara percuma dan mudah digunakan seperti Facebook. Melalui Schoology, pengurusan pembelajaran amat mudah. Schoology juga hampir sama fungsinya dengan laman web yang lain seperti WebCT and Blackboard dan di dalamnya, ia menawarkan guru untuk memuat naik segala kerja kursus yang penting serta bahan pembelajaran yang diperlukan oleh pelajar dalam matapelajaran mereka. Schoology boleh dilayari melalui laman sesawang www.schoology.com.

Bagaimana guru boleh menggunakan Schoology?

Guru hanya perlu mendaftar akaun sebagai guru dan pelajar pula mendaftar sebagai pelajar. Melalui Schoology, guru seolah-olah berada dalam suasana kelas yang sebenar di mana kandungan Schoology ini adalah sistematik dan menggalakkan pembelajaran kendiri. Latar belakangnya juga boleh diubahsuai mengikut cita rasa masing-masing. Guru juga boleh membina graf untuk aktiviti pengguna dan mengetahui bahagian mana aplikasi yang banyak sekali dimanfaatkan oleh pelajar. Guru juga boleh membentuk page ataupun kumpulan yang berbeza bagi setiap projek/ tugasan yang berbeza. Guru juga boleh memuat naik nota dan bahan pmbelajaran dan menyusunnya menjadi lebih teratur dan sistematik. Guru juga boleh menyediakan medan perbincangan ataupun lounge bagi memudahkan perbincangan dengan ibu bapa. image

Aplikasi Schoology dalam proses pengajaran dan pembelajaran.

Dengan menggunakan Schoology, guru dapat mengasah minda pelajar-pelajar untuk berfikir secara kritis dan kreatif. Teori kognitif secara langsung terlibat dalam penggunaan Schoology ini. Dengan memberikan latihan kepada pelajar-pelajar tersebut, mereka akan berfikir mengenai jawapan bagi soalan tersebut. Kemudian mereka akan berbincang sesama sendiri dan bebas memberikan pendapat serta jawapan mengenai persoalan tersebut. Di akhir pembelajaran, guru boleh menambah baik jawapan yang diutarakan oleh pelajar agar semua pelajar yang berbincang dalam Schoology tadi mendapat maklumat yang sahih dan terkini.

Schoology juga berfungsi untuk menyelesaikan masalah di sekolah melalui komunikasi. Setiap guru disediakandenganprofildi manapelajar dan ibu bapaboleh menghantar komen atau soalan pada hala manguruatau melalui mesej secara langsung. Dalam format ini, guru boleh menyampaikan mesej penting segera kepada ibu bapa,individu atau semua ibu bapa pelajar di dalam satu-satu kelas. Ibu bapa kemudiannya boleh membalas mesej ini, membincangkan, atau bertanya soalan tentang mesej-mesej yang diutarakan oleh guru memlalui web ini. Oleh kerana sistem ini adalah berasaskan web, maka mesej dan profil boleh diakses dari mana-mana sahaja dengan sambungan internet dan pada bila-bila masa.

Setiap pelajar disediakan dengan profil di mana rakan sekelas boleh menghantar soalan mereka ke dalam jaringan Schoology dan rakan-rakan mereka berbincang jawapan serta berkongsi idea bagi soalan-soalan tersebut. Selain itu, guru mempunyai pilihan untuk melampirkan soalan-soalan perbincangan berkaitan dengan pembelajaran dan membenarkan pelajar untuk bertanya soalan dan menerima bantuan untuk menyelesaikan tugasan yang diberikan. Selain itu, pelajar diberi peluang untuk meluahkan pendapat mereka dan juga pemikiran pelajar-pelajar lain turut dapat dikongsi bersama. Ini mengajar pelajar bagaimana untuk berkomunikasi dengan betul serta bagaimana menghormati pendapat dan idea-idea lain. Dengan menawarkan kumpulan perbincangan kepada pelajar yang berada di rumah, ini dapat menjimatkan masa di dalam kelas, dalam masa yang sama guru boleh mengajar kemahiran ini penting kepada mereka.

Kelebihan penggunaan Schoology dalam pendidikan.

Schoology membolehkan guru-guru untuk melanjutkan pembelajaran pelajar mereka di luar bilik darjah. Ia menghubungkan rangkaian sosial pelajar dengan rangkaian sistem pembelajaran. Schoology membantu guru menyediakan peluang kepada pelajar kedalam persekitaran dalam talian untuk mengambil bahagian dalam perbincangan,projek kumpulan,dan meningkatkan keupayaan guru dan kesediaan untuk berkomunikasi dan bekerjasama antara satu sama lain di samping menyelesaikan sebarang kemuskilan yang timbul tentang pemahaman sesuatu topik pembelajaran. Selain itu, Schoology juga mempunyai banyak ciri dan fungsi yang pelbagai dan menarik untuk dimanfaatkan oleh pelajar. Apatah lagi, ia disokong oleh pelbagai bentuk media seperti video, audio dan imej yang boleh menarik minat pelajar. Ia menggalakkan pelajar mengaplikasikan penggunaan tekonologi dalam pembelajaran. Melalui Schoology, pelajar juga mempelajari bagaimana hendak memuat naik klip YouTube, imej dan memberi komen dan pandangan terhadap pernyataan orang lain.

BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 14 Juni 2013

Edmodo dalam pengajaran dan pembelajaran

Sejarah Edmodo bermula sekitar akhir tahun 2008, di mana Nic Borg dan Jeff O’Hara percaya bahawa suasana persekolahan perlu diperkembangkan untuk menggambarkan perkaitan dalam dunia yang didiami, dibina untuk mencipta satu perkara baru berkait rapat dengan jurang antara bagaimana pelajar menjalani kehidupan mereka dan bagaimana mereka belajar di sekolah. Setakat ini, Edmodo telah menghubungkan lebih daripada 125,000,000 guru dan pelajar dalam dunia sejagat.

Apa itu Edmodo?

Edmodo merupakan jejaring sosial yang bebas dan selamat digunakan oleh guru, pelajar dan juga sekolah untuk pembelajaran yang berasaskan Learning Management System (LMS).
Edmodo berfungsi sebagai sebuah laman yang telah dibangunkan khusus bagi aktiviti pembelajaran secara online sahaja. Edmodo menggalakkan suasana pembelajaran yang
pelbagai pada bila-bila masa dan di mana-mana sahaja dan memberi kemudahan bagi guru dan pelajar sebuah tempat yang aman dan selesa untuk berkomunikasi, bekerjasama, berkongsi kandungan dan aplikasi pembelajaran, kerja rumah bagi pelajar, perbincangan dalam kelas maya, ulangan secara atas talian, nilai dan banyak lagi yang lain. Hakikatnya Edmodo menyediakan semua yang boleh kita lakukan di kelas bersama pelajar dalam kegiatan pembelajaran yeng efektif ditambah lagi dengan kemudahan bagi ibu bapa agar dapat
memantau semua aktiviti anaknya di Edmodo dengan menggunakan “parent code”. Tambahan pula, Edmodo boleh dilayari dengan mudah melalui telefon bimbit. Edmodo juga bermatlamat untuk membantu para pengajar memanfaatkan media sosial dengan mengurangkan penggunaan ruangan bilik darjah.  image

Bagaimana guru boleh menggunakan Edmodo?

Guru boleh menggunakan Edmodo untuk berkomunikasi dengan pelajar kelasnya mengikut subjek. Setelah mencipta akaun sebagai guru di Edmodo, guru akan menerima kod
dan kod tersebut digunakan oleh pelajarnya untuk mengaktifkan akaun sebagai pelajar bagi subjek tersebut. Melalui Edmodo, guru boleh memuat naik info terkini berkenaan kelas dan juga nota bagi tujuan pembelajaran. Guru juga boleh memuatkan tugasan yang boleh diletakkan tempoh tamat bagi memastikan pelajarnya menyiapkan tugasan dalam tempoh yang diberikan. Guru juga boleh menerima terus jawapan pelajar dan memberi gred sebaik sahaja tugasan

disemak. Guru juga boleh mengemukakan topik yang ingin dibincangkan bagi memudahkan pelajar dan guru saling berinteraksi. Selain itu, bahan-bahan juga boleh dimuatkan oleh guru dalam ruangan perpustakaan.Semasa menonton video yang berkaitan tentang sesuatu topik pengajaran misalnya, guru dan pelajar boleh memberi pandangan mahupun komen tentang ulasan video tersebut melalui Edmodo.

Aplikasi Edmodo dalam pengajaran dan pembelajaran

Penggunaan Edmodo sangat berkesan terhadap guru dan pelajar. Contohnya jika seseorang guru mempunyai tugasan luar dan tidak dapat bersemuka dengan pelajarnya, atau
seorang guru itu sedang berada di luar negara, Edmodo akan membolehkan guru tersebut menyebarkan mesej, tajuk-tajuk perbincangan dalam bilik darjah, memberi tugasan serta nota kepada pelajar. serta gred untuk setiap tugasan kepada pelajar. Pendek kata setiap tugasan akan di muat naik oleh guru dan dibincangkan bersama pelajar. Pada masa yang sama juga para pelajar akan memuatnaik jawapan masing-masing kepada guru. Jadi, guru dapat menilai jawapan para pelajar dan memberikan gred untuk setiap tugasan pelajar secara atas talian. Guru juga dapat menganugerahkan lencana kepada pelajar yang sentiasa aktif berkomunikasi dan memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran yang dilakukan dalam Edmodo. Secara tidak langsung pelajar diberikan penghargaan secara terus tanpa perlu menunggu keputusan ujian akhir.

Edmodo merupakan satu jejaring sosial berbentuk pembelajaran yang banyak membantu guru dan pelajar dalam proses pengajaran dan pembelajaran tanpa batasan menggunakan teknologi maklumat. Laman web Edmodo berfungsi sama seperti laman sosial yang lain seperti “Facebook” dan “Twitter” tetapi Edmodo lebih menekankan aspek pembelajaran secara maya. Penggunaan Edmodo adalah mudah dan percuma. Guru hanya perlu mendaftar sebagai guru dan mewujudkan sebuah kelas yang dikhaskan untuk pelajar bagi memudahkan komunikasi secara maya. Pelajar kemudiannya akan mendaftar sebagai pelajar dan memasuki ruangan yang telah dikhaskan untuk mereka dengan mendaftarkan kod ruangan yang telah diberi. Selain itu, ibu bapa juga diberikan kod khas bagi membolehkan mereka memantau perkembangan akademik anak masing-masing di dlaam kelas yang telah didaftarkan.

Pembelajaran berasaskan laman web seperti Edmodo ini amat baik serta berkesan terhadap pelajar kerana mereka mampu membina pengetahuan baru dan bermanfaat kepada diri sendiri. Dengan penglibatan pelajar dalam laman sosial berkenaan akan membuat pelajar terlibat secara aktif dan dapat membina ingatan jangka panjang tentang sesuatu konsep
dengan mengaitkan pengetahuan yang baru diterima dengan pengetahuan sedia ada untuk membina pengetahuan baru. Keyakinan pelajar dapat dipupuk dan dapat meningkatkan
kemahiran sosialnya dengan bekerjasama dengan orang lain dalam menghadapi masalah. Kemahiran sosial ini diperoleh apabila pelajar berkomunikasi dengan aktif dengan rakan dan
guru dalam membina pengetahuan mereka. Penggunaan Edmodo juga memungkinkan pembelajaran secara “hands-on” dan “minds-on” di mana pelajar boleh bertukar-tukar

maklumat dengan guru mahupun sesame rakan pelajar yang lain. Manakala guru sebagai fasilitator yang akan membimbing pelajar memperoleh pengetahuan, menjadi sumber pelajar dalam memberi bimbingan dan komen. Selain itu, penggunaan Edmodo boleh menguji kemahiran menulis pelajar. Ia boleh dilihat melalui tugasan yang diberi dalam bentuk individu mahupun berkumpulan dalam bentuk tugasan penulisan ilmiah.

Seperti juga sistem e-pembelajaran yang lain, penggunaan Edmodo sangat mudah dengan sejumlah kefungsian yang disediakan mengikut pedagogi pilihan. Fail-fail berbentuk audio dan video dapat dimuatnaik dan dapat dikongsi bersama pelajar dan pengajar. Guru dan pelajar dapat membuat ulasan dan memberi komen terhadap dokumen yang telah imuatnaik atau dokumen yang telah dihantar. Guru dan pelajar juga boleh memanfaatkan ciri-ciri lain yang terdapat di Edmodo seperti kemudahan kalendar, gred, perpustakaan, sumber pembelajaran, penambahan sub kumpulan dan sebagainya.

Kelebihan penggunaan Edmodo dalam pendidikan

Antara kelebihan penggunaan Edmodo ialah ia dapat diakses oleh guru, pelajar dan ibu bapa tanpa mengira tempat dan masa dan merupakan satu platform pembelajaran yang
selamat. Ini memudahkan pelajar dan guru menggunakan ruang waktu dan keselesaan mereka sendiri. Selain itu, guru dan pelajar boleh berkomunikasi secara maya. Guru boleh memberi tugasan kepada pelajar dengan memberi satu tarikh akhir untuk tugasan tersebut. Oleh itu,pelajar boleh menggunakan masa sendiri asalkan dapat menghantar tugasan tersebut sebelum tarikh akhir. Guru dan pelajar juga dapat berkongsi maklumat. Selain itu, ibu bapa juga dapat memantau perkembangan dan hasil kerja anak-anak secara maya tanpa berjumpa dengan guru. Melalui Edmodo juga kos peralatan seperti penggunaan buku, kertas dan alat tulis dapat dikurangkan.

BACA SELENGKAPNYA »

Aplikasi Gratis Learnboost dalam Pengajaran dan Pembelajaran

Learnboost adalah salah satu laman web yang digunakan untuk mengurus bilik darjah dengan menggunakan amazing gradebook,software untuk mengurus dan merangka rancangan
pengajaran harian, pengambilan kehadiran pelajar, jadual pengajaran dan pembelajaran, penggunaan Google Apps termasuk calendar dan sebagainya. Ianya juga boleh digunakan
dalam rangkaian sosial seperti Twitter dan Skype. Ia boleh dilayari di laman web https://www.learnboost.com/ 

image

Bagaimana guru menggunakan Learnboost?

Terdapat empat cara menggunakan Learnboost yaitu:

a) Pendaftaran

Seorang guru boleh mendaftar dengan menggunakan Admin Dashboard. Email yang sedia ada boleh digunakan serta pendaftaran dilakukan dengan Google Apps apabila mencipta Learnboosthome page. Di dalam Learnboost juga, guru boleh menyusun tempat duduk siswa yang dinamik

b) Pembahagian tugas

Seorang guru boleh membahagikan tugasan kepada siswa melalui Learnboost. Alat-alat seperti navigation digunakan untuk melayari. siswa dapat mencapai tugasan yang dimuat naik oleh guru mereka. Penggunaan Learnboost membolehkan kesemua tugasan disusun mengikut keutamaan seperti tugasan, kuiz dan peperiksaan.

c) Import

Selain daripada siswa yang diajar, guru juga boleh mengimport pengguna lain daripada
Google untuk mendapatkan dan berkongsi maklumat yang terkini dengan pelajar. Ini
bagi perkongsian pengetahuan daripada guru kepada siswa atau siswa kepada guru.

Tugas-tugas yang dimuat turun oleh guru boleh dicapai oleh siswa dengan mudah dan siswa boleh memberikan pandangan kepada soalan yang diberikan.

d) Perkongsian maklumat

Selepas guru mengimport siswa dari Admin Dashboard,Learnboost akan menghantar email dan informasi bagaimana untuk memulakan pengajaran dan pembelajaran. Arahan boleh dicapai pada Google Universal Navigation Bar bagi mencipta satu akaunLearnboost.

Aplikasi Learnboost dalam pengajaran dan pembelajaran

Salah satu aplikasi Learnboost kepada guru adalah pengendalian tugasan. Learnboost membantu guru-guru melakukan streamlined gradebook iaitu untuk merekodkan gred-gred siswa berdasarkan kepada keputusan penilaian atau pun tugasan yang diberikan. Laporan pencapaian siswa boleh dipersembahkan dalam bentuk carta yang kelihatan lebih menarik. Seorang guru boleh merangka rancangan pengajaran harian yang akan digunakan dalam pengajarannya seharian. Selain itu juga guru boleh membuat jadual pengajaran dan memuat turunkan dalam Learnboost bagi semua pelajar. Jadual pembelajaran adalah fleksibel. Segala perbincangan dan pandangan yang diutarakan oleh guru mahupun siswa adalah dijamin selamat kerana terdapat SSL dapat meninjau keluar masuk akaun.

Meredith (2011) menyatakan pembelajaran secara talian membolehkan siswa melibatkan diri dalam membuat perbincangan pembelajaran secara individu dengan memberi
respond atau pandangan masing-masing terhadap tugasan yang diberikan oleh guru mereka. Walaupun siswa berada pada jarak yang dekat atau jauh tetapi pengajaran dan pembelajaran yang tetap diadakan oleh guru mereka. Secara tidak langsung, siswa mempelajari pengurusan masa yang baik apabila guru menetapkan masa kelas dalam talian diadakan dan penghantaran tugasan pelajar. Ini juga membantu siswa berkongsi maklumat dengan siswa lain apabila perbincangan sedang diadakan. Perkongsian bahan, sumber, buku, jurnal, blog dan pelbagai pautan banyak membantu siswa meluaskan pengetahuan mereka. Oleh itu, siswa dapat menggunakan Learnboost sebagai salah satu pembelajaran mereka walau di mana saja mereka berada.

Kelebihan penggunaan Learnboost dalam pendidikan

Menurut Meredith (2011), Learnboost membantu siswa menanam sifat berdikari. Ini kerana siswa akan belajar dengan sendirinya untuk melihat nota-nota yang dimuat turun oleh
guru mereka pada bila-bila masa. siswa akan belajar dengan sendiri kerana siswa dapat meneroka dengan teliti dan mencari maklumat lain bagi tujuan pembelajaran. Selain itu,
Learnboost juga dapat membantu siswa yang banyak ketinggalan di dalam kelas. Ini bukan sahaja membantu siswa malah juga banyak membantu guru-guru menjalankan kelas seperti biasa walaupun terdapat masalah yang tidak dapat dielakkan. Guru dapat memberi tugasan atau aktiviti perbincangan kepada siswa tanpa perlu membatalkan kelas. siswa dapat membuat perbincangan bersama rakan mereka walaupun berada pada jarak yang jauh. Hal ini juga membantu siswa berkongsi maklumat, pautan blog untuk mendapatkan maklumat dan informasi dalam pembelajaran.

Meredith (2011) juga menerangkan Learnboost membantu menjimatkan masa. siswa yang mempunyai masalah pertindihan jadual dapat diselesaikan dengan pembelajaran secara talian. siswa dapat mengambil subjek tersebut dengan siswa lain secara talian dan ini tidak mengganggu kehadiran pelajar. Ini juga membantu siswa menjimatkan kos perbelanjaan kerana siswa tidak perlu menunggu semester lain untuk mendaftar subjek berkenaan. Tambahan pula, guru juga dapat menjimatkan masa. Seorang guru tidak perlu mengadakan kelas yang mempunyai bilangan siswa yang terlalu sedikit. Oleh yang demikian, siswa dapat tugasan yang sama dan adil dengan siswa yang lain.

BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 28 Januari 2013

Manajemen Website Elearning


E-learning kini banyak digunakan oleh para penyelenggara pendidikan terbuka dan jarak jauh. Kalau dahulu hanya Universitas Terbuka yang diijinkan menyelenggarakan pendidikan jarak jauh, maka kini dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.107/U/2001 (2 Juli 2001) tentang ‘Penyelenggaraan Program Pendidikan Tinggi Jarak Jauh’, maka perguruan tinggi tertentu yang mempunyai kapasitas menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh menggunakan e-learning, juga telah diijinkan menyelenggarakan-nya. Lembagalembaga pendidikan non-formal seperti kursus-kursus, juga telah memafaatkan keunggulan e-learning ini untuk program-programnya.
  
Manajemen Website Elearning
  • Melakukan Survey, Menyusun Agenda Umum, Rencana ke Depan, dan
Mulai Mengelola Situs eLearning.
Menyusun Agenda umum dan grand design ke depan. Lakukan pendataan dananalisa matang terhadap “bidang apa” yang akan dikerjakan, “siapa pengguna”, “siapa penulis”, dan “rencana jangka pendek dan panjang”. Melakukan survey terhadap komunitas yang sama bidangnya dengan bidang yang akan dibuat Kemudian buatlah prototipe dan mulai lakukan pendesainan awal situs.
  • Menyajikan Tema dan Materi Terpadu dan Komprehensif, Materi
Dibuat Semenarik Mungkin
Persiapkan tema materi yang komprehensif, dari pengenalan bidang sampai tingkat lanjut. Persiapkan materi andalan, dimana pengguna tidak bisa mendapatkan dari situs. Sajikan materi semenarik mungkin, agar pengguna betah membaca tulisan dan mengunjungi situs.
  • Kenalkan Situs Tersebut ke Berbagai Komunitas Yang Berhubungan,
Daftarkan ke Search Engine Dunia maupun Indonesia
Daftarkan diri ke milis komunitas, dan usahakan menjadi isu diskusi di dalam milis komunitas. Daftarkan ke search engine dunia (google.com, yahoo.com, altavista.com, dsb) maupun indonesia (searchindonesia.com, catcha.com, indocenter.co.id, dsb.) untuk menangkap pengguna yang melakukan pencarian dan penjelajahan lewat search engine tersebut.
  • Pikirkan Strategi untuk Mendapatkan Pemasukan Dana
Faktor yang penting untuk menjaga kontinyuitas dan keberlangsungan proyek situs eLearning. Dengan pemasukan dana tersebut, bisa memberi reward uang ke penulis dan pengelola. Beberapa cara yang bisa ditempuh dalam mendapatkan pemasukkan dana adalah dengan:
  • membuka penawaran banner sponsor,
  • menawarkan ke penerbit buku untuk menerbitkan materi.
  • membuka training atau kursus

  • Harus Ada Satu atau Dua Orang yang Berkonsentrasi untuk Mengelola,
Mengkoordinir dan Mendapatkan Pemasukan Tetap dari Situs eLearning.
Situs eLearning disamping memberi materi pembelajaran kepada pengguna dan pembaca, diharapkan juga dapat membuka lowongan kerja dan pemasukkan bagi para penulis. Sehingga penulis bisa mendapat income dengan bekerja sebagai penulis, trainer, atau usaha lain yang dilakukan.
  • Manajemen Yang Baik Terhadap SDM (Penulis, Pengelola) dan
Pembaca
Berikan motivasi terus kepada penulis dan pengelola untuk selalu produktif. Menjaga hubungan dengan pembaca dan penguna situs misalnya adanya forum diskusi, milis, buku tamu, dsb. Usahakan pembaca mempunyai keterikatan. Apabila dana memungkinkan, lakukan perlombaan menulis atau program beasiswa kepada mahasiswa/pelajar tidak mampu yang mau produktif menulis.
Perkembangan pengguna internet di dunia ini berkembang sangat cepat karena beberapa hal, antara lain:
  • Menggunakan internet adalah suatu kebutuhan untuk mendukung pekerjaan atau tu- gas sehari-hari
  • Tersedianya fasilitas jaringan (Internet infrastructure) and koneksi internet (Internet Connections)
  • Semakin tersedianya piranti lunak pembelajaran (management course tools)
  • Keterampilan jumlah orang yang mengoperasikan atau menggunakan internet, dan
  • Kebijakan yang mendukung pelaksanaan program yang menggunakan internet tersebut
BACA SELENGKAPNYA »

Rabu, 16 Januari 2013

Fungsi e-Learning


Setidaknya ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan embelajaran, yaitu sebagai suplemen yang sifatnya pilihan/opsional, pelengkap (komplemen), atau pengganti (substitusi) .

(1) Suplemen (Tambahan)
Dikatakan berfungsi sebagai supplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
(2) Komplemen (Pelengkap)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik.Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan instruktur secara tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan oleh instruktur.
Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan instruktur secara tatap muka di kelas (slow learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan instruktur.
(3) Substitusi (Pengganti)
Beberapa institusi di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran kepada para peserta didiknya. Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari peserta didik. Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu:
  1. Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional),
  2. Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan
  3. Sepenuhnya melalui internet.
Alternatif model pembelajaran mana pun yang akan dipilih peserta didik tidak menjadi masalah dalam penilaian. Karena ketiga model penyajian materi pembelajaran mendapatkan pengakuan atau penilaian yang sama. Keadaan yang sangat fleksibel ini dinilai sangat membantu peserta didik untuk mempercepat penyelesaian pembelajarannya.
BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 11 Januari 2013

Teknologi Pendukung E-Learning


Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu dikenal istilah: (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer; computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer. Tek-nologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
  1. Technology based learning
  2. Technology based web-learning
Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video Information Technologies (video tape, video text, video messaging). Sedangkan technology based
web-learning pada dasarnya adalah Data Information Technologies (bulletin board, Internet, e-mail, tele-collaboration). Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video).
Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance education), dimasudkan agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulan teknologi e-learning ini. Di antara banyak fasilitas internet, menurut Onno W. Purbo (1997), “ada lima aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu email, Mailing List (milis), News group, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide Web (WWW)”.
Secara lebih rinci Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning, yaitu: e-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Persyaratan ini sangatlah penting dalam e-learning, sehingga
Rosenberg menyebutnya sebagai persyaratan absolut.e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. CD ROM, Web TV, Web Cell Phones, pagers, dan alat bantu digital personal lainnya walaupun bisa menyiapkan pesan pembelajaran tetapi tidak bisa digolongkan sebagai e-learning. e-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas,solusi pembelajaran yang menggungguli paradikma tradisional dalam pelatihan.
Ada beberapa alternatif paradigma pendidikan melalui internet ini yang salah
satunya adalah system “dot.com educational system” (Kardiawarman, 2000).
Paradigma ini dapat mengitegrasikan beberapa system seperti;
  1. paradigma virtual teacher resources, yang dapat mengatasi terbatasnya jumlah guru yang berkualitas, sehingga siswa tidak haus secara intensif memerlukan dukungan guru, karena peranan guru maya (virtual teacher) dan sebagian besar diambil alih oleh system belajar tersebut.
  2. virtual school system, yang dapat membuka peluang menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang tidak memerlukan ruang dan waktu. Keunggulan paradigma ini daya tampung siswa tak terbatas. Siswa dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja, dimana saja, dan darimana saja.
  3. paradigma cyber educational resources system, atau dot com leraning resources system. Merupakan pedukung kedua paradigma di atas, dalam membantu akses terhadap artikel atau jurnal elektronik yang tersedia secara bebas dan gratis dalam internet.
Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan diminati mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam merancang elearning, yaitu “sederhana, personal, dan cepat”. Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada , dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan system e-learning itu sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk proses belajar itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem e-learning-nya.

Syarat personal berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang guru yang berkomunikasi dengan murid di depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi yang lebih personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala persoalan yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betah berlama-lama di depan layar komputernya. Kemudian layanan ini ditunjang dengan kecepatan, respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik lainnya. Dengan demikian perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin oleh pengajar atau pengelola. Untuk meningkatkan daya tarik belajar, Onno W. Purbo menambahkan perlunya menggunakan teori games.
Teori ini dikemukakan setelah diadakan sebuah pengamatan terhadap perilaku para penggemar games komputer yang berkembang sangat pesat. Bermain games komputer sangatlah mengasyikan. Para pemain akan dibuat hanyut dengan karakter yang dimainkannya lewat komputer tersebut. Bahkan mampu duduk berjam-jam dan memainkan permainan tersebut dengan senang hati.
BACA SELENGKAPNYA »

Kamis, 03 Januari 2013

Keuntungan Menggunakan E-learning


Keuntungan Menggunakan e-Learning
Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Menghemat waktu proses belajar mengajar
  • Mengurangi biaya perjalanan
  • Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku)
  • Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
  • Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
  • memperkenalkan teknologi informasi kepada siswa

Masalah-masalah yang sering dihadapi sebagai berikut:
  • Masalah akses untuk bisa melaksanakan e-learning seperti ketersediaan jaringan internet, listrik, telepon dan infrastruktur yang lain.
  • Masalah ketersediaan software.
  • Masalah dampaknya terhadap kurikulum yang ada.
  • Masalah skill and knowledge.
  • Attitude terhadap ICT

BACA SELENGKAPNYA »

Kamis, 20 Desember 2012

Faktor Yang Dipertimbangkan Sebelum Memanfaatkan E-Learning


Ahli-ahli pendidikan dan internet menyarankan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih internet untuk kegiatan pembelajaran, antara lain:
1. Analisis Kebutuhan (Need Analysis)
Kalau analisis ini telah dilaksanakan dan jawabannya adalah membutuhkan atau memerlukan e-learning, maka tahap berikutnya adalah membuat studi kelayakan (Soekartawi, 1995), yang komponen penilaiannya adalah:
Apakah secara teknis dapat dilaksanakan (technically feasible). Misalnya apakah jaringan Internet bisa dipasang, apakah infrastruktur pendukungnya, seperti telepon, listrik, komputer, tersedia, apakah ada tenaga teknis yang bisa mengoperasikannya tersedia Apakah secara ekonomis menguntungkan (economically profitable); misalnya apakah dengan e-learning kegiatan yang dilakukan menguntungkan atau apakah retrun on investment (ROI)-nya lebih besar dari satu. Apakah secara sosial penggunaan e-learning tersebut diterima oleh masyarakat (socially acceptable).
2. Rancangan Instruksional
Dalam menentukan rancangan instruksional ini perlu dipertimbangkan aspekaspek (Soekartawi, et al, 1999; Yusup Hashim and Razmah, 2001): Course content and learning unit analysis, seperti isi pelajaran, cakupan, topik yang relevan dan satuan kredit semester. Learner analysis, seperti latar belakang pendidikan siswa, usia, seks,
status pekerjaan, dsb-nya. Learning context analysis, seperti kompetisi pembelajaran apa yang diinginkan hendaknya dibahas secara mendalam di bagian ini. Instructional analysis, seperti bahan ajar apa yang dikelompokan menurut kepentingannya, menyusun tugas-tugas dari yang mudah hingga yang sulit, dsb-nya. State instructional objectives. Tujuan instruksional ini dapat disusun berdasarkan hasil dari analisis instruksional. Construct criterion test items. Penyusunan test ini dapat didasarkan dari tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Select instructional strategy. Strategi instruksional dapat ditetapkan berdasarkan fasilitas yang ada.
3 Tahap Pengembangan
Pengembangan e-learning bisa dilakukan dengan mengikuti perkembangan fasilitas ICT yang tersedia, karena kadang-kadang fasilitas ICT tidak dilengkapi dalam waktu yang bersamaan. Begitu pula halnya dengan prototype bahan ajar dan rancangan instruksional yang akan dipergunakan terus dikembangkan dan dievaluasi secara kontinue.

4. Pelaksanaan
Prototype yang lengkap bisa dipindahkan ke komputer (LAN) dengan menggunakan format tertentu misalnya format HTML. Uji terhadap prototype hendaknya terus menerus dilakukan. Dalam tahapan ini seringkali ditemukan berbagai hambatan, misalnya bagaimana menggunakan management course tool secara baik, apakah bahan ajarnya benar-benar memenuhi standar bahan ajar mandiri (Jatmiko, 1997).
5. Evaluasi
Sebelum program dimulai, lebih baik dicobakan dengan mengambil beberapa sampel orang yang dimintai tolong untuk ikut mengevaluasi.
BACA SELENGKAPNYA »

Kamis, 13 Desember 2012

Kelebihan dan Kekurangan e-Learning


Kelebihan e-Learning
Dalam bentuk beragam, e-Learning menawarkan sejumlah besar keuntungan yang tidak ternilai untuk pengajar dan pelajar.
  • Pengalaman pribadi dalam belajar : pilihan untuk mandiri dalam belajar menjadikan siswa untuk berusaha melangkah maju, memilih sendiri peralatan yang digunakan untuk penyampaian belajar mengajar, mengumpulkan bahan-bahan sesuai dengan kebutuhan.
  • Mengurangi biaya : lembaga penyelenggara e-Learning dapat mengurangi bahkan menghilangkan biaya perjalanan untuk pelatihan, menghilangkan biaya pembangunan sebuah kelas dan mengurangi waktu yang dihabiskan oleh pelajar untuk pergi ke sekolah.
  • Mudah dicapai: pemakai dapat dengan mudah menggunakan aplikasi e-Learning dimanapun juga selama mereka terhubung ke internet. e-Learning dapat dicapai oleh para pemakai dan para pelajar tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu. Kemampuan bertanggung jawab : Kenaikan tingkat, pengujian, penilaian, dan pengesahan dapat diikuti secara otomatis sehingga semua peserta (pelajar, pengembang dan pemilik) dapat bertanggung jawab terhadap kewajiban mereka masing- masing di dalam proses belajar mengajar.

Kekurangan e-Learning
Beberapa kekurangan yang dimiliki oleh pemanfaatan e-Learning:
  • Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar mengajar.Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
  • Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
  • Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (Information, Communication and Technology). Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer).
  • Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan tentang internet.
  • Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
BACA SELENGKAPNYA »

Senin, 03 Desember 2012

Pro Kontra E-Learning

Pengkritik e-Learning mengatakan bahwa “di samping daerah jangkauan kegiatan, e-Learning yang terbatas (sesuai dengan ketersediaan infrastruktur), frekuensi kontak secara langsung antarsesama siswa maupunantara siswa dengan nara sumber sangat minim, demikian juga dengan peluang siswa yang terbatas untuk bersosialisasi . Terhadap kritik ini, lingkungan pembelajaran elektronik dapat membantu membangun/mengembangkan “rasa bermasyarakat” di kalangan peserta didik sekalipun mereka terpisah jauh satu sama lain. Guru atau instruktur dapat menugaskan peserta didik untuk bekerja dalam beberapa kelompok untuk mengembangkan dan mempresentasikan tugas yang diberikan.
Peserta didik yang menggarap tugas kelompok ini dapat bekerjasama melalui fasilitas homepage atau web. Selain itu, peserta didik sendiri dapat saling berkontribusi secara individual atau melalui diskusi kelompok dengan menggunakan e-mail . Bahkan, mereka bekerja saling bahu-membahu untuk mendukung satu sama lain demi keberhasilan kelompok. Lebih jauh dikemukakan bahwa di dalam kegiatan e-Learning, para guru dan peserta belajar mengungkapkan bahwa mereka justru lebih banyak mengenal satu sama lainnya. Para peserta belajar sendiri mengakui bahwa mereka lebih mengenal para gurunya yang membina mereka belajar melalui kegiatan e-Learning. Di samping itu, para guru e-Learning ini juga aktif melakukan pembicaraan (komunikasi) dengan orangtua peserta didik melalui telepon dan email karena para orangtua ini merupakan mitra kerja dalam kegiatan e-Learning.
Demikian juga halnya dengan komunikasi antara sesama para peserta e-Learning. Di pihak manapun kita berada, satu hal yang perlu ditekankan dan dipahami adalah bahwa e-Learning tidak dapat sepenuhnya menggantikan kegiatan pembelajaran konvensional di kelas.

Tetapi, e- Learning dapat menjadi partner atau saling melengkapi dengan pembelajaran konvensional di kelas. e-Learning bahkan menjadi komplemen besar terhadap model pembelajaran di kelas atau sebagai alat yang ampuh untuk program pengayaan. Sekalipun diakui bahwa belajar mandiri merupakan “basic thrust” kegiatan pembelajaran elektronik, namun jenis kegiatan pembelajaran ini masih membutuhkan interaksi yang memadai sebagai upaya untuk mempertahankan kualitasnya .
BACA SELENGKAPNYA »

Jumat, 30 November 2012

Manfaat pembelajaran elektronik atau e-learning,


Ada beberapa manfaat pembelajaran elektronik atau e-learning, di antaranya adalah:
  • Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
  • Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (interactivity enhancement).
  • Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience).
  • Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).

Manfaat e-learning juga dapat dilihat dari 2 sudut pandang :
a. Manfaat bagi siswa
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.
b. Manfaat bagi pengajar
Dengan adanya kegiatan e-Learning manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain adalah bahwa guru/dosen/ instruktur akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya.

Pengalaman negara lain dan juga pengalaman distance learning di Indonesia ternyata menunjukkan sukses yang signifikan, antara lain:
(a) mampu meningkatkan pemerataan pendidikan
(b) mengurangi angka putus sekolah atau putus kuliah atau putus sekolah
(c) meningkatkan prestasi belajar
(d) meningkatkan kehadiran siswa di kelas
(e) meningkatkan rasa percaya diri
(f) meningkatkan wawasan (outward looking)
(g) mengatasi kekurangan tenaga pendidikan
(h) meningkatkan efisiensi.

BACA SELENGKAPNYA »

Rabu, 28 November 2012

Karakteristik & Komponen Elearning


Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. 
Sedangkan Actor yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya guru (instruktur) yang membimbing, siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar. Terminologi yang berhubungan dengan e-Learning sebenarnya banyak. Ada online learning, software learning, multimedia learning, computer based learning. Boleh dikatakan semua bisa diwakili oleh e-Learning, baik dalam perspektif umum (online learning, computer based learning) maupun dalam perspektif komponen e-Learning (multimedia learning sebagai komponen e-Learning content dan software learning sebagai komponen e-learning system).
Sedikit perlu kita garis bawahi untuk terminologi distance learning. Terminologi distance learning ini sejak dulu sudah ada, hanya dulu distribusi bahan ajar dan proses pembelajaran tidak menggunakan media elektronik, misalnya universitas terbuka yang dulu mengirimkan module pembelajaran lewat pos. Hanya, saat ini universitas yang menerapkan distance learning kebanyakan sudah menggunakan media elektronik untuk mendistribusikan bahan ajar dan proses belajar mengajar, dengan kata lain bisa saja distance learning masuk ke definisi e-Learning untuk kondisi ini. Tapi tidak menjadi masalah kalau open university yang ada di dunia ini tetap menggunakan term distance learning, karena mungkin sudah lebih lama dan terbiasa digunakan. Yang pasti secara kohesi terminologi, distance learning akan dekat dengan terminologi open university dan synchronous learning.

Karakteristik e-learning, antara lain adalah :
  • Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
  • Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks).
  • Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
  • Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

    Komponen yang membentuk e-Learning adalah:
  1. Infrastruktur e-Learning: Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.
  2. Sistem dan Aplikasi e-Learning: Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita.
BACA SELENGKAPNYA »

Artikel Favorit